Mengapa Harus Dia !?
" Kamu harus menerima perjodohan ini "
Kalimat sang Papa seakan berlarian memenuhi pikiran Sofia. Ia duduk termenung dikamarnya dan mengacak frustasi rambutnya.
" Ngapain sih lo muncul dipikiran gue. Bodo amatlah gak peduli gue." Ucapnya lagi seraya bangkit dari duduknya.
Sofia Aileen gadis bar bar dengan pipi chubby dengan mata bulat, tubuh yg lumayan tinggi dengan rambut sebahu mampu membius siapapun yg menatapnya.
" Mau kemana Kamu? " Sofia yg tadinya sedang berjalan menuruni anak tangga sontak berhenti dan menoleh ke asal suara.
"Sofia " teriak Papanya ketika mendapati sang putri malah melangkah menjauhinya.
" Kenapa?" Tanya Sofia mengangkat sebelah alisnya.
" Kamu Papa larang keluar sampai hari pertunangan kamu " Tegas Papanya.
" Terserah " Bukannya menuruti ucapan sang papa Sofia malah melangkahkan kakinya keluar dari rumah dan pergi menggunakan mobilnya.
"Kurang ajar" ucap Papanya mengepalkan tangannya erat untuk meredakan emosinya.
" Sudah lh Mas " ucap Seorang wanita mengusap lembut lengan suaminya dan menuntunnya untuk duduk disofa ruang tengah.
" Biarkan Sofia menenangkan dirinya dulu. Mungkin dia sedikit syok dengan keputusan kita"
...****************...
Sofia mengendarai mobilnya menuju arah pantai yg menghabiskan waktu sekitar 30 menit untuk sampai jika menggunakan mobil.
Saat kakinya baru saja menginjak pasir pantai ia sudah disambut dengan semburan angin yg melayangkan rambutnya.
" Gue benci dipaksa " Sofia berteriak dibibir pantai untuk mengurangi rasa sesak didadanya. Untung keadaan pantai sedang sepi mengingat hari yg juga sudah semakin sore.
" Hah " Sofia menarik napasnya panjang.
Menikmati setiap sentuhan angin yg menerpa wakah dan kulit mulusnya dengan mata terpejam.
Sofia memang menyukai alam terbuka. Entah kenapa dengan melihat keindahan alam yg menenangkan ia merasa beban pikirannya sedikit berkurang. Mungkin benar kata orang pergilah ketempat yg kamu sukai untuk menghilangkan sedikit beban pikiranmu.
Sinar matahari kini sudah berganti dengan sinar senja namun Sofia masih betah dengan posisinya.
Dret dret
Suara deringan ponsel disampingnya membuatnya mengalihkan pandangan sebentar kearah benda pipih itu tanpa berniat untuk mengangkatnya.
Setelah deringan ponselnya berhenti Sofia beranjak dari duduknya dan pulang kerumahnya.
" Habis dari mana kamu? " tanya Papanya dingin saat setelah melihat Sofia yg baru saja pulang.
" Perpustakaan kota" Jawab Sofia dan melangkahkan kaki menuju kamarnya.
" Besok kamu akan bertemu dengan calon suamimu dan jangan pernah berpikir untuk kabur " Ucap papanya dengan menatap datar kearahnya.
" Bukankah sudah Sofia katakan Sofia gak mau dijodohin jadi jangan paksa Sofia " tegas Sofia.
Ia menatap benci Papanya. Beruntung kau adalah Papaku jika tidak sudah kuhabisi sekarang juga, Sofia membatin kesal dan penuh kebencian pada pria didepannya.
" Kamu tidak ada hak untuk menolak " tegas Papanya.
" Tentu Saya punya hak untuk menolak karena yg akan menjalaninya nanti adalah Saya bukan Anda" Ucap Sofia.
" Sofia turuti saja keinginan Papamu ya Nak! Ini juga demi kebaikan mu " Ucapan lembut itu diucapkan oleh Mamanya.
" Kebaikanku atau kebaikan kalian? " ucap Sofia tertawa sinis.
" Jika kalian masih bersikeras dengan perjodohan ini maka suruh saja anak kesayangan kalian yg melakukannya . Karena saya tidak akan pernah mau menerimanya" ucapnya lagi.
" Tolonglah nak ini demi kebaikan kita semua". Sofia hanya menatap datar Mamanya tanpa berniat untuk membalas ucapannya.
" Pokoknya Papa gak mau tau kamu harus menerima perjodohan ini suka tidak suka "
" Siapa kalian berani memaksa ku ? " Sofia memiringkan kepalanya seraya melipat kedua tangannya.
" Saya Papa mu jadi terima perjodohan ini " Teriak Papanya.
" Papa? atas dasar apa? mereka saja tidak berani memaksa ku lalu kalian?" Ucapannya sukses membuat kedua orang didepannya terdiam.
Sofia tertawa sinis melihat keduanya yg terdiam tak bisa membalas ucapannya.
Sofia menatap sinis keduanya dan pergi kekamarnya.
" Mas " Ucap Mamanya ketika melihat Sofia sudah masuk kedalam kamarnya.
" Kau tenang saja aku akan melakukan segala cara untuk membuatnya menerima perjodohan ini " Ucap Papanya dengan seringainya.
...****************...
" Aku gak mau Ma aku udah punya Selly" Ucap seorang laki laki yg seketika berdiri dari duduknya ketika mendengar ucapan Mamanya.
" Tinggalkan Selly dia gak baik buat kamu " Ucap Mamanya.
" Selly adalah yg terbaik buat aku Ma. Kenapa Mama gak coba buat dekat dengan Selly saja dari pada Mama ngejodohin aku sama orang lain." Sambungnya.
" Mama gak akan pernah merestui hubungan kamu dengannya dan kamu harus menerima perjodohan ini karena wanita yg akan dijodohkan denganmu adalah wanita yg tepat untukmu" Sambung Mamanya dan melangkah meninggalkannya.
" Ma Mama aku gak mau Ma" tolak laki laki itu. " Kamu pikir Mama bodoh ! Mama tau kamu hanya bermain dengan Selly . Jadi turuti Mama!" tegas Mamanya.
" Sial " Laki laki itu mengusap kasar wajahnya bagaimana Mamanya bisa tau jika ia hanya bermain dengan Selly.
Ia lalu mengambil ponsel dan melakukan panggilan entah kepada siapa.
" Cari tau siapa gadis yg akan dijodohkan dengan Saya " Ucapnya dingin dan langsung memutuskan sambungan teleponnya.
Hay selamat datang dikarya Saya semoga bisa menghibur dan mohon masukannya ya jika terdapat kekurangan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 65 Episodes
Comments