Suami ke dua
Di sebuah rumah mewah nan megah, mereka sedang sangat berbahagia menanti kedatangan cucu pertama untuk Tuan Darwin Pradivya dan Nyonya Kemala Septia Pradivya. Mereka sudah menghiasi rumah dengan sedemikian rupa untuk menyambut cucu yang sangat dinantikan untuk meramaikan istana megah mereka.
Karena tiga hari yang lalu, Sarah menantu no 7 mereka baru saja melahirkan anak pertamanya. Yang berjenis kelamin perempuan, dengan panjang 52 Cm dan berat badan 3,8 Kg yang di beri nama Syifa Aulia Ramadhani Pradivya. Melalui persalinan sesar karena masalah kesehatan keduanya.
.
.
.
Di sebuah rumah sakit ternama, Sarah sudah di izin kan pulang. karena kondisi nya sendiri sudah sangat baik begitu juga Baby Syifa yang sangat sehat setelah Dokter kandungan dan Dokter anak melakukan observasi.
Terlihat Sarah sudah mulai mengemasi pakaian Baby Syifa dan dirinya, serta beberapa perlengkapan bayi.
" Sudah selesai sayang "Tanya Hafis mendekati Sarah dan membantunya meletakkan tiga tas besar disamping tempat tidur.
" Sudah sayang "Jawab Sarah sambil mendudukan dirinya disamping Hafis.
" Semua administrasi nya sudah selesai sayang? ".
" Sudah, nanti mereka kesini. memberikan beberarpa obat pereda nyeri untuk mu. sekarang masih sakit?"Tanya Hafis mengusap bawah perut Sarah dimana bekas sesar berada.
Sarah hanya menggelang pelan dan meletakkan kepalanya di pundak Hafis.
" Aku puasa dong ya? "Tanya Hafis mengecup pucuk kepala Sarah dengan sayang.
Lagi lagi Sarah hanya mengangguk pelan. karena ia sedang memikirkan cara supaya tidak pulang ke rumah kedua orang tua Hafis. Tapi sayang, walau hanya dalam angan nya saja sepertinya keberuntungan tidak berpihak padanya. karena didetik berikutnya ia mendengar permintaan yang seperti sebuah perintah.
" Kita akan pulang ke rumah Mama! disana mereka sudah menyiapkan penyambutan yang sangat meriah untuk Baby Syifa, aku tidak ingin membuat mereka kecewa. tadi juga aku sudah membawa pakaian kita "Ucap Hafis memberitahukan Sarah, dengan secara tidak langsung mereka akan tinggal bersama kedua orang tua Hafis.
Sarah hanya diam saja saat mengetahui kalau mereka akan pulang ke rumah mewah itu, karena ia tidak ingin membuang tenaga nya dengan meributkan kenapa harus tinggal beberapa hari disana?. Sedangkan ia sudah sangat nyaman tinggal di rumah nya sendiri. walau rumah nya kecil tapi itu rumah mereka, keluarga kecil mereka.
" Tidak masalah kan sayang? "Tanya Hafis lagi saat ia tidak mendapati pendapat dari Sarah.
" Kalau kamu tanya tidak masalah iya tidak masalah. tapi aku lebih senang dan nyaman kita pulang ke rumah kita"Akhirnya Sarah mengucapkannya juga.
" Iya kan tadi sudah aku bilang alasannya"Ucap Hafis menatap wajah Sarah yang sedikit murung.
" Tidak akan lama sayang, paling satu minggu"Ucap Hafis lagi melanjutkan.
" Iya "Jawab Sarah singkat.
Tidak berselang lama, Suster datang menyerahkan beberapa obat untuk Sarah dan surat untuk melakukan kontrol dalam waktu satu minggu ke depan untuk dirinya dan juga Baby Syifa.
" Ayo sayang! "Ajak Hafis.
Sarah membawa Baby Syifa kedalam gendongannya. Membawa keluar dari ruang inap menuju Lobby utama.
Di sepanjang perjalanan, baik Sarah atau pun Hafis tidak ada yang bersuara. Sepertinya mereka sibuk dengan pikirannya sendiri.
Oek...Oek...
" Cup cup cup sayang, mau mimi susu ya?lapar ya? haus ya?" Tanya Sarah baru bersuara berbicara pada Baby Syifa yang menangis.
Sarah mengeluarkan satu aset berharganya yang merupakan sumber nutrisi untuk Baby Syifa.
Hafis pun melihat Baby Syifa yang sedang menyusu dengan tidak sabarannya,"Putri Papa laper dan haus ya? Pelan-pelan cantik, Papa nggak akan minta kok ".
Sarah tersenyum tipis sambil melirik Hafis yang menatap ke arah nya.
" Nah kan kalau senyum cantik banget sayang. Aku janji hanya seminggu tidak akan lama"Ucap Hafis yakin.
Sarah hanya mengangguk saja.
" Lihat saja nanti "Gumam Sarah dalam hati.Ia seperti seorang cenayang yang sudah tahu apa yang akan terjadi setelah satu minggu berakhir disana.
Seletah 35 menit berlalu, mobil yang dikendarai Hafis sudah masuk kedalam garasi mewah dimana ada beberapa mobil yang lebih bagus dari yang di pakai Hafis. Dan beberapa jenis mobil sport lainnya.
" Masuklah dulu sayang, aku belum pas parkirnya. Mama Papa sudah menunggu dari tadi "Ucap Hafis mencium pipi Sarah dan Baby Syifa.
" Selamat datang di rumah Nenek,Baby Syifa "Ucap Nyonya Kemala yang tidak bukan tidak lain adalah Ibu nya Hafis.
Nyonya Kemala langsung mengambil alih Baby Syifa yang sedang tidur pulas dalam gendongan Sarah.
" Owh cantik sekali cucu kesayangan Nenek. Lihatlah Kek cantik nya Baby Syifa"Ucap Nyonya Kemala memperlihatkan wajah Baby Syifa pada Kakek nya,Tuan Darwin.
Suami istri itu duduk di sofa yang sangat empuk dan nyaman.
" Masuk Sarah! " Tuan Darwin mempersilakan Sarah masuk karena ia melihat Sarah masih berdiri di pintu.
" Iya Pa " Jawab Sarah singkat.
Nyonya Kemala menoleh ke arah Sarah yang baru melangkahkan kaki nya masuk kedalam rumah megahnya." Iya Sarah masuk! Mama jadi lupa karena fokus sama Baby Syifa. Gemesin sayang".
" Tidak apa Ma "Balas Sarah sambil menyalami mereka dengan hormat dan ikut duduk bergabung dengan kedua mertuanya
" Mana Hafis? " Tanya Tuan Darwin.
" Masih di garasi Pa " Jawab Sarah.
Sarah melihat seisi rumah yang sudah dihiasi dengan bunga warna pink dan penuh dengan balon berwarna pink pula. Sangat identik dengan anak perempuan. Serta sudah ada banyak beraneka ragam mainan mulai dari ukuran super mini sampai dengan super besar.
" Syifa...Baby Syifa...cucu kesayangan Nenek. Papi dan Mami sebentar lagi sampai. Sekarang mereka sedang dalam perjalanan kemari.untuk bertemu dengan Baby Syifa.Aaahh..gemes banget"Nyonya Kemala memang sangat begitu jelas terlihat jika ia benar-benar sudah menantikan seorang cucu yang akan membuat susana rumah mereka ramai.
" Apa?, tunggu. Kenapa rumah mereka yang ramai? Seharusnya kan rumah kami.iya betul rumah kecil kami"Gumam Sarah dalam hati.
" Waduh Baby Syifa sudah di gendong Nenek "Ucap Hafis saat masuk dan bergabung dengan mereka di ruang keluarga.
" Iya Fis, supaya Baby Syifa tahu kalau ini Nenek dan Kakek nya. Iya...Iya...Baby Syifa"Sudah berulang kali Nyonya Kemala tidak henti-hentinya menciumi pipi kemerahan Baby Syifa.
Ada perasaan bahagia di dalam relung hatinya Hafis saat melihat kedua orang tuanya bisa menimang cucunya dari darah dagingnya sendiri. Karena Hafis sangat tahu betul, betapa kedua orang tuanya sudah sangat merindukan anak kecil yang akan menjadi penerus keluarganya kelak.
Hafis berlari keluar saat mendengar bunyi klakson mobil dari luar.
" Mana anak ku Fis "Tanya Mahen yang langsung berjalan menuju ke dalam rumah.
.
.
.
Mampir Yuk di Novel Author yang pertama dan sudah tamat " Cinta Tuan Alex ".
Mampir juga di Novel ke dua Author yang sedang On going " Teman Tidur Tuan Jason Gilbert ".
Mohon dukungannya dengan cara Like, Komen, Gift dan Vote.
Terima kasih kawan 🙏😊.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 110 Episodes
Comments
Puji Rahayu
ank mahen?????😩
2023-03-28
0
Sri Mawarti
benarkah blom ada yg komen/ hp q yg eror ini. 😳
2023-03-11
1