Setelah cukup lama menunggu Nisa mulai kesal ia melempar High Heels yang ia kenakan ke atas meja makan, ia kesal dengan Yuda yang kembali tidak datang.
"Mba, buang aja semua makanannya," titah Nisa pada pembantu di rumahnya, ia mulai menangis dan berjalan ke kamarnya.
Nisa menghapus semua riasan di wajahnya, air matanya semakin deras, "Apa semua hal yang telah ku berikan padanya masih belum cukup? Apakah dia memang tidak bisa jatuh cinta lagi pada orang lain?" gumamnya kesal.
Kembali ke rumah sakit, Nadia sudah tertidur kini hanya tinggal Angga dan Yuda yang masih melek, "Lu kenapa gak mau pulang? Kasian Nisa di rumah," tanya Angga memecah keheningan malam.
"Gue gak mungkin ninggalin Nadia."
"Kan gue udah bilang biar gue yang jaga Nadia, kasian Nisa."
"Nadia lebih kasian."
"Lu gila yah? Nisa adalah korban paling menyakitkan dari keegoisan lo."
"Apaan sih? Udah ah jangan bahas itu," Yuda mulai malas dengan apa yang di omong kan Angga.
"Kenapa, lu gak terima? kalau ucapan gue bener?"
"Berisik, nanti Nadia bangun."
"Yud, jangan genggam dua tangan dalam waktu bersamaan. Lu harus lepasin salah satu atau lu akan nyakitin keduanya."
"Gue gak bisa."
"Lu bukan gak bisa, lu egois."
"Gue gak mungkin ninggalin Nadia, dia adalah orang yang gue cintai lebih dari diri gue sendiri. Dia butuh gue, gue gak tau gimana hidupnya nanti tanpa gue."
"Ya udah lu lepasin Nisa kalau gitu."
"Gue juga gak bisa lepasin Nisa, kalau gue ceraikan dia sekarang bokap gue bakal cabut semua fasilitas gue. Itu juga akan menyusahkan Nadia nantinya, gue butuh waktu yang pas buat udahin hubungan sama Nisa."
"Tapi kapan? Lu mau nunggu sampai kapan?"
Yuda terdiam tidak dapat berkata-kata, rasanya tenggorokannya tidak mau mengeluarkan kata-kata lagi.
"Yud, gue cuman pengen yang terbaik buat lu. Jangan sampai lu kehilangan mereka berdua suatu saat nanti karena keegoisan lu yang gak mau milih salah satu, manusia juga punya titik lemah dan cepek."
"Ga, gue bakal nikahin Nadia suatu saat nanti sebagai janji gue sama dia. Lu tau cinta gue udah terkuras abis sama dia, jadi kalau semisal kan gue gak sama dia gue gak akan bisa jatuh cinta lagi."
"Gue harap lu lepasin Nisa lebih cepat, dia wanita baik jadi gak pantas lu sakitin kayak sekarang."
Yuda kembali terdiam, apa yang Angga katakan itu benar. Nisa adalah wanita baik, namun entah mengapa Yuda benar-benar tidak bisa merasa suka bahkan cinta pada wanita itu.
__________
Paginya Nadia sudah hendak pulang ke apartemen, Yuda mengantarkan Nadia pulang ke apartemen. Apartemen yang Yuda beli untuk Nadia, Nadia tinggal sendiri di apartemen karena kedua orang tuanya sudah meninggal 2 tahun yang lalu karena kecelakaan mobil.
Sesampainya di apartemen Yuda langsung menyuruh Nadia istirahat, "Kau mau makan?" tanya Nadia.
"Kamu mau masak? Janganlah kalau mau makan Kita pesen gofood aja."
"Aku udah sehat kok, mau aku masakin?"
"Enggak kita pesan aja."
"Masakan ku gak enak yah? Ya udah deh terserah kamu," Nadia duduk di kursi samping kursi Yuda sambil memasang wajah kesal dan melipat kedua tangannya di dada.
"Apaan sih? Masakan kamu tuh masakan terenak di dunia. Aku mau, cuman kan kamu baru pulang dari rumah sakit, nanti kalau sakit lagi gimana," Yuda memegang lengan Nadia untuk membujuknya.
"Bohong kamu," Nadia menatap Yuda dengan wajah yang cemberut.
"Ya ampun, beneran sayang," Yuda merapihkan rambut Nadia.
"Tapi aku udah sehat, jadi boleh masak kan? Kamu gak kangen apa sama masakan aku?"
"Ya udah, tapi nanti aku bantu yah? Bantu potongin bahan-bahannya atau apalah pokoknya biar kamu gak terlalu capek."
"Enggak, kamu ingat! Terakhir kamu bantu aku masak, dapurnya hampir kebakaran karena kamu lupa taro plastik bekas bungkus mie instan di pinggir kompor."
"Ya maaf, tapikan sekarang aku udah lebih hati-hati."
"Udah duduk aja, daripada nanti ini dapurnya meledak gara-gara kamu."
Sementara itu di rumah Nisa bangun dari tidurnya dan merasa kesal karena Yuda ternyata masih belum pulang, ia sarapan sendiri dan sudah berusaha menghubungi Yuda beberapa kali. Namun Yuda sama sekali tidak mengangkat telponnya bahkan Yuda juga tidak membalas pesannya.
Akhirnya Nisa memutuskan belanja ke Mall bersama Gigi temannya.
"Gimana sama Yuda? Udah ada kemajuan?" tanya Gigi.
Mereka sudah berjalan-jalan di Mall, "Entahlah, Yuda bahkan gak pulang malam ini. Padahal dia udah janji tadi malam bakalan pulang cepat karena mau makan makan sama gue."
"Uhh....... Yang sabar yah temanku," Gigi merangkul Nisa sambil menyemangatinya.
"Menyedihkan banget yah hidup gue."
"Itu resiko elu sih sebenernya, siapa suruh maksa nikahin orang yang udah jelas punya pacar."
"Cinta akan hadir karena terbiasa, gue yakin nanti Yuda bakalan jatuh cinta juga sama gue."
"Gue kasih tau Yah, kalau lu ngejar orang yang lu cintai terus dia belum punya pacar, itu mungkin bener akan ada pase di mana dia jatuh cinta karena terbiasa. Tapi kalau dia udah punya pacar lebih tepatnya dia udah punya orang yang dia cintai, susah lah buta bikin dia cinta sama lu. Apalagi kalau ternyata mereka masih berhubungan deket."
"Gue jadi makin penasaran siapa ceweknya, kalau emang masih ada hubungan parah sih."
"Gue kasih tau satu hal lagi yah, katanya cowok hanya bakalan jatuh cinta sama satu orang aja. Selanjutnya ia melakukan hubungan hanya menjalankan kehidupannya aja."
"Udah, jangan bikin gue makin pusing."
"Oke maaf, ya udah sekarang kita seneng-seneng aja deh gak usah mikirin itu dulu, yah yang walaupun bakal tetap kepikiran sih," Gigi tertawa kecil.
"Lu ngetawain kehidupan gue."
"Iya dikit."
"Semesta emang gak asik bercandain hidup gue nya."
Kembali ke apartemen, Nadia sudah selesai membuatkan ayam kecap untuk Yuda, "Nih makan."
"Em..... Dari wanginya aja enak nih."
"Ya udah cepetan makan."
Yuda mencicipi masakan Nadia dan itu sangat enak, "Enak banget, masakan kamu emang gak pernah mengecewakan deh."
"Wah....Bisa aja kamu," mereka berdua makan bersama.
Selesai makan Yuda pamitan pulang karena tidak enak pada Nisa, ia juga baru ingat kalau kemarin ia mengiyakan ajakan makan malam Nisa. Pasti akan membuat Nisa sedih, ia kembali tidak hadir pada ajakan Nisa. Ia juga harus menyampaikan ucapan ayahnya pada Nisa, Yaitu untuk bersedia menghadiri acara pesta yang di lakukan kantornya dan juga kantor ayahnya Nisa.
Mereka mendapat untung yang besar akan keberhasilan kerjasama mereka, jadi minggu depan mereka akan melakukan pesta yang di hadiri para karyawan kantor dan yang lainnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 27 Episodes
Comments
Yeni Wati Hiatus
pingin ku maki si Yuda. 😤😤
2022-11-08
1
Nani kusmiati
masih nyimak siapa yang akan bertahan dan hidup bahagia bersama Yuda, tetap semangat author lanjut.
2022-11-07
1