03. Anak kecil dalam lemari

"Huh...huh..huh " suara nafas yang tak beraturan milik kami bertiga.

" Aduh...Ris...kencang banget sih lari nya.." ujar Azka.

" Emangnya mereka nggak lihat apa?, kalau anak itu mulai melempar kerikilnya " ucapku dalam hati.

" Udah lah, kita jajan aja dulu, beli minum, capek aku..." ujar Azka.

" Hooh, sama!"

" Kok makin aneh aja sih" dalam hati ku.

" Ris, kok diam aja dari tadi?, ada yang salah? " tanya Mauliza.

" Nggak sih, cuma kepikiran tentang kerikil tadi.."

" Iya, sih.., kakak kelas di sini jahat-jahat ya?.." kata Mauliza.

" Tapi yang aku lihat bukan kakak kelas yang lempar, tapi gadis kecil..." ujar ku.

" Hah !!, yang bener ?" serentak keduanya terkejut.

" Iya, aku sampai heran kenapa kalian nggak lihat."

" Rumornya, ya..., lorong itu angker, termasuk ruangannya juga" kata Azka.

" Halah ! aku tu nggak percaya yang kayak begituan.., aku yakin gadis kecil itu nyata!, mungkin kalian aja yang nggak fokus ke ujung koridor."

" Huff, mungkin aku juga tadi nggak lihat ke situ" ujar Azka.

" Tapi.... apa nggak salah? atau kamu ngeliat makhluk?"

" Nggak, aku yakin nggak salah lihat!"

" Udah cukup kita bahas itu, lama-lama nanti keburu bel loh".

Siang hari....

"Mah... Riska pulang..."

Aku masuk, melepas kaos kaki beserta sepatu, kemudian berjalan ke arah dapur dan mendapati ku yang sedang memasak. Melihat aku sudah pulang mama langsung saja menyapa.

" Gimana sekolah hari pertama?, aman?" tanya Mama.

" Rasa nya hampa ma.." ujar ku, sambil menjatuhkan kepala ke meja makan.

" Maksudnya gimana?, Mama pikir kamu senang, karena ada kawan-kawan mu di sana Azka dan Mauliza".

" Senang-senang aja sih Ma.., tapi ada kejadian aneh lagi tadi ma!" ucapku kepada Mama.

" Kayak di SD dulu ya?" tanya Mama.

" Ho'oh "! jawab ku seperti nggak ada semangat hidup.

Aku melamun sendiri sambil memikirkan hidup ku.

" Udah nggak usah dipikirkan, ganti baju sana, nanti kotor"

" Nanti aja ma...! lapar nih.

" Nggak, ganti baju dulu !, capek mama nyucinya, kalau nggak mau nggak boleh makan!".

" Iya deh iya" jawab ku sambil bergegas bangun dari tempat duduk dan masuk kekamar.

Klap....suara pintu kamar.

" Baju, baju, baju, baju, baju...,dimana kamu..." gumam ku seraya bernyanyi.

" Bajunya dimana sih?"

Saat sedang mencari baju, aku kemudian membuka lemari dan tiba-tiba saja ada gadis kecil sedang duduk di dalam lemari yang membuat aku sangat terkejut.

" Alamak!!!, kok ada anak gadis cantik, dari mana datang nih anak" ucapku dalam hati.

Anak itu langsung berlari keluar dengan cepat ketika melihat ku.

"Eh,eh,eh,.. kok cepat banget anak itu lari, anak siapa itu sih".

Kemudian aku cepat-cepat ganti baju, dan kemudian pergi ke dapur.

" Mama !" panggil ku seraya berjalan menuju dapur.

" Iya, kenapa?, Mama masih di dapur!".

Aku langsung pergi ke dapur begitu mendengar suara Mama, namun, saat aku ke dapur ternyata aku tidak mendapati Mama di dapur".

" Lah, Mama kemana?, kok nggak ada, terus yang jawab tadi suara siapa?"

Aku jadi merinding, kemudian aku pergi ke halaman rumah dan ternyata aku menemukan mama sedang menyirami bunga.

" Eh, Mama disini?" tanya ku.

" Iya, Mama tadi habis masak langsung ke sini, kenapa emangnya cari Mama!" ujar mama.

" Udah Mala di sini ma" tanyaku lagi.

" Kira-kira dari sepuluh menit yang lalu ".

" Lah, tadi kan..., di dapur siapa dong?" batin ku berkata.

" Udahlah, ke intinya aja..." dalam batinku, membuat Mama terlihat bingung.

" Kamu kenapa?" tanya Mama.

" "Nggak Ma, em..tadi di dalam ada gadis kecil cantik, Mama tahu nggak siapa?" tanyaku

" Gadis kecil cantik ya..., oh iya si Aci tadi masuk, katanya pesawat kertasnya terbang masuk ke dalam, jadi tadi dia minta izin dan masuk kedalam " jelas mama.

" Oh.. gitu ya, ya udah deh, ma..Riska tadi cuma nanya itu aja".

" Makan siang di meja dapur ya" ujar Mama.

" Iya Ma..!"

" Hemm....

" Aku bingung nih!, kok bisa sih anak itu di kamar?, dalam lemari lagi" gumam ku.

" Shuuuuh......shuuuuh.....fuhhhh" Suara aneh berlalu dengan angin.

" Hah?, suara apa tuh?, insting ku tadi sih ada suara, mungkin suara angin kali ya.."

" Riska...." suara bisikan.

"Kok jadi ngeri sendiri ya."

" Riska....." suara itu muncul lagi.

" Ih, makin ngeri kok..."

" Riska ! panggil Mama.

" Eh suara Mama?, huff amann..,ku pikir suara apa tadi, Mama tu nakutin aja!" gumam ku.

" Riska !!".

" Iya Ma!!, bentar!".

Ternyata suara tadi Mama yang memanggil ku.

...****************...

"Oi, ngapain bengong" ucap Azka yang melihat aku duduk diam di meja ku.

" Hufff, bete nih..." ujar ku membuat Azka dan Mauliza mengernyitkan alisnya.

" Bete kenapa?" tanya Mauliza.

" Nggak ah.." aku tidak ingin menceritakan apa-apa.

" Kenapa sih?" kepo Mauliza.

" Udah lah ke kantin aja yuk " ajak aku mengalihkan pembicaraan.

Aku, bergegas pergi ke kantin di ikuti Mauliza dan Azka di belakang dengan perasaan bingung.

Beberapa bulan kemudian......

" Tak terasa ya, udah hampir ujian aja, emang waktu berjalan begitu cepat ya" ujar Azka.

" Iya, hp ku pasti bakalan si sita sama papa" keluh ku.

" Kalau aku di awasi sama Ortu".

Saat kami sedang bicara di meja kantin, seorang cowok bernama Nanda menghampiri".

" Hai, boleh pinjam temannya nggak" ujar Nanda.

" Hah, yang mana?" tanya Mauliza.

Cowok itu pun tersenyum sejenak membuat kami kebingungan penuh tanda tanya.

" Gue tanya bukan sama lo kok, yang gue tanya sama dua teman Lo yang di kiri sama yang di kanan" ujar Nanda pada Mauliza.

" Owh, nggak papa ambil aja, kami ikhlas kok, ya kan Riska?" kata Azka.

" Ho'oh, benar tu nggak papa kok" jawab ku.

" Eh,eh,eh, ini maksudnya gimana sih?, aku yang di pinjam gitu?" ujar Mauliza kebingungan.

" Iya, cepat nih, dia udah nungguin" aku membangun kan Mauliza dari duduk dan mendekatkan pada Nanda.

" Gue pinjam bentar ya" ujar Nanda sambil menarik lengan Mauliza.

" Lama juga nggak papa, dada.." ujar Azka seraya melambai kan tangan yang melihat mereka menjauh.

" Hahahaha" kami tertawa.

" Kira-kira Mauliza di bawa kemana ya" tanya ku penasaran.

" Pasti mau di jadikan gebetan tu" jawab Azka.

" Tapi kok aku malah jadi penasaran ya".

" Iya nih, ikuti yuk, tadi mereka masuk koridor sebelah kiri" ucap Azka sambil menunjuk ke arah koridor sekolah.

" Ya udah yuk, aku juga penasaran" jawabku.

kami pelan-pelan mengikuti mereka dari belakang yang pergi berdua, timbul ke khawatiran kami terhadap Mauliza karna Nanda itu cowok yang belum kami tahu sifat dan watak nya, pelan tapi pasti, akhirnya kami bisa menguping pembicaraan mereka.

Terpopuler

Comments

Edelweis

Edelweis

waduuuduuuuh..
....
mulai serem nihhhh

2023-05-23

0

Dewi

Dewi

Salut sama Riska yang gak histeris melihat gadis kecil didalam lemari, kalau aku mungkin udah pingsan sebelum teriak

2022-12-15

3

Dewi

Dewi

Bikin merinding sih bisa menyerupai orang yang kita kenal

2022-12-15

1

lihat semua
Episodes
1 01. Sesuatu lewat di depanku.
2 02. Hari Pertama Masuk Sekolah
3 03. Anak kecil dalam lemari
4 04. Gadis Berdarah
5 05. Sosok laki di balik jendela
6 06. Wahyu Sebagai Penolong
7 07. Gadis Baju Biru
8 08. Gadis Belanda 1
9 09. Gadis Belanda 2
10 10. Gadis Belanda 3
11 11. Hati Dylla Luluh
12 12. Mendaki
13 13. Ada Laki-Laki di Balik Pohon
14 14. Penghuni Gunung
15 15. Bau Busuk
16 16. Sampai Puncak
17 17. Kerasukan Ayu
18 18. Mauliza Ada Masalah
19 19. Wahyu Selingkuh
20 20. Riska di Guna-Guna
21 21. Masuk SMA
22 22. Tersandung Masalah
23 23. Bayangan Hitam
24 24. Kembali ke Sekolah
25 25. Masa Lalu
26 26. Diary Arian
27 27. Arian Kembali
28 28. Diikuti Bayangan Hitam
29 29. Roh Amanda
30 30. Tante Mira di Tangkap Polisi
31 31. Renza dan Rinza
32 32. Pertandingan
33 33. Mimpi Buruk
34 34. Kejadian Camping
35 35. Kampung Ateuh
36 36. Tes Mata Batin
37 37. Di Puncak Gunung
38 38. Nyanyian Bersama Kiram
39 39. Ternyata Arian Abang Riska
40 40. Perpisahan
41 41. Kuntilanak Kiriman
42 42. Hantu Suster
43 43. Gadis Berseragam Sekolah
44 44. Kepala Jatuh
45 45. Setan Kiriman
46 46. Mauliza Koma
47 47. Kiram Kecelakaan
48 48. Sosok Penyerupa
49 49. Papa khianati Mama
50 50. Mauliza Sadar
51 51. Putri Mencelakai Riska
52 52. Arian Tunangan
53 53. Seoson 2, Part 1
54 54. Seoson 2, Part 2
55 Seoson 2 Part 3 Terkabul
56 Seoson 2 Part 4 mata batin terbuka
57 Seoson 2 Part 5 Penasaran
58 Seoson 2 Part 6 Fakta
59 59. Seoson 2, Milih Hadiah
60 60. Seoson 2, Spesial
61 61. Seoson 2, Pesta Meriah
62 62. Seoson 2, Ketahuan
Episodes

Updated 62 Episodes

1
01. Sesuatu lewat di depanku.
2
02. Hari Pertama Masuk Sekolah
3
03. Anak kecil dalam lemari
4
04. Gadis Berdarah
5
05. Sosok laki di balik jendela
6
06. Wahyu Sebagai Penolong
7
07. Gadis Baju Biru
8
08. Gadis Belanda 1
9
09. Gadis Belanda 2
10
10. Gadis Belanda 3
11
11. Hati Dylla Luluh
12
12. Mendaki
13
13. Ada Laki-Laki di Balik Pohon
14
14. Penghuni Gunung
15
15. Bau Busuk
16
16. Sampai Puncak
17
17. Kerasukan Ayu
18
18. Mauliza Ada Masalah
19
19. Wahyu Selingkuh
20
20. Riska di Guna-Guna
21
21. Masuk SMA
22
22. Tersandung Masalah
23
23. Bayangan Hitam
24
24. Kembali ke Sekolah
25
25. Masa Lalu
26
26. Diary Arian
27
27. Arian Kembali
28
28. Diikuti Bayangan Hitam
29
29. Roh Amanda
30
30. Tante Mira di Tangkap Polisi
31
31. Renza dan Rinza
32
32. Pertandingan
33
33. Mimpi Buruk
34
34. Kejadian Camping
35
35. Kampung Ateuh
36
36. Tes Mata Batin
37
37. Di Puncak Gunung
38
38. Nyanyian Bersama Kiram
39
39. Ternyata Arian Abang Riska
40
40. Perpisahan
41
41. Kuntilanak Kiriman
42
42. Hantu Suster
43
43. Gadis Berseragam Sekolah
44
44. Kepala Jatuh
45
45. Setan Kiriman
46
46. Mauliza Koma
47
47. Kiram Kecelakaan
48
48. Sosok Penyerupa
49
49. Papa khianati Mama
50
50. Mauliza Sadar
51
51. Putri Mencelakai Riska
52
52. Arian Tunangan
53
53. Seoson 2, Part 1
54
54. Seoson 2, Part 2
55
Seoson 2 Part 3 Terkabul
56
Seoson 2 Part 4 mata batin terbuka
57
Seoson 2 Part 5 Penasaran
58
Seoson 2 Part 6 Fakta
59
59. Seoson 2, Milih Hadiah
60
60. Seoson 2, Spesial
61
61. Seoson 2, Pesta Meriah
62
62. Seoson 2, Ketahuan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!