"Mas Diaz!" panggil Aileen.
Aileen akhirnya datang ke restoran menemui Ardiaz sang kekasih, ia langsung memeluk lelaki itu dengan erat untuk melepaskan rasa rindunya setelah beberapa hari ini tak saling bertemu.
Ardiaz pun juga sangat menikmati momen berpelukan itu, dirinya sudah amat rindu pada Aileen karena belakangan ini mereka hanya bisa berkomunikasi lewat telpon.
"Yuk duduk!" Ardiaz menarik kursi dan mempersilahkan Aileen untuk duduk.
"Makasih mas!" ucap Aileen sambil tersenyum renyah, lalu duduk di sebelah kekasihnya.
"Kamu udah gak dihukum lagi kan sama kakak kamu?" tanya Ardiaz antusias.
"Iya dong mas, butiknya sekarang aku bisa kesini temuin kamu. Selama aku dihukum, kamu gak main sama cewek lain kan?" jawab Aileen.
"Ya enggak lah sayang, mana berani saya main di belakang kamu sih?!" elak Ardiaz.
"Masa sih? Yang bener?" Aileen menatap Ardiaz secara intens untuk memastikan apakah pria itu berbohong atau tidak.
Ardiaz memajukan tubuhnya lebih dekat dengan Aileen, meraih dua tangan gadis itu dan menggenggamnya kuat.
"Iya Aileen, saya kan udah bilang sama kamu, saya itu gak mudah jatuh cinta. Begitu saya jatuh cinta sama seorang perempuan, maka saya tidak akan menyakiti wanita yang saya cintai itu! Kamu bisa pegang kata-kata saya, Aileen!" tegas Ardiaz.
"Kamu emang paling bisa ya bikin hati aku meleleh? Aku masih gak nyangka, ternyata aku bisa bikin kamu yang dingin jadi romantis kayak gini," ucap Aileen sambil tersenyum manis.
"Itu yang dinamakan cinta sejati, terimakasih ya karena kamu sudah menunjukkan ke saya kalau kamu benar-benar mencintai saya!" ucap Ardiaz sembari mencium punggung tangan gadisnya.
"Makasih juga ya mas, karena kamu juga mau terima cinta aku!" balas Aileen.
"Sama-sama. Oh ya, kamu mau pesan apa? Kamu pesan aja yang banyak ya, gausah malu atau ragu!" ujar Ardiaz.
"Eee aku..." Aileen kebingungan begitu melihat daftar menu di meja.
"Ikan bakar mau?" sela Ardiaz menawarkan menu untuk Aileen.
"Umm, aku gak suka ikan mas. Aku juga belum pernah makan itu, kamu aja yang pesan itu mah!" ucap Aileen.
"Hah? Kamu gak suka ikan? Kok bisa sih??" tanya Ardiaz tak percaya.
"Iyalah bisa, dari kecil emang aku gak suka sama ikan. Dari baunya aja aku udah mual, lebih enak daging sapi atau ayam daripada ikan. Kayaknya aku mau pesan sate kambing deh," jelas Aileen.
"Terserah kamu deh, tapi nanti kalau kamu udah nikah sama saya, kamu harus mau makan ikan!" ucap Ardiaz melepas genggaman tangannya.
"Kenapa gitu ih?" tanya Aileen tampak tak suka.
"Ya iyalah, ikan itu kan makanan favorit saya. Jadi, kamu harus masakin saya ikan setiap hari dan kamu juga ikut makan!" jawab Ardiaz.
"Ih gak mau, aku masak aja tapi gak mau ikut makan!" elak Aileen.
"Pokoknya kamu juga harus ikut makan, kalau enggak nanti saya marah sama kamu!" tegas Ardiaz.
"Kok kamu maksa sih?" tanya Aileen.
"Ikan itu bagus buat kamu, jadi kamu harus makan ikan biar sehat!" jelas Ardiaz.
"Huft, yaudah terserah kamu aja! Tapi, sekarang aku maunya sate kambing," ucap Aileen.
"Ya ya ya, pesan gih!" ujar Ardiaz.
Aileen terkekeh geli, kemudian memanggil pelayan dan mengatakan pesanannya. Sementara Ardiaz mengamati saja gadisnya sambil tersenyum.
"Mas, kamu kenapa ngeliatin aku kayak gitu? Terpesona ya sama wajahku?" goda Aileen.
"Iya Aileen, gak tahu kenapa kamu kelihatan lebih segar aja gitu hari ini," ucap Ardiaz.
"Huh dasar gombal! Aku gak nyangka kalau pak kepsek ku yang tampan ini ternyata suka gombal juga, perasaan dulu kamu selalu cuek dan jutek sama aku," ledek Aileen.
"Gapapa lah, sekali-sekali saya yang gombalin kamu. Bosan dong kalau tiap kali ketemu, kamu terus yang gombalin saya?" ujar Ardiaz.
"Hehe, iya sih mas.." kekeh Aileen.
Mereka saling bertatapan, Aileen merasa sangat bahagia saat ini karena ia dapat mencairkan hati Ardiaz yang sempat beku itu.
"Rasanya aku senang banget, usahaku selama ini gak sia-sia! Akhirnya aku bisa bikin kamu tertawa ceria lagi mas, semoga hubungan kita bisa terus begini ya!" batin Aileen.
•
•
Malamnya, Ardiaz mengantar Aileen pulang ke rumah tepat pukul sembilan malam sesuai janjinya pada Gabino.
Mereka saling menatap sejenak dengan kedua tangan menyatu saat di dalam mobil, Ardiaz mendekati wajah Aileen kemudian membelai lembut rambut sang kekasih.
"Kamu cantik sekali! Saya jadi gak sanggup buat pisah sama kamu," ucap Ardiaz.
"Ah lebay deh kamu! Besok kan kita bisa ketemu lagi, atau nanti kita juga bisa video call, ya kan?" ujar Aileen.
"Beda sayang, saya maunya terus lihat wajah kamu secara langsung kayak gini. Entah kenapa rasanya hati saya terasa damai setiap kali ada di dekat kamu," ucap Ardiaz.
"Ohh, itu sih tandanya kamu udah mulai terkena virus cinta Aileen Belvina yang cantik ini. Makanya kamu gak bisa jauh-jauh dari aku," ujar Aileen.
"Ya mungkin begitu, gimana kalau kita nikah aja langsung? Jadi, saya gak perlu pisah sama kamu lagi dan kita bisa berduaan terus setiap detik. Kamu setuju gak?" ucap Ardiaz.
"Hah? Kamu ngaco aja ih! Aku gak mau nikah muda, apalagi aku belum lulus SMA!" tolak Aileen.
"Ayolah Aileen, bukannya kamu dulu ngebet banget jadian sama saya?!" ujar Ardiaz.
"Ya kan jadian sebagai pacar, bukan nikah. Aku kalau nikah mah belum siap dong mas, aku pengen sukses dulu gitu. Lagian buat apa sih nikah buru-buru mas?" ucap Aileen.
"Iya, saya gak maksa kamu deh. Saya tunggu sampai kamu benar-benar siap. Tapi sesuai janji saya waktu itu, saya tetap akan lamar kamu begitu kamu lulus SMA nanti!" ucap Ardiaz.
"Eee iya okay aku setuju kalau soal itu! Asalkan kamu bisa sabar nunggu sampai aku sukses nanti," ucap Aileen.
"Pasti saya sabar! Ya walau sebenarnya saya agak takut juga sih kehilangan kamu," ujar Ardiaz.
"Kenapa mikir gitu sih mas? Mana mungkin aku tinggalin kamu?! Kita kan udah sama-sama janji untuk saling melengkapi, kamu gausah khawatir kayak gitu dong!" ucap Aileen.
"Iya Aileen, saya kan cuma takut aja. Wajar dong kalau saya takut? Apalagi makin hari kan usia saya juga makin bertambah, sekarang aja udah menginjak kepala tiga. Kesannya saya sama kamu itu seperti bapak sama anak," ujar Ardiaz.
"Hahaha, iya juga ya? Kamu udah mau 33 ya tahun ini? Gapapa mas, aku kan udah bilang kalau aku gak permasalahin soal umur!" ucap Aileen.
"Saya percaya sama kamu, semoga aja kamu gak kecewakan saya ya Aileen!" ucap Ardiaz sembari mengusap puncak kepala gadisnya.
Aileen mengangguk saja menikmati sentuhan lembut yang diberikan sang kekasih, lalu menempelkan tangan Ardiaz di pipinya seraya memejamkan mata.
"Suka banget ya dielus-elus begini?" goda Ardiaz.
"Iya, udah lama aku gak diperlakukan begini sama cowok. Kamu orang pertama yang bisa bikin aku nyaman kayak gini mas," ucap Aileen.
"Emang kamu belum pernah pacaran sebelumnya?" tanya Ardiaz.
Aileen menggeleng sebagai jawaban.
"Kok bisa sih perempuan secantik kamu belum pacaran? Berarti, saya yang pertama dong buat kamu?" ujar Ardiaz.
"Iya mas, yang pertama dan yang terakhir," ucap Aileen.
"Aamiin! Saya juga maunya seperti itu, karena di usia saya yang sekarang, saya gak mau main-main lagi soal percintaan!" ucap Ardiaz.
"Yaudah, aku turun ya mas? Kamu mau ikut turun gak?" tanya Aileen.
"Enggak deh, kamu masuk aja abis itu istirahat!" jawab Ardiaz.
"Okay! Kamu hati-hati ya pulangnya, jangan ngebut loh!" ujar Aileen.
"Sip!" Ardiaz mengangkat jarinya membentuk huruf 'o' lalu mendaratkan kecupan di kening sang kekasih.
Cup!
"Good night honey, istirahat yang nyenyak!" lirih Ardiaz.
...~Bersambung~...
...JANGAN LUPA LIKE+KOMEN YA GES YA!!!...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 124 Episodes
Comments
Manami Slyterin🌹Nami Chan🔱🎻
astaga si mas 🤣
2023-01-27
1
Ir Syanda
Kalo aku pesan aja semua yang ada di menu 😂
2023-01-13
2
🥑⃟Serina
semangat
2023-01-13
3