Sesuai dugaan, Aileen kini sedang diberi nasehat serta ceramah oleh Gabino begitu sampai di rumahnya.
Gadis itu terduduk diam dengan wajah menunduk di sofa ruang tamunya, dia merasa tidak nyaman karena kakaknya terus saja memarahinya.
"Kamu itu ngerti gak sih Aileen? Dengan nilai kamu yang turun, itu sama aja kamu bikin kepercayaan kakak sama pak Ardiaz jadi menurun! Kakak mungkin tidak akan merestui hubungan kalian lagi, apa itu yang kamu mau?!" tegas Gabino.
"Hah? Ih kok kakak bilang gitu? Jangan dong kak! Aku gak mau putus dari mas Diaz!" ujar Aileen.
"Ya kalo gitu harusnya kamu belajar yang giat dong sayang! Jangan malah bikin kakak kecewa dengan nilai jelek kamu ini!" sentak Gabino.
"Maaf kak! Tapi, nilaiku kan cuma satu yang dibawah sembilan puluh. Menurut aku, itu gak jelek-jelek banget kok. Malahan nilai temanku yang lain ada yang di bawah KKM," ucap Aileen.
"Hayo menjawab lagi kamu! Kebiasaan ya, kalau dikasih tau kakaknya gak pernah nurut! Kamu itu mau jadi apa sih, ha?!" kesal Gabino.
Aileen kembali menunduk dengan kedua tangan saling menyatu, sedangkan Gabino tak henti-hentinya memberi pencerahan pada sang adik terkait nilainya yang turun.
"Sekarang kamu ke kamar, kakak hukum kamu gak boleh keluar kamar seharian!" ujar Gabino.
"Apa kak? Duh, jangan dong!" ucap Aileen.
"Gak ada penolakan, ini hukuman untuk kamu! Selama tiga hari ke depan, kamu juga gak boleh berhubungan sama pak Ardiaz dulu! Kakak mau bikin kamu kapok Aileen!" ucap Gabino.
"Loh loh, jangan kayak gitu dong kak! Masa aku gak boleh ketemu pak Ardiaz? Aku gak bisa kak kalau itu mah," protes Aileen.
"Kakak gak perduli, intinya itu hukuman yang kamu dapatkan karena kamu gak mau nurut sama kakak!" tegas Gabino.
"Huft, kakak mah jahat banget sama aku!" cibir Aileen.
"Kakak begini kan karena kamu, coba kamu mau belajar pasti kakak gak akan hukum kamu kayak gini. Sekarang masuk kamar sana dan jangan keluar tanpa izin dari kakak!" ucap Gabino.
"Aku gak mau! Dan kakak juga gak bisa paksa aku, mending aku pergi keluar!" geram Aileen.
Aileen bangkit dari sofa dan hendak pergi, tetapi dengan cepat Gabino mencekal lengannya tak membiarkan sang adik pergi.
"Kamu gak bisa pergi kemana-mana, kamu harus dihukum sayang!" ujar Gabino.
"Apa sih kak, ih lepasin?!" Aileen meronta-ronta berusaha melepaskan diri.
"Ayo ikut kakak!" tegas Gabino yang langsung menarik paksa Aileen menuju kamarnya.
Sesampainya di kamar Aileen, Gabino pun melepas tangannya dari lengan sang adik dan mendorong kasar tubuh gadis itu ke atas ranjang.
"Awhh sakit kak!" rintih Aileen.
"Kamu diam disini, jangan keluar atau kakak akan semakin marah sama kamu!" ancam Gabino.
"Ish kakak jahat!!" umpat Aileen.
Gabino tersenyum tipis, kemudian keluar dan menutup pintu. Tak lupa ia mengunci pintu tersebut agar Aileen tak bisa pergi.
Aileen pun terduduk lesu di ranjangnya, menggaruk kepala sambil celingak-celinguk mencari cara untuk bisa keluar dari sana.
"Duh, aku harus gimana ini? Gak mungkin aku diam terus disini kayak gini," gumam Aileen.
Tak lama, ponsel miliknya berdering membuat Aileen bergegas mengambilnya dan mengangkat telpon yang ternyata dari Ardiaz itu.
"Mas Diaz??" ujarnya tersenyum lebar.
📞"Halo mas pacar! Ada apa nih telpon? Kangen ya??" goda Aileen di dalam telpon.
📞"Bisa aja kamu, iya nih saya emang kangen sama kamu Aileen. Kamu lagi ngapain sekarang? Bisa kita ketemu?" ujar Ardiaz.
📞"Eee kayaknya gak bisa deh mas, soalnya aku lagi dihukum sama kak Gabi," ucap Aileen.
📞"Hah? Dihukum karena apa? Emang kamu lakuin kesalahan?" tanya Ardiaz terkejut.
📞"Iya mas, kak Gabi marah gara-gara nilaiku turun. Dia kunciin aku di kamar deh dan aku gak boleh kemana-mana," jelas Aileen.
📞"Yah berarti kita gak bisa ketemuan dong sekarang?" tanya Ardiaz terdengar kecewa.
📞"I-i-iya, maaf ya mas! Tapi, nanti aku coba bicara lagi deh sama kak Gabi. Biar gak kangen, gimana kalau kita video call sekarang?" usul Aileen.
📞"Boleh tuh, kebetulan saya kangen pengen lihat wajah cantik kamu Aileen," ucap Ardiaz setuju.
📞"Yaudah, aku matiin dulu ya mas? Abis itu nanti aku video call kamu," ujar Aileen.
📞"Oke sayang!" ucap Ardiaz singkat.
Aileen pun mematikan teleponnya, lalu bangkit dan berdiri di depan kaca untuk merapihkan tampilannya.
Setelah dirasa cukup, Aileen mengambil kembali ponselnya dan mulai menghubungi Ardiaz untuk melakukan video call.
Ya sepasang kekasih itu akhirnya hanya saling memandang wajah masing-masing melalui layar ponsel.
•
•
"Ahh mmhhh ini nikmat! Lebih cepat sayang!"
Suara aneh terdengar di telinga Aileen begitu melintasi depan kamar sang kakak.
Karena penasaran, Aileen coba mendekat ke pintu untuk mendengar lebih jelas.
"Ahh terusss!!"
Aileen langsung menutupi mulutnya dengan telapak tangan, ia yakin sekali kakaknya sedang melakukan tindakan tak senonoh di dalam sana.
"Wah ini gak bener, aku harus masuk dan hentikan kegiatan kak Gabi!" lirih Aileen.
Dengan perlahan Aileen menyentuh gagang pintu, membukanya lalu mengintip melalui celah yang terbuka.
"Gak dikunci ternyata, tuh kan bener kak Gabi sama kak Alana lagi anu anu! Ini gak bisa dibiarin!" ucap Aileen.
Ceklek.. braakkk!!
Gabino serta Alana yang tengah asyik berkuda dibuat kaget dengan suara pintu dibanting tersebut, sontak mereka menoleh secara bersamaan ke arah pintu.
"Kakak!! Kakak kenapa ngelakuin itu sih? Ini gak bener, aku bakal laporin kakak sama papa mama!" teriak Aileen dari dekat pintu.
"Aileen? Kamu ngapain sih masuk kamar orang sambil marah-marah kayak gitu?" ujar Gabino yang langsung menutupi tubuh polosnya dan Alana.
"Ih pake nanya lagi! Aku begini demi kakak juga, kalian itu gak boleh kayak gitu!" sentak Aileen.
"Kamu udah stress ya? Cepat keluar Aileen, jangan ganggu kakak!" kesal Gabino.
"Ish malah ngatain, kakak tuh yang stress! Bisa-bisanya kakak main kuda-kudaan sama kak Lana, dasar gak bener!" ujar Aileen.
"Kakak sama Alana udah nikah Aileen, apa salahnya kita ngelakuin hal tadi?!" ucap Gabino.
"Hah masa sih? Kakak jangan nipu deh, kapan kakak nikah coba?!" ujar Aileen tak percaya.
"Kamu aneh ya Aileen! Masa sama pernikahan kakaknya sendiri aja lupa? Waktu itu kan kamu hadir dan jadi bridesmaid disana," jelas Gabino.
Aileen terdiam, coba mengingat-ingat apa yang dikatakan Gabino.
Tak lama, gadis itu terkekeh dan merasa malu sendiri karena ternyata dia salah.
"Hehe, oh iya ya.. maafin aku kak, aku lupa! Maklumlah kak, belakangan ini kan aku pusing mikirin nilai aku yang turun. Kakak jangan marah ya!" kekeh Aileen.
Gabino menggeleng pelan, kemudian turun dari ranjangnya dan menghampiri Aileen tanpa mengenakan sehelai benangpun.
"Aaaaa kakak gila!!" Aileen reflek berteriak sembari menutupi kedua matanya, dia merasa ternodai setelah melihat sosis panjang milik sang kakak yang berdiri tegak itu.
"Halah lebay kamu, toh tadi kamu juga udah lihat kan? Sekarang kamu keluar, awas aja kamu ganggu kita lagi!" ujar Gabino seraya mendorong tubuh adiknya keluar dari kamarnya.
Gabino pun menutup pintu dan kembali menghampiri Alana untuk melanjutkan kegiatan panas mereka tadi.
Sementara Aileen masih tak percaya dengan apa yang dia alami barusan, sungguh ia merasa sangat malu dan menyesal telah melakukan itu.
"Haish, mataku ternodai!" ujarnya.
...~Bersambung~...
...JANGAN LUPA LIKE+KOMEN YA GES YA!!!...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 124 Episodes
Comments
Manami Slyterin🌹Nami Chan🔱🎻
kakak eror
2023-01-27
2
Ir Syanda
Dihukum malah pacaran 😂
2023-01-13
2
Bangu Thry Wulandari
lanjut Thor... 😍
2023-01-13
2