NovelToon NovelToon

Presdirku Cintaku

```menikah ```

Dean( wanita yang akan bermasalah dengan Nathan)

Alvi ( teman dekat Dean)

Nathan ( Presdir Dean)

Rangga ( asisten pribadi Nathan).

“apa menikah.. no mah Nathan tidak mau menikah.” ucap nya kaget.

“mamah tidak ingin mendengar alasan mu. apa pun yang terjadi. kau akan tetap menikah.”

“dan satu lagi. mamah sudah menentukan siapa yang akan menjadi wanita makan malam mu. dalam satu bulan ini. kau harus makan malam bersama wanita yang mamah pilih. setelah itu kau harus memutuskan siapa yang akan menjadi istri mu.”

“cekrek...”pintu tertutup wanita paruh baya itu keluar. dari ruangan.

“brak...”Nathan memukul meja kesal.

“menikah kenapa aku harus menikah, apa pentingnya jika aku menikah.” Nathan mengurut kepalanya pusing.

“jika aku tau kalau aku ingin dinikahkan, sebaiknya aku terus diluar negeri saja.” Nathan semakin mengomel.

“bagaimana menurut mu.” tanya Nathan kepada seseorang.

“saya tidak faham soal menikah tuan.” jawab Rangga asisten pribadi Nathan.

“cih...”Nathan semakin kesal.

Rangga mendekat. menyerahkan jadwal Nathan selama 30 hari kedepan.

“apa... mamah sudah menyiapkan jadwal untuk ku.” Nathan terbelalak melihat siapa saja, wanita yang harus dia kencani nanti.

“kenapa mamah sangat berlebihan....” Nathan merebahkan tubuhnya.

“apa pun yang akan tuan lakukan. permintaan nyonya besar tidak akan bisa tuan elak.” jelaskan Rangga.

“huem... semua ini juga salah ku. hah.. sudah lah.” Nathan berdiri keluar. diikuti oleh Rangga dari belakang.

“apa yang akan aku lakukan untuk menghindari kencan bodoh ini.” Nathan masih mengomel memikirkan cara untuk tidak mengikuti kemauan mamah nya.

“anda dikenal sebagai orang yang kejam, tidak perasaan dan dingin, tapi jika anda sudah berurusan dengan nyonya besar. semua sifat anda menghilang.”

“kau pasti sudah tau apa kelemahan ku. selama ini.”

“sudah lah jangan bahas yang tidak penting. sekarang kau pikirkan bagaimana cara ku untuk menghindari kencan 30 malam.”

di dalam mobil.

“besok anda akan menjabat sebagai Presdir sepenuhnya di kantor. saya sudah menyiapkan file nya.”

“huem... baiklah.”

“keputusan ku sudah bulat. untuk melanjutkan bisnis papah disini, dan bisnis yang di luar negeri. apa kah sudah kau siapkan pengganti.”

“sudah tuan. semuanya sudah selesai.”

“huem.” hanya jawab Nathan lelah.

“sekarang kita kemana.”

“hari ini tuan punya waktu luang sampai besok. apa ada tempat yang ingin anda kunjungi.”

“tidak ada. aku ingin ke apartemen mu saja. malam ini aku tidur di rumah mu.”

“baik tuan. Rangga langsung membawa mobil ke kediaman nya.

Rangga baru saja membeli sebuah apartemen untuk dia tinggali. sebuah komplek yang diisi apartemen mewah, dengan harga fantastis.

****************

“oh no....ini rumah apa kandang sih.” Dean tidak habis pikir sekarang.

“hehehe....“

Dean menatap sinis.

“jadi kau mengajakku nginap dirumah mu. karena ini.” ucap nya kesal.

“ya bukan begitu sih. Lo kan rajin rapi. ya jadi bantuin gue bersihin, sama rapikan barang barang. ya ya ya mau ya mau ya... please. Help me....”

“no no ga k ma u....” Dean langsung pergi.

“eh eh Dean. Lo mau kemana.”

“mau pulang. ogah gue bersihin kandang lo.”

“ih... kandang ini apartemen tau. sesekali periksa mata dong. hei Dean tunggu.”

“eh... tunggu dulu.lo mau kemana sih.” Alvi menahan tangan Dean.

“mau pulang lah.”

“jadi Lo ga mau bantuin gue nih...”Alvi sudah putus asa.

“bersihin sendiri. emang nya berapa hari ga Lo bersihin.”

“huem satu bulan.”

“apa....satu bulan... eh eh.”

“undah sini masuk bantuin gue. no ogah no gak mau.” Alvi langsung membawa Dean masuk kedalam.

Dean tidak bisa apa apa lagi selain membantu teman nya itu.

teman yang selalu ada untuk nya, tapi selalu menyusahkan nya.

2 gadis tersebut sibuk dengan pekerjaannya.

****************

“hah.... Dean udahan dulu gue cape tau. dari pagi sampe malam belum selesai.”

“gak, cepet sana letakin ini di sudut.”

“salah Lo sendiri nyuruh gue bersihin rumah Lo.”

“tak...tak...tak.....”Alvi menghentak kaki nya keras.

“nye...nye...nye...nye...lain kali. gue sewa cleaning aja.”

“pak.” Dean melempari Alvi dengan bantal. cepat sana. jangan terus mengoceh.

Nathan dan Rangga sudah sampai di apartemen Rangga.

“kenapa kau memilih apartemen.” tanya Nathan.

“entah lah cepat masuk.” jawab Rangga.

( sebenarnya mereka berdua adalah sahabat dekat, hubungan lain mereka berdua adalah bos dan asisten. Rangga bekerja sebagai Asisten pribadi Nathan. jika diluar pekerjaan mereka berdua bersikap biasa seperti yang lain.)

“hah...” Nathan merebahkan tubuhnya di sofa yang empuk.

“kau mau minum apa.... ”tanya Rangga.

“kopi.” jawaban singkat dari Nathan.

setelah beberapa saat.

“lo mau kemana.” tanya Nathan melihat Rangga keluar.

“mau belanja. di depan.... besok jadwal kita padat.”

“huem ya sudah pergi sana.” Rangga keluar berbelanja karena Rangga baru saja transaksi. jadi tidak ada apa yang bisa mereka makan.

“hah... seperti nya besok stamina ku terkuras.” Nathan naik kelantai atas.

“huem...oke kamar nya juga luas.” Nathan adalah orang yang sangat jeli dan teliti.

meskipun sesuatu itu bukan miliknya. jika tidak berkenan di matanya, Nathan pasti protes.

Nathan berjalan ke balkon. sambil meneguk kopi.

“hahahah... akhirnya selesai juga.”

“hah.. cape....” Alvi langsung terkapar tidak berdaya.

“nyenyenye...”Dean sangat kesal. seharian ini waktu nya hanya membersihkan apartemen Alvi.

“lah...kosong.” tidak di dapati apa dalam kulkas yang Dean buka.

“hehehe... sorry gue belum belanja. kan udah gue bilang sebulan ga bersihin rumah.”

“nonono...” Dean berjalan menarik tangan Alvi keluar.

"“sekarang cepetan beli minuman... makanan yang bikin kenyang. kalau ga dapet.. jangan harap boleh tidur di dalam.... faham no komen.”"

“brak...”pintu langsung di tutup oleh Dean.

“de...Dean... kenapa lo tega sekali.. Dean...hah...” Alvi merengek-rengek di depan.

“hah apa boleh buat.” Dean melangkah dengan gontai sangat malas.

“apa boleh buat, semua ini salah ku.” Dean semakin malas saja. berbelanja di malam hari apalagi stamina nya sudah habis.

“huem...pakek mobil aja lemes banget...Dean awas Lo ya.”

“kandang apa rumah. kotor banget...udah di bersihin, ga nyediain minuman. malah gue yang paling banyak bersihin.”

cekrek. kamar di buka...“hah kalau kamar juga kotor, liat aja...”tik. lampu di hidup kan oleh Dean.

melihat sekeliling. hah.. akhirnya. melihat kamar luas masih tersusun rapi membuat mata dan pikiran dean rileks.

“huem.. tinggal beli pewangi.”

Dean berjalan ke balkon , ingin menghirup udara segar karena kelelahan.

Dean berdiri di depan. merentang kan tangan nya. membuat badan bersuara akibat kaku.

“eh siapa.” Dean melihat seorang di depan apartemen di atas balkon. namun tidak terlalu jelas. karena gelap.

“sejak kapan apartemen sebelah ada orang. huem sudah lah sebaiknya aku istirahat saja.”

apartemen Rangga , berada di depan apartemen Alvi.

sedangkan jelas dari tadi melihat siapa wanita yang berdiri di atas balkon depan apartemen nya.

namun Nathan tidak peduli. Nathan hanya mengurusi urusannya sendiri.

namun pandangan, dan tatapan mereka sempat berpapasan beberapa detik.

dan mereka tidak terlalu peduli, sibuk dengan urusan masing-masing.

```apartemen```

“huem ini udah...air minum udah. belanja udah. hah satu lagi Snack. okey.. cukup...” Alvi langsung berjalan , membawa troly untuk di bayar.

“ting....” pesan masuk.

Alvi memeriksa hp nya sebentar, dan tidak melihat ke arah depan.

“brak....”Alvi menabrak seorang yang sedang mengambil sesuatu.

“astaga... sorry sorry. mas mas maaf maaf ga sengaja.”

“aduh...kau ceroboh sekali Alvi. kenapa aku sampai menabrak seseorang sih.. bagaimana ini. aku dalam masalah lagi.”

orang yang di tabrak oleh Alvi tadi adalah Rangga.

“arkk...” kaki Rangga terasa nyeri, namun dia masih berdiri kokoh.

“kamu punya mata gak....”mata Rangga sedikit melotot, nada nya memarahi Alvi.

“maaf mas saya tidak sengaja, apa ada yang sakit.” Alvi mulai bingung sekarang apa yang harus dia lakukan setelah menabrak seseorang.

mereka berdua sama-sama memakai masker.

“mas maafin saya ya. please saya buru buru.”

Rangga tidak mengatakan apapun setelah itu, Rangga hanya terdiam saat melihat Alvi melepaskan masker nya. dengan wajah memelas ketakutan sudah melakukan kesalahan.

“sudah lah. lain kali pakai mata ke depan.” hanya itu yang di ucapkan oleh Rangga. Rangga meninggalkan Alvi pindah ke tempat lain untuk mencari sesuatu.

“arh... untung aja mas nya ga marah, hah.. dia orang baik. kalau aja tadi gue nabrak om om. pasti kena Omelan tuh.” gumam Alvi di dalam hatinya.

di tempat pembayaran kasir, barang barang Alvi sedang di hitung.

Rangga juga sudah selesai, tinggal membayar ke kasir.

melihat kasir di samping kosong. Rangga langsung mengantri.

Rangga bermain hp nya mengecek email penting perusahaan.

“eh itu kan mas yang gue tabrak tadi. kayak nya di masih muda.” melihat penampilan keren pemuda itu. membuat Alvi tertarik.

kehidupan Rangga cuma dua. bekerja dan lembur. di saat Rangga bekerja Rangga tidak akan pernah membawa kehidupannya dalam pekerjaan. sementara waktu lembur, Rangga akan bersikap biasa sifat nya berubah.

“huem gimana ni, gue panggil apa ga, panggil aja deh, lagian salah gue tadi nabrakin dia. ”

“mas mas.” panggil Alvi dari samping,

“huem apa dia tuli ya.” tidak mungkin tidak bisa mendengar jika jarak panggilan Alvi cuman 2 meter saja.

sebenarnya Alvi ingin mengobrol, sebagai rasa kesalahan yang dia lakukan tadi.

“Kenapa dengan wanita itu,” Rangga sadar kalau ada yang memanggil nya.

“dia yang menabrak ku tadi.” Rangga tidak menggubris panggilan Alvi. Rangga tidak mau berurusan dengan seseorang.

Alvi mendekat.

huh.. Rangga melepaskan nafas berat.

“maaf sebenarnya mbak perlu apa dengan saya. tadi mbak menabrak saya, dan sekarang mengganggu saya.” tatapan intimidasi dari Rangga membuat Alvi salah tingkah.

“ada apa sih dengan pria ini , posesif banget. gue cuma mau minta maaf.” bisik Alvi dalam hati nya sendiri, melihat respon dari Rangga.

Rangga terus menatap kearah Alvi tanpa berkedip.

“heh.... heh...he...” Alvi tertawa bodoh.

“ha-ha-ha... tidak apa apa ko mas. ya silahkan lanjutkan saja. heh...ya Bai..” lambaian terakhir dari Alvi.

“sepertinya dia bukan orang ramah,” melihat mata Rangga yang tajam, Alvi langsung mundur.

Alvi langsung mengurus pekerjaan nya.

“cih aneh banget. orang mau nyapa. Napa dingin banget emang nya gue ini. copet apa.” Alvi tidak habis gerutu mengumpat dalam hati sangat kesal.

“hah... entah apa yang terjadi besok. hari ini saja nasib ku sudah sial , bertemu wanita bodoh. hah...” Rangga melirik sekali lagi melihat kearah Alvi yang masih menunggu.

memang takdir. mereka berdua selesai di saat bersamaan.

******

“hah...”Dean menguap.

“Alvi kemana sih dari tadi gak pulang pulang.” Dean merebahkan tubuhnya ke kasur karena sudah mengantuk.

“arh sudah lah. sebaik aku tidur.” Dean langsung tertidur akibat kelelahan.

“kemana dia pergi dari tadi belum pulang.” Nathan masih menunggu di balkon.

“bagaimana cara ku, memenuhi keinginan mamah. hadeh menikah... kenapa harus sekarang sih.” Nathan semakin pusing dengan permintaan mamah nya.

“satu bulan...jika aku tidak menemukan calon istri ku. entah apa yang akan terjadi...hah ini masalah besar. aku butuh waktu libur . agar pikiran ku rileks.”

“hah sudah lah..”Nathan tidak bisa berpikir jernih sekarang.

••••••

selesai belanja.

“hah... belanjaan segini bagaimana cara ku membawa pulang.” Rangga mulai kebingungan, dengan belanjaan yang dia beli sangat banyak.

“hah... kenapa aku tidak membawa mobil saja.” Rangga mulai kesal.

Alvi langsung keluar, namun dia terhenti melihat seseorang.

“eh... itu kan pria tadi. huem samperin aja. eh..eh..ga ah , sikap nya aja ga sopan. udah lah urus urusan sendiri aja.” Alvi melihat Rangga sedang berdiri dengan beberapa kantong besar.

“tapi sepertinya dia tidak bisa membawa pulang belanja.”

“kali ini gue bantu aja deh,” pikir Alvi

“mas. butuh tumpangan.”

mendengar suara dari belakang. membuat Rangga menoleh.

“wanita ini lagi. huf...ada sih kenapa dia terus mendatangi ku.” Rangga kesal karena dari tadi Alvi selalu menempel dengan nya.

“hah... kenapa anda terus mengusik saya. kita belum kenal. jadi nona sebaiknya jangan sok akrab dengan orang yang belum anda kenal.” Rangga sebenarnya tidak suka berhadapan dengan yang tidak penting.

apa lagi orang yang tidak dia kenal.

“aneh ni orang,” Alvi heran.

“ya dan kenapa anda bersikap dingin, disaat seseorang ingin berkenalan.” kesal bercampur geram yang dirasakan oleh Alvi sekarang.

“maaf nona....”nada Rangga mulai menekan.

“seperti nya anda dari tadi terus menganggu saya.”

“idihh... siapa juga yang mengangu mas mas dingin. sok Coll.. cuma pengen bantuin. malah di tuduh sok akrab.”

“mas tau. baru kali ini saya di tolak oleh orang saat saya ingin membantu.”

mata Rangga menyipit melihat tingkah laku wanita cantik di depan nya itu.

“dasar wanita aneh. sebenarnya dia mau apa.” Rangga kebingungan sekarang menghadapi wanita yang banyak bicara.

“sudah lah. sebaiknya nona. pulang saja. tidak baik bagi perempuan malam malam sendirian. apalagi dengan orang yang tidak dia kenal.” ekspresi wajah Rangga berubah seperti sedang memperingati sesuatu yang berbahaya.

“glek...” Alvi menelan ludahnya sendiri.

“ya sudah lah. tapi sepertinya mas dari komplek sini. makanya saya mau bantuin. ya kalau ga ya udah saya mau pulang.” Alvi tidak banyak bicara lagi.

setelah mendengar ucapan dari Rangga.

“iya saya dari blok d apartemen no 10.”

“no 10 hhhh Alvi tertawa.”

“sepertinya wanita ini punya gangguan jiwa.”

“kita tetangga dong. saya no 9 hehehe kenapa ga bilang bilang sih.” memang sifat Alvi sendiri yang suka berbicara dan mencampuri urusan orang lain.

“kalau begitu barang mas. di masukin ke mobil saya aja. kita barengan.”

“*jika aku pulang pasti tidak bisa membawa pulang semua belanjaan, sekarang ada wanita aneh yang mengaku tetangga. ”

“hah sudah lah,jika tidak aku akan bolak balik mengambil barang*”.

“tidak ada pilihan lain. dan seperti nya hidup ku dalam masalah.” Rangga punya firasat aneh sekarang. dengan wanita yang menjadi tetangga nya tiba tiba.

****************

“terimakasih..” Rangga memasukkan barang barang nya.

“sama sama. sampai jumpa besok. hah... ”Alvi membawa masuk, Alvi tersenyum senang telah membantu seseorang yang sekarang jadi tetangga nya.

“pria idaman, sayang sifat nya judes dan dingin. tidak.... astaga gue telat. mati aku.” Alvi mengakui ketampanan Rangga yang sempat membuat nya terpana.

“de... Dean lo dimana..” Alvi mencari keberadaan Dean.

Alvi naik keatas.

“huf ni anak kemana sih.”

“lah..hadeh.. sudah lah kau sangat lelah.”

melihat Dean yang sudah terkapar tidak berdaya.

novel ini akan menceritakan tentang 2 pasang kekasih yang bertemu cinta nya masing-masing, dengan pertemuan yang unik. sebelum mereka berkenalan, mereka harus melalui hubungan rumit dengan berbagai macam kejadian kejadian. hubungan saling berhubungan yang mereka jalani sepanjang hari.

rintangan demi rintangan mereka lalui. akan kah mereka berempat bisa bertahan dengan situasi tersebut.

``` Presdir baru ```

“arakh....Vi Vi Alvi bangun. gue udah telat ni. oi.. bangun.” Dean melempari Alvi dengan bantal.

“liat udah jam berapa.” Dean langsung turun dari kasur berlari ke kamar mandi.

“hah...” Alvi menguap, baru saja keluar dari mimpi indahnya.

“arkh... pagi pagi gini enaknya tiduran.” Alvi tidur kembali.

5 menit kemudian.

“pak pak pak...”

“arakh...ke napa kau memukul ku.” Alvi benar-benar terkejut. kesakitan.

“cepat bangun...gue udah telat ke kantor.”

“terus kenapa.., telat ya udah.” Alvi kesal..

“hei nona Alvi Nora....”Dean memolototi anak pemalas tersebut.

“iya iya sabar napa. cih..ah...” Alvi masih malas untuk mandi.

“gimana ni udah telat, padahal hari ini hari penting. bisa di skor nanti...hah...” Dean berdandan apa adanya.

kaki nya bergetar ke sana kemari.

“cepetan sana pakai baju.”

“iya iya sabar tuan putri, ada ada saja ni anak kerjaan nya nyusahin terus.” Alvi hanya mengoceh dari tadi.

“ini tuan, laporan dan beberapa dokumen perusahaan selama ini.”

Nathan dan Rangga dalam perjalanan ke kantor baru.

Nathan akan menjadi ceo baru di perusahaan ayahnya yang dulu.

sebelum itu. Nathan mengurus bisnis ayah nya yang di luar negeri bersama Rangga.

sekarang ibunya Nathan terlalu lemah untuk mengelola perusahaan tersebut. dan sebentar lagi Nathan akan mengelola bisnis itu.

“cih dasar bedebah sialan. berani sekali mereka bermain di perusahaan ku, cih selidiki siapa saja yang bermasalah.”

“hari ini kumpulkan semua dewan. kita akan memulai rapat.”

“apakah anda harus melakukan ini, disaat pertama kali anda menjabat di perusahaan.”

“performa para atasan dan pegawai akan terpengaruh.” jelas Rangga.

“aku harus menendang sampah sampah perusahaan, yang berani sembunyi di belakang selama ini.” Nathan mulai geram. meramas dokumen di tangan nya.

“baik tuan.” Rangga langsung menelpon seseorang.

di perusahaan.

“aku dengar hari ini, akan ada Presdir baru.”

“hah... berarti Presdir sekarang diganti.”

“berita nya. perusahaan ini akan dipegang oleh anaknya yang di luar negeri.”

“huem... sudah lah yang penting kita masih aman. mereka tertawa riang bersama.”

semua orang di perusahaan sudah di kabar kan dengan kedatangan Presdir baru.

hanya sedikit yang tau siapa Presdir baru perusahaan.

mobil Nathan berhenti di depan gedung tinggi.

Nathan dan Rangga berjalan masuk kedalam.

“ke pada seluruh pegawai perusahaan. Presdir kita yang baru sudah sampai.” laporan dari resepsionis ke setiap pegawai.

mereka berdua masuk kedalam.

Nathan dan Rangga berjalan dengan gagah dan berwibawa. semua mata terkagum melihat mereka berdua.

bukan wanita saja yang akan terkesima dengan penampilan dan gaya Nathan.

Nathan berdiri, masih di bawah. semua orang masih melihat Nathan.

“aku tidak mau menghabiskan tenaga di sini.” ucap Nathan.

“baik tuan.” jawab Rangga mengerti maksud Nathan.

Rangga kembali.

“kembali bekerja.” hanya itu perintah dari Rangga.

2 Minggu sebelum kedatangan Nathan, Rangga sudah dulu datang untuk mengecek data data.

jadi sebagian besar sudah mengenal siapa Rangga.

dia adalah sekertaris yang ditakuti hanya dalam 2 minggu berada di perusahaan besar.

hanya rumor yang beredar di pegawai biasa. entah apa yang telah Rangga lakukan.

“apa... rapat, kenapa tiba-tiba begini sih.”

“ada apa.”

“ga tau tiba tiba Presdir baru akan mengadakan rapat para atasan.”

“huem kenapa tiba-tiba banget, dia kan baru saja menjabat.”

“katanya dia anak CEO kami, ga tau juga. jadi sekarang Presdir ini yang akan mengelola perusahaan.”

“kenapa malah ngobrol. cepetan gue udah telat ni. mati gue hari ni. 5 menit lagi rapat dimulai. lagi.” Dean mulai kesusahan.

“iya iya.” Alvi menambah kecepatan mobilnya.

tidak ada yang lembur atau berisik saat tau ada Presdir baru.

Rangga sudah memberi perintah agar tidak ada yang menggangu hari ini.

“selamat pagi pak....” seorang sekertaris berada di depan ruangan rapat.

“apa semua nya sudah siap.” tanya Rangga.

“sudah tuan. dan ada beberapa....”

Nathan tidak ingin mendengar ocehan sekertaris tersebut.

pintu terbuka. membuat semua orang yang ada di dalam sana terkejut.

“pak Presdir.” ucap mereka serentak dalam hati mereka.

“kita mulai rapat.” hanya itu yang di ucapkan oleh Nathan.

“apa...apa apaan dia ini.”

“maaf pak. kami ada beberapa usulan sebelum rapat dimulai.”

brak... Nathan menggebrak meja membuat seluruh ruangan kaget.

“siapa kau yang berani mengatur ku. jika kau tidak senang dengan perintah ku. silahkan keluar dari perusahaan ini.” pria yang menyela tadi. hanya bisa menelan ludahnya sendiri sambil gemetar.

“baik saya perkenalkan. dia adalah tuan muda Nathan adhesa Mahendra putra dari nyonya Merry pemilik perusahaan ini.” Rangga menjelaskan siapa Nathan sebenarnya.

“keluarkan dokumen setiap bagian. jelaskan apa yang kalian lakukan selama ini.”

“jika laporan kalian tidak sesuai kalian akan aku keluarkan dari perusahaan.”

Nathan mulai menunjukkan amarah nya.

“sekarang aku CEO sekaligus pemilik perusahaan, siapa yang melakukan kebohongan palsu di belakang ku. jangan harap kalian bisa hidup dengan tenang.”

semua atasan yang ada di dalam ruangan terdiam tidak bisa berkutik.

suhu yang Nathan bawa berhasil menekan semua orang dalam ruangan tersebut.

“hah hah hah....apa rapat nya sudah mulai.“

“sudah mbak. 10 menit yang lalu.”

“arh... mati aku.” Dean berlari dari loby agar cepet sampai. nyatanya dia tetap telat 10 menit.

“aduh baru kali ini gue telat. entah apa yang akan terjadi.” Dean membuka pintu.

“brak...” Nathan menggebrak meja membuat semua orang jantungan.

“dasar bedebah sialan. kalian pikir kalian bisa menipu ku , dengan laporan bodoh kalian.” Nathan sangat marah sekarang.

sret.... Nathan merobek laporan tersebut, membuangnya sembarangan.

“selama ini kalian hanya bekerja untuk diri kalian sendiri. kalian bermain di belakang perusahaan. apa kalian pikir aku tidak mengetahui semua siasat kalian.”

“mulai sekarang. jika ada yang korupsi, dan mengelabuhi perusahaan. jangan harap bisa hidup tenang sebelum membayar apa yang kalian lakukan.”

semua orang yang ada didalam ruangan tersebut, tidak bisa mengatakan apa pun. mereka terkejut dengan laporan yang telah di ketahui oleh Nathan.

tidak ada istilah selamat bagi mereka sekarang.

“cari siapa saja yang telah merugikan perusahaan. dan keluarkan mereka dari perusahaan. sebelum mereka membayar apa yang telah mereka lakukan. jangan harap mereka bisa hidup tenang.”

“baik tuan.” jawab Rangga dari tadi tidak bergeming hanya melihat amarah Nathan memuncak.

Nathan langsung berjalan keluar.

sedangkan Dean, hanya tercengang melihat apa yang terjadi. baru kali ini Dean melihat orang semengerikan Nathan.

membuat Dean gemetar.

“apa yang telah terjadi. apakah dia Presdir baru kami. glek.. . dia orang kejam.” Dean menjadi takut sekarang.

“kau masuk keruangan ku.”

glek. Dean kaget menjatuhkan berkas yang ada di tangan nya.

“apa..aku , aa...” Dean tercengang. mematung .

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!