Panah Balas Dendam Arjuna
follow instagram author : @stmaemunahsr
...***...
...♡ SELAMAT MEMBACA ♡...
Isak tangis pecah, ketika wanita yang sangat ia cintai itu sudah dimasukan ke dalam liang lahat. Hanya kain kafan dan badan membelakanginya yang ia lihat, berharap wanita itu hanya pura-pura berakting untuknya. Namun kenyataannya tidak, sampai tanah itu kian meninggi karena telah dimasukkan ke dalam liang lahat.
Batu nisan yang bertuliskan, Sindi Binti Gunawan Sudrajat telah menjadi tanda pengenal di makamnya. Anak laki-laki dengan pengawakan jangkung, dan hidung mancung itu masih menangis histeris sambil menyebutkan nama ibunya sedari tadi.
"Bunda... Bunda..."
"Bunda sudah janji akan menemani Arjuna saat wisuda kelulusan SMA nanti, tapi kenapa bunda pergi lebih dahulu bunda... jawab nda!"
"Papa tidak mungkin mau menghadirinya nda, menganggap Arjuna sebagai anaknya saja tidak..." Lirih anak lelaki itu yang bernama Arjuna.
Ia menangis sambil memeluk batu nisan ibunya yang kini hanya tinggal nama, dan ia memeluk batu nisan itu dengan sangat erat sekali. Perasaan marah dan kesal pada ayahnya kian membara, karena di hari yang penuh kesedihan ini, sang ayah sama sekali tidak menunjukan batang hidungnya sedikit pun.
Orang-orang berdatangan, mereka turut berduka cita dan berbela sungkawa pada Arjuna, padahal tinggal salangkah lagi ia sudah dekat dengan ujian nasional, dan tinggal menunggu lulus dari sekolah. Tapi, kenyataan pahitlah yang menghampirinya, sebelum hari kelulusan itu tiba.
Langit sudah mulai menggelap, Arjuna masih memeluk batu nisan ibunya itu dengan erat. Namun, seorang pria turun dari mobil berwarna hitam dan menggunakan jas hitam. Ia menatap Arjuna yang masih terisak di makam ibunya.
"Dasar anak bodoh!" umpat pria itu.
Dengan langkah yang cepat, ia menghampiri Arjuna sambil menyalakan sepuntung rokok dengan koreknya. Saat sampai dan ia sudah berada di belakang Arjuna, pria itu mengatakan hal yang membuat hati Arjuna teriris dan sangat nyeri.
"Ibumu itu hanyalah seorang wanita malam, jadi untuk apa kau tangisi?"
"Dan juga, aku meragukan tentang keaslianmu sebagai anak kandungku. Bisa saja Sindi memalsukan hasil Tes DNA antara aku dan kau saat kau masih bayi dulu."
"Jangan memanggilku ayah lagi Arjuna, karena aku bukanlah ayahmu. Ayahmu adalah satu dari seribu pria berhidung belakang yang pernah tidur bersama ibumu dulu."
Amarah Arjuna kian membara, ia melirik kebelakang dan melihat sang ayah dengan tatapan yang begitu intens. Tak segan-segan, Arjuna pun melayangkan pukulan pada wajah sang ayah. Namun sayangnya, pukulan itu bisa ditahan oleh sang ayah.
Dan sang ayah pun melakukan serangan balik, ia menghantamkan tinjuan maut dengan kepalan tangannya ke perut Arjuna, sehingga membuat Arjuna jatuh ke tanah dan meringis kesakitan, dengan memegangi perutnya yang terasa sangat nyeri.
"Aaaaghhh" ringis Arjuna sambil memegangi perutnya.
Sang ayah berlutut dan mencengkeram keras dagu Arjuna. "Aku adalah tuan besar Sandiaga, wanita seperti ibumu sudah beberapa kali aku temui. Jadi jangan pernah bermimpi untuk bisa menjadi anak sulungku, karena kau bukan anakku, paham!."
Sandi menghempaskan keras dagu Arjuna, ia mengambil rokok yang masih ia sebat dimulutnya. Lalu ia mengambil tangan Arjuna dan membalikan tangan itu, Sandi menuliskan hirup L besar di tangan Arjuna menggunakan api rokoknya.
Arjuna diam tak berkutik, sambil menahan sakitnya yang bukan main. Setelah itu, Sandi yang notabenenya adalah ayah Arjuna, langsung menghempaskan tangan itu yang sudah berlumurkan darah.
"L untuk LOSER, Arjuna Rakesagara!."
Sandi pergi meninggalkan Arjuna yang meringis kesakitan di tanah, ia nampaknya sangat tidak mempedulikannya anak sewata wayangnya tersebut dengan istri pertamanya.
"Ayah... Aku akan membalaskan dendam bunda." Batin Arjuna.
.........
7 tahun kemudian.
Berita di TV membeberkan penangkapan seorang bos mafia sindikat pembunuh bayaran, dan penggelapan dana perusahaan, ia telah di tangkap oleh polisi tadi malam. Berita itu bukanlah berita biasa, karena berita itu telah menyangkut seorang pengusaha ternama di Kota Sanjung.
ALGERIA MAHESA, terdakwa sebagai pimpinan mafia tersebut. Ia dibawa ke pihak yang berwewenang untuk di interogasi lebih lanjutnya. Raut wajahnya yang nampak meremehkan polisi, dan badannya yang penuh dengan luka jahitan membuatnya tak sedikit pun takut pada polisi.
Ia dibawa ke ruang penyiksaan, dengan kedua tangan yang terikat ke atas dan terus-terusan di siram air kotor oleh penyidik, agar Alge membuka suaranya. Namun, Alge hanya memberikan senyum sinis pada sang penyidik tersebut.
"Kalian ini bodoh atau memang benar-benar bodoh? Kalian mempercayaiku sebagai bos mafia itu, tapi kalian sendiri yang memperjaraiku sudah tiga bulsn ini" celetuk Algeria yang menyidir polisi.
"Diam! cepat beritahu kami dimana kalian menyembunyikan bos kalian!" tegas salah satu seorang polisi.
"Lho, bukankah kalian sendiri yang mengira aku adalah bos mafia itu?" tanya Algeria yang menyidir kembali polisi itu.
"Kalian ini terlalu bodoh, jadi lepas saja seragam kalian! kalian lebih pantas menjadi badut negara ketimbang abdi negara." sambung ucapan Algeria.
Tak lama dari itu pun, sang polisi tersebut menghantamkan pukulan ke wajah Algeria.
BRUGGGH! BRUGGGH! BRUGGGH!
Cairan merah yang ternyata itu adalah darah keluar dari dalam hidung Alge. Bukannya meringis kesakitan, Algeria malah tertawa terbahak-bahak menertawai polisi tersebut.
"HAHAHA, HAHAHA, HAHAHA"
Merasa tak menemukan apa-apa, Algeria pun di bawa kembali ke dalam sel tahanannya lagi. Ia tersenyum bangga untuk dirinya sendiri, karena usahanya telah berhasil untuk membuat polisi geram.
"Sesuai dengan rencanamu EL, mereka mengira kasus ini adalah ulah mafia. Sehingga mengira akulah pimpinan mafianya, mereka belum tahu siapa dirimu yang sebenarnya. Permainan baru dimulai malaikat berhati iblis, nikmatilah permainanmu.!"
Batin Algeria, ia tersenyum sinis sambil masuk ke dalam sel tahanannya yang berhuni empat orang badas.
.........
Seorang pria penting datang ke tempat pencucian mobil, ia langsung meminta pada pegawai di sana untuk membersihkan mobil mewahnya tersebut. Alangkah terkejutnya ia, ketika melihat darah dagingnya sendiri menjadi salah satu pegawai steam mobil di sana.
"Arjuna" sahut pria itu.
"Ay... Ayah" beonya.
Dengan kasar dan keras, Sandi menampar pipi kanan Arjuna hingga biru.
PLAAAAK!
Suara dan tamparan itu sangat keras, sehingga membuat Arjuna jatuh tersungkur ke bawah.
"Aku bukan ayahmu! dan aku tidak pernah memiliki putra sepertimu!." ucap Sandi dengan nada penuh ketegasan.
Keempat pegawai di steam mobil itu pun, menghentikan aktivitasnya masing-masing. Mereka melirik ke arah Arjuna dan Sandiaga yang kini telah menjadi tontonan.
"MANA PEMILIK STEAM MOBIL INI!" teriak Sandi.
Pak Gatot sebagai pemilik steam mobil ini pun langsung keluar dari ruangannya. Ia berusaha menjelaskan pada Sandi, agar mau memaafkan kelalaian Arjuna saat bekerja. Namun Sandiaga bersikeras agar Arjuna dipecat, dengan begitu Arjuna akan tetap pengangguran dan akan terus menderita tanpa Sandi.
Pak Gatot tidak bisa berbuat apa-apa, ia menghela nafas dalam-dalam. Karena ia harus merelakan pegawai kesayangannya itu, Arjuna hanya memberikan senyuman pada pak Gatot sebagai tanda terima kasih Arjuna, karena pak Gatot sudah mau menerima Arjuna sebagai pegawainya.
...BERSAMBUNG...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 64 Episodes
Comments
ᶥⁱᵒⁿ⚔️⃠Hana Nurul Azizah🍩ᴬ∙ᴴ࿐
Awal Bab sudah disuguhi plot twist ... Makin seru nih episode selanjutnya .Arjuna kamu pasti bisa melewatinya .....Semangat kamu bisa mengatasinya
2023-01-05
0
💞 Lily Biru 💞
semangat bestieeee 🥳
2022-11-10
1
Yukity
Sudah mampir, bagus ceritanya👍🏻😘
2022-11-09
1