Tiga hari sudah Sarah berangkat dan pulang kerja masih ke rumah keluarga Pradivya.
Seperti sore ini, setelah Sarah selesai dengan semua pekerjaannya. Sarah langsung pulang karena memang sudah waktunya. Ia menuruni lift bersama karyawan yang lainnya sampai di Lobby utama perkantoran.
" Sarah "
Sarah menoleh ke samping dimana asal suara, ternyata Mahen sudah berdiri dengan minuman Starbuck ditangannya.
" Bang Mahen "Gumam Sarah lirih sembari melihat sekelilingnya. siapa tahu ia menemukan orang lain lagi selain Mahen namun sayang tidak ada.
" Nyari siapa Sarah? yang manggil kamu Abang!"Ucap Mahen melangkahkan kakinya mendekati Sarah yang masih berdiri mematung.
" Akh nggak Bang, aku kira bisa melihat Kak Lydia atau Hafis disini "Ucap Sarah sedikit gugup.
" Oh nggak bakalan ada lah, karena dari Bandara Abang langsung kesini. Karena ada ketemu klien didaerah sini. sekalian saja Abang tanya Hafis alamat kantor kamu, eh rupanya tempat Abang ketemu klien Abang "Mahen memberikan satu tumbler kopi pada Sarah.
Sarah menggelengkan kepalanya "Maaf Bang aku nggak suka minum kopi ".
" Oh Abang kira kamu minum "Mahen menarik lagi tangannya.
Sarah hanya menggeleng lagi.
Tidak berselang lama pegawai Mahen sudah berada di Lobby dengan mobil yang tadi menjemputnya ke Bandara. Ia merupakan kaki tangan Mahen yang sangat bisa diandalkan untuk urusan pekerjaan dan soal kehidupan pribadi Mahen, dan ia pun termasuk orang yang paling tahu apa saja yang sudah dilakukan Mahen.
" Terima kasih erik "Ucap Mahen sembari menempel uang tips karena sudah mau menjemput dan menunggunya selama ini.
" Siap Pak Mahen, terima kasih juga Pak Mahen"Balas Erik.
Erik tersenyum kearah Sarah yang dikira wanita yang akan dikencani oleh Mahen. tapi Erik salah saat Mahen memperkenalkan Sarah pada nya.
" Ini Sarah, adik ipar ku, istrinya Hafis"Jawab Mahen karena ia tahu juga apa yang ada di kepala Erik.
" Iya Pak Mahen siap "Erik tersenyum sembari mengacungkan jempolnya.
" Ayo Sarah masuk "Ajak Mahen berjalan kearah mobil mewahnya.
" Jangan bilang kamu mau duduk dibelakang!"Tebak Mahen menurunkan kacanya setengah karena Sarah tidak kunjung masuk.
" Iya Bang, aku bingung. Duduk didepan samping Bang Mahen rasanya aneh, karena kita ipar. tapi kalau aku duduk dibelakng Abang pasti sangat tersinggung pastinya secara mobil mewah ini milik Abang tapi menjadi supir ku. Jadi gimana? "Ucap Sarah jujur, karena ini memang pertama kali nya mereka dalam situasi seperti ini. walau mereka ipar tapi mereka tak sedekat sebutannya.
" Yang jelas Abang bukan supir mu! " Ucap Mahen dengan tegas, yang artinya Sarah harus duduk disampingnya.
Sarah pun masuk dan duduk di kursi depan berada disebelah Mahen.
Mahen mulai melajukan mobilnya sedang setelah Sarah memakai sabuk pengamannya. Bergabung dengan pengguna jalan yang lainnya. Sesekali Mahen melirik kearah Sarah, sekilas ia menangkap sesuatu yang aneh pada kemeja Sarah yang berwarna biru muda. Sampai Mahen membuka matanya lebar untuk memastikannya lagi.
Sarah menoleh kearah Mahen yang menurutnya bertingkah aneh "Kenapa Bang? ".
" Maaf Sarah kenapa kemaja mu basah?"Tanya Mahen menunjuk dengan dagunya.
Sarah menundukkan kepalanya melihat kemejanya dengan seksama namun ia tidak menemukan apa yang dibilang Mahen karena fokusnya pada kemeja bagian bawah.
" Tidak ada yang basah Bang !".
" Itu "Tunjuk Mahen lagi dengan dagunya. yang diikuti pandangan mata Sarah dan tepat berhenti dibagian dadanya.
" Astagfirullah "Sarah menutup dadanya yang basah dengan tas kerjanya sambil berusaha mengambil handuk kecil yang selalu ada didalam tasnya. Lalu ia meletakkannya diatas dadanya.
Pantas saja Sarah merasakan sakit didaerah dadanya, karena hari ini ia lupa tidak membawa pompa asi nya.
" Kenapa bisa basah? "Tanya Mahen ingin tahu, karena ini ia melihat hal yang sangat lucu menurutnya.
Pikiran Mahen sudah mulai liar dengan berbagai bentuk dada yang pernah dicicipinya namun rasa-rasanya tidak ada yang menyebabkannya sangat basah seperti milik Sarah.
" Karena aku tidak pompa Asi jadi begini"Jawab Sarah jujur.
" Terus apa hubungannya? "Tanya Mahen lagi karena ia belum mengerti karena ini hal awam baginya.
Sarah menarik nafasnya dalam, tadinya ia tidak ingin menjawabnya. karena tidak mungkin Mahen tidak mengetahuinya sedangkan ia sudah menikah dengan Lydia. tapi ia lupa kalau hal ini bisa terjadi pada ibu yang baru melahirkan yang sedang menyusui.
" Jadi begini Bang Mahen, Aku kan lagi menyusui Syifa. tapi berhubung aku kerja, biasanya aku membawa pompa asi untuk mengeluarkan asi. Nah ini karena aku lupa membawa pompanya jadi seharian ini tidak ada yang bisa membuatku untuk....."Sarah menghentikan ucapannya. karena ia tidak menemukan kata yang tepat untuk mengatakan.
" Tidak ada yang bisa menghisap dada mu makanaya asinya keluar begitu"Mahen melanjutkan ucapannya Sarah dengan tetap fokus pada kemudi namun tidak dengan pikirannya yang sedang hinggap didada Sarah cosplay menjadi si kecil Syifa.
Sarah menagngguk lemah, akhirnya kata yang tadi ada dikepalanya di ucapkan juga oleh Mahen.
" Apa sebaiknya kamu ganti kemeja?"Tanya Mahen setelah membenarkan isi kepala nya dengan hal yang benar.
" Aku tidak membawa gantinya! "Jawab Sarah.
" Tidak masalah, kita akan membeli nya"Ucap Mahen santai.
Sarah menggelengkan kepala "Tidak usah Bang, kita pulang saja. tidak masalah basah kan sudah pulang lagian pula ini didalam mobil Abang bukan di bis ".
Sekarang Mahen yang harus menggelengkan kepalanya karena sudah pusing kala yang di dalam celana panjangnya sudah ikut memanjang yang otomatis membesar sehingga sangat terasa sesak dan penuh didalam boxernya.
" Tidak, kamu harus ganti pakaian! " Ucap Mahen sambari menahan hawa yang mulai tarasa panas dingin menyerang tubuhnya.
Mahen kian mempercepat laju mobil nya guna mencapai Mall terdekat yang bisa disinggahinya.
Akhirnya Mahen sudah bisa setengah bernafas lega saat sudah berada di dalam area parkiran sebuah Mall.
" Capatlah masuk ganti semua pakaian mu dan gunakan ini untuk membayarnya dan No pin nya tanggal lahir Syifa"Ucap Mahen meletakkan kartu ATM pada telajak tangan Sarah dan sedikit mendorongnya supaya cepat keluar dari dalam mobilnya.
" Nanti Abang menyusul "Teriak Mahen.
Sarah hanya diam mematung untuk beberapa saat sampai terdengar suara klakson mengagetkannya yang berasal dari mobil Mahen. Mahen memberikan kode supaya Sarah cepat pergi dari sana. Karena ia akan melakukan sesuatu yang tidak pernah dilakukannya seumur hidupnya. biasanya ia akan meminta seorang wanita untuk membantu mengeluarkannya.
Mahen sudah menurunkan celana panjangnya sampai lutut. Ia menatap pusakanya yang sudah siap bertempur. Mahen mulai memegang dan mengurutnya perlahan dengan gerakan maju mundur, sembari ia menatap kursi yang menjadi tempat duduk Sarah dengan mata yang mulai terpejam kala ia mulai merasakan cairan kental itu akan keluar berbarengan dengan suara desahannya.
" Saar-aah ".
.
.
.
.
Mampir Yuk di Novel Author yang pertama dan sudah tamat " Cinta Tuan Alex ".
Mampir juga di Novel ke dua Author yang sedang On going " Teman Tidur Tuan Jason Gilbert ".
Jangan lupa dukungannya 'wan kawan dengan cara Like, Komen, Gift dan Vote.
Terima kasih kawan 🙏😊.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 110 Episodes
Comments
Pascal Lea
Jadi takut😩
2024-12-29
0
STARLA my journey
mahen sinting
2023-03-27
0