Wanita Kedua

Wanita Kedua

Aku mencintainya

Seorang pria tengah duduk di balkon hotel dengan wanita di sampingnya, wanita itu menyenderkan kepala ke pundak si Pria, "Aku pulang yah," ucap pria itu.

Pria itu bernama Yuda sementara wanitanya bernama Nadia.

Nadia menjauh dari Yuda, "Pulang lah."

Yuda menarik tubuh Nadia agar Nadia menatap ke arahnya, "Kau marah?"

"Tidak aku tidak marah, lagipula aku tidak berhak melarangmu untuk pulang menemui istrimu."

"Hey, kau sedang marah sekarang," Yuda tersenyum untuk membujuk Nadia.

"Tidak, kau mau pulang? Ya sudah pulang saja."

"Baiklah sampai jumpa besok," Yuda berdiri lalu mengambil jasnya, sebelum meninggalkan Nadia ia mencium kening Nadia terlebih dahulu.

"Dah," Yuda melambaikan tangan pada Nadia.

Wanita itu hanya tersenyum sambil menatap kepergian pria tersebut, setelah Yuda benar-benar pergi Nadia berjalan masuk ke kamar hotelnya ia menidurkan tubuhnya di atas kasur sambil menatap langit-langit kamar.

"Ah....... Aku lelah saat ini," Nadia mulai memejamkan matanya.

Sementara itu Yuda telah sampai di rumahnya, seorang wanita tengah menunggu Yuda di depan pintu rumah. Saat melihat Yuda telah datang wanita itu dengan cepat menghampiri Yuda, "Kau tidak papah?" tanyanya dengan wajah cemas.

"Tidak, kita masuk saja," Yuda merangkul wanita itu lalu masuk ke rumah.

"Aku menelponmu dari tadi, mengapa kau tidak mengangkatnya? Aku khawatir kau kenapa-napa," wanita itu terus mengkhawatirkan Yuda.

"Nisa, tenang aja aku sudah pulang sekarang dan aku tidak papah. Sudahlah aku lelah aku ingin tidur sekarang," Yuda berjalan sendirian ke kamarnya, ia malas mendengar ocehan istrinya itu.

Nisa istrinya Yuda terdiam sambil menatap kepergian Yuda yang kini sedang berjalan di tangga, "Apakah kau masih belum mencintaiku sampai saat ini? Aku tidak pernah melihat cinta di matamu hingga hari ini," gumamnya dalam hati.

Jadi Nisa dan Yuda di jodohkan satu bulan yang lalu, orang tua mereka menjalin kesepakatan bahwa mereka akan kerja sama jika Nisa dan Yuda menikah, Nisa memang sudah mengagumi Yuda sejak dulu. Namun Yuda melakukan pernikahan ini hanya karena perusahaan dan keluarganya saja.

Cintanya masih murni untuk Nadia, orang yang sudah sejak lama ia cintai. Yang sayangnya mereka tidak bisa bersama untuk saat ini, Yuda selalu meyakinkan Nadia kalau suatu saat nanti mereka akan bersama.

Selesai mandi Yuda langsung tidur tanpa peduli dengan Nisa, Nisa naik ke kasurnya untuk ikut tidur. Saat Nisa ingin memeluk Yuda, pria itu entah mengapa selalu merasa tidak nyaman dan kemudian melepaskan pelukan Nisa dengan berbagai alasan.

_______

Paginya Yuda dan Nisa sedang sarapan, Yuda sudah siap-siap untuk pergi ke kantor, "Mas, hari ini pulang malam lagi?" tanya Nisa memecahkan keheningan.

"Entahlah," balas Yuda dingin.

"Aku harap hari ini kamu gak pulang malam yah, aku buatin masakan spesial kesukaan kamu deh nanti malam, atau nanti siang aku ke kantor bikinin makanan."

"Terserah."

"Oke," Nisa tersenyum bahagia, akhirnya ia di izinkan pergi ke kantor Yuda setelah sekian lama.

Selesai sarapan Yuda langsung pamit kerja, jadi Nadia adalah asisten pribadinya Yuda di kantor itulah mengapa Yuda agak melarang Nisa ke kantor, ia tidak mau membuat Nadia sedih olehnya. Namun hari ini ayahnya juga akan datang ke kantor, jika Nisa di larang maka ayahnya akan curiga dengan pernikahannya.

Saat sampai di kantor ia sudah melihat Nadia tengah duduk di kursinya, Yuda menatap Nadia lalu tersenyum pada Nadia sebelum akhirnya ia pun duduk di kursinya dan langsung kerja.

Nadia menghampiri Yuda, "Tuan ini hasil laporan keuangan kita bulan ini, bisa di cek lagi takutnya ada yang salah."

"Oke, kau simpan saja."

"Baik Tuan," setelah menyimpan berkas itu Nadia langsung pergi ke mejanya lagi, namun Yuda malah menarik tangannya membuat Nadia berhenti dan berbalik lagi menatap Yuda.

"Ada apa? Lepasin ini di kantor."

"Nanti istriku akan ke sini kamu gak papah kan?"

"Gak papah, udah lepasin nanti ada yang liat," Nadia langsung celingukan karena takut ada yang liat.

"Biarin saja, mereka akan tutup mulut kok."

"Ah..... Lepasin," Nadia menghempaskan tangan Yuda lalu berjalan ke kursinya dan mulai kerja lagi.

"Nanti sore ada rapat, jangan sampai lupa."

"Aku ingat, kau tidak usah mengingatkan ku," Nadia sedikit kesal dengan Yuda.

"Baiklah bu bos."

"Kau bosnya bukan aku."

"Tapi kau-"

"Berisik nanti ada yang dengar, mau ku lempar buku?"

Yuda tersenyum kecil, entah mengapa ia suka sekali ketika wajah Nadia memerah karena marah, menurutnya itu sangat lucu.

_______

Waktunya jam makan siang telah tiba, Nisa ternyata sudah datang di kantor Yuda. Nisa di antar oleh Angga teman Yuda sekaligus karyawan Yuda di kantor ini, sebelum membawa Nisa ke ruangan Yuda ia sempat menelpon Yuda terlebih dahulu untuk memberitahunya.

Karena Angga adalah teman lama Yuda jadi ia tau tentang perselingkuhan Yuda dengan Nadia. Sampailah mereka kini di depan ruangan Yuda, "Tuan, ada Istri Tuan," ujar Angga di depan pintu kantor.

"Masuklah," balas Yuda.

Ternyata di ruangan itu juga masih ada Nadia yang sedang fokus menatap layar laptopnya, Angga menatap Nadia ia tau betul Nadia pasti sedang kesal, Nisa langsung menghampiri Yuda dan menyapanya.

"Nih makan yah, aku udah masak makanan kesukaan mu," Nadia duduk di sofa di depan meja kerja Yuda, ia membuka bekal makanan yang ia ambil.

Nadia sempat curi-curi pandang untuk menatap Nisa, Yuda menatap Angga dan memberi kode untuk membawa Nadia pergi dari ruangan itu. Ia tidak mau membuat Nadia sakit hati, Angga menganggukkan kepalanya, ia langsung menghampiri Nadia.

"Makan siang di luar yuk? Udah jam makan siang ngapain sih masih fokus kerja, nanti aja kerjanya," ujar Angga.

Nadia menatap Angga dengan wajah kesal, "Ya udah yuk."

"Biasa aja kali liatin nya, yuk."

Nadia bangun dan keluar dari ruangan itu, ia akan makan di luar dengan Angga. Sementara itu Yuda menghampiri Nisa untuk makan masakan yang di buatkan Nisa, "Kata siapa aku suka iga bakar?" tanya Yuda.

"Kata mama mu, jadi aku sempat nanya beberapa hal yang kamu suka sama Mama mu, dan dia bilangnya kamu suka ini," Nisa tersenyum.

Yuda tersenyum kecut, ia mulai makan bersama Nisa untuk menghargai apa yang Nisa masak padahal makanan kesukaan ia bukanlah itu. Melainkan ayam kecap buatan Nadia, sepertinya Yuda menyukai semua makanan yang di masak wanita itu.

Di kafe Nadia makan sebuah spagetti carbonara, "Cemburu?" ledek Angga sambil tersenyum.

"Enggak," balas Nadia cemberut.

"Pucet banget muka lu? Sakit?" tanya Angga setelah melihat wajah Nadia yang begitu pucat.

"Gak papah."

"Ke klinik yuk? Atau mau ke rumah sakit? Kalau lu kenapa-napa nanti Yuda marah sama gue."

"Kenapa jadi harus marah sama lu?"

"Nanti nyangka di racun gue lagi, lu tau sendiri si Yuda gimana kalau udah emosi."

"Gue gak papah kok, cuman agak pusing aja dikit."

"Itu artinya lu kenapa-napa, udah ah nanti abis makan kita ke rumah sakit."

"Apaan sih lebay gue gak papah, nanti juga sembuh sendiri pusingnya."

Terpopuler

Comments

Oh Dewi

Oh Dewi

Mampir ah...
Sekalian rekomen buat yang kesusahan nyari novel yang seru dan bagus, mending coba baca yang judulnya Caraku Menemukanmu

2023-08-26

0

Yeni Wati Hiatus

Yeni Wati Hiatus

poor Nisa

2022-11-08

1

Yeni Wati Hiatus

Yeni Wati Hiatus

karya balu lagi

2022-11-08

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!