Rahim untuk Tuan Muda

Rahim untuk Tuan Muda

1. Jadi Pelayan Bar

Ada kalanya, kehidupan tidak selalu berjalan dengan mulus. Terkadang, dunia seakan tidak mengizinkanmu untuk hidup bahagia. Meski sudah berusaha sekuat tenaga. Tapi di penghujung jalan, muncul sebuah jurang yang begitu dalam.

Dan membuat semangatmu yang berawal membara, berubah patah. Hingga merasa tak ada lagi harapan tuk maju.

Dia bernama Alesia. Seorang gadis berusia 22 tahun. Yang hidup dengan sederhana. Berlatar belakang keluarga miskin. Hidup hanya berdua dengan ibunya bernama Amora. Wanita single parent sekaligus ayah untuknya.

Alesia tak memiliki adik atau pun kakak. Saat ini ia menjalani status nya sebagai mahasiswi penerima beasiswa di salah satu universitas negeri yang ada di ibu kota Jakarta.

Sayangnya, penyakit sang ibu yang sudah lama ada justru semakin memburuk. Batuk-batuk pada kondisi kesehatan Amora sang ibu semakin tak terkontrol. Hingga terjadilah, dimana Amora jatuh pingsan dan tak sadarkan diri.

Krek...

"Bu... Ales pulang!" gumam Alesia sedikit berteriak kecil. Memanggil-manggil sang ibu setelah menyelesaikan kuliahnya hari ini.

Dari sudut mata mencari, Alesia tak menemukan ibunya di kamar. Bahkan di ruang tengah pun tidak ada. Gadis itu semakin khawatir dan sedikit berlari kecil mencari-cari ke segala ruangan.

Sampai akhirnya...

"Ibu!!!" teriak Alesia. Saat menemukan ibunya yang jatuh tersungkur dan pingsan di dalam kamar mandi. Ada bercak darah di telapak tangan nya.

Buru-buru, Alesia menggotong dan membawanya ke luar. Wajahnya begitu panik dan lesuh. Ia terus berteriak meminta tolong pada tetangga sekitar. Hanya ada beberapa orang yang membantu.

Beruntung, Alesia bisa membawa sang ibu ke rumah sakit dengan tepat waktu. Karena kalau tidak...

"Untunglah, kamu membawa ibumu kesini tepat waktu. Kalau sedikit saja terlewatkan, nyawa nya sudah tidak bisa tertolong," ujar sang dokter mengatakan.

Kedua mata Alesia terlonjak kaget tak menyangka. Pupilnya sedikit bergetar dan melebar.

"Memangnya, ibu saya sakit apa, dok?" tanya Alesia bingung.

"Pasien terindikasi adanya jaringan sel kanker di dalam tubuhnya. Lebih tepatnya di bagian paru-paru. Kanker paru-paru sangat berbahaya bila tidak segera dilakukan tindakan operasi," jelasnya lagi.

"Apa, dok? Operasi?"

"Iya, operasi. Mohon untuk segera melunasi biaya administrasinya hari ini."

'Operasi? Uang dari mana aku bisa mendapatkan semua itu? Kuliah saja pun, dari bantuan beasiswa pemerintah. Apa yang harus kulakukan sekarang?' gumam Alesia dalam hati kebingungan.

"Dok, kira-kira sampai kapan ya? Batas waktu pembayarannya? Apa tidak bisa diberikan sedikit waktu lagi? Karena kalau untuk hari ini, saya belum ada uang. Tapi saya usahakan, pasti." Kata Alesia memohon dengan wajah sedu.

Dokter itu terlihat menghela napas panjang. Mungkinkah ia tampak iba dan kasihan pada Alesia?

"Saya beri waktu hingga dua hari dari sekarang. Selebih itu, saya tidak bisa menjamin keselamatan ibu anda ke depannya akan bagaimana."

"B-baik dok, terima kasih. Saya janji, saya pasti akan usahakan untuk mencari uang nya. Tapi tolong dok, lakukan apa saja agar ibu saya bisa selamat!" lagi-lagi Alesia memohon.

Dokter itu lantas mengangguk pelan, seraya menampilkan senyum kecutnya.

Entah apa maksudnya?

Alesia lalu pergi meninggalkan area rumah sakit. Setelah membawa ibunya kesana, ia sekarang kebingungan harus pergi kemana. Mencari pekerjaan baru di waktu singkat seperti ini rasanya tidak mudah.

Kesana-kesini mencari pekerjaan untuk biaya pengobatan ibunya, tapi semuanya nihil. Tak ada satu pun yang menerimanya. Bahkan kalau pun melamar di perusahaan, akan banyak memakan waktu. Dan tidak mungkin diterima saat itu juga.

Apalagi untuk menerima bayaran gaji satu bulannya. Tentunya harus menunggu pada bulan berikutnya. Alesia tak bisa menunggu itu.

Tiba-tiba pikirannya mengarah pada ingatan lalu. Teman kampus nya pernah menawarkannya pekerjaan di sebuah club malam. Menjadi penjual dan pengantar bir atau minuman alkohol di bar. Gaji yang di tawarkan oleh pemilik bar itu pun tidak sedikit.

Dalam waktu 15 hari, bisa mendapatkan gaji senilai 40 juta. Jika berhasil menjual banyaknya botol bir ke para pelanggan atau pun tamu yang datang ke bar itu.

'Apa pilihan ini sudah tepat? Kalau tidak bekerja disana, kemana lagi aku harus mencari pekerjaan yang lain? Kondisi ibu semakin memburuk kalau tidak secepatnya di operasi.' Alesia berkata dalam hati.

Hati dan pikirannya mengalami kegundahan. Akhirnya, ia pun memberanikan diri untuk mendatangi sebuah club malam itu. Sesuai yang direkomendasikan oleh teman kampus nya pada waktu lalu.

Hanya berbekalan diri dan tanpa membawa uang sepeser pun. Alesia memakai baju ala kadarnya. Ia langsung di sambut oleh pemilik dari bar itu. Seorang pria dewasa yang usianya mungkin sudah sekitar 45 tahunan.

"Kau teman nya Maura?" tanyanya. Setelah Alesia memperkenalkan diri.

Spontan, Alesia menganggukkan kepalanya pelan.

"Dia memang pernah bekerja disini sebelumnya. Tapi dua bulan yang lalu dia kabur. Setelah membawa uang setoran cocktail yang harus dia setorkan padaku. Sekitar 250 juta, uang yang dia bawa kabur itu."

Kedua mata Alesia melonjak kaget. Ia tak percaya, Maura bisa melakukan hal nekat begitu. Bahkan mengambil apa yang bukan menjadi miliknya.

"Pencariannya masih terus dilakukan sampai sekarang, melalui pantauan anak buahku. Aku harap, kau tidak meniru apa yang temanmu lakukan. Karena mau pergi sejauh mana, akan tetap ku temukan. Bukan uang yang ku kejar. Tapi, nyawa nya yang harus ia bayar. Dengan ketidak jujuran nya itu. Apa kau mengerti?"

Alesia hanya diam dan mengangguk sedari tadi. Ia takut salah bicara, karena ini pertama kalinya ia mendapat pekerjaan seperti ini.

"Siapa namamu?"

"Alesia."

"Hm... Alasanmu bekerja disini untuk apa? Beri aku satu alasan yang lebih spesifik. Agar aku bisa menerimamu di tempat ini."

Alesia mulai menceritakan penyakit ibunya. Untuk apa dan mengapa ia datang ke tempat ini. Pria itu pun akhirnya mengerti. Dan tampaknya ia pun iba pada keadaan serta situasi yang dialami oleh gadis sepertinya.

"Malam ini kau sudah boleh bekerja. Tapi, ganti pakaianmu dengan yang lain. Para penikmat cocktail akan silau dengan bajumu yang seperti ini."

"A-aku harus memakai baju yang seperti apa, Pak?"

"Pak? Jangan panggil aku 'pak'. Panggil tuan saja. Di belakang ada baju khusus pelayan wanita. Kau pakai saja itu. Setiap malam, kau harus bisa menjual banyak botol cocktail. Minimal 100 cocktail dalam semalam nya. Apa kau mengerti?"

"M-mengerti, tuan."

"Kalau begitu, mulailah bekerja sekarang."

Alesia mengangguk pelan, dan pergi meninggalkan ruang itu menuju ke area belakang. Langkah kakinya agak sedikit gemetar. Rasanya gugup baginya. Yang tidak pernah menginjakkan kaki ke tempat seperti ini. Tapi sekarang jadi harus terbiasa untuk setiap harinya.

Semua itu ia lakukan demi biaya pengobatan ibunya yang sakit keras. Apa pun, dan bagaimana pun. Alesia harus mendapatkan banyak uang.

Terpopuler

Comments

Ema Rahmawati

Ema Rahmawati

mampir gara2 liat di fb,,, komen ny bnyak yg minta lanjut jd penasaran🤗🤭dlu prnh update novel ny emng bnyak yg menarik sama gratis ya😁

2023-02-08

0

Mawar Nu Endah

Mawar Nu Endah

mampir gegara d fb

2023-01-30

0

Noona_Jamal127

Noona_Jamal127

gue kesini gegara promo an di fb...
gue mampir nih thor..

2023-01-24

2

lihat semua
Episodes
1 1. Jadi Pelayan Bar
2 2. Menerima Tawaran
3 3. Saling Memanfaatkan
4 4. Kontrak Nikah
5 5. Tuan Muda yang Kekanakan
6 6. Kisah yang Tidak Pernah Diharapkan
7 7. Bertemu Pria Asing
8 8. Kondisi Kritis
9 9. Pertemuan dengan Keluarga Konglomerat
10 10. Hanya Ibu Pengganti
11 11. Aku Bukan Dia
12 12. Hal Penting Tak Sempat Terucap
13 13. Kekecewaan Sang Ibu
14 14. Tanaman Anggrek
15 15. Cemburu Tak Beralasan
16 16. Pindahan
17 17. Alesia Pingsan
18 18. Semakin Sayang
19 19. Bukan Bagian dari Keluarga
20 20. Penghinaan dari Aluna
21 21. Aluna Berulah
22 22. Pembohong Besar
23 23. Ratapan Hati Alesia
24 24. Drama Telur Dadar
25 25. Apakah ini yang Dinamakan Jodoh?
26 26. Kemarahan Harison
27 27. Tumpahan Air Panas
28 28. Racun di Susu Hamil
29 29. Kekecewaan Sang Tuan Muda
30 30. Kejahatan Pelaku Terbongkar
31 31. Permohonan Maaf Tuan Muda
32 32. Suapan Pertama
33 33. Aluna yang Berubah Drastis
34 34. Berpindah Hati
35 35. Kehancuran Amara
36 36. Guyonan Seorang Harison
37 37. Sarapan Pagi yang Romantis
38 38. Mengunjungi Rumah Sakit
39 39. Dinner di Hotel Mewah
40 40. Kegilaan Amara
41 41. Posesifnya Tuan Serigala
42 42. Keinginan Angsa Kecil
43 43. Restoran Marah-marah
44 44. Pesan Rahasia
45 45. Sentuhan Aromaterapi
46 46. Pagi yang Indah
47 47. Kenekatan Alesia
48 48. Orang Misterius Itu Ternyata
49 49. Asal Muasal Taman Matahari
50 50. Rencana yang Ketahuan
51 51. Kegilaan Harison pada Alesia
52 52. Tak ada Kesempatan
53 53. Keberanian Amara Tiba-tiba
54 54. Tak Ada Alasan untuk Bertahan
55 55. Pertemuan Terakhir
56 56. Memulai Hidup Baru
57 57. Tujuh Bulan Berlalu
58 58. Gerakan Bayi Kecil
59 59. Kepanikan Harison yang Menggila
60 60. Terlahir Secara Prematur
61 61. Perdebatan dengan Dokter
62 62. Kabar Kematian sang Ibunda
63 63. Mendatangi Pemakaman
64 64. Kebahagiaan Baru
65 65. Kembali ke Kediaman Utama
66 66. Dokter Zi
67 67. Rencana Pernikahan
68 68. Baby Atar
69 69. Ingatan Harison yang Tajam
70 70. Baju Beruang Atar
71 71. Salah Gaun
72 72. Kejutan untuk Alesia
Episodes

Updated 72 Episodes

1
1. Jadi Pelayan Bar
2
2. Menerima Tawaran
3
3. Saling Memanfaatkan
4
4. Kontrak Nikah
5
5. Tuan Muda yang Kekanakan
6
6. Kisah yang Tidak Pernah Diharapkan
7
7. Bertemu Pria Asing
8
8. Kondisi Kritis
9
9. Pertemuan dengan Keluarga Konglomerat
10
10. Hanya Ibu Pengganti
11
11. Aku Bukan Dia
12
12. Hal Penting Tak Sempat Terucap
13
13. Kekecewaan Sang Ibu
14
14. Tanaman Anggrek
15
15. Cemburu Tak Beralasan
16
16. Pindahan
17
17. Alesia Pingsan
18
18. Semakin Sayang
19
19. Bukan Bagian dari Keluarga
20
20. Penghinaan dari Aluna
21
21. Aluna Berulah
22
22. Pembohong Besar
23
23. Ratapan Hati Alesia
24
24. Drama Telur Dadar
25
25. Apakah ini yang Dinamakan Jodoh?
26
26. Kemarahan Harison
27
27. Tumpahan Air Panas
28
28. Racun di Susu Hamil
29
29. Kekecewaan Sang Tuan Muda
30
30. Kejahatan Pelaku Terbongkar
31
31. Permohonan Maaf Tuan Muda
32
32. Suapan Pertama
33
33. Aluna yang Berubah Drastis
34
34. Berpindah Hati
35
35. Kehancuran Amara
36
36. Guyonan Seorang Harison
37
37. Sarapan Pagi yang Romantis
38
38. Mengunjungi Rumah Sakit
39
39. Dinner di Hotel Mewah
40
40. Kegilaan Amara
41
41. Posesifnya Tuan Serigala
42
42. Keinginan Angsa Kecil
43
43. Restoran Marah-marah
44
44. Pesan Rahasia
45
45. Sentuhan Aromaterapi
46
46. Pagi yang Indah
47
47. Kenekatan Alesia
48
48. Orang Misterius Itu Ternyata
49
49. Asal Muasal Taman Matahari
50
50. Rencana yang Ketahuan
51
51. Kegilaan Harison pada Alesia
52
52. Tak ada Kesempatan
53
53. Keberanian Amara Tiba-tiba
54
54. Tak Ada Alasan untuk Bertahan
55
55. Pertemuan Terakhir
56
56. Memulai Hidup Baru
57
57. Tujuh Bulan Berlalu
58
58. Gerakan Bayi Kecil
59
59. Kepanikan Harison yang Menggila
60
60. Terlahir Secara Prematur
61
61. Perdebatan dengan Dokter
62
62. Kabar Kematian sang Ibunda
63
63. Mendatangi Pemakaman
64
64. Kebahagiaan Baru
65
65. Kembali ke Kediaman Utama
66
66. Dokter Zi
67
67. Rencana Pernikahan
68
68. Baby Atar
69
69. Ingatan Harison yang Tajam
70
70. Baju Beruang Atar
71
71. Salah Gaun
72
72. Kejutan untuk Alesia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!