Bab 2

" Ini anak ku Ma..."Ucap Mahen menatap takjub dengan bidadari kecil yang sangat lucu dan menggemaskan. Dengan pipi kemerahan yang di tumbuhi bulu sangat halus. Yang baru ia lihat untuk pertama kalinya secara langsung selama hidupnya.

Tujuh belas tahun penantiannya akan kehadiran seoranga anak dalam rumah tangganya, sungguh sangat menyiksanya. Bersabar bukan hanya sekedar bersabar lagi, segala cara sudah di coba dan dilakukanya, mendatangi berbagai rumah sakit, pengobatan tradisional, pijat tradisional sampai meminum ramuan yang menurutnya tidak masuk akal demi kehadiran si buah hati. Namun semua itu belum juga membuahkan hasil. Jikalau saja semuanya bisa dibeli dengan uang, maka ia akan dengan senang hati akan melakukannya.

" Sini Ma biar aku yang menggendongnya!"Ucap Mahen mengulurkan kedua tangannya.

Sarah dan Hafis hanya melihat mereka saja yang terlihat begitu sayang dan tulus menyayangi Baby Syifa.

Nyonya Kemala menitikkan air matanya kala ia melihat anak sulungnya begitu lembut dan penuh kasih memperlakukan Baby Syifa. Begitu Mahen ingin memiliki anaknya sendiri, darah dagingnya. Tuan Darwin pun sama, momen yang tidak akan pernah dilupakannya.

" Bang " Lydia memanggil lembut suami nya serta duduk disamping suaminya.

" Lihatlah Ayang! Anak kita! Penerus keluarga Pradivya ".

Deg

Lydia merasakan sakit yang luar biasa didalam hatinya. Seperti terhimpit bongkahan batu yang sangat besar yang membuatnya sulit untuk bernafas. Setiap Mahen berbicara tentang anak di hadapannya.

Oek...Oek..

" Ayang kenapa Baby Syifa menangis? Padahal aku sudah membuat senyaman mungkin Baby Syifa dalam gendongan ku"Tanya Mahen menatap lekat wajah sendu Lydia.

" Kasih ke Sarah Bang!, mungkin Baby Syifa lapar atau haus"Ucap Nyonya Kemala memberitahunya.

Sarah mengambil Baby Syifa dan menenangkannya dalam gendongannya.

" Kamu bisa susui di kamar sebelah Sar"Ucap Nyonya Kemala menunjuk kamar yang berada di samping nya.

Sarah hanya mengangguk paham.

" Sarah, nanti kasih ke Abang lagi kalau sudah selesai disusui!"Ucap Mahen.

" Iya Bang "Jawab Sarah.

" Fis sini! "Panggil Mahen pada Hafis saat ia akan menyusul Sarah masuk kedalam kamar yang akan mereka tempati nantinya.

" Ada apa Bang? "Tanya Hafis ikut duduk bergabung lagi dengan mereka lagi.

" Sarah berapa lama cuti malahirkannya Fis?"Tanya Mahen.

" Tiga bulan Bang "Jawab Hafis.

" Kalian tinggal saja bersama kami di sini. rumah ini besar dan kamar nya banyak. terserah kalian mau tinggal di lantai ini, dua atau tiga "Mahen memberikan sarannya.

" Aku tanya Sarah dulu Bang, kalau Sarah lebih senang di rumah kami. karena jarak yang dekat degan tempat kerjanya. jadi jika sewaktu-aku aku nggak bisa anter jemput Sarah naik bis "Jawab Hafis lebih baik mencari aman. karena kalau sudah Mama dan Mahen yang memintanya ia tidak akan pernah bisa menolak.

" Kau lah yang harus tegas sama Sarah, kau kan suami nya jadi Sarah harus menurut pada mu"Ucap Mahen yang tidak ingin ada penolakan atau bantahan dari adik bungsunya itu.

" Bukan begitu Bang..."

" Sudah lah Fis, biar kami puas dulu bermain bersama Baby Syifa. Rumah ini sepi, dan kami pun kesepian. Apa salah nya kalian berbagi kebahagiaan bersama kami? "Ucap Nyonya Kemala dengan mata yang berkaca-kaca.

" Mahen sering melakukan perjalanan bisnis keluar kota, dan Lydia sering mengunjungi keluarganya. Hanya tinggal kami si tua renta tanpa kawan ini"Lelehan air mata Nyonya Kemala dan perkataannya sungguh sangat menyayat hati bagi yang mendengarnya.

" Kalau perlu kau sewakan saja rumah itu. supaya kau tinggal bersama kami. semua kehidupan kalian aku yang akan menanggungnya. kau cukup membawa Sarah dan Baby Syifa untuk tinggal bersama kami "Ucap Mahen dengan sombongnya.

Hafis sudah tidak bisa berkata apa pun. semuanya ikut andil dalam menentukan sikap dan tindakannya.

Bila sudah begini, Hafis akan selalu mengiyakan segala permintaan Nyonya Kemala.Padahal ia sudah berjanji pada Sarah hanya seminggu saja mereka akan tinggal di rumah kedua orang tuanya.

" Jadi besok-besok kalau aku keluar kota, Lydia bisa tetap tinggal disini bersama kalian. karena ada di cantik Baby Syifa "Ucap Mahen pada istrinya.

" Iya Bang "Lydia hanya bisa patuh dengan perkataan dan perintah suaminya.

Sedangkan Sarah yang sedang menyusui Baby Syifa didalam kamar. Ia melihat ada tiga tas besar miliknya yang bersandar didinding kamar, yang diyakininya berisi pakaiannya dan Hafis serta Baby Syifa.

" Pasti nanti Papa bilang sama kita, Sayang kita tinggal disini sebentar saja sampai masa cuti melahirkan kamu habis. Kalau boleh nolak Mama ingin sekali bilang tidak "Gumam Sarah berbicara pada Baby Syifa yang masih anteng menyusu.

" Belum selesai juga anak Papa mimi susunya,haus banget ya Sayang?"Ucap Hafis duduk disamping Sarah.

" Banyak banget sayang kamu bawa tas nya?"Tanya Sarah.

" Iya sayang. Maaf ya aku tidak pernah bisa menolak keinginan mereka. Jadi kita akan tinggal disini untuk beberapa waktu. Dan rumah kita aku akan sesekali datang kesana dan membawa Mbak dari sini untuk bersih-bersih disana "Ucap Hafis sambil menatap intens kedua mata Sarah yang menatapnya juga sambil mendengarkannya berbicara.

" Apa boleh aku menolaknya sayang?"Tanya Sarah dengan suara sedikit bergetar. Mencoba menghalau rasa kecewa pada Hafis yang tidak bisa tegas memihaknya. Yang bukan berarti harus membuatnya menjadi anak yang tidak berbakti.

Disaat sekarang ini dimana ia baru saja melahirkan, baru saja merasakan kebahagiaan. Namun dalam hitungan jam Hafis sudah membuatnya merasa kecewa karena keputusannya dan suara serta keinginannya yang tidak didengarkan.

" Sayang, tolong pahami aku mengerti posisi ku. Hanya dengan ini aku bisa menyenangkan mereka. Ada sejuta kebahagiaan yang terukir dihatiku,melihat wajah tua mereka bisa tersenyum dengan lebar tanpa beban yang menggelayutinya hanya dengan bisa melihat dan menggendong Baby Syifa "Ucap Hafis sambil duduk bersimpuh dikedua kaki Sarah dan memegang tubuh Baby Syifa.

" Ini cucu pertama bagi mereka,setelah hampir 17 tahun menunggu dari Bang Mahen sampai Mbak Widi yang belum juga memiliki momongan. Ini kebahagiaan pertama setelah penantian panjang mereka "Ucap Hafis lagi melanjutkan ucapannya sambil mengeluarkan air matanya.

" Jadi aku mohon kebaikan hati mu sayang, tidak akan lama kita pasti kembali ke rumah kita ".

Sarah menggelangkan kepalanya pelan. Ia sudah tdak tahu apa yang harus dikatakannya atau pun apa yang akan dilakukannya. Ia tidak mungkin juga pergi dari rumah ini tanpa izin suaminya. Yang bisa dilakukannya saat ini hanya menangis sambil melihat Baby Syifa.

Sarah menoleh ke arah Hafis yang berjalan keluar dari kamarnya.

Semakin tidak terbendung saja air mata yang ikut membasahi kain bedong Baby Syifa.

.

.

.

.

MAmpir Yuk di Novel Author yang pertama dan sudah tamat " Cinta Tuan Alex ".

Mampir juga di Novel ke dua Author yang sedang On going " Teman Tidur Tuan Jason Gilbert ".

Mohon dukungannya dengan cara Like, Komen, Gift dan Vote.

Terima kasih kawan 🙏😊.

Terpopuler

Comments

Sri Mawarti

Sri Mawarti

nyimak...

2023-03-11

1

Nungki Nazmi

Nungki Nazmi

cuma bisa bilang sakittttt tak berdarah.....

2023-01-24

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Promo Novel Baru " Cinta Karena Perjodohan "
42 Bab 41
43 Bab. 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 77
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Bab 104
105 Bab 105
106 Bab 106
107 Bab 107
108 Bab 108
109 Promo Novel Baru " Wanita Pelangkah "
110 Promo Novel Baru "Lala, Si OB Lugu
Episodes

Updated 110 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Promo Novel Baru " Cinta Karena Perjodohan "
42
Bab 41
43
Bab. 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 77
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Bab 104
105
Bab 105
106
Bab 106
107
Bab 107
108
Bab 108
109
Promo Novel Baru " Wanita Pelangkah "
110
Promo Novel Baru "Lala, Si OB Lugu

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!