Presdirku Cintaku
Dean( wanita yang akan bermasalah dengan Nathan)
Alvi ( teman dekat Dean)
Nathan ( Presdir Dean)
Rangga ( asisten pribadi Nathan).
“apa menikah.. no mah Nathan tidak mau menikah.” ucap nya kaget.
“mamah tidak ingin mendengar alasan mu. apa pun yang terjadi. kau akan tetap menikah.”
“dan satu lagi. mamah sudah menentukan siapa yang akan menjadi wanita makan malam mu. dalam satu bulan ini. kau harus makan malam bersama wanita yang mamah pilih. setelah itu kau harus memutuskan siapa yang akan menjadi istri mu.”
“cekrek...”pintu tertutup wanita paruh baya itu keluar. dari ruangan.
“brak...”Nathan memukul meja kesal.
“menikah kenapa aku harus menikah, apa pentingnya jika aku menikah.” Nathan mengurut kepalanya pusing.
“jika aku tau kalau aku ingin dinikahkan, sebaiknya aku terus diluar negeri saja.” Nathan semakin mengomel.
“bagaimana menurut mu.” tanya Nathan kepada seseorang.
“saya tidak faham soal menikah tuan.” jawab Rangga asisten pribadi Nathan.
“cih...”Nathan semakin kesal.
Rangga mendekat. menyerahkan jadwal Nathan selama 30 hari kedepan.
“apa... mamah sudah menyiapkan jadwal untuk ku.” Nathan terbelalak melihat siapa saja, wanita yang harus dia kencani nanti.
“kenapa mamah sangat berlebihan....” Nathan merebahkan tubuhnya.
“apa pun yang akan tuan lakukan. permintaan nyonya besar tidak akan bisa tuan elak.” jelaskan Rangga.
“huem... semua ini juga salah ku. hah.. sudah lah.” Nathan berdiri keluar. diikuti oleh Rangga dari belakang.
“apa yang akan aku lakukan untuk menghindari kencan bodoh ini.” Nathan masih mengomel memikirkan cara untuk tidak mengikuti kemauan mamah nya.
“anda dikenal sebagai orang yang kejam, tidak perasaan dan dingin, tapi jika anda sudah berurusan dengan nyonya besar. semua sifat anda menghilang.”
“kau pasti sudah tau apa kelemahan ku. selama ini.”
“sudah lah jangan bahas yang tidak penting. sekarang kau pikirkan bagaimana cara ku untuk menghindari kencan 30 malam.”
di dalam mobil.
“besok anda akan menjabat sebagai Presdir sepenuhnya di kantor. saya sudah menyiapkan file nya.”
“huem... baiklah.”
“keputusan ku sudah bulat. untuk melanjutkan bisnis papah disini, dan bisnis yang di luar negeri. apa kah sudah kau siapkan pengganti.”
“sudah tuan. semuanya sudah selesai.”
“huem.” hanya jawab Nathan lelah.
“sekarang kita kemana.”
“hari ini tuan punya waktu luang sampai besok. apa ada tempat yang ingin anda kunjungi.”
“tidak ada. aku ingin ke apartemen mu saja. malam ini aku tidur di rumah mu.”
“baik tuan. Rangga langsung membawa mobil ke kediaman nya.
Rangga baru saja membeli sebuah apartemen untuk dia tinggali. sebuah komplek yang diisi apartemen mewah, dengan harga fantastis.
****************
“oh no....ini rumah apa kandang sih.” Dean tidak habis pikir sekarang.
“hehehe....“
Dean menatap sinis.
“jadi kau mengajakku nginap dirumah mu. karena ini.” ucap nya kesal.
“ya bukan begitu sih. Lo kan rajin rapi. ya jadi bantuin gue bersihin, sama rapikan barang barang. ya ya ya mau ya mau ya... please. Help me....”
“no no ga k ma u....” Dean langsung pergi.
“eh eh Dean. Lo mau kemana.”
“mau pulang. ogah gue bersihin kandang lo.”
“ih... kandang ini apartemen tau. sesekali periksa mata dong. hei Dean tunggu.”
“eh... tunggu dulu.lo mau kemana sih.” Alvi menahan tangan Dean.
“mau pulang lah.”
“jadi Lo ga mau bantuin gue nih...”Alvi sudah putus asa.
“bersihin sendiri. emang nya berapa hari ga Lo bersihin.”
“huem satu bulan.”
“apa....satu bulan... eh eh.”
“undah sini masuk bantuin gue. no ogah no gak mau.” Alvi langsung membawa Dean masuk kedalam.
Dean tidak bisa apa apa lagi selain membantu teman nya itu.
teman yang selalu ada untuk nya, tapi selalu menyusahkan nya.
2 gadis tersebut sibuk dengan pekerjaannya.
****************
“hah.... Dean udahan dulu gue cape tau. dari pagi sampe malam belum selesai.”
“gak, cepet sana letakin ini di sudut.”
“salah Lo sendiri nyuruh gue bersihin rumah Lo.”
“tak...tak...tak.....”Alvi menghentak kaki nya keras.
“nye...nye...nye...nye...lain kali. gue sewa cleaning aja.”
“pak.” Dean melempari Alvi dengan bantal. cepat sana. jangan terus mengoceh.
Nathan dan Rangga sudah sampai di apartemen Rangga.
“kenapa kau memilih apartemen.” tanya Nathan.
“entah lah cepat masuk.” jawab Rangga.
( sebenarnya mereka berdua adalah sahabat dekat, hubungan lain mereka berdua adalah bos dan asisten. Rangga bekerja sebagai Asisten pribadi Nathan. jika diluar pekerjaan mereka berdua bersikap biasa seperti yang lain.)
“hah...” Nathan merebahkan tubuhnya di sofa yang empuk.
“kau mau minum apa.... ”tanya Rangga.
“kopi.” jawaban singkat dari Nathan.
setelah beberapa saat.
“lo mau kemana.” tanya Nathan melihat Rangga keluar.
“mau belanja. di depan.... besok jadwal kita padat.”
“huem ya sudah pergi sana.” Rangga keluar berbelanja karena Rangga baru saja transaksi. jadi tidak ada apa yang bisa mereka makan.
“hah... seperti nya besok stamina ku terkuras.” Nathan naik kelantai atas.
“huem...oke kamar nya juga luas.” Nathan adalah orang yang sangat jeli dan teliti.
meskipun sesuatu itu bukan miliknya. jika tidak berkenan di matanya, Nathan pasti protes.
Nathan berjalan ke balkon. sambil meneguk kopi.
“hahahah... akhirnya selesai juga.”
“hah.. cape....” Alvi langsung terkapar tidak berdaya.
“nyenyenye...”Dean sangat kesal. seharian ini waktu nya hanya membersihkan apartemen Alvi.
“lah...kosong.” tidak di dapati apa dalam kulkas yang Dean buka.
“hehehe... sorry gue belum belanja. kan udah gue bilang sebulan ga bersihin rumah.”
“nonono...” Dean berjalan menarik tangan Alvi keluar.
"“sekarang cepetan beli minuman... makanan yang bikin kenyang. kalau ga dapet.. jangan harap boleh tidur di dalam.... faham no komen.”"
“brak...”pintu langsung di tutup oleh Dean.
“de...Dean... kenapa lo tega sekali.. Dean...hah...” Alvi merengek-rengek di depan.
“hah apa boleh buat.” Dean melangkah dengan gontai sangat malas.
“apa boleh buat, semua ini salah ku.” Dean semakin malas saja. berbelanja di malam hari apalagi stamina nya sudah habis.
“huem...pakek mobil aja lemes banget...Dean awas Lo ya.”
“kandang apa rumah. kotor banget...udah di bersihin, ga nyediain minuman. malah gue yang paling banyak bersihin.”
cekrek. kamar di buka...“hah kalau kamar juga kotor, liat aja...”tik. lampu di hidup kan oleh Dean.
melihat sekeliling. hah.. akhirnya. melihat kamar luas masih tersusun rapi membuat mata dan pikiran dean rileks.
“huem.. tinggal beli pewangi.”
Dean berjalan ke balkon , ingin menghirup udara segar karena kelelahan.
Dean berdiri di depan. merentang kan tangan nya. membuat badan bersuara akibat kaku.
“eh siapa.” Dean melihat seorang di depan apartemen di atas balkon. namun tidak terlalu jelas. karena gelap.
“sejak kapan apartemen sebelah ada orang. huem sudah lah sebaiknya aku istirahat saja.”
apartemen Rangga , berada di depan apartemen Alvi.
sedangkan jelas dari tadi melihat siapa wanita yang berdiri di atas balkon depan apartemen nya.
namun Nathan tidak peduli. Nathan hanya mengurusi urusannya sendiri.
namun pandangan, dan tatapan mereka sempat berpapasan beberapa detik.
dan mereka tidak terlalu peduli, sibuk dengan urusan masing-masing.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 35 Episodes
Comments
Rivie
mereka tetanggaan ternyata
2022-11-22
1