Antara Dua Alam Yang Berbeda
" haha....Ma, bonekaku lucu kan?" ujar ku pada Mama yang duduk di atas sofa.
" Iya, lucu kok!, Riska Mama mau kedapur bentar ya" ujar Mama sambil bangkit dan meninggalkan ku sendiri diruang tengah.
" Iya ma, tapi jangan lama-lama ya" ucapku lagi.
" Mama mau panaskan lauk aja kok, nggak bakalan lama, tenang aja" jawab Mama.
" Iya ....hehehe" aku terkekeh sambil memeluk dan mencium bonekaku.
Tiba-tiba ada sesuatu yang lewat dengan cepat di depanku, sontak saja aku terkejut.
" Apa itu?" ucapku didalam hati.
" Mama kah?" kata hati ku lagi.
Tiba-tiba sesuatu itu lewat lagi, dan kali ini berdiri di dekat lemari.
" Wah ! kepalaku kenapa sih, itu kenapa ada cewek di dekat lemari?, aneh....padahal dirumah kan cuma ada mama dan aku, ah ngak penting, mending aku main boneka lagi" ucapku dalam hati.
" Riska !" suara bayangan itu.
" Riska !" suara bayangan itu lagi yang membuat aku terlelap, pikiranku kosong.
" Riska ! Riska !" tiba-tiba suara mama memanggilku.
" Ah, tu kan cuma bayangan ku!" aku terkejut karna Mama memanggilku dan sosok gadis itu pun menghilang.
" Riska!, dari tadi Mama panggil, kamu kenapa nggak jawab?".
" Tadi terlalu asyik main boneka ma, hehe.." jawab ku sambil tertawa kecil.
" Lain kali jangan gitu, ya udah tolong kamu ambilkan garam di dekat lemari dapur."
" Iya ma..siap."
"Tadi disini kan, nah ini dia garamnya" gumam ku.
...----------------...
"Lalala, emang ya sepeda kalau dibawa sore-sore gini mantep bah!, besok kan sekolah, jadi hari ini aku senang - senang dulu deh.!".
Saat sedang jalan-jalan sambil mengayuh sepeda aku melihat seorang laki-laki yang memakai celana pendek, baju ala Belanda memakai topi keemasan ala kerajaan, dan juga memakai sepatu boot berdiri menatapku dengan wajah berdarah-darah.
" Orang itu kenapa sih ?, udah bajunya aneh lagi, tapi kalau dipikir-pikir itu kayak di film - film nggak sih.. hahaha " aku tertawa sendiri.
Keesokan paginya....
" Ma, Riska berangkat ke sekolah dulu ya" ucapku sambil pamitan pada Mama.
" Belajar yang rajin..!"
" Iya ma, salam dulu ma...!"
" Udah siap, ayo berangkat" ujar Papa.
" Iya Pa, udah siap!, dada Ma, dada...sambil melambai tangan.
" Hati - hati" jawab Mama lagi.
Di dalam perjalan...
" Riska, papa pengen kamu dapat juara yang bagus tahun ini ya" pinta Papa.
" Ya, pa..nanti akan Riska usahain belajar yang lebih giat lagi" jawab ku dengan semangat.
" Kalau kamu dapat juara bagus, papa beliin kamu teddy bear jumbo".
" Beneran ..? Papa mau beliin Riska teddy bear jumbo?, wah!seneng banget Pa".
" Iya, nah! udah sampai, jangan lupa salim guru nya tu, udah berdiri di pintu gerbang".
" Iya Pa, Riska usahain biar dapat juara, Riska pergi dulu ya Pa."
" Jangan lupa belajar yang rajin."
Aku tersenyum dan turun dari mobil berjalan menuju pintu gerbang sekolah yang di sana itu sudah ada guru ku yang menyambut kedatangan murid - muridnya.
"
"
" Wah, Riska udah datang aku mau omongin sesuatu nih!" ujar Mauliza di koridor menuju kelas.
" Kamu mau omongin apa?, cepetan aku mau masuk nih.." ucapku penasaran.
" Jangan buru-buru dong!, kita tunggu Azka dulu" Mauliza menahan Riska yang mau pergi.
" Hah..! yang benar aja bah, ya udah deh, tapi ingat kalau Azka lama....aku masuk duluan ya, mau ngulang dulu apa yang aku belajar tadi malam."
" Cieee... Riska lagi rajin nih..!" tiba-tiba gadis sebaya mereka mendekat.
" Eh, Azka udah datang tuh..!".
" Lagi pada nungguin aku nih ya..hahaha."
" Iya, Mauliza.. cepat katanya mau bicara, ayo dong buruan."
" Iya, iya..jadi kemarin itu aku melihat ada sesosok orang pakek baju putih rambutnya pendek berwarna coklat kekuningan gitu, berdiri di belakang rumah ku" jelas Mauliza.
" Hah..! yang benar aja?, kalau aku sih ngeliat nya di sungai tadi malam".
" Kalian jangan percaya yang begituan deh, memangnya Azka kamu liat apa di sungai?".
" Bayangan gitu ...ih serem deh" ujar Azka.
" Itu pasti bayangan orang yang lagi mancing ikan, alah.. jangan langsung percaya yang gituan".
" I..iya sih..! " gumam Azka.
" Terus ..yang aku lihat apa ?" tanya Mauliza.
" Itu mungkin orang kampung sebelah, kan ada tu cewek bule yang suka ngintip orang mandi " ujar Riska.
" Memang iya ada sih, tapi memangnya untuk apa dia disitu?".
" Mungkin mau jadi ***** kali ya, haha" disambung tawa ketiganya.
" Udah - udah, yuk masuk ke kelas" ucapku sambil mengajak mereka berdua, mengangguk setuju.
Aku dan kedua sahabatku masuk ke dalam kelas.
Pada saat jam pelajaran
" Sssst !,sstt!, sstt, Riska"panggil Mauliza secara berbisik karena jam pelajaran sedang berlangsung.
" Hah,,? oh Mauliza?" gumam ku
" Ada apa?".
" Ris, temenin gue ke toilet yuk!' bisik Mauliza.
" Tapi kan lagi jam pelajaran.." ucap ku dengan berbisik.
" Ayo lah.., udah sekarat nih!"
" Hah ! sekarat ?"
" Ayok, ayok .., pliss temenin ya."
" Ya udah deh, tapi kamu yang bilang ya."
Belum sempat Mauliza mengangguk tiba-tiba.
" Hei kalian!!" teriak guru membuat aku dan Mauliza terkejut.
" Kenapa bisik - bisik ?!, ini lagi jam pelajaran, kalau kalian tidak mau belajar, kalian bisa keluar !" tegas guru.
" Ma..maaf Buk, saya tadi diajak temenin Mauliza ke kamar mandi makanya kami bisik-bisik " jelas ku kepada Buk guru yang melotot.
" Oh, kalau mau kekamar mandi bilangnya ke ibu, bukan ke teman mu faham..!, sekarang pergi sana ke kamar mandi, takutnya mencret di celana nanti, nggak ada yang mau bersihinnya".
" Iya Buk.." serentak aku dan Mauliza menjawab nya.
" Yok kita ke kamar mandi!" ucap Mauliza nggak sabaran lagi.
" Iya, iya."
Bergegas aku dan Mauliza keluar dari kelas menuju kamar mandi.
Di kamar mandi!, " Mauliza ! jangan lama dong!" ucapku dari luar yang tidak sabar lagi nungguin.
" Iya ! dikit lagi !" teriak Mauliza dari dalam kamar mandi.
Tiba-tiba ada seorang wanita yang berjalan ingin masuk ke salah satu toilet, wanita itu sedikit aneh tampak wajahnya pucat pasi, rambut panjang ikat kesamping kiri hingga dada bagian kiri tertutup memakai baju biru langit dan warnanya hampir menjadi putih karena rusuh, panjang bajunya kira-kira selutut dengan noda berwarna merah di bagian dada dan di bagian pinggang sampai perut dan di bagian rok yang membuat baju kotor akan noda merah tersebut.
" Siapa itu ?, apa kakak kelas ?, kayaknya nggak mungkin deh, guru juga nggak mungkin, hidungnya mimisan, ah mungkin anaknya guru kali ya.., tapi kenapa ke kamar mandi Siswa ?, apa disana toilet guru ada yang pakek ?" batinku penuh tanda tanya.
" Em..,kak!" panggil ku membuat wanita itu menoleh ke arahku.
" Kak, Kakak sakit ya? hidung kakak mimisan, nih..aku ada bawa tisu di lap dulu mimisan nya" ucapku sambil memasukkan tangan ke dalam saku rok ku. Wanita itu Hana tersenyum dan terus berjalan ke dalam toilet, aku jadi bingung jadinya.
" Huff!, yang kulihat makin aneh - aneh aja deh" gumam ku dalam hati.
" Ris, yok balik ke kelas " ucap Mauliza yang keluar dari kamar mandi melihat ku lagi termenung.
" Ris,.!" panggil Mauliza.
" Ris..!" panggil Mauliza sekali lagi dan mulai merasa kesal.
" Riska...!".
" Eh, ayam-ayam!" aku sangat terkejut di buatnya.
" Huh..! kamu kenapa sih? ayok ke kelas!"
" Ah, iya!" Jawab ku sambil berlari di belakang Mauliza.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 62 Episodes
Comments
Petter
menarik. horror
2023-03-12
1
Alfiana Bukhari
semangat ya
2023-03-10
2
Ayuk Noy
aku mampir kak..
jangan jangan riska anak indigo...
penasaran
2022-12-10
3