5. Tuan Muda yang Kekanakan

Alesia dan Harison pergi ke kantor pencatatan sipil. Untuk melakukan peresmian hubungan mereka berdua. Sebagai hubungan yang sah di mata hukum.

Meskipun status Alesia telah berubah menjadi istri bagi tuan muda Harison, sedikit pun ia tidak merasakan kebahagiaan di dalam nya. Baginya, dirinya hanya sebagai perempuan rahim bayaran. Yang di sewa selama dua tahun oleh Harison.

Seorang tuan muda konglomerat yang mewarisi harta kekayaan Perdana Group. Yang berjumlah ratusan ribu triliun dollar. Wajar saja orang itu begitu disegani di negara ini.

Kekayaan nya bahkan diatas rata-rata. Dari jumlah kekayaan negara.

"Sekarang, kamu sudah resmi menjadi Istriku. Ingat, kalau keluargaku banyak menanyakan tentangmu, diam saja. Jangan berkata apa pun yang sama sekali tidak ada hubungannya denganku." Ucap Harison berkata. Setelah keduanya selesai menandatangani perjanjian pernikahan di kantor pencatatan sipil tadi.

Sekarang, Alesia telah memegang buku nikah yang bertuliskan nama nya dengan nama Harison.

"Baik, tuan." Balas Alesia seadanya.

Harison mengelus lembut rambut Alesia yang tertiup angin. Keduanya lalu kembali memasuki mobil. Setelah keluar dari dalam kantor itu.

'Bu, sekarang aku sudah menikah. Dengan pria kaya dan terhormat di negara ini. Tapi itu hanya akan berlangsung selama dua tahun. Setelah itu, aku akan kembali menjadi diriku yang dulu.' Gumam Alesia dalam hati, pandangan nya melihat ke arah luar jendela.

Harison menatapnya, lalu menepuk pelan bahu Alesia.

"Kau melihat apa? Aku disini." Kata Harison.

Dengan jendela mobil saja cemburu. Dasar pria aneh.

Alesia menoleh, dan menyandarkan kepalanya di bahu Harison. Keduanya saling berpegang mesra satu sama lain. Di depan sana, Jo tampak berpura-pura buta dan tuli. Seolah tak melihat ada siapa pun di belakang nya.

Harison mengecupi leher jenjang Alesia. Terlihat jelas sekali, kalau Harison adalah pria yang tidak kenal batas. Berlaku sesuka hatinya pada Alesia, dan tak kenal tempat dia melakukan nya dimana.

"T-tuan, masih ada dia disini." Gumam Alesia berbisik. Matanya beralih ke arah Jo yang sibuk memegang kendali setir mobil.

"Jo sekretarisku, tidak apa. Dia sekarang sedang memerankan tokoh kedua yang buta dan tuli. Jadi kau tak perlu khawatir tentang itu." Balas Harison enteng. Dan kembali melakukan aktivitasnya pada Alesia.

"A-aku mohon... Tunggulah sampai di apartemen." Ucap Alesia memohon.

Harison mendengus sebal. Akhinya ia terpaksa menyudahi permainan nya. Wajahnya langsung berubah masam.

Tangan Alesia terangkat menyentuh wajah tampan Harison.

"Maaf, tuan. Aku hanya tidak nyaman. Kalau masih ada orang lain diantara kita seperti sekarang ini." Ujar Alesia lembut.

Harison menoleh dan menatapnya.

"Baiklah, aku tunggu setelah kita sampai di apartemen nanti."

Spontan Alesia mengangguk pelan. Dan sebuah kecupan mendarat di kening Alesia. Harison menciumnya.

Tuan dingin yang berhati keras, rupanya bisa romantis juga. Entah, apa mungkin semua itu hanya karena bayi yang ditunggu-tunggu olehnya. Alesia sendiri bahkan tidak percaya bila suatu hari Harison bisa jatuh cinta padanya.

Sebab sudah ada nama wanita lain di hatinya.

Yaitu, Amara.

***

Sesampainya di apartemen, Harison tak henti-hentinya menghujani wajah cantik Alesia dengan kecupan. Lalu berakhir pada sebuah tanda kiss mark. Yang membekas di leher putih Alesia.

Pria itu memeluk Alesia dengan sangat erat. Tatapan matanya seolah terhipnotis akan buaian cinta kasih yang sedang mereka jalin saat ini.

"Kurasa, kita butuh panggilan yang berbeda untuk satu sama lain nya." Gumam Harison. Kedua tangan nya bergelayut manja memeluk Alesia. Tanpa menghentikan kecupan yang ia daratkan di setiap lekukan tubuh Alesia.

"Nama panggilan?"

"Iya. Bagaimana kau akan memanggilku nantinya?"

Alesia tampak berpikir sesaat.

"Aku akan memanggilmu tuan."

Harison mendengus sebal. Wajahnya begitu masam menampakkan nya di depan Alesia.

Apa! Dasar pria moodyan! Sedikit-sedikit mengambek.

"Lalu... Aku harus memanggilmu apa?" ujar Alesia bertanya. Tangan nya terangkat menyentuh wajah tampan Harison.

"Panggil aku dengan sebutan yang kau sukai."

"A-apa?"

"Bukankah sebelumnya kau sudah mempunyai panggilan khusus untukku?" ucap Harison, seraya mengecupi bahu Alesia yang hanya berbalut pakaian tipis itu.

Sambil sesekali menggigit telinga Alesia. Entah sudah semerah apa bagian leher dan telinga nya. Karena terus di hujani kecupan serta gigitan yang di daratkan oleh Harison.

Jangan bilang kalau pria itu sudah mulai bucin?

Eh.

"Tu-tuan... Aku..." gumam Alesia meracau.

"Panggil aku dengan sebutan itu." Kata Harison. Alesia bingung, panggilan apa yang dia maksud?

"Awh... s-sakit.. Tuan." Alesia mendesah.

"Yang mana? Yang mana yang sakit?" Harison panik.

Yang kau gigit itu, bodoh. Dasar pria menyebalkan!

Alesia tertawa kecil sambil menatap dalam mata Harison yang berwarna kecoklatan itu. Pria tampan yang ada di hadapan nya sekarang, sudah bukan lagi orang lain. Melainkan adalah suami nya.

Iya, suami kontrak. Hm.

"Kenapa kau tertawa?" kata Harison bertanya.

Bagaimana tidak tertawa? Dia sendiri yang membuat Alesia sakit. Dia juga yang bertanya. Menyebalkan!

Cup!

Alesia mengecup lembut wajah tampan Harison. Seketika wajah nya berubah merah. Memberikan rona di kedua bagian pipi nya.

"Sebenarnya panggilan apa yang kamu maksud?" tanya Alesia lembut.

Wajah tampan Harison langsung berubah diam tanpa ekspresi. Tidak, datar, tapi lebih terlihat seperti orang yang kebingungan dan gugup.

Apakah pria itu benar-benar gugup sekarang? Entahlah.

"Kau lupa?" Harison berbalik tanya.

"A-aku? Lupa?"

Harison mendengus sebal, lalu kembali menggigit leher jenjang Alesia yang putih. Kali ini gigitan nya agak kasar. Hingga memberi bekas tanda kiss mark disana.

'Sebenarnya apa yang dia maksud, sih? Aku kan, jadi bingung.' Gumam Alesia dalam hati.

Lambat laun gigitan yang diberikan oleh Harison pada lekukan tubuh Alesia semakin turun dan bahkan lebih terkesan agresif dari sebelumnya. Alesia menggeliat, suasana hatinya menjadi bimbang sekarang. Dalam sekejap, pria itu berubah menjadi sosok serigala yang kelaparan. Dan terus menerkam mangsa nya.

"T-tuan... S-sebenarnya kamu kenapa? Bicaralah... A-aku takut..." ucap Alesia terbata.

"Ini gigitan karena kau sudah melupakan panggilan yang kemarin. Dan ini gigitan atas sikapmu yang tidak peka itu." Ujar Harison berkata sembari menggigit di area buah dada Alesia.

Alesia mendesah sebal. Ingin kabur, tapi tak bisa. Ingin memberontak, yang ada pria itu akan semakin marah padanya.

Tubuhnya dipenuhi tanda merah. Dan itu semua perbuatan dari Harison. Suami kontrak nya.

"Kenapa kau diam? Katakanlah sesuatu, sebelum aku memarahimu." Kata Harison lagi.

"Aku... Aku masih bingung dengan panggilan yang tuan maksud itu." Balas Alesia gugup.

Harison melepaskan tubuh Alesia. Ia terbangun dan duduk membelakangi wanita itu. Alesia bertambah bingung. Pria dewasa yang ada di hadapan nya sekarang bertindak seperti anak kecil.

Sangat kekanakan sekali!

Terpopuler

Comments

Endah Sri yatniarsih

Endah Sri yatniarsih

gimana kbr ibunya yg hrs segera dioperasi..kok nggk diurusin, kasian

2023-02-14

0

Mella Soplantila Tentua Mella

Mella Soplantila Tentua Mella

panggil sayaaaaang alesia

2023-01-21

2

Adz Ka

Adz Ka

yanggak gitu juga kak

2023-01-15

0

lihat semua
Episodes
1 1. Jadi Pelayan Bar
2 2. Menerima Tawaran
3 3. Saling Memanfaatkan
4 4. Kontrak Nikah
5 5. Tuan Muda yang Kekanakan
6 6. Kisah yang Tidak Pernah Diharapkan
7 7. Bertemu Pria Asing
8 8. Kondisi Kritis
9 9. Pertemuan dengan Keluarga Konglomerat
10 10. Hanya Ibu Pengganti
11 11. Aku Bukan Dia
12 12. Hal Penting Tak Sempat Terucap
13 13. Kekecewaan Sang Ibu
14 14. Tanaman Anggrek
15 15. Cemburu Tak Beralasan
16 16. Pindahan
17 17. Alesia Pingsan
18 18. Semakin Sayang
19 19. Bukan Bagian dari Keluarga
20 20. Penghinaan dari Aluna
21 21. Aluna Berulah
22 22. Pembohong Besar
23 23. Ratapan Hati Alesia
24 24. Drama Telur Dadar
25 25. Apakah ini yang Dinamakan Jodoh?
26 26. Kemarahan Harison
27 27. Tumpahan Air Panas
28 28. Racun di Susu Hamil
29 29. Kekecewaan Sang Tuan Muda
30 30. Kejahatan Pelaku Terbongkar
31 31. Permohonan Maaf Tuan Muda
32 32. Suapan Pertama
33 33. Aluna yang Berubah Drastis
34 34. Berpindah Hati
35 35. Kehancuran Amara
36 36. Guyonan Seorang Harison
37 37. Sarapan Pagi yang Romantis
38 38. Mengunjungi Rumah Sakit
39 39. Dinner di Hotel Mewah
40 40. Kegilaan Amara
41 41. Posesifnya Tuan Serigala
42 42. Keinginan Angsa Kecil
43 43. Restoran Marah-marah
44 44. Pesan Rahasia
45 45. Sentuhan Aromaterapi
46 46. Pagi yang Indah
47 47. Kenekatan Alesia
48 48. Orang Misterius Itu Ternyata
49 49. Asal Muasal Taman Matahari
50 50. Rencana yang Ketahuan
51 51. Kegilaan Harison pada Alesia
52 52. Tak ada Kesempatan
53 53. Keberanian Amara Tiba-tiba
54 54. Tak Ada Alasan untuk Bertahan
55 55. Pertemuan Terakhir
56 56. Memulai Hidup Baru
57 57. Tujuh Bulan Berlalu
58 58. Gerakan Bayi Kecil
59 59. Kepanikan Harison yang Menggila
60 60. Terlahir Secara Prematur
61 61. Perdebatan dengan Dokter
62 62. Kabar Kematian sang Ibunda
63 63. Mendatangi Pemakaman
64 64. Kebahagiaan Baru
65 65. Kembali ke Kediaman Utama
66 66. Dokter Zi
67 67. Rencana Pernikahan
68 68. Baby Atar
69 69. Ingatan Harison yang Tajam
70 70. Baju Beruang Atar
71 71. Salah Gaun
72 72. Kejutan untuk Alesia
Episodes

Updated 72 Episodes

1
1. Jadi Pelayan Bar
2
2. Menerima Tawaran
3
3. Saling Memanfaatkan
4
4. Kontrak Nikah
5
5. Tuan Muda yang Kekanakan
6
6. Kisah yang Tidak Pernah Diharapkan
7
7. Bertemu Pria Asing
8
8. Kondisi Kritis
9
9. Pertemuan dengan Keluarga Konglomerat
10
10. Hanya Ibu Pengganti
11
11. Aku Bukan Dia
12
12. Hal Penting Tak Sempat Terucap
13
13. Kekecewaan Sang Ibu
14
14. Tanaman Anggrek
15
15. Cemburu Tak Beralasan
16
16. Pindahan
17
17. Alesia Pingsan
18
18. Semakin Sayang
19
19. Bukan Bagian dari Keluarga
20
20. Penghinaan dari Aluna
21
21. Aluna Berulah
22
22. Pembohong Besar
23
23. Ratapan Hati Alesia
24
24. Drama Telur Dadar
25
25. Apakah ini yang Dinamakan Jodoh?
26
26. Kemarahan Harison
27
27. Tumpahan Air Panas
28
28. Racun di Susu Hamil
29
29. Kekecewaan Sang Tuan Muda
30
30. Kejahatan Pelaku Terbongkar
31
31. Permohonan Maaf Tuan Muda
32
32. Suapan Pertama
33
33. Aluna yang Berubah Drastis
34
34. Berpindah Hati
35
35. Kehancuran Amara
36
36. Guyonan Seorang Harison
37
37. Sarapan Pagi yang Romantis
38
38. Mengunjungi Rumah Sakit
39
39. Dinner di Hotel Mewah
40
40. Kegilaan Amara
41
41. Posesifnya Tuan Serigala
42
42. Keinginan Angsa Kecil
43
43. Restoran Marah-marah
44
44. Pesan Rahasia
45
45. Sentuhan Aromaterapi
46
46. Pagi yang Indah
47
47. Kenekatan Alesia
48
48. Orang Misterius Itu Ternyata
49
49. Asal Muasal Taman Matahari
50
50. Rencana yang Ketahuan
51
51. Kegilaan Harison pada Alesia
52
52. Tak ada Kesempatan
53
53. Keberanian Amara Tiba-tiba
54
54. Tak Ada Alasan untuk Bertahan
55
55. Pertemuan Terakhir
56
56. Memulai Hidup Baru
57
57. Tujuh Bulan Berlalu
58
58. Gerakan Bayi Kecil
59
59. Kepanikan Harison yang Menggila
60
60. Terlahir Secara Prematur
61
61. Perdebatan dengan Dokter
62
62. Kabar Kematian sang Ibunda
63
63. Mendatangi Pemakaman
64
64. Kebahagiaan Baru
65
65. Kembali ke Kediaman Utama
66
66. Dokter Zi
67
67. Rencana Pernikahan
68
68. Baby Atar
69
69. Ingatan Harison yang Tajam
70
70. Baju Beruang Atar
71
71. Salah Gaun
72
72. Kejutan untuk Alesia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!