~ restoran ~

“ini dia data wanita yang akan tuan kencani malam ini.”

“huem...”Nathan hanya melirik saja tidak membaca atau melihat foto wanita tersebut.

“sudah lah jika kau membahas masalah itu. kau saja yang pergi kesana.” raut wajah Nathan masih masam sampai sekarang.

“tu...tu...tu...”hp Nathan berdering.

“halo mah.” Nathan sudah lelah berbicara dengan mamah nya sendiri.

di dalam mobil.

“jangan coba-coba menipu mamah.”

“tut...” Nathan mematikan telepon.

“dasar anak brandal ini. kenapa dia keras sangat keras kepala.”

“kalau dia tidak pergi ke acara makan malam hari. awas saja.”

“jangan angkat, biarkan saja.” Nathan tau kalau mamah nya akan menelpon ke hp Rangga.

benar saja hanya selang beberapa detik. hp Rangga berdering.

“cih mereka berdua sengaja mempermainkan ku.” mamah Nathan sudah kesal dari tadi.

“kirim pesan kepada mereka berdua. jika sampai tidak ke acara makan malam. aku sendiri yang akan menjemput mereka.”

“baik nyonya.”

“arkkk... dasar anak anak keras kepala. apa mereka tidak tau kalau aku sudah tua. dan segera menginginkan cucu.”

“pak....”

“pak....”

“Hadeh... astaga..”ucap mereka berdua.

“anda harus datang tuan. kalau tidak kita dalam masalah.”

“hah... merepotkan saja.”

“jika orang orang tau kalau kita punya ketakutan aneh. mereka pasti akan tertawa.”

“jangan sampai nyonya datang ke kantor tuan. atau nasib kita tidak akan beruntung.”

Nathan dan Rangga sama sama mengeluh, kerepotan.

semua tau siapa Nathan dan Rangga. mereka berdua sama persis. namun jika mereka tau sifat mereka yang satu ini. entah apa yang akan terjadi.

“hah...aku akan mematuhi apa yang mamah inginkan. jika tidak kita akan punya masalah lebih besar.”

“sepertinya tuan punya rencana.”

“entah lah. otak ku tidak bisa berpikir sekarang.”

“tumben lo minta di temenin.”

“gue bosen. sendiri.”

Alvi seorang chef, dan restoran tersebut adalah miliknya sendiri.

sesekali Dean membantu Alvi di dapur, saat ada pelanggan mulai ramai .

“malam ini ada yang mesen VIP."”

“ouh....kencan.”

“ga tau mungkin.”

“jadi....”

“ya gue mau masakin menu spesial. nanti lo yang anterin.”

“ko gue.” Dean tidak mau.

“sesekali ga papa. biar cepet dapat jodoh.” Alvi sangat tau kelemahan dari Dean.

“awas lo ya.“ Dean kesal.

“kita sudah tiba tuan.” Nathan dan Rangga masuk kedalam restoran mewah tersebut.

restoran yang sudah mendapat bintang lima. namun banyak yang belum tau kalau pemilik nya adalah seorang gadis muda. sekaligus chef di restoran tersebut.

“oke mereka sudah datang.” Alvi dan Dean dapat melihat dari cctv.

“oke gril saat nya kita bekerja.”

Alvi sebenarnya memiliki bawahan yang banyak. namun dia lebih memilih turun tangan sendiri.

Nathan melangkah tidak seperti biasanya.

“cih...”

“selamat malam tuan.” sapa seorang wanita yang sudah menunggu dari tadi.

Nathan sudah membaca biodata dari wanita yang dia temui malam ini.

secuil pun Nathan tidak tertarik dari wanita tersebut.

“mau pesan apa tuan.” tanya wanita cantik tersebut.

“cantik, dan berpakaian sopan. sayang sedikit pun aku tidak tertarik.”

“tu....tu...tu... astaga apa kah dia tidak percaya dengan ku.”

“huem... dari dulu aku dan Nathan tidak dipercaya.”

“halo nyonya.”

“dimana kalian. apa Nathan sudah sampai.” tanya nyonya langsung keinti.

“tuan muda sedang makan malam seperti yang nyonya atur.”

“hahah...oke oke. bilang padanya kalau pulang sekalian bawakan aku cucu yang banyak.”

Rangga serasa mual mendengar perkataan dari ibu Nathan.

“setelah Nathan selanjutnya kau. tut...” Rangga memutuskan sambungan telepon.

“kenapa anda membuat kami kesulitan.” Rangga tau siapa ibu Nathan. dia adalah wanita yang tidak akan pernah menyerah jika menginginkan sesuatu.

dan sekarang ibu Nathan ingin Nathan segera menikah. membuat mereka berdua kesusahan dengan permintaan wanita tersebut.

“dasar mereka ini selalu membuat ku kesal. dasar anak keras kepala. tapi tidak apa apa. dia sudah mematuhi perintah ku. malam ini aku bisa tidur dengan nyenyak.” ibu Nathan tersenyum gembira.

“kepala ku pusing.” Nathan tidak mendengar apa pun yang di ucapkan oleh wanita di depan nya.

wanita di depan Nathan dari tadi terus bercerita. sedangkan Nathan sendiri melamun entah kemana.

“kenapa saat saat begini. pikiran ku tidak tenang. arakh...apa yang terjadi pada mu Nathan.” Nathan tidak sadar kalau dirinya di panggil.

“tuan tuan. ah iya. iya Nathan sadar dari lamunannya.”

“apa anda mendengar kan saya.”

“ah iya. kau berumur 24 tahun. kita berdua hanya selisih 2 tahun.”

“lanjutkan...aku ingin tau tentang mu.” Nathan hanya memaksa dirinya untuk bersikap lembut tidak seperti biasanya.

“ok... semua nya udah beres.”

“abis ini. gue dapat komisi kan.”

“okeh aman... udah cepetan sana.”

Dean dengan hati hati membawa pesanan ke meja Nathan.

Dean sendiri belum sadar siapa orang yang akan bertemu dengan nya sekarang.

“maaf pak buk. ini pesanan anda. silakan menikmati....brak....”steak daging yang di bawa oleh Dean terjatuh.

sesaat sebelum kejadian....

“ini pesanan anda.”

Dean meletakkan sepiring steak di hadapan seorang wanita cantik. sambil tersenyum.

setelah itu meletakkan sepiring lagi di depan seorang pria.

betapa terkejutnya Dean. melihat siapa pria tersebut.

“Presdir monster. brak...”steak daging tersebut jatuh ke atas Nathan.

“apa...dia.. dia...” dalam hati Dean.

dalam sekejap amarah Nathan memuncak.

“apa yang kau lakukan.” Nathan menggebrak meja marah.

“astaga tuan muda.” ucap wanita tersebut.

Dean hanya tercengang, pikiran nya blong gara terkejut melihat siapa pria yang didepan nya.

Nathan mulai marah.

“hei apa kau tidak punya mata .” bentakan Nathan membuat Dean tersadar.

“eh.... maaf maaf pak saya tidak sengaja.” Dean mulai gemetar ketakutan.

“apa kau pikir minta maaf akan menyelesaikan semua masalah ...”Nathan mulai tidak terkontrol.

“*apa...dia. iya dia benar. Presdir moster.” Dean. masih tidak percaya.

tangan dan kakinya gemetar*.

“iya itu bener dia. apa yang telah aku lakukan. mati aku sekarang.” Dean ketakutan melihat Nathan sekarang.

tidak Dean sangka kalau orang yang ada di depannya adalah bos nya yang kejam.

Rangga langsung mendekat melihat ada sedikit keributan.

begitu juga dengan Alvi mengetahui ada sesuatu yang terjadi.

“dimana menejer kalian.” bentak Nathan marah. sudah tidak sabar.

“saya menejer sekaligus pemilik restoran ini pak.” Alvi datang bertanggung jawab.

“sejak kapan restoran bintang lima mempekerjakan orang yang ceroboh seperti dia....” Nathan semakin menggebu.

Dean hanya tertunduk menyesali perbuatannya.

sedangkan wanita yang menjadi teman kencan Nathan malam ini. hanya bisa menyimak apa yang terjadi.

pria di depannya tidak di kenal. dan kejadian suasana mencekam membuat nya bingung.

“maaf pak ini semua kesalahan kami. bisa kita selesaikan secara baik baik.” Alvi tidak ingin ada keributan.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!