Kepsek Itu, Pacarku

Kepsek Itu, Pacarku

Episode 1. Nilai turun

"Aileen Belvina!" panggil sang wali kelas.

Sontak Gabino yang bertindak sebagai perwakilan dari Aileen pun berdiri dan maju menghampiri pak Sucipto, wali kelas Aileen.

Hari ini adalah hari pengambilan raport kenaikan kelas di sekolah perwira bangsa, dan Gabino sebagai sang kakak pun datang untuk mengambil raport tersebut.

"Eh eh, itu nama gue udah dipanggil. Gue masuk dulu ya guys?" ujar Aileen.

"Oke Aileen! Semoga nilai lu bagus-bagus ya!" ucap Shanum.

Aileen mengangguk kecil, lalu masuk ke dalam kelasnya dan duduk di samping sang kakak. Seperti biasa, saat pengambilan raport para murid memang diharuskan ikut mendampingi orang tua atau wali yang hadir disana.

"Ini dia raport Aileen, pak." Sucipto menyerahkan raport tersebut kepada Gabino.

"Gimana nilai saya pak? Bagus-bagus kan?" tanya Aileen spontan.

"Kamu bisa lihat sendiri bersama kakak kamu, apa itu sudah memuaskan atau tidak!" jawab Sucipto.

"Eee..." Aileen mendadak ketar-ketir mendengar jawaban Sucipto, ia khawatir nilainya kali ini tak sesuai ekspektasi.

Sementara Gabino di sebelahnya sudah membuka raport tersebut dan melihat nilai sang adik.

"Kak, nilai aku bagus kan?" tanya Aileen.

Gabino mendengus kesal, menutup raportnya begitu saja lalu menatap Aileen dengan mata tajam dan tangan terkepal.

"Kakak kenapa sih? Kaget ya karena nilai aku seratus semua?" ujar Aileen.

"Gak tahu lagi deh kakak harus bilang apa sama kamu, ini gimana caranya nilai kamu bisa turun drastis begini sih Aileen?! Ngapain aja kamu selama ini?" kesal Gabino.

"Hah? Nilaiku turun? Kok bisa sih kak?? Ini pasti gak bener nih, mungkin pak Cipto salah masukin nilai kali!" protes Aileen.

"Hus Aileen! Jangan nyalahin orang lain di atas kesalahan kamu sendiri! Harusnya kamu introspeksi diri, bukan malah kayak gini! Gimana sih kamu? Pacaran sama kepsek kok bukannya pintar malah jadi bodoh," ujar Gabino.

"Sabar kak! Jangan bawa-bawa mas Ardiaz dong! Ini semua murni kesalahan aku, aku yang malas belajar karena selalu kepikiran sama mas Ardiaz. Maaf ya kak!" ucap Aileen menunduk.

Gabino menggelengkan kepalanya, menatap heran ke wajah sang adik.

"Eee tenang dulu pak! Mungkin Aileen bisa dikasih tau secara baik-baik nanti di rumah, jangan terbawa emosi!" ucap Sucipto.

"Ah iya pak, maaf ya kalau tadi kata-kata saya terlalu keras! Saya gak habis pikir aja setelah lihat nilai adik saya ini, padahal sebelumnya dia gak pernah dapat nilai segini pak," ujar Gabino.

"Iya itu dia pak, saya selaku wali kelas juga kaget dengan nilai Aileen yang langsung anjlok pesat ini. Biasanya kan dia selalu ranking satu, tapi sekarang masuk lima besar aja enggak," ucap Sucipto.

"Tuh, dengerin kata guru kamu Aileen!" ucap Gabino adiknya.

"Iya kak iya.." Aileen hanya bisa pasrah menerima setiap ucapan dari kakaknya.

Setelah selesai, mereka pun keluar dari kelas dan suasana menjadi canggung. Aileen tak berani bicara karena khawatir kakaknya bertambah emosi.

Saat di tempat parkir, Ardiaz tiba-tiba muncul memanggil kekasihnya dari belakang. Sontak Aileen menoleh dan tersenyum begitu melihat Ardiaz ada disana.

"Aileen!" panggil Ardiaz dengan nada tinggi.

"Eh, mas Diaz?" ucap Aileen sambil tersenyum.

Kini Ardiaz berada di dekatnya, menatap wajah Aileen serta Gabino secara bergantian dan tak lupa menyapa calon iparnya itu.

"Siang Gab! Boleh saya bicara dengan Aileen sebentar?" ucap Ardiaz.

"Ya boleh, tapi jangan lama-lama ya! Aileen ini butuh nasehat panjang dari saya," ujar Gabino.

Ardiaz pun terlihat heran, dia menatap Aileen seakan bertanya-tanya terkait ucapan Gabino barusan.

"Len, kakak tunggu di mobil. Kamu jangan lupa samperin kakak kalau udah selesai!" ujar Gabino.

"I-i-iya kak," ucap Aileen terbata-bata.

Gabino pun memasuki mobilnya, meninggalkan adiknya berdua dengan Ardiaz.

Tentu Ardiaz langsung bergerak mendekati Aileen, meraih dua tangan gadis itu dan menatapnya.

"Sayang, ada apa?" tanya Ardiaz.

"Umm..."

"Apa ini terkait nilai raport kamu?" potong Ardiaz.

"Iya mas, ini gara-gara nilai aku yang turun. Kayaknya kak Gabi marah besar deh sama aku, soalnya kan ini kali pertama nilai aku turun. Makanya sekarang aku bingung banget mas, gimana ya caranya buat bujuk kak Gabi?" jelas Aileen.

"Duh, berat sih ini masalahnya! Lagian kamu kenapa bisa sampai dapat nilai kecil begitu? Emang kamu gak belajar pas ujian? Ingat loh Aileen, satu sekolah udah tau kalau kamu pacar saya! Apa kata mereka nanti, masa pacar kepsek dapat nilai jelek?" ujar Ardiaz.

"Ih kamu mah gak ngertiin aku! Aku begini juga gara-gara mikirin kamu tau! Aku gak sempat belajar, karena selalu cemas sama kamu!" ucap Aileen dengan wajah merengut.

"Hah? Ma-maksud kamu? Ngapain kamu mikirin saya Aileen? Emang saya ada lakuin salah apa?" tanya Ardiaz tak mengerti.

"Ya aku cemas lah, abisnya kamu jarang banget telpon aku buat kasih kabar. Aku kan takut kamu punya selingkuhan di luar sana, apalagi kamu itu tampan dan kaya, idaman cewek-cewek banget!" jawab Aileen.

"Ohh, jadi ini karena kecemburuan kamu yang tidak beralasan itu?" ucap Ardiaz geleng-geleng.

"Ish itu beralasan tau! Aku gak mau kamu diambil orang lain, makanya kamu itu setiap hari harus kabarin aku! Kalau gak bisa telpon, ya minimal kirim pesan lah gitu!" ucap Aileen.

"Loh kamu itu gimana sih? Saya kan setiap hari udah telpon dan kirim pesan ke kamu, emang kamu lupa?" ujar Ardiaz.

"Iya, tapi itu kurang tau. Aku maunya setiap satu jam sekali, kamu harus kasih kabar ke aku!" pinta Aileen.

"Apa??!"

Sementara itu, Shanum dengan wajah bahagianya menghampiri Nizar sang kekasih yang sedang duduk-duduk di kantin bersama teman-temannya.

Shanum pun menyapa Nizar sembari menepuk pundak kekasihnya itu, yang membuat sang lelaki terkejut lalu menoleh.

"Hai sayang!" sapa Shanum sambil tersenyum manis.

"Eh sayang, iya ada apa? Gimana sama raport kamu, aman kan?" ujar Nizar.

"Aman dong sayang, seperti biasa nilai aku stabil, gak naik gak turun," ucap Shanum.

"Baguslah! Yaudah, sini duduk dong sayang jangan berdiri aja nanti kamu pegel loh!" ucap Nizar.

Shanum mengangguk singkat, kemudian duduk di sebelah kekasihnya. Nizar langsung merangkul gadisnya itu, dan tak lupa menawarkan minuman miliknya.

"Kamu mau minum?" tanya Nizar.

"Boleh, kebetulan aku haus," jawab Shanum.

Shanum pun mengambil minuman itu dan tanpa ragu meminumnya sampai habis, membuat Nizar serta yang lainnya geleng-geleng kepala.

"Ahh enak! Eh ya, nilai kamu sendiri gimana? Gak ada masalah kan?" ujar Shanum.

"Gak kok, nilai aku baik-baik aja. Tapi ya gitu deh, aku tetap aja kena marah sama ibu," jawab Nizar.

"Hahaha, gapapa sayang itu mah wajar namanya juga orang tua. Jangan diambil hati!" ujar Shanum.

"Iya sayang, selagi ada kamu di dekat aku, aku gak mungkin sedih kok!" goda Nizar.

"Ah kamu bisa aja gombalnya!" Shanum tersipu dan wajahnya pun merona.

"Ehem ehem... dunia serasa milik berdua, kita mah cuma ngontrak," sindir Niko.

"Hahaha, wajarlah Ko namanya juga anak muda yang lagi kasmaran," sahut Dwiki.

"Iya dong, makanya kalian berdua tuh cari pacar! Jangan mau kalah sama bos kalian ini dong!" ucap Shanum dengan nada sombong.

Nizar terkekeh saja sembari mengusap bahu kekasihnya dan sesekali mencumbu leher Shanum di depan teman-temannya.

...~Bersambung~...

...KOMEN JUGA YA PLEASE, BIAR AUTHOR SEMANGAT NGETIKNYA!...

Terpopuler

Comments

Ummu Sakha Khalifatul Ulum

Ummu Sakha Khalifatul Ulum

Lanjut

2023-10-21

1

Manami Slyterin🌹Nami Chan🔱🎻

Manami Slyterin🌹Nami Chan🔱🎻

leher

2023-01-27

2

Ir Syanda

Ir Syanda

Tau nih ekspresi kayak gini ...

2023-01-13

2

lihat semua
Episodes
1 Episode 1. Nilai turun
2 Episode 2. Ternodai
3 Episode 3. Melepas rindu
4 Episode 4. Ke luar kota
5 Episode 5. Kakak ikut
6 Episode 6. Ke Bali
7 Episode 7. Aileen cemburu
8 Episode 8. Dimandiin?
9 Episode 9. Main di pantai
10 Episode 10. Beli baju
11 Episode 11. Pulang ke Jakarta
12 Episode 12. Mau dilamar?
13 Episode 13. Bucin
14 Episode 14.
15 Episode 15. Jadi wakil
16 Episode 16. Merajuk
17 Episode 17. Guru baru
18 Episode 18. Marah
19 Episode 19. Baikan?
20 Episode 20. Senyum
21 Episode 21. Marah lagi
22 Episode 22. Bikin cemburu
23 Episode 23. Tidak kuat
24 Episode 24. Pegangan tangan
25 Episode 25. Dicium
26 Episode 26. Menggoda
27 Episode 27. Perdebatan
28 Episode 28. Ngebet nikah
29 Episode 29. Ardiaz posesif
30 Episode 30. Pusing
31 Episode 31. Aileen sakit
32 Episode 32. Berobat
33 Episode 33. Shanum kesepian
34 Episode 34. Dendam
35 Episode 35. Minta saran
36 Episode 36. Maksa sekolah
37 Episode 37. Ganti baju
38 Episode 38. Ngomongin aku
39 Episode 39. Gangguan Virgo
40 Episode 40. Kemana Ardiaz?
41 Episode 41. Tanda merah
42 Episode 42. Ardiaz mesum
43 Episode 43. Memarahi petugas
44 Episode 44. Kekanak-kanakan
45 Episode 45. Aileen kenapa?
46 Episode 46. Disita
47 Episode 47. Shanum bersedih
48 Episode 48. Minta foto
49 Episode 49. Masalah
50 Episode 50. Ngasih kado
51 Episode 51. Jangan pacaran di kelas!
52 Episode 52. Mau ke Malang
53 Episode 53. Gak fokus
54 Episode 54. Bosan
55 Episode 55. Putus saja
56 Episode 56. Kedatangan Ardiaz
57 Episode 57. Punya mata-mata
58 Episode 58. Paksaan
59 Bab 59. Suap-suapan
60 Episode 60. Mau berduaan
61 Episode 61. Sean gila?
62 Episode 62. Bersedia
63 Episode 63. Kaget
64 Episode 64. Selingkuh?
65 Episode 65. Makin gemesin
66 Episode 66. Tiba-tiba pusing
67 Episode 67. Berasa honeymoon
68 Episode 68. Gilang vs Ardiaz
69 Episode 69. Gak selingkuh
70 Episode 70. Aileen pulang
71 Episode 71. Diganggu kakak
72 Episode 72. Hampir lulus
73 Episode 73. Virgo menyebalkan
74 Episode 74. Nikahin aku juga
75 Episode 75. Jatuh cinta?
76 Episode 76. Gabino kasar
77 Episode 77. Menyesal
78 Episode 78. Fitting baju
79 Episode 79. Gombal terus
80 Episode 80. Prewedding
81 Episode 81. Kelulusan
82 Episode 82. Ke Italia
83 Episode 83. Galau
84 Episode 84. Ke makam Vivi
85 Episode 85. Angin
86 Episode 86. Nyaris
87 Episode 87. Makan soto
88 Episode 88. Kejadian aneh
89 Episode 89. Nyaris
90 Episode 90. Baik-baik aja
91 Episode 91. Tiba-tiba horor
92 Episode 92. Masalah apa?
93 Episode 93. Mau cerita
94 Episode 94. Minta maaf sana
95 Episode 95. Minta maaf
96 Episode 96. Pagi yang mencekam
97 Episode 97. Mama papa datang
98 Episode 98. Bertengkar terus
99 Episode 99. Didatangi
100 Episode 100. Bantu mama
101 Episode 101. Axel panik
102 Episode 102. Bersihin bareng
103 Episode 103. Makan bersama
104 Episode 104. Permintaan maaf
105 Episode 105. Masalah selesai
106 Episode 106. Rumah sakit
107 Episode 107. Semoga bahagia
108 Episode 108. Malam pertama
109 Episode 109. Anak banyak
110 Episode 110. Berbagai wahana
111 Episode 111. Calon suami
112 Episode 112. Kamu ngidam?
113 Episode 113. Sahabat lama
114 Episode 114. Yang pertama tau
115 Episode 115. Hamil
116 Episode 116. Cinta lama sulit dilupakan
117 Episode 117. Kamu kenapa mas?
118 Episode 118. Memilih nama
119 Episode 119. Namanya Ileana
120 Episode 120. Hampir celaka
121 Episode 121. Tidak hamil?
122 Episode 122. Kunjungan Laura
123 Episode 123. Godaan
124 Episode 124. Akhir kisah cinta Aileen
Episodes

Updated 124 Episodes

1
Episode 1. Nilai turun
2
Episode 2. Ternodai
3
Episode 3. Melepas rindu
4
Episode 4. Ke luar kota
5
Episode 5. Kakak ikut
6
Episode 6. Ke Bali
7
Episode 7. Aileen cemburu
8
Episode 8. Dimandiin?
9
Episode 9. Main di pantai
10
Episode 10. Beli baju
11
Episode 11. Pulang ke Jakarta
12
Episode 12. Mau dilamar?
13
Episode 13. Bucin
14
Episode 14.
15
Episode 15. Jadi wakil
16
Episode 16. Merajuk
17
Episode 17. Guru baru
18
Episode 18. Marah
19
Episode 19. Baikan?
20
Episode 20. Senyum
21
Episode 21. Marah lagi
22
Episode 22. Bikin cemburu
23
Episode 23. Tidak kuat
24
Episode 24. Pegangan tangan
25
Episode 25. Dicium
26
Episode 26. Menggoda
27
Episode 27. Perdebatan
28
Episode 28. Ngebet nikah
29
Episode 29. Ardiaz posesif
30
Episode 30. Pusing
31
Episode 31. Aileen sakit
32
Episode 32. Berobat
33
Episode 33. Shanum kesepian
34
Episode 34. Dendam
35
Episode 35. Minta saran
36
Episode 36. Maksa sekolah
37
Episode 37. Ganti baju
38
Episode 38. Ngomongin aku
39
Episode 39. Gangguan Virgo
40
Episode 40. Kemana Ardiaz?
41
Episode 41. Tanda merah
42
Episode 42. Ardiaz mesum
43
Episode 43. Memarahi petugas
44
Episode 44. Kekanak-kanakan
45
Episode 45. Aileen kenapa?
46
Episode 46. Disita
47
Episode 47. Shanum bersedih
48
Episode 48. Minta foto
49
Episode 49. Masalah
50
Episode 50. Ngasih kado
51
Episode 51. Jangan pacaran di kelas!
52
Episode 52. Mau ke Malang
53
Episode 53. Gak fokus
54
Episode 54. Bosan
55
Episode 55. Putus saja
56
Episode 56. Kedatangan Ardiaz
57
Episode 57. Punya mata-mata
58
Episode 58. Paksaan
59
Bab 59. Suap-suapan
60
Episode 60. Mau berduaan
61
Episode 61. Sean gila?
62
Episode 62. Bersedia
63
Episode 63. Kaget
64
Episode 64. Selingkuh?
65
Episode 65. Makin gemesin
66
Episode 66. Tiba-tiba pusing
67
Episode 67. Berasa honeymoon
68
Episode 68. Gilang vs Ardiaz
69
Episode 69. Gak selingkuh
70
Episode 70. Aileen pulang
71
Episode 71. Diganggu kakak
72
Episode 72. Hampir lulus
73
Episode 73. Virgo menyebalkan
74
Episode 74. Nikahin aku juga
75
Episode 75. Jatuh cinta?
76
Episode 76. Gabino kasar
77
Episode 77. Menyesal
78
Episode 78. Fitting baju
79
Episode 79. Gombal terus
80
Episode 80. Prewedding
81
Episode 81. Kelulusan
82
Episode 82. Ke Italia
83
Episode 83. Galau
84
Episode 84. Ke makam Vivi
85
Episode 85. Angin
86
Episode 86. Nyaris
87
Episode 87. Makan soto
88
Episode 88. Kejadian aneh
89
Episode 89. Nyaris
90
Episode 90. Baik-baik aja
91
Episode 91. Tiba-tiba horor
92
Episode 92. Masalah apa?
93
Episode 93. Mau cerita
94
Episode 94. Minta maaf sana
95
Episode 95. Minta maaf
96
Episode 96. Pagi yang mencekam
97
Episode 97. Mama papa datang
98
Episode 98. Bertengkar terus
99
Episode 99. Didatangi
100
Episode 100. Bantu mama
101
Episode 101. Axel panik
102
Episode 102. Bersihin bareng
103
Episode 103. Makan bersama
104
Episode 104. Permintaan maaf
105
Episode 105. Masalah selesai
106
Episode 106. Rumah sakit
107
Episode 107. Semoga bahagia
108
Episode 108. Malam pertama
109
Episode 109. Anak banyak
110
Episode 110. Berbagai wahana
111
Episode 111. Calon suami
112
Episode 112. Kamu ngidam?
113
Episode 113. Sahabat lama
114
Episode 114. Yang pertama tau
115
Episode 115. Hamil
116
Episode 116. Cinta lama sulit dilupakan
117
Episode 117. Kamu kenapa mas?
118
Episode 118. Memilih nama
119
Episode 119. Namanya Ileana
120
Episode 120. Hampir celaka
121
Episode 121. Tidak hamil?
122
Episode 122. Kunjungan Laura
123
Episode 123. Godaan
124
Episode 124. Akhir kisah cinta Aileen

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!