"Siang mas pacar!" sapa Aileen sembari melangkah mendekati Ardiaz dengan senyum merekah di bibirnya.
"Loh Aileen, kamu ngapain disini?" tanya Ardiaz yang sudah bangkit dari duduknya.
"Ih bapak kok gitu sih? Gak senang ya pacarnya datang kesini?" Aileen merengut kesal dan melipat kedua tangannya dengan emosi.
"Gak gitu Aileen, saya kan cuma nanya. Abisnya kamu datang kesini gak bilang-bilang dulu sama saya, jadinya saya kaget," elak Ardiaz.
"Huh bilang aja kamu emang gak suka kalau aku datang kesini! Kamu jadi gak bisa berduaan sama selingkuhan kamu disini kan?!" ketus Aileen.
"Kamu bicara apa sih Aileen? Udah, kamu duduk dulu biar gak emosian!" ujar Ardiaz seraya menarik kursi untuk kekasihnya.
Aileen menurut saja, perlahan dia duduk di hadapan Ardiaz masih dengan wajah murung.
"Udah lah sayang, jangan cemberut terus! Kamu tuh kayak gitu malah tambah imut tau gak? Rasanya saya pengen terkam kamu sekarang juga sangking imutnya," goda Ardiaz.
"Gak lucu!"
Ardiaz terhenyak mendengar ucapan Aileen, gadis itu memang lebih mudah emosi dan seringkali cemburu tak beralasan.
"Kamu ada urusan apa datang ke kantor saya? Kangen aja atau ada hal lain?" tanya Ardiaz mengalihkan topik.
"Aku mau minta kamu ajak aku jalan-jalan ke luar kota, mumpung lagi libur sekolah!" jawab Aileen yang tiba-tiba saja ceria kembali.
Ardiaz betul-betul bingung dengan sikap gadisnya, sekejap Aileen bisa menjadi seperti singa yang mengamuk, tetapi dalam sekejap juga gadis itu mampu berubah sangat lembut layaknya kucing.
"Dalam rangka apa kamu minta saya bawa kamu jalan-jalan ke luar kota?" tanya Ardiaz.
"Karena aku lagi kepengen jalan berdua sama kamu, soalnya aku bosen di rumah terus. Ini kan liburan sekolah, masa iya aku cuma diem aja di rumah gak ngapa-ngapain? Kamu mau kan bawa aku pergi ke luar kota?" jelas Aileen.
"Ya saya sih mau-mau aja, tapi emangnya kakak kamu itu bakal izinin kalau kita pergi berdua ke luar kota? Orang kalau kita jalan-jalan di dalam kota aja kadang kakak kamu susah kasih izin, gimana ke luar kota?" tanya Ardiaz.
"Umm, iya juga sih. Tapi aku pengen banget jalan ke luar kota mas, kamu bantu bujuk kak Gabi dong sampai dibolehin!" rengek Aileen.
"Gimana bisa sih sayang? Saya gak berani ah, nanti yang ada saya malah gak dikasih restu buat nikahin kamu. Kita tunda dulu aja ya jalan-jalan ke luar kotanya sampai kita nikah nanti?" ujar Ardiaz.
"Ih orang aku maunya sekarang kok! Tunggu kita nikah mah masih lama mas!" ujar Aileen.
"Yaudah, besok kita nikah gimana?" tanya Ardiaz.
"Hah? Ish, ngaco kali ya kamu! Enak banget ngajakin nikah udah kayak ngajak main!" ketus Aileen.
"Terus kamu maunya gimana sayang??" tanya Ardiaz dengan sedikit menggoda.
"Huh tau ah nyebelin!" Aileen merengut kesal, kemudian membuang muka.
Ardiaz pun meraih satu tangan Aileen, bangkit dari duduknya lalu mendekati sang kekasih sambil tersenyum lebar.
"Hey, jangan ngambek ah sayang! Iya deh iya, saya usahain ya minta izin sama kakak kamu?" ucap Ardiaz membujuk gadisnya.
"Bener ya?" tanya Aileen.
"Iya benar, duh kamu gemesin amat sih!" jawab Ardiaz sembari mencubit dua pipi gadis itu dengan gemas.
"Ah jangan pegang-pegang! Kamu buktiin dulu kalau kamu mau minta izin sama kak Gabi dan berhasil bujuk dia!" ucap Aileen menjauh dari sentuhan kekasihnya.
"Kok kamu gitu sih? Masa gak mau disentuh sama pacarnya sendiri?" Ardiaz merasa kecewa.
"Biarin, abisnya kamu ngeselin sih!" cibir Aileen yang masih cemberut.
Ardiaz kembali tersenyum, membawa Aileen dalam dekapannya dan memberi usapan lembut pada punggung sang kekasih sembari mengecupnya.
Cup!
"I love you Aileen, saya cinta kamu!" bisik Ardiaz seraya meniup telinga gadisnya.
•
•
Singkat cerita, mereka telah tiba di rumah Aileen. Dengan tegar dan berani, Ardiaz datang menemui Gabino untuk meminta izin darinya membawa Aileen pergi ke luar kota.
Ardiaz pun menjelaskan dengan perlahan-lahan pada Gabino terkait keinginan Aileen yang ingin pergi ke luar kota bersama dirinya, ia berharap Gabino dapat memberi izin padanya.
"Jadi begitu Gabino, saya jujur tidak tega melihat Aileen merengek minta dibawa ke luar kota seperti temannya di sekolah." Ardiaz selesai menjelaskan semuanya, ia melirik sekilas wajah Aileen yang ada di sampingnya sambil berharap-harap cemas.
"Iya kak, tolong kasih izin kita buat pergi liburan ke luar kota ya! Aku janji deh gak akan lama, soalnya aku bosan ada di rumah terus!" sahut Aileen.
"Kalian mau liburan berdua ke luar kota? Hey ingat ya, kalian belum jadi suami-istri! Kalian gak boleh pergi berdua, apalagi ke luar kota!" tegas Gabino.
"Kita ngerti kok kak, tapi kan kita cuma mau jalan-jalan. Kita janji deh, kita gak akan macam-macam kok selama disana! Please kak, boleh ya kita pergi liburan!" bujuk Aileen.
Gabino terdiam sesaat, menatap Alana seakan meminta bantuan.
"Kalau menurut aku, udah lah kamu kasih izin aja mereka buat jalan-jalan ke luar kota! Aku percaya kok pak Ardiaz gak mungkin macam-macam sama Aileen! Iya kan pak?" ujar Alana.
"Itu benar, saya tidak mungkin berani menyakiti wanita yang saya cintai, apalagi merusaknya. Kamu bisa percayakan itu pada saya, Gabino!" ucap Ardiaz berusaha meyakinkan sang kakak dari Aileen itu.
"Umm, entahlah saya masih kurang percaya sama kamu Ardiaz. Biar gimanapun, kamu lelaki dan saya tahu seperti apa sifat lelaki karena saya juga seorang lelaki," ucap Gabino.
"Kakak gak bisa menyamaratakan setiap lelaki di dunia ini dong kak! Mungkin yang kayak gitu emang ada, tapi gak semua. Mas Ardiaz ini orang baik, aku tahu banget sifatnya dan dia gak mungkin punya pikiran buat rusak aku!" ujar Aileen.
"Tapi tetap aja kakak gak bisa biarin kamu pergi berdua sama Ardiaz, apalagi ke luar kota. Jarak dekat aja kakak masih suka was-was, kakak cuma takut kamu kenapa-napa Aileen!" ucap Gabino.
"Udah udah, jangan pada ribut ya! Biar kamu gak khawatir lagi sama Aileen, dan biar Aileen juga tetap bisa liburan ke luar kota bareng pak Ardiaz, gimana kalau kita berdua ikut aja sama mereka jalan-jalan ke luar kota?" usul Alana.
"Hah? Maksudnya, aku sama kamu ikut liburan bareng Aileen gitu?" tanya Gabino kaget.
"Iya mas, itu lebih baik kan? Supaya kamu gak cemas terus sama Aileen," jawab Alana.
"Usulan kak Lana bagus tuh kak! Udah, kak Gabi sama kak Lana ikut aja jalan-jalan ke luar kota sama aku dan mas Diaz!" ujar Aileen.
"Iya mas, lagian sejak nikah kan kita juga belum pernah jalan-jalan. Aku pengen gitu nikmati momen indah bareng suami aku di luar kota, pasti seru deh mas!" ucap Alana.
"Ini kamu kenapa jadi ikut-ikutan kayak Aileen sih? Pusing deh aku jadinya!" keluh Gabino.
"Ya gausah dipusingin mas! Kamu setuju aja sama usul aku, ya gak Aileen?!" ucap Alana.
"Betul tuh kak!" jawab Aileen antusias.
Gabino menghela nafas sejenak, akhirnya dia menyetujui keinginan istrinya untuk ikut pergi bersama Aileen dan Ardiaz.
Seketika satu ruangan itu dibuat heboh dengan teriakan gembira Aileen dan Alana, kedua wanita itu bangkit dari sofa lalu jingkrak-jingkrak meluapkan kegembiraan mereka.
...~Bersambung~...
...JANGAN LUPA LIKE+KOMEN YA GES YA!!!...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 124 Episodes
Comments
Radiah Ayarin
Aileen agak genit gitu ya
2023-01-27
2
Dewi
Usulan Aileen bagus juga, yang penting bisa liburan bareng sama Diaz
2023-01-10
2
༄༅⃟𝐐ahNyaak moon.༐༐༅⃟𝓮𝓵
aku juga cinta mas diaz.. 😍😍
2022-12-25
2