" Mah, Mama..!, Mama di mana?"
Kegelapan sepanjang jalan, tak seorang pun ada di sana, aku merupakan anak perempuan yang masih berusia 12 tahun menyusuri sebuah lorong yang gelap gulita.
" Ini di mana?, kenapa gelap sekali.."
Di ujung lorong, ada seorang wanita sedang berdiri, aku berpikir itu adalah mama ku yang berjalan mendekati wanita itu.
" Mama!, Mama..!"
Aku berlari kearah wanita itu dan dapat memegang pundak wanita yang berdiri membelakanginya. Begitu wanita itu menoleh, wajah ku pucat pasi karena aku dapati wanita itu berdiri di depan ku, ternyata bukanlah mama ku.
" Riska...!" suara angin lalu seperti memanggil - manggil nama ku.
" Riska....!" suara itu lagi.
"Aaaa..!, kenapa sih!, aku pengin ke temu mama! ucapku yang masih tidur.
" Bruh..!" aku terbangun dari mimpi ku dan mendapati mama di depan ku, keringat dingin mulai berjatuhan, mama yang menyaksikan ku kelihatan sangat bingung.
" Kamu kenapa ?" tanya Mama.
" Ga-gapapa kok Ma".
" Mimpi buruk ya..?" tanya Mama lagi.
" Mungkin ...!" tapi tadi kayak nyata, dan siapa wanita itu tadi" batin ku.
" Udah, udah..! cepat bangun telat sekolah nanti!"
" Iya Ma.." jawab ku sambil menarik selimut lagi.
Kejadian dalam mimpi itu masih melekat di kepala ku, aku jadi heran dan tidak percaya akan makhluk gaib, tapi aku berpikir bahwa didalam mimpi ku itu mungkin saja ada seorang wanita yang ada kaitannya dengan takdir ku nanti. Ingatan tentang mimpi tetap terngiang-ngiang sampai aku memasuki SMP, sekarang kedudukan ku di bangku SD telah tergantikan menjadi SMP.
" Riska! cepat bangun, keburu siang nih!, hari ini kamu kan hari pertama masuk SMP" teriak Mama lagi.
" Emm.., ya Ma lima menit lagi" ucap ku dengan perasaan malas.
" Riska !, kalau kamu nggak mau bangun sekarang, Mama suruh potong uang jajan kamu!"
tegas Mama yang berdiri di depan pintu kamar.
" Set..!" ucapan Mama membuat ku yang tertidur langsung terduduk bagaikan robot.
" Jangan dong ma..., uang jajan Riska jangan di potong".
" Cepetan mandi sana, habis tu sarapan dulu baru berangkat sekolah".
""""'Terdiammm ---
" Tunggu apa lagi? buruan..!".
Aku langsung loncat dari kasur, berlari menuju kamar mandi dengan cepat, Mama hanya bisa menggeleng-gelengkan kepala melihat sikap ku yang seperti itu.
Tidak lama kemudian aku pun siap mandi, dan berpakaian dengan begitu rapi tidak lupa pakai minyak wangi, dan sarapan pagi bersama orang tua di meja makan.
...----------------...
Aku berjalan sambil menatap sekolah baru ku, kehidupan di sekolah SMP ku baru dimulai hari ini.
"Aaaaaaa!!, Riska" teriak Mauliza yang tiba-tiba membuat aku kaget.
" Eh, copot.., copot!!, Mauliza...bisa nggak sih jangan kek gitu?, kaget tau, kalau jantung ku copot giman?".
" Hahaha, sorry, sorry..maaf ya, akhirnya kita satu sekolah lagi.." ucap Mauliza dengan kegirangan.
" E..Hem!"
Tiba-tiba ada orang di belakang ku, yang membuat aku dan Mauliza menoleh.
" Eh, Azka! wah...kangen deh sama kamu" aku merangkul nya dan memeluk Azka.
" Iya tuh! udah lama kita nggak barengan ".
" Hhhh, kalian ini ada-ada aja, udah ayo kita masuk kelas.
"Selamat pagi anak-anak" ujar guru si depan kelas.
" " Pagi Buk!!" serentak murid -murid menjawab.
" Hari ini adalah hari pertama kalian masuk sekolah, jadi kita akan mulai pembelajaran dengan perkenalan diri terlebih dahulu, kalian akan maju satu persatu ke depan kelas dan memperkenalkan diri kalian masing-masing.
" Iya Buk!!" jawab murid-murid sentak.
" Tapi sebelum nya Ibuk yang akan duluan memperkenalkan diri, nama Ibuk, Nurlaila, panggil aja buk Laila, kelahiran 1998, ibuk adalah wali kelas kalian, sekarang giliran kalian, dimulai dari yang paling depan dulu ya, kamu..!, coba maju ke depan " ujar Buk Laila.
" Kenapa harus aku duluan sih" batinku berkata.
" Iya Buk" jawab ku sambil beranjak bangun dari kursi.
" Perkenalkan namaku Riska, asal kota juang, kelahiran 2006".
"Anak-anak apakah ada yang ingin di tanyakan" ucap buk guru.
" Saya Buk" tunjuk salah satu murid cowok.
" Iya ingin tanya apa?"
" Udah punya pacar belum?"
hahaha .... semua ikut ketawa.
" Ya ampun..kok itu sih yang ditanya" batinku berkata.
" Em,.bisa di ganti pertanyaan, ibuk rasa kalian belum pantas untuk itu" ujar buk Laila.
" Ya buk, kamu punya berapa saudara kandung?" tanya murid yang lain.
" Emm aku anak tunggal ".
" Wow.. ternyata kamu anak tunggal " gumam beberapa siswa yang lain.
" Hobinya apa" pertanyaan dari murid yang lain.
"...Main game..". jawab ku singkat.
" Wah..wah..wah" gumam murid yang lain.
" Selanjutnya..., Riska kamu boleh duduk " ujar Buk Laila.
" Iya Buk..".
" Lanjut ..kamu disebelah nya Riska" panggil Buk Laila.
Pagi ini semua murid memperkenalkan diri mereka masing-masing tanpa terkecuali hingga akhirnya bel istirahat pun berbunyi.
" Baik lah sekarang kalian boleh istirahat..".
Yeyyyyy....sorak semua murid.
" Ris, jajan yok" ajak Mauliza.
" Iya, nih..yok Riska" ajak Azka lagi.
" Ya udah aku ikut".
" Em..hai !!!" sapa seorang murid cowok.
" Kamu Riska kan?" tanyanya lagi.
" Iya, emang kenapa?" jawabku dengan jutek.
" Kamu kenal nama aku kan?".
" Gak" jawab ku singkat.
" Lah.. tadinya udah berkenalan di depan kelas".
" Aduhhh, ribet banget sih nih cowok, aku kan ketiduran tadi" ucapku dalam hati.
" Aku nggak ingat lagi, lupa...udah dulu ya aku mau ke kantin" ucapku sambil pergi dari nya.
Sepertinya cowok itu berniat untuk memanggil ku, tapi melihat aku sudah jauh pergi, dia mengurungkan niatnya.
" Yaah! padahal mau kenalan, nggak gagal deh punya gebetan" gumam cowok itu yang bernama Wahyu.
...----------------...
Di koridor kelas, Riska melewati beberapa ruangan, rupanya banyak ruangan-ruangan yang tidak terpakai lagi, bahkan sudah kosong.
Namun ada beberapa keanehan di ruangan itu, seperti ada hal yang mistis di sana yang membuat ku seperti penasaran untuk masuk dan melihat ke dalam ruangan tersebut.
" Ruang itu aneh banget sih..!" gumam ku.
" Ris... kenapa terus-terusan ngeliat ke situ"? tanya Azka.
" Nggak ada kok, yuk lanjut jalan".
Kami bertiga terus berjalan menuju kantin, namun belum jauh kami melangkah dari ruangan itu, tiba-tiba ada kerikil yang terlempar ke arah Mauliza, pada ketika bersamaan itu pula aku melihat ada seorang gadis cantik yang melempar kerikil, gadis itu keluar dari ruangan di sana dengan menggenggam kerikil yang siap untuk di lemparkan.
" Aduh..! kerikil dari mana sih ini?" ucap Mauliza dengan kesal.
" Arah nya dari sana" ucap Azka sambil menunjuk ke lorong.
" Siapa sih yang iseng.., apa kakak kelas ya, pa mungkin sejahat itu?" oceh Mauliza.
" Ya ampun mengapa mereka tidak melihat?, padahal jelas-jelas gadis itu disana, masak sih aku doang yang melihat nya" batin ku berkata.
Aku melihat gadis cantik itu menatap kearah mereka, dan siap-siap melempar lagi, aku langsung berteriak.
" Azka, Mauliza cepat lari, kerikilnya mau di lempar lagi!"
" Dari mana?, kok kamu tahu?".
" Alah... jangan banyak tanya!" aku terpaksa menarik tangan mereka dan lari dengan cepat.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 62 Episodes
Comments
Edelweis
lanjuuuuttt
2023-05-23
0
꧁☠︎𝕱𝖗𝖊𝖊$9𝖕𝖊𝖓𝖉𝖔𝖘𝖆²꧂
kalau minta no WA boleh dong. 😅
2023-02-23
1
Dewi
Kebayang sih kalau tiap hari bermimpi buruk
2022-12-07
2