2. Menerima Tawaran

"Apa ini? Baju? Aku harus memakai baju seperti ini?" gumam Alesia dalam hati.

Hatinya agak ragu saat ingin memakainya. Bagaimana tidak? Baju dress yang begitu tampak terbuka serta tipis. Berwarna merah kehitaman dengan tali yang melingkar tipis pada bagian bahu nya.

Semua model baju yang ada disana hampir sama bentuknya. Hanya berbeda warna dan jahitan saja. Dan itu satu-satunya baju yang termasuk lebih tertutup dari model baju yang lain. Ukurannya agak panjang hingga sampai ke bagian betis kaki.

"Kamu yang bernama Alesia?"

Tiba-tiba seorang wanita dewasa datang memakai pakaian yang lebih sensual dan tak kalah seksi darinya. Ia berjalan berlenggak lenggok mendekati Alesia.

"I-iya, kak."

"Cepat sedikit! Kau di cari sama bos, tuh! Para tamu konglomerat sudah berdatangan. Bukannya menyiapkan cocktail, malah berdiam diri disini. Ayo cepat!" katanya lagi, dengan nada sinis.

"B-baik, Kak."

Harga diri Alesia yang begitu tinggi harus di buang jauh-jauh untuk saat ini. Tidak boleh ada kata malu. Untuk berpenampilan begitu di hadapan banyaknya para tamu.

'Aku hanya akan menyajikan cocktail saja, kan? Tidak untuk hal yang merusak harga diriku, kan?' kata Alesia dalam hati.

Langkah kakinya agak gontai saat memasuki ruangan cocktail. Benar saja, sesampainya ia disana, sudah begitu banyak tamu. Hanya para pria dewasa dan muda. Kelihatannya mereka semua dari kalangan pebisnis. Alesia menyajikan cocktail yang sudah di siapkan oleh penyaji. Tugasnya hanya akan mengantar ke para tamu saja.

"Permisi, tuan. Ini cocktail pesanan nya." Ujar Alesia hati-hati, sembari menaruh beberapa minuman cocktail diatas meja itu.

"Wah, anak baru ya? Cantik sekali." Balas seorang pria tua. Mungkin usianya sudah memasuki kepala 5.

"Hei, itu milikku! Aku duluan yang melihatnya."

"Enak saja, aku yang tadi berbicara padanya lebih dulu."

Para pria tua mulai beradu mulut demi memperebutkan Alesia. Gadis itu berubah takut dan was-was. Langkah kakinya perlahan mundur serta menjauh. Ia pun kembali ke tempat cocktail tadi.

'Kalau bukan karena biaya pengobatan ibu, aku tidak akan mungkin mau bekerja disini.'

Dalam hati, Alesia meringis tangis. Ia takut, bila sewaktu-waktu keperawanan nya di ambil oleh para tua bangka itu. Apalagi disini tidak ada satu pun yang membelanya. Ia datang dan bekerja sendirian.

"Ini, kau antarkan cocktail nya pada pria itu!" ucap sang penyaji cocktail pada Alesia. Sambil menunjuk ke arah pria bertubuh kekar. Yang tengah terduduk dengan posisi tegap. Sembari berbicara dengan lawan bicaranya.

Alesia meneguk saliva nya. Hal yang pertama kali ia lihat pada pria itu adalah, penampilannya. Jelas pria itu seperti bukan pria sembarang. Usianya hampir tidak jauh dengannya. Mungkin sekitar 27 tahunan. Memakai setelan jas biru dongker, serta jam tangan mewah yang melingkar di lengan nya.

"Permisi, tuan. Ini pesanan cocktail nya!" kata Alesia, sembari memindahkan gelas yang ada di tangan nya ke atas meja itu. Namun...

PYURR!

Wanita yang tadi memanggil Alesia di belakang, seperti sengaja mendorong Alesia. Hingga membuat gadis itu tak sengaja menumpahkan cairan cocktail di baju jas milik pria itu.

'Oh ya ampun!'

"M-maaf, tuan. A-aku... Aku tidak sengaja. Maafkan aku, tuan. Sungguh, aku tidak tahu akan begini jadinya." Ucap Alesia berulang kali meminta maaf. Sambil menundukkan pandangan nya.

"Kau berhutang padaku untuk itu."

"H-hutang?"

"Ya, kau tahu berapa harga bajuku?"

Alesia spontan menggeleng pelan.

"Jo!"

Pria itu terlihat memanggil seseorang. Dan pria yang ada di samping nya berjalan mendekati Alesia.

"Harga baju Tuan Hari senilai $10.000, itu untuk setelan jas dan celana nya. Untuk sepatunya senilai $5000. Dan Nona harus membayar semuanya dengan total $15.000 secara keseluruhan." Jelas nya menerangkan pada Alesia.

"$15.000 ?" tanya Alesia memastikannya lagi.

"Benar, Nona. Mau di bayar tunai atau debit?"

"A-aku... Aku tidak punya uang sebanyak itu..."

Alesia tak mampu membayarnya. Pandangannya menunduk ke bawah. Pikirannya semakin runyam sekarang. Untuk biaya pengobatan ibunya saja ia belum ada. Bagaimana pula dengan membayar utang sebanyak itu? Dengan tempo waktu yang terbilang singkat.

"Tuan, bagaimana ini?" lelaki itu tampak bertanya kepada tuan nya.

Pria bernama Harison itu mengangkat sebelah tangan nya. Sembari berdiri dan berjalan meninggalkan bar itu.

"Maaf Nona, Anda harus ikut kami sekarang." Ucapnya pada Alesia. Sambil menujukkan jalan ke arah keluar padanya.

"A-apa? Tapi aku harus bekerja sekarang."

"Bekerja? Nona sudah mengotori baju Tuan muda Hari. Dan untuk itu, Nona harus menggantinya. Jadi ikuti saja jika tidak ingin di pecat dari tempat kerja ini."

Dengan wajah pucat, Alesia mengikuti pria itu. Orang yang disebut 'Jo' oleh lelaki yang sudah di kotori bajunya oleh Alesia. Dan tibalah mereka di depan sebuah mobil mewah berwarna hitam.

"Silakan masuk, Nona! Tuan muda sudah menunggu di dalam." Katanya lagi.

Alesia mengangguk pelan. Agak ragu, ia membuka pintu mobil itu. Pertama kali baginya memasuki kendaraan mewah yang bukan miliknya.

"T-tuan, maaf. A-aku tidak punya uang untuk mengganti bajumu. T-tapi aku bisa bekerja jadi apa saja. Tapi untuk malam ini, izinkan aku bekerja disini. A-aku baru diterima di pekerjaan ini. Kalau tidak, ibuku tidak jadi di operasi. A-aku mohon, tuan." Tutur Alesia sedu.

"Itu bukan urusanku. Kau tetap harus mengganti bajuku. Kau bilang, dengan pekerjaan apa saja? Benar begitu?"

Dengan pasrah, Alesia mengangguk lemah.

"Kalau begitu ikut dan diamlah! Jo, pergi ke apartemen!"

"Baik, tuan muda."

"T-tuan... pekerjaanku bagaimana?"

"Kau bilang kau ingin menjadi apa saja? Asalkan hutangmu lunas padaku."

"I-iya, tuan."

"Lalu? Diam dan menurut saja!"

Alesia tertunduk sedu. Tangannya mengepal dan meremas baju yang ia kenakan. Baru semalam ini ia bekerja disana. Tapi harus mendapat masalah baru yang tidak dia sengaja.

Tinggal satu hari lagi tersisa untuk ibunya. Alesia semakin cemas dan khawatir dengan kondisi Amora yang masih menggantung dengan biaya pengobatan yang belum ia temukan.

Justru ia malah bertemu dengan pria bernama Harison ini. Dan entah kemana ia akan diajak pergi bersamanya. Alesia bingung, mau kabur pun percuma. Ia sudah melakukan kesalahan yang tidak disengaja.

Tapi pria ini juga tidak ingin melepaskannya begitu saja.

___________

Mereka pun tiba di sebuah apartemen mewah yang berada di kawasan elite ibu kota. Pria itu dan sopir nya yang bernama Jo turun. Alesia pun juga ikut turun.

"Jo, berikan suratnya!" kata Harison pada pria yang ada di sisi nya.

Jo memberikan sebuah lembaran surat yang dilapisi oleh map cokelat. Dan di berikannya langsung pada Alesia.

"Baca dan tanda tangani surat itu! Jika kau ingin membayar hutangmu padaku."

Alesia pun mengambilnya dan mulai membacanya satu persatu dari bagian atas. Disana tertera, bahwa ia harus rela dan mau menjadi wanita penyewa rahim untuk pria itu. Ia akan dibayar dengan jumlah uang yang tidak sedikit jumlah nya. Dengan catatan, setelah melahirkan anak itu ia tidak boleh berhubungan maupun bertemu lagi dengan anak yang ia kandung.

"P-penyewa rahim?" tanya Alesia.

"Benar, Nona akan menjadi wanita penyewa rahim untuk Tuan muda kami."

"Kenapa harus menjadi penyewa rahim? Kenapa Anda tidak menikah saja? Aku tidak mau."

Mentah-mentah, Alesia menolak tawaran itu.

"Pikirkan kembali jawabanmu itu. Apa kau tidak kasihan pada ibumu yang sedang sakit parah?"

Tiba-tiba Alesia teringat ibunya yang masih terbaring di rumah sakit. Benar juga, mau mengelak bagaimana pun tak bisa. Pria itu membutuhkan anak, dan ia membutuhkan uang untuk biaya pengobatan ibunya.

"Beri aku satu alasan, mengapa aku harus jadi wanita penyewa rahimmu?"

"Pertama, karena Nona sendiri yang datang pada Tuan muda kami. Kedua, Nona mempunyai hutang yang harus dibayar dan di lunasi. Ketiga, Nona juga membutuhkan banyaknya uang untuk membayar biaya pengobatan ibu yang sedang sakit." Jelas Jo menerangkan.

"Tapi aku tidak sengaja menumpahkan cocktail itu ke baju nya." Sergah Alesia menolak kalau ia tidak datang ke pria itu.

"Tapi minuman nya sudah terlanjur tumpah mengenai baju Tuan muda Hari."

Alesia menghela napas panjang. Melawan pria licik itu rasanya agak sulit untuknya. Dengan berat hati, ia pun menerima tawaran itu. Sebagai wanita penyewa rahim.

Untuk pria bernama, Harison.

Terpopuler

Comments

Crystal

Crystal

Sering baca cerita yg kek gini, tiap ada masalah mendesak pasti pelariannya cari solusi ke club. Iya klo good looking, klo ngga terus cari solusi kemana? 😂😴

2023-08-30

0

Suli'ah

Suli'ah

kenapa kok tidak ngurus BPJS saja kalau tidak punya biaya

2023-03-11

0

Mella Soplantila Tentua Mella

Mella Soplantila Tentua Mella

seru

2023-01-21

1

lihat semua
Episodes
1 1. Jadi Pelayan Bar
2 2. Menerima Tawaran
3 3. Saling Memanfaatkan
4 4. Kontrak Nikah
5 5. Tuan Muda yang Kekanakan
6 6. Kisah yang Tidak Pernah Diharapkan
7 7. Bertemu Pria Asing
8 8. Kondisi Kritis
9 9. Pertemuan dengan Keluarga Konglomerat
10 10. Hanya Ibu Pengganti
11 11. Aku Bukan Dia
12 12. Hal Penting Tak Sempat Terucap
13 13. Kekecewaan Sang Ibu
14 14. Tanaman Anggrek
15 15. Cemburu Tak Beralasan
16 16. Pindahan
17 17. Alesia Pingsan
18 18. Semakin Sayang
19 19. Bukan Bagian dari Keluarga
20 20. Penghinaan dari Aluna
21 21. Aluna Berulah
22 22. Pembohong Besar
23 23. Ratapan Hati Alesia
24 24. Drama Telur Dadar
25 25. Apakah ini yang Dinamakan Jodoh?
26 26. Kemarahan Harison
27 27. Tumpahan Air Panas
28 28. Racun di Susu Hamil
29 29. Kekecewaan Sang Tuan Muda
30 30. Kejahatan Pelaku Terbongkar
31 31. Permohonan Maaf Tuan Muda
32 32. Suapan Pertama
33 33. Aluna yang Berubah Drastis
34 34. Berpindah Hati
35 35. Kehancuran Amara
36 36. Guyonan Seorang Harison
37 37. Sarapan Pagi yang Romantis
38 38. Mengunjungi Rumah Sakit
39 39. Dinner di Hotel Mewah
40 40. Kegilaan Amara
41 41. Posesifnya Tuan Serigala
42 42. Keinginan Angsa Kecil
43 43. Restoran Marah-marah
44 44. Pesan Rahasia
45 45. Sentuhan Aromaterapi
46 46. Pagi yang Indah
47 47. Kenekatan Alesia
48 48. Orang Misterius Itu Ternyata
49 49. Asal Muasal Taman Matahari
50 50. Rencana yang Ketahuan
51 51. Kegilaan Harison pada Alesia
52 52. Tak ada Kesempatan
53 53. Keberanian Amara Tiba-tiba
54 54. Tak Ada Alasan untuk Bertahan
55 55. Pertemuan Terakhir
56 56. Memulai Hidup Baru
57 57. Tujuh Bulan Berlalu
58 58. Gerakan Bayi Kecil
59 59. Kepanikan Harison yang Menggila
60 60. Terlahir Secara Prematur
61 61. Perdebatan dengan Dokter
62 62. Kabar Kematian sang Ibunda
63 63. Mendatangi Pemakaman
64 64. Kebahagiaan Baru
65 65. Kembali ke Kediaman Utama
66 66. Dokter Zi
67 67. Rencana Pernikahan
68 68. Baby Atar
69 69. Ingatan Harison yang Tajam
70 70. Baju Beruang Atar
71 71. Salah Gaun
72 72. Kejutan untuk Alesia
Episodes

Updated 72 Episodes

1
1. Jadi Pelayan Bar
2
2. Menerima Tawaran
3
3. Saling Memanfaatkan
4
4. Kontrak Nikah
5
5. Tuan Muda yang Kekanakan
6
6. Kisah yang Tidak Pernah Diharapkan
7
7. Bertemu Pria Asing
8
8. Kondisi Kritis
9
9. Pertemuan dengan Keluarga Konglomerat
10
10. Hanya Ibu Pengganti
11
11. Aku Bukan Dia
12
12. Hal Penting Tak Sempat Terucap
13
13. Kekecewaan Sang Ibu
14
14. Tanaman Anggrek
15
15. Cemburu Tak Beralasan
16
16. Pindahan
17
17. Alesia Pingsan
18
18. Semakin Sayang
19
19. Bukan Bagian dari Keluarga
20
20. Penghinaan dari Aluna
21
21. Aluna Berulah
22
22. Pembohong Besar
23
23. Ratapan Hati Alesia
24
24. Drama Telur Dadar
25
25. Apakah ini yang Dinamakan Jodoh?
26
26. Kemarahan Harison
27
27. Tumpahan Air Panas
28
28. Racun di Susu Hamil
29
29. Kekecewaan Sang Tuan Muda
30
30. Kejahatan Pelaku Terbongkar
31
31. Permohonan Maaf Tuan Muda
32
32. Suapan Pertama
33
33. Aluna yang Berubah Drastis
34
34. Berpindah Hati
35
35. Kehancuran Amara
36
36. Guyonan Seorang Harison
37
37. Sarapan Pagi yang Romantis
38
38. Mengunjungi Rumah Sakit
39
39. Dinner di Hotel Mewah
40
40. Kegilaan Amara
41
41. Posesifnya Tuan Serigala
42
42. Keinginan Angsa Kecil
43
43. Restoran Marah-marah
44
44. Pesan Rahasia
45
45. Sentuhan Aromaterapi
46
46. Pagi yang Indah
47
47. Kenekatan Alesia
48
48. Orang Misterius Itu Ternyata
49
49. Asal Muasal Taman Matahari
50
50. Rencana yang Ketahuan
51
51. Kegilaan Harison pada Alesia
52
52. Tak ada Kesempatan
53
53. Keberanian Amara Tiba-tiba
54
54. Tak Ada Alasan untuk Bertahan
55
55. Pertemuan Terakhir
56
56. Memulai Hidup Baru
57
57. Tujuh Bulan Berlalu
58
58. Gerakan Bayi Kecil
59
59. Kepanikan Harison yang Menggila
60
60. Terlahir Secara Prematur
61
61. Perdebatan dengan Dokter
62
62. Kabar Kematian sang Ibunda
63
63. Mendatangi Pemakaman
64
64. Kebahagiaan Baru
65
65. Kembali ke Kediaman Utama
66
66. Dokter Zi
67
67. Rencana Pernikahan
68
68. Baby Atar
69
69. Ingatan Harison yang Tajam
70
70. Baju Beruang Atar
71
71. Salah Gaun
72
72. Kejutan untuk Alesia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!