Arjuna melanjutkan hidupnya sebagai ojek online setelah ia akhirnya di keluarkan dari pekerjaannya yang dulu menjadi tukang cuci mobil. Juna pergi dengan motor supra x miliknya ke suatu tempat untuk menjemput costumernya dengan mengandalkan aplikasi Yo-Jek di ponselnya.
Sampailah ia di depan mini market, ia melihat seorang gadis SMA yang berdiri di sana. Tanpa pikir panjang, Juna langsung menghampirinya karena ia pikir itu adalah costumernya yang telah memesan lewat aplikasi.
“Permisi mba, dengan mba Safi?” tanya Arjuna untuk memastikannya
“Betul mas, ini Mas Juna ya?” tanyanya balik.
Arjuna pun menggangguk pelan. “Betul mba, saya Juna. Ayo naik, mau diantar kemana?”
“Jangan panggil mba dong mas, panggil saya adek atau Safi saja” ujar Safi menjelaskan, perlahan ia pun mulai naik jok belakang motor Juna.
Juna memberikan Safi helm. “Ya sudah baik Fi, ini kamu mau kemana ya?” tanya Arjuna skali lagi.
Sambil memasangkan helm di kepalanya, Safi pun menjawab. “Antarkan saya ke hotel goyo ya mas, pacar saya sudah menunggu saya di sana” jawab Safi dengan enteng.
Arjuna menelan salivanya dalam-dalam, pasalnya hotel goyo itu adalah hotel yang terbilang sangat murah untuk tarif permalamnya. Apalagi Safi ini masih duduk di sekolah menengah atas dan ia mau ke sana dengan pacarnya, bagaimana tidak kalang kabut pikiran Arjuna melihat tingkah laku anak remaja zaman sekarang.
Dengan pelan, Arjuna melajukan motornya di kecepatan 20 km/h. Arjuna sengaja memelankan laju kendaraannya karena ia ingin membuat remaja nakal itu geram.
“Makan nih motor tua” ucap Arjuna di batinnya.
“Mas Juna, gas motornya kencengin dong. Pacar safi udah nungguin Safi dari tadi ini, nanti dia marah karena gak jadi ngerjain tugas biologi” celetuk Safi.
Nah kan, betul firasat Arjuna apa. Sepertinya ada yang tidak beres dengan remaja satu ini, tanpa membalas perkataan Safi. Arjuna langsung menaikkan pedal gas motornya dikecepatan 120 km/h.
“DUH… ADUH… MAS JUNA MAU BAWA SAFI KE ALAM BAKA YA!” celetuk Safi yang mengeluh pada Arjuna.
Puas karena telah mengerjai remaja satu ini, Arjuna pun memelankan kecepatan kendaraannya seperti normal di kecepatan 50 km/h.
“Hehehe, maaf Safi. Bukannya tadi kamu yang minta kencengin gas motornya biar cepatsampai? Mas Juna Cuma nurut-nurut aja, toh Mas Juna juga ngga salah” ucap Arjuna yang meminta maaf tadi ia seperti sedang membela diri.
“Iya, tapi jangan di bawa ngebut juga dong mas! Safi jadi takut, gimana kalau Safi mati!” tegas safi yang kesal.
“Ya tinggal dikubur atau nggak tinggal dibakar di alam kubur” ketus Arjuna yang membuat Safi spontan diam.
Mau bagaimana pun juga, Safi adalah costumernya Arjuna. Jadi Arjuna harus pandai-pandai meluluhkan hati costumernya, apalagi ini adalah anak remaja yang usianya masih terbilang labil.
“Fi, kita sudah sampai” sahut Arjuna.
Safi langsung turun dari motor Arjuna, ia tak lupa melepaskan dan memberikan helm milik Arjuna.
“Ini mas.” Lalu ia merogoh saku di seragamnya yang masih berlogo cokelat itu, uang sebesar dua puluh lima ribu rupiah ia berikan pada Arjuna sebagai tarif ojeknya yang sesuai sama di aplikasi.
“Sip, makasi ya… Jangan lupa bintang lima dan ulasannya di aplikasi” ujar Arjuna sambil mengambil uang upahnya.
“Iya, nanti Safi kasih bintang kejoranya lima dikurangi dua.” Ketus safi yang langsung pergi meninggalkan Arjuna.
Arjuna nampak berpikir sebentar, ia menghitung lima dikurang dua dengan menggunakan tangan kirinya.
“Lima, dikurang dua… Ya lima, soalnya yang dua ngga jadi dipinjem.” Celetukl Arjuna yang melihat kepegian Safi dan masuk kedalam hotel goyo tersebut.
“Bodo amat, mau hamidun sekali pun eike no peduli!” ketus Arjuna sambil meletakkan helm costumer di jinjingan motornya.
FYI : Hamidun (Hamil Di Luar Nikah)
Ekor matanya melesat tajam ketika melihat seseorang yang ia kenali, siapa lagi jika bukan Sandi ayah kandungnya yang telah membuangnya dan almarhumah ibunya demi janda kembang anak satu.
“Cih, tampang doang kaya. Tapi maennya di hotel goyo, selingkuh elit setia sulit!.” Cibir Arjuna yang melihat ayah kandungnya keluar dari hotel goyo bersama dua wanita seksi.
Momen itu pun diabadi kan oleh Arjuna untuk memanas-manasi ibu tirinya, jika tidak bisa sekali pun. Ia akan memamerkannya dihadapan teman-teman kontrakkan Arjuna.
“Juna doain semoga ayah cepat-cepat kena penyakit HIV, aamiin”
...…...
Hari sudah sangat gelap, Arjuna berdiam diri di depan teras kontrakkannya sambil melihat-lihat hasil jepretan fotonya tadi. Ponsel sumsang yang telah menemani Arjuna selama 10 tahun ini, menjadi saksi bisunya awal mulanya dendam Juna pada ayah kandungnya.
Sebuah notif dari aplikasi Yo-Jek miliknya berbunyi, sebuah notifikasi yang menunjukan bahwa itu adalah sebuah ulasan dari penumpang. Karena penasaran, Arjuna pun langsung melihatnya, dilihat dari username nya itu adalah Safi yang berusername Safi bukan sapi.
Arjuna dengan serius membaca komentar yang telah safi berikan, betapa terkejut dan diiringi gelak tawa ia merasa lucu ketika membaca komentar yang Safi berkan.
Dari pengguna Safi bukan sapi. “Bintang empat, mas-mas ojolnya jutek banget tapi ramah. Dia cukup ngeselin juga, tadinya mau kasih dia bintang tiga tapi enggak jadi deh. Karena dia ganteng pake banget, mirip orang arab tapi blesteran orang korea. Yang mau manas-manasin mantan pacarnya boleh banget nih order ojek online di dia, rekomen banget bestie”
Entah kenapa, Juna merasa salting ketika dirinya dipromosikan oleh bocil yang satu ini.
FYI : Salting (Salah Tingkah), Bocil (Bocah Kecil)
“Dasar bocil, rekomen-rekomen palamu. Enak aja main promosiin orang tanpa izin, ganteng-ganteng gini mahal tau!” ketus Arjuna yang seketika berubah menjadi kesal.
Dimas yang merupakan tetangga kontrakkan Arjuna pun keluar dari dalam kontrakkannya, ketika mendengar dengussan kesal Juna. “Jun, kenapa ente?” tanya Dimas.
Arjuna menoleh ke arah kanannya. “Eh Mas, gak papa Mas. Itu tadi, ada cicak lagi tawuran antar RT” jawab Arjuna dengan spontan. Dimas pun menghampiri Arjuna di teras kontrakkanya, ia duduk sila di sofa panjang depan teras Juna.
“Denger-denger, ente katanya dikeluarin dari tempat kerja ente?” tanya Dimas, Arjuna pun melirik Dimas yang menanyai pekerjaannya itu.
“Tempat kerja yang mana Mas? Kalo di tempat pencucian motor mobil sih emang iya, tapi alhamdulilah sekarang udah dapet gantinya walaupun jadi ojek onine” jawab Arjuna.
“Syukur deh, ane seneng dengernya. Tapi kata si Marsel, ente punya perusahaan? Tapi kenapa milih jadi ojol sih?” tanya Dimas kembali yang penasaran.
“Hehe, gabut bang. Jadi CEO banyak banget mikul beban, mending cosplay jadi ojol” jawab Arjuna yang ngawur.
Dimas pun menepuk keningnya dengan tangan kanannya. “Ente kadang-kadang ente!”
...BERSAMBUNG ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 64 Episodes
Comments
ᶥⁱᵒⁿ⚔️⃠Hana Nurul Azizah🍩ᴬ∙ᴴ࿐
Mana ada sih Juna ,kamu Ini ya bener bener 🤭🤣🤣... Jangan ngoceh sendiri lagi megang hp juga 😁
2023-01-05
0
Yukity
Duh, serem amat doanya🤔🙈
2022-11-09
2