Episode 4. Ke luar kota

Aileen masuk ke rumahnya, melewati sang kakak yang tengah bermesraan dengan istrinya di sofa ruang tamu sembari menonton tv itu.

Namun, sepertinya kehadiran Aileen disadari oleh Gabino. Sontak lelaki itu langsung menegurnya dan membuat langkah Aileen terhenti.

"Aileen!" panggil Gabino dengan dingin.

"Eh kakak, iya kenapa kak?" Aileen berbalik dan tersenyum menatap kakaknya.

"Kamu darimana aja jam segini baru pulang? Udah jam sembilan lewat loh, lupa ya sama janji kamu ke kakak waktu itu?" tanya Gabino seperti menginterogasi Aileen.

"Yah elah kak, baru juga lewat lima menit. Tadi tuh aku ngobrol-ngobrol dulu sama mas Diaz di depan, makanya pas aku masuk sini udah jam sembilan lewat lima," jelas Aileen.

"Masa sih? Ngobrolin apa emang sampe selama itu?" tanya Gabino penasaran.

"Ih kakak kepo deh, intinya aku sama mas Diaz tuh udah sampe tepat waktu dan gak telat. Jadi, kakak gak punya alasan buat marahin aku," ujar Aileen.

"Ya terserah lah, kamu masuk sana terus langsung istirahat! Jangan ada telpon-telponan lagi, kan tadi udah jalan seharian sama pak Ardiaz!" ucap Gabino.

"Kenapa sih kak? Aku tuh pengen hidup bebas, kakak gausah lah pake atur-atur aku segala kayak gitu! Aku udah gede kak!" rengek Aileen.

"Gak bisa Aileen, kalau kakak biarin kamu hidup bebas seperti orang-orang, yang ada kamu bisa terjerumus ke dunia gelap dan susah buat keluar lagi!" ujar Gabino.

"Iya Aileen, kamu nurut aja ya sama kakak kamu! Ini semua kan demi kebaikan kamu, mas Arthur ini perduli dan sayang banget loh sama kamu Aileen!" sahut Alana.

"Aku ngerti kak Lana, tapi kak Gabi ini terlalu posesif tau. Masa telponan sama pacar aja gak boleh sih?" protes Aileen.

"Bukan gak boleh, tapi ini kan udah jam istirahat kamu. Lagian tadi emang gak puas udah jalan seharian sama pak Ardiaz? Sekarang itu waktunya kamu tidur sayang!" ujar Gabino.

"Iya iya, udah ah aku males debat!" kesal Aileen.

Setelah mengatakan itu, Aileen langsung masuk ke kamarnya meninggalkan sepasang suami-istri itu disana.

"Tuh kan mas, Aileen jadi ngambek. Kamu sih terlalu ngekang dia!" ujar Alana.

"Semuanya aku lakuin atas perintah mama sama papa, mereka gak mau anak perempuan satu-satunya salah jalan, apalagi setelah Aileen pacaran sama kepseknya sekarang. Aku harus ekstra waspada buat jagain dia, supaya dia gak kenapa-napa!" ucap Gabino.

"Iya mas, tapi seenggaknya kasih kelonggaran dikit lah buat Aileen, jangan terlalu dikekang!" ucap Alana.

"Ya ya, nanti aku pikirin soal itu. Sekarang kita juga ke kamar yuk!" ucap Gabino.

Alana mengangguk pelan, mereka pun bangkit dari sofa dan melangkah menuju kamar dengan tangan saling menggandeng.

Keesokannya, Aileen menemui Shanum di cafe. Mereka berbincang-bincang ria sampai Shanum memamerkan pada Aileen kalau dirinya akan pergi ke luar kota bersama Nizar sang kekasih.

Sontak Aileen yang mendengar itu langsung merasa iri dan ingin juga seperti Shanum, apalagi selama pacaran dia belum pernah diajak pergi jauh oleh kekasihnya.

"Eh eh, lo tahu gak? Semalam Nizar ngajakin gue liburan ke labuan bajo tau. Uhh rasanya gue gak nyangka plus kaget banget deh!" ujar Shanum.

"Hah? Seriusan lo??!" kaget Aileen.

"Iyalah Aileen, masa gak serius? Nizar sendiri kok yang bilang sama gue, dia udah tunjukin tiket pesawatnya dan kita bakal berangkat besok. Ini kali pertama gue pergi ke luar kota bareng orang lain, biasanya cuma sama keluarga," jelas Shanum.

"Ih enak banget deh yang diajak ke luar kota sama pacarnya, gue mah boro-boro ke luar kota, di dalam kota aja jarang," ucap Aileen merengut.

"Yeh jangan sedih Aileen! Lo kan bisa minta ke pak Ardiaz buat ajak lo jalan, gue yakin dia pasti mau kok!" usul Shanum.

"Kata siapa? Kalau dia gak mau gimana? Orang diajak ketemuan aja sekarang susah, apalagi abang gue tuh makin kesini makin posesif dan kayak ngekang gitu banget," ucap Aileen.

"Ya bagus dong Aileen! Itu tandanya lu dikelilingi orang-orang yang tulus sayang sama lu, jangan lu sia-siain itu ya!" ujar Shanum.

Aileen terdiam, ucapan Shanum ada benarnya dan tak seharusnya ia merasa jengkel pada sikap Gabino yang bertindak posesif padanya.

"Iya sih, gue nyesel banget semalam udah marah sama kak Gabi," ucap Aileen menunduk.

"Gapapa, lo begitu mungkin karena dorongan hormon lo yang baru beranjak dewasa," ucap Shanum.

"Kira-kira sekarang gue harus apa ya? Gue kepengen banget jalan ke luar kota bareng mas Diaz, tapi gue takut dia gak mau. Yang lebih parah lagi, abang gue juga pasti ngelarang," tanya Aileen.

"Lo coba aja dulu Len! Gak ada yang tau kan kalau lo belom coba?" ucap Shanum.

"Iya deh, abis ini gue mau temuin mas Diaz dan ngomong sama dia," ucap Aileen.

"Nah gitu dong, semangat!" ujar Shanum.

"Hehe.." Aileen terkekeh, lalu menghabiskan minuman yang ia pesan dan segera pergi untuk menemui Ardiaz.

Benar saja, setelah Shanum mengatakan demikian, kini Aileen langsung saja pergi menghampiri Ardiaz di kantornya.

Ardiaz memang mengisi hari-hari libur sekolah dengan mengurus kantor peninggalan ayahnya, dia tak bisa jika hanya berdiam diri di rumah.

Sebelumnya, Ardiaz juga sudah pernah membawa kekasihnya ke kantor itu, sehingga saat ini Aileen dapat datang kesana tanpa memberitahu Ardiaz lebih dulu.

TOK TOK TOK...

"Masuk!" ucap Ardiaz singkat.

Ceklek

"Permisi pak! Ada yang mau bertemu dengan bapak," ucap sang sekretaris.

"Suruh saja dia masuk dan langsung temui saya!" perintah Ardiaz.

"Baik pak!" sekretaris itu beralih menatap Aileen di sampingnya. "Silahkan masuk!" ucapnya memberi jalan pada Aileen.

"Makasih!" lirih Aileen.

Mendengar itu, telinga Ardiaz langsung mengenali suara tersebut. Kedua matanya pun menatap ke depan, dia benar-benar terkejut melihat kehadiran Aileen di kantornya saat ini.

"Siang mas pacar!" sapa Aileen sembari melangkah mendekati Ardiaz dengan senyum merekah di bibirnya.

"Loh Aileen, kamu ngapain disini?" tanya Ardiaz yang sudah bangkit dari duduknya.

"Ih bapak kok gitu sih? Gak senang ya pacarnya datang kesini?" Aileen merengut kesal dan melipat kedua tangannya dengan emosi.

"Gak gitu Aileen, saya kan cuma nanya. Abisnya kamu datang kesini gak bilang-bilang dulu sama saya, jadinya saya kaget," elak Ardiaz.

"Huh bilang aja kamu emang gak suka kalau aku datang kesini! Kamu jadi gak bisa berduaan sama selingkuhan kamu disini kan?!" ketus Aileen.

"Kamu bicara apa sih Aileen? Udah, kamu duduk dulu biar gak emosian!" ujar Ardiaz seraya menarik kursi untuk kekasihnya.

Aileen menurut saja, perlahan dia duduk di hadapan Ardiaz masih dengan wajah murung.

"Udah lah sayang, jangan cemberut terus! Kamu tuh kayak gitu malah tambah imut tau gak? Rasanya saya pengen terkam kamu sekarang juga sangking imutnya," goda Ardiaz.

"Gak lucu!"

Ardiaz terhenyak mendengar ucapan Aileen, gadis itu memang lebih mudah emosi dan seringkali cemburu tak beralasan.

"Kamu ada urusan apa datang ke kantor saya? Kangen aja atau ada hal lain?" tanya Ardiaz mengalihkan topik.

"Aku mau minta kamu ajak aku jalan-jalan ke luar kota, mumpung lagi libur sekolah!" jawab Aileen yang tiba-tiba saja ceria kembali.

Ardiaz betul-betul bingung dengan sikap gadisnya, sekejap Aileen bisa menjadi seperti singa yang mengamuk, tetapi dalam sekejap juga gadis itu mampu berubah sangat lembut layaknya kucing.

"Dalam rangka apa kamu minta saya bawa kamu jalan-jalan ke luar kota?" tanya Ardiaz.

...~Bersambung~...

...JANGAN LUPA LIKE+KOMEN YA GES YA!!!...

Terpopuler

Comments

Radiah Ayarin

Radiah Ayarin

kebiasaan kalau di bilangi menjawab

2023-01-27

2

Dewi

Dewi

Walaupun Gabi posesif tapi sebenarnya dia adalah kakak yang bertanggungjawab, salut aku. Dia harus memperhatikan dua wanita sekaligus, Isti dan adiknya

2023-01-07

2

༄༅⃟𝐐ahNyaak moon.༐༐༅⃟𝓮𝓵

༄༅⃟𝐐ahNyaak moon.༐༐༅⃟𝓮𝓵

sabar amad pak.. 😂😂😂

2022-12-25

2

lihat semua
Episodes
1 Episode 1. Nilai turun
2 Episode 2. Ternodai
3 Episode 3. Melepas rindu
4 Episode 4. Ke luar kota
5 Episode 5. Kakak ikut
6 Episode 6. Ke Bali
7 Episode 7. Aileen cemburu
8 Episode 8. Dimandiin?
9 Episode 9. Main di pantai
10 Episode 10. Beli baju
11 Episode 11. Pulang ke Jakarta
12 Episode 12. Mau dilamar?
13 Episode 13. Bucin
14 Episode 14.
15 Episode 15. Jadi wakil
16 Episode 16. Merajuk
17 Episode 17. Guru baru
18 Episode 18. Marah
19 Episode 19. Baikan?
20 Episode 20. Senyum
21 Episode 21. Marah lagi
22 Episode 22. Bikin cemburu
23 Episode 23. Tidak kuat
24 Episode 24. Pegangan tangan
25 Episode 25. Dicium
26 Episode 26. Menggoda
27 Episode 27. Perdebatan
28 Episode 28. Ngebet nikah
29 Episode 29. Ardiaz posesif
30 Episode 30. Pusing
31 Episode 31. Aileen sakit
32 Episode 32. Berobat
33 Episode 33. Shanum kesepian
34 Episode 34. Dendam
35 Episode 35. Minta saran
36 Episode 36. Maksa sekolah
37 Episode 37. Ganti baju
38 Episode 38. Ngomongin aku
39 Episode 39. Gangguan Virgo
40 Episode 40. Kemana Ardiaz?
41 Episode 41. Tanda merah
42 Episode 42. Ardiaz mesum
43 Episode 43. Memarahi petugas
44 Episode 44. Kekanak-kanakan
45 Episode 45. Aileen kenapa?
46 Episode 46. Disita
47 Episode 47. Shanum bersedih
48 Episode 48. Minta foto
49 Episode 49. Masalah
50 Episode 50. Ngasih kado
51 Episode 51. Jangan pacaran di kelas!
52 Episode 52. Mau ke Malang
53 Episode 53. Gak fokus
54 Episode 54. Bosan
55 Episode 55. Putus saja
56 Episode 56. Kedatangan Ardiaz
57 Episode 57. Punya mata-mata
58 Episode 58. Paksaan
59 Bab 59. Suap-suapan
60 Episode 60. Mau berduaan
61 Episode 61. Sean gila?
62 Episode 62. Bersedia
63 Episode 63. Kaget
64 Episode 64. Selingkuh?
65 Episode 65. Makin gemesin
66 Episode 66. Tiba-tiba pusing
67 Episode 67. Berasa honeymoon
68 Episode 68. Gilang vs Ardiaz
69 Episode 69. Gak selingkuh
70 Episode 70. Aileen pulang
71 Episode 71. Diganggu kakak
72 Episode 72. Hampir lulus
73 Episode 73. Virgo menyebalkan
74 Episode 74. Nikahin aku juga
75 Episode 75. Jatuh cinta?
76 Episode 76. Gabino kasar
77 Episode 77. Menyesal
78 Episode 78. Fitting baju
79 Episode 79. Gombal terus
80 Episode 80. Prewedding
81 Episode 81. Kelulusan
82 Episode 82. Ke Italia
83 Episode 83. Galau
84 Episode 84. Ke makam Vivi
85 Episode 85. Angin
86 Episode 86. Nyaris
87 Episode 87. Makan soto
88 Episode 88. Kejadian aneh
89 Episode 89. Nyaris
90 Episode 90. Baik-baik aja
91 Episode 91. Tiba-tiba horor
92 Episode 92. Masalah apa?
93 Episode 93. Mau cerita
94 Episode 94. Minta maaf sana
95 Episode 95. Minta maaf
96 Episode 96. Pagi yang mencekam
97 Episode 97. Mama papa datang
98 Episode 98. Bertengkar terus
99 Episode 99. Didatangi
100 Episode 100. Bantu mama
101 Episode 101. Axel panik
102 Episode 102. Bersihin bareng
103 Episode 103. Makan bersama
104 Episode 104. Permintaan maaf
105 Episode 105. Masalah selesai
106 Episode 106. Rumah sakit
107 Episode 107. Semoga bahagia
108 Episode 108. Malam pertama
109 Episode 109. Anak banyak
110 Episode 110. Berbagai wahana
111 Episode 111. Calon suami
112 Episode 112. Kamu ngidam?
113 Episode 113. Sahabat lama
114 Episode 114. Yang pertama tau
115 Episode 115. Hamil
116 Episode 116. Cinta lama sulit dilupakan
117 Episode 117. Kamu kenapa mas?
118 Episode 118. Memilih nama
119 Episode 119. Namanya Ileana
120 Episode 120. Hampir celaka
121 Episode 121. Tidak hamil?
122 Episode 122. Kunjungan Laura
123 Episode 123. Godaan
124 Episode 124. Akhir kisah cinta Aileen
Episodes

Updated 124 Episodes

1
Episode 1. Nilai turun
2
Episode 2. Ternodai
3
Episode 3. Melepas rindu
4
Episode 4. Ke luar kota
5
Episode 5. Kakak ikut
6
Episode 6. Ke Bali
7
Episode 7. Aileen cemburu
8
Episode 8. Dimandiin?
9
Episode 9. Main di pantai
10
Episode 10. Beli baju
11
Episode 11. Pulang ke Jakarta
12
Episode 12. Mau dilamar?
13
Episode 13. Bucin
14
Episode 14.
15
Episode 15. Jadi wakil
16
Episode 16. Merajuk
17
Episode 17. Guru baru
18
Episode 18. Marah
19
Episode 19. Baikan?
20
Episode 20. Senyum
21
Episode 21. Marah lagi
22
Episode 22. Bikin cemburu
23
Episode 23. Tidak kuat
24
Episode 24. Pegangan tangan
25
Episode 25. Dicium
26
Episode 26. Menggoda
27
Episode 27. Perdebatan
28
Episode 28. Ngebet nikah
29
Episode 29. Ardiaz posesif
30
Episode 30. Pusing
31
Episode 31. Aileen sakit
32
Episode 32. Berobat
33
Episode 33. Shanum kesepian
34
Episode 34. Dendam
35
Episode 35. Minta saran
36
Episode 36. Maksa sekolah
37
Episode 37. Ganti baju
38
Episode 38. Ngomongin aku
39
Episode 39. Gangguan Virgo
40
Episode 40. Kemana Ardiaz?
41
Episode 41. Tanda merah
42
Episode 42. Ardiaz mesum
43
Episode 43. Memarahi petugas
44
Episode 44. Kekanak-kanakan
45
Episode 45. Aileen kenapa?
46
Episode 46. Disita
47
Episode 47. Shanum bersedih
48
Episode 48. Minta foto
49
Episode 49. Masalah
50
Episode 50. Ngasih kado
51
Episode 51. Jangan pacaran di kelas!
52
Episode 52. Mau ke Malang
53
Episode 53. Gak fokus
54
Episode 54. Bosan
55
Episode 55. Putus saja
56
Episode 56. Kedatangan Ardiaz
57
Episode 57. Punya mata-mata
58
Episode 58. Paksaan
59
Bab 59. Suap-suapan
60
Episode 60. Mau berduaan
61
Episode 61. Sean gila?
62
Episode 62. Bersedia
63
Episode 63. Kaget
64
Episode 64. Selingkuh?
65
Episode 65. Makin gemesin
66
Episode 66. Tiba-tiba pusing
67
Episode 67. Berasa honeymoon
68
Episode 68. Gilang vs Ardiaz
69
Episode 69. Gak selingkuh
70
Episode 70. Aileen pulang
71
Episode 71. Diganggu kakak
72
Episode 72. Hampir lulus
73
Episode 73. Virgo menyebalkan
74
Episode 74. Nikahin aku juga
75
Episode 75. Jatuh cinta?
76
Episode 76. Gabino kasar
77
Episode 77. Menyesal
78
Episode 78. Fitting baju
79
Episode 79. Gombal terus
80
Episode 80. Prewedding
81
Episode 81. Kelulusan
82
Episode 82. Ke Italia
83
Episode 83. Galau
84
Episode 84. Ke makam Vivi
85
Episode 85. Angin
86
Episode 86. Nyaris
87
Episode 87. Makan soto
88
Episode 88. Kejadian aneh
89
Episode 89. Nyaris
90
Episode 90. Baik-baik aja
91
Episode 91. Tiba-tiba horor
92
Episode 92. Masalah apa?
93
Episode 93. Mau cerita
94
Episode 94. Minta maaf sana
95
Episode 95. Minta maaf
96
Episode 96. Pagi yang mencekam
97
Episode 97. Mama papa datang
98
Episode 98. Bertengkar terus
99
Episode 99. Didatangi
100
Episode 100. Bantu mama
101
Episode 101. Axel panik
102
Episode 102. Bersihin bareng
103
Episode 103. Makan bersama
104
Episode 104. Permintaan maaf
105
Episode 105. Masalah selesai
106
Episode 106. Rumah sakit
107
Episode 107. Semoga bahagia
108
Episode 108. Malam pertama
109
Episode 109. Anak banyak
110
Episode 110. Berbagai wahana
111
Episode 111. Calon suami
112
Episode 112. Kamu ngidam?
113
Episode 113. Sahabat lama
114
Episode 114. Yang pertama tau
115
Episode 115. Hamil
116
Episode 116. Cinta lama sulit dilupakan
117
Episode 117. Kamu kenapa mas?
118
Episode 118. Memilih nama
119
Episode 119. Namanya Ileana
120
Episode 120. Hampir celaka
121
Episode 121. Tidak hamil?
122
Episode 122. Kunjungan Laura
123
Episode 123. Godaan
124
Episode 124. Akhir kisah cinta Aileen

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!