Sungguh!! AKU MENCINTAIMU
Sinar mentari pagi tidak malu-malu mengeluarkan cahayanya untuk memberikan sinarnya pada penghuni bumi, dia menampakkan sinarnya yang sangat syahdu dan menyegarkan, membelai dan merangkul bumi untuk memberikan sinar kehangatannya sehabis dimandikan embun pagi yang menyapa dedaunan yang menghijau, sangat menyejukkan suasana yang merasakannya bagi orang-orang yang mulai melakukan aktifitasnya dipagi hari dan mulai dari besar kecilnya kendaraannya.
Terlihat seorang gadis cantik yang sedang berjalan menuju kearah yang akan ditujunya yaitu tempat kerjanya sebagai pelayan kedai kopi yang ternama dikota tersebut, dia berjalan santai menikmati suasana pagi yang hangat dengan sinar mentari pagi yang menerpanya, dia adalah Rania Ishyabel, gadis cantik yang mempesona dengan kesederhanaannya, dengan senyumanya itu dia terus berjalan dan terdengar ponselnya berbunyi dia pun langsung menjawab panggilan itu yang ternyata dari sahabat yang dikenalnya dikota itu saat pertama kali dia pergi dari kotanya untuk bekerja mencari pengalaman dan banyaknya uang untuk ibu dan saudara tirinya, setelah kepergian sang ayah meninggal dunia Rania dipaksa ibu tiri dan kakak tirinya bekerja dan mereka berdua hanya duduk manis menikmati hasil dari kerja keras Rania, Tania lah yang menawarkan pekerjaan dikedai kopi milik keluarganya yang dikelola Tania sendiri sebagai Bos dikedai tersebut yang selalu ramai dengan pembeli karena kedai kopi Tania cukup terkenal dikotanya itu.
" Iya Tania..." jawab Rania.
" Kamu sekarang dimana?" tanya Tania.
" Dijalan menuju tempat kerja." terangnya.
" Nggak usah dulu kamu ketempat kerja, kamu cepatlah kekantor DEV Group." terangnya.
" DEV Group? untuk apa?" tanyanya, dan dia tidak tahu dimana kantor itu, karena dia meresa tidak ada panggilan kerja untuknya dikantor itu, lagi pula dia juga tidak tahu letak kantor tersebut.
" Sudahlah jangan banyak tanya, aku tunggu kamu dekat persimpangan lampu merah dekat kedai ku ya, karena aku menunggu disana, cepat sekarang juga nanti aku jelaskan, aku lagi dibengkel memperbaiki kendaraan ku karena ban motorku mengalami kebocoran, kamu tahukan bengkel diujung jalan dekat lampu merah akasia?" ucapnya pada Rania,
" Iya aku tahu, aku segera kesana sekarang." jawab Rania kemudian diapun menyudahi pembicaraannya.
" Ada-ada saja Tania, kenapa aku disuruhnya kekantor DEV Group sih, akukan tidak memasukkan lamaran disitu." ucapnya bergegas berjalan menuju arah bengkel yang disebutkan Tania, terlihat hilir mudik kendaraan berlalu lalang untuk memulai aktifitas mereka dipagi hari sampai sore tiba.
Dan diantara kendaraan itu terlihat seorang lelaki tampan yang sedang duduk dibelakang stir mengendalikan kuda besinya dengan nampak tenang, dingin dan fokus menatap kearah depan, beberapa saat kemudian telepon genggamnya berdering, dengan teknolagi canggih saat ini, dia langsung menerimanya melalui stir mobilnya yang terhubung dibagian tombol yang ada dibagian mobil pribadinya itu tepatnya dikendali kuda besinya tersebut.
" Hallo Bos..." terdengar suara William, sekretarisnya merangkap asisten pribadinya di kantor yang sangat dipercayanya, bukan Dia saja yang mempercayainya, namun orang tua tunggalnya pun sangat mempercayaai William Admaja itu.
" Iya ada apa?"
" Sekarang Bos dimana?"
" Dijalan..."
" Perusahan yang ada di Singapura yang menjalin kerja sama dengan kita menanyakan persetujuan dari perusahan kita Bos."
" Sudah kamu katakan tentang dananya yang aku beritahu kamu itu?"
" Belum Bos."
" Kenapa?"
" Apakah tidak terlalu berlebihan bos..."
" Kasih tahu saja sekarang...dan siapkan rapat pagi ini."
" Siap Bos...Tapi Bos tentang kerjasama it..." Belum selesai Wiliam berbicara sambungan telpon itu pun langsung terputus secara sepihak.
" Itu...yaelah ni Bos, selalu aja seperti ini belum lagi selesai bicara malah dimatikannya sambungan telponnya, sudahlah kalau kek gini, namanya juga Bos, apapun selalu benar..." ucap William tersenyum sembari menggelengkan kepalanya sambil menatap layar ponselnya dan diapun langsung mengerahkan semua karyawan kantor untuk menyambut sang Bos yang sebentar lagi datang, memang kebiasaan mereka setiap pagi harus menyambut sang bos yang setiap kali datang kekantor, kalau kebiasaan itu tidak dilakukan Bos mereka pasti akan marah dan keluarlah segala macam ceramahnya.
" Ayo, cepat kita berbaris seperti biasanya didepan pintu lobby, kalau kalian terlambat kalian akau merasakan akibatnya pedasnya ceramah Bos Devan Dharmendra." ucap William karena dia kenal betul sikap dan sifat Bosnya tersebut karena semua perintah dan peraturannya tidak bisa terbantahkan, yang hanya bisa membantah adalah Bu Melany sang Mamah tercintanya Devan Dharmendra, karena perusahaan yang bergerak dibidang proferti itu adalah rintisan dari sang Mamah Bu Melany Prameswary, disaat usia Devan masih belia tepatnya kala itu masih duduk disekolah tingkat pertama, Devan sudah kehilangan sang papah untuk selama-lamanya karena mengalami sakit parah yang tidak bisa tertolong karena kala itu kehidupan keluarga Devan sangat sulit sekali, setelah kehilangan sang papah, sang Mamahlah yang menjadi tulang punggung keluarganya dan menghidupi Devan dan Adiknya Lana Dharmendra yang sekarang sedang menuntut ilmu di Negeri kangguru.
Kala itu Devan memasuki jenjang sekolah menengah atas dan lulus dengan nilai yang memuaskan sampai akhirnya diapun tidak ada keinginan untuk berkuliah karena dia ingin membantu sang Mamah melebarkan usahanya, tepat dua tahun lamanya dia pun menekuni usaha yang dirintis sang Mamah, sampai akhirnya dia ingin melanjutkan kuliah yang berhubungan dengan usaha sang Mamahnya itu, lima tahun dia menjalani kuliah tersebut dan sampailah waktunya dia lulus dengan nilai yang terbaik, dan saatnyalah dia diserahkan sang Mamah perusahan yang sudah mulai melebar kemanca negara.
Devan mengendarai mobil pribadinya dengan tenang, terlihat lampu lalulintas menyala berwarna Merah, saat dia hendak berhenti terlihat dari arah berlawanan sebuah mobil berwarna putih sangat kencang melaju melanggar ketertiban lampu lalulintas dan dari arah kiri terlihat seorang wanita berjalan setengah berlari dan tanpa pikir panjang lagi Mobil Devan yang posisinya berada disebelah kiri pun langsung menghadang gadis tersebut dan gadis tersebut langsung terkejut karena dihalang mobil Devan, gadis itu adalah Rania yang tergesa-gesa melangkah. Rania terkejut dan dia pun seketika menghentikan langkahnya dan dia terdiam sembari mengurut dadanya karena terkejut dia tidak menyangka diriya hampir saja menabrak mobil Devan, kemudian Devan membuka kaca mobilnya dan menoleh sesaat pada Rania, dan Rania menjongkokan badannya melihat siapa yang berada didalam mobil tersebut.
" Kalau jalan hati-hati dan lihat-lihat kalau mau lewat jalan besar, dan perhatikan juga lampu lalu lintas jangan asal jalan saja, dan tolong kalau sedang jalan jangan berlari kalau kamu tidak ingin celaka." ucap Devan kemudian menutup kembali kaca Mobilnya dan kemudian melajukan kembali mobilnya meninggalkan Rania yang bengong dengan teguran Devan.
" Astaga! apa yang dikatakan laki-laki itu, dia yang hampir saja menabrak aku, bukannya minta maaf malah dia menceramahi aku, aneh tuh cowok, dia yang salah dia yang berceloteh, dasar dunia sudah terbalik, tapi kenapa dia menghalangi langkah ku ya, padahalkan tadi itu keadaan lampu lalu lintas menyala warna merah, kenapa dia begitu saja menahan langkahku." ucapnya sendiri sembari berpikir akan kejadian itu.
" Rania...!" panggil Tania diseberang jalan, Rania pun menoleh kearah sahabatnya itu dan diapun menoleh kekiri dan kekanan setela tidak ada kendaraan yang lewat dia pun langsung melangkah menuju kearah Tania yang sejak tadi berada diseberang jalan memperbaiki kendaraannya dibengkel tersebut, Tania memang termasuk orang berada tapi dia senang menggunakan motor pribadinya dengan alasan bisa melewati kemacetan kota besarnya itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 75 Episodes
Comments
🍊𝐂𝕦𝕞𝕚
mampir ka
sepertinya cerita yang ini sedikit berbeda dengan sebelumnya ya
part awal saja melihat karakter prianya agak gimana gitu beda sama Andre,Aby dan Aditya yang kalem, baik, sopan lagi
2022-11-07
1
Rini Arismawati
hai ... Bru mampir baca
2022-11-06
1
Bety Nurlaila
hai kak aku baru saja baca ceritanya nih di bab pertama saja sudah menarik ceritanya 😊👍
lanjut kak tetap semangat terus berkarya ya kak 💪 🤗
2022-11-05
1