Angin malam yg dingin serasa merasuk kedalam tulang tulang bahkan sendi sensi tubuh.
Sofia berdiri dibalkon kamarnya menatap langit hitam yg dipenuhi dengan jutaan bintang yg senantiasa selalu menemaninya dan bulan. Angin malam yg terasa dingin tidak membuatnya masuk dan bergulung dengan selimutnya.
Sofia mengenggam erat pembatas balkon kamarnya dengan memejamkan matanya menikmati kesunyian malam yg terasa menenangkan.
" Darah harus dibayar dengan darah. Tunggu waktunya " ucap Sofia dengan sorot mata tajam. Sofia menutup pintu balkon kamarnya dan menyelam kealam mimpi.
Keesokan paginya seperti biasa sarapan pagi hanya akan dihiasi dengan keheningan tanpa ada yg bersuara karena memang begitu peraturan yg ada dirumah ini.
" Sofia nanti kamu fitting baju pernikahan kamu y sama Varo " Ucap Lea menatap Sofia yg baru saja selesai dengan sarapannya.
Sofia tersenyum miring menatap Lea dan berlalu meninggalkan meja makan. Lea semakin dibuat bingung dengan sikap Sofia yg serasa memusuhinya.
...****************...
Sofia kini sudah berada disalah satu butik terkenal dengan Varo disebelahnya .Mereka berjalan beriringan dengan tangan Varo yang melingkar indah di pinggangnya
" Bisa lepas gak?"ucap Sofia menatap kesal Varo.
" No Baby" Ucapnya sembari menatap tajam para laki laki yg secara terang terangan menatap kagum kearah gadisnya.
"Lain kali gak usah dandan " ucap Varo .
"Kenapa?" tanya Sofia bingung.
" Kamu terlalu cantik baby cukup aku yg bisa melihat kecantikanmu tidak dengan yg lain " Ujar Varo posesif.
Sofia menatap aneh Varo apakah harus begitu batin Sofia. " Itu artinya mata mereka masih normal bisa membedakan mana yg cantik mana yg jelek ".
Tanpa terasa langkah kaki keduanya sudah sampai diruangan yang telah tersedia begitu banyak gaun indah dengan harga yg cukup membuat kantong menjerit.
" Selamat datang dibutik kami Tuan dan Nona" Ucap salah satu pegawai butik dengan ramah menyambut kedatangan mereka. Siapa yg tidak mengenal Kaivaro Rayder pengusaha sukses yg mampu membuat siapa saja tunduk kepadanya kecuali Sofia tentunya.
" Pilihkan gaun pengantin untuk gadisku ingat jangan terlalu terbuka dan juga jangan terlalu sederhana " Ucapnya dengan dingin.
" Baik Tuan ,Mari Nona " pegawai butik mempersilahkan Sofia untuk memilih gaun yg ia inginkan.
Terhitung sudah hampir 20 menit Sofia harus bolak balik ruang ganti hanya untuk mengganti gaunnya karena Varo yg tidak setuju, mulai dari belahan dadanya terlalu rendah, bahunya kelihatan, gaunnya terlalu ketat dan banyak lagi alasannya.
" Ini gaun terakhir suka gak suka gue gak mau ganti lagi!" Ujar Sofia merenggut kesal karena ulah Varo.
" Perfect " ucap Varo puas dengan gaun yg saat ini dikenakan Sofia tidak terlalu terbuka bahkan asetnya tertutup sempurna . Bentukan gaun yg indah ketika dikenakan Sofia membuat gadis itu semakin cantik bak putri kerajaan.
" Bungkus gaun ini dan kirim kekediaman Rayder" Ucapnya pada sang pegawai.
" Baik Tuan. " Pegawai itu membungkuk sebentar dan berlalu dari ruang ganti.
Setelah dari butik Sofia kini berada didalam mobil dengan merenggut kesal tak lupa Varo yg selalu berada disampingnya.
" Kalo bukan karena si tua bangka Haris ogah gue ikut sama lo. Mana cerewet lagi " . Sofia terus saja menggerutu kesal sepanjang jalan.
" Hey udah ya jangan ngambek lagi " ucap Varo masih berusaha membujuk Sofia yg ngambek kepadanya.
" Baby aku minta maaf ya. Ok kamu mau apa aku turutin" Ucap Varo pada akhirnya. Sofia tersenyum penuh arti kearah Varo. Jangan salahkan dirinya jika nanti Varo dibuat pusing akan kemauannya.
Sedangkan Rafa selaku Asisten dari Varo tak henti hentinya dibuat terkejut . Apakah ini adalah tuannya pikir Rafa.
" Ok gue maafin . Tapi kita ke mall dulu " Ucap Sofia.
" Ok, Rafa ke mall Flower " ucap Varo dingin .
Rafa mengangguk lalu melajukan kuda besi itu ke mall Flower sesuai dengan perintah Tuannya.
Sofia tersenyum miring seraya merangkai beberapa rencana yg akan ia lakukan di mall nantinya. Sedangkan Varo berpikir Sofia mau shopping karena biasanya perempuan yg sedang marah mereka akan melampiaskannya dengan berbelanja barang barang mewah. Oh ayolah ! ini adalah Sofia ia tidak sama dengan wanita lain.
Terhitung 15 menit lamanya mereka berkendara dan akhirnya mereka sampai dengan Sofia yg langsung keluar dari mobil dan menarik tangan Varo dengan semangat.
" Pelan pelan baby " Ucap Varo khawatir ketika melihat Sofia yg menariknya dengan antusias.
Varo dan Rafa berdiri kaku menatap tak percaya pada apa yg ia lihat saat ini.
TIME ZONE
Tulisan besar yg bertengger indah didepan mereka membuat Varo dan juga Raafa menatap tak percaya pada gadis didepan mereka yg begitu terlihat antusias.
" Baby kita belanja aja yuk . Kamu boleh belanja apa aja aku yg bayarin " Bujuk Varo agar Sofia membatalkan niatnya.
" Gak baju gue udah banyak sampai lemari didalam kamar udah gak muat " Ucap Sofia. Varo menelan kasar ludahnya sungguh ini adalah pertama kali bagi dirinya menginjak tempat ini.
" Ayo cepetan katanya mau dimaafin " Teriak Sofia ketika melihat Varo dan Rafa yg tak bergerak dari tempat mereka berdiri.
" Rasain gue bikin pusing lo. Siapa suruh tetep mau menerima perjodohan gila ini." Sofia tersenyum sinis menatap Varo yg tak kunjung beranjak dari tempatnya.
" Rafa kamu masuk saya tunggu disini " Ucap Varo kepada Rafa.
" Sebaiknya Tuan Muda saja yg masuk mengingat yg ada didalam adalah Nona Sofia" Ucap Rafa. Varo mengangguk membenarkan ucapan Rafa. Rafa menghela napas lega ketika Tuannya menyetujui perkataannya.
" Tapi...."
" Kaivaro Rayder " Teriakan Sofia membuat beberapa pengunjung berhenti dan memusatkan perhatian mereka pada dirinya ditambah nama yg diteriaki olehnya bukanlah sebuah nama yg asing bagi pengunjung lain.
Sungguh berani gadis itu meneriaki Tuan Varo pikir mereka.
Varo menghembuskan napasnya dan melangkahkan kakinya menuju sang gadis yg sudah berkacak pinggang seraya menatap garang kearahnya.
" Ayo buruan nanti antriannya makin panjang " rengek Sofia menunjuk salah satu wahana.
Mereka menghabiskan waktu mereka hingga sore hari dengan Sofia yg terus mencoba semua wahana yg ada disana. Varo sampai kewalahan mengikuti langkah Sofia yg begitu bersemangat.
Ia benar benar dibuat pusing oleh gadis itu sedangkan Rafa sang Asisten malah duduk manis di seberang TIME ZONE dengan segelas kopi ditangannya.
" Baby udah ya kita pulang ini udah sore" Ucap Varo.
" Ok! " Ucap Sofia . Hari juga sudah sore ditambah ia juga sudah lelah setelah seharian mencoba berbagai wahana.
" Varo?" Suara seorang wanita membuat Sofia mengalihkan pandangannya.
Sofia mengangkat sebelah alisnya dan menatap Varo bingung.
" Kamu ngapain disini?" Tanya wanita itu lagi.
Wanita itu berjalan mendekat kearah Varo dan menatap Sofia dengan sinis.
" Dia siapa sayang ? " tanya Selly menunjuk Sofia.
" Sayang ?" ucap Sofia menatap Varo bingung.
" Heh lepasin tangan lo dari pacar gue " Ucap Selly ketika melihat tangan Sofia yg digenggam erat oleh Varo.
"Ih Sayang " Selly menatap kesal Varo ketika Varo malah mengeratkan genggaman tangan mereka.
Varo hanya diam dan menatap datar wanita didepannya.
" Pacar lo?" tanya Sofia.
" Bawa dia pergi !" Perintah Varo pada Rafa yg berdiri tepat dibelakang Selly.
" Baik Tuan Muda" Ucap Rafa.
" Mari Nona Selly " Ucapnya berusaha sopan.
" Kok kamu gitu sih aku ini pacar kamu lo " ucap Selly menolak untuk pergi ia menatap kesal Varo yg mengusirnya.
" Rafa!! " Varo menatap tajam Rafa. Rafa yg seakan mengerti langsung mengangguk.
" Maaf Nona Selly" Rafa menyeret Selly untuk menjauh dari Tuan dan Nonanya. Selly berteriak meneriaki nama Varo namun tak dihiraukan oleh orangnya.
" Oh udah punya pacar ternyata " ucap Sofia mengangguk sembari menatap kepergian Selly. Ia kini mengerti kenapa wanita tadi memanggil Varo sayang.
" Kalo gitu pernikahan kita batal aja . Lo aja udah punya pacar gue gak mau nanti disebut pelakor sama pacar lo " Ucap Sofia. Katakan saja hatinya saat ini sedang berbunga bunga ia jadi punya alasan untuk menolak perjodohan gila ini.
Ucapan Sofia membuat Varo mengeraskan rahangnya.
" Pernikahan ini gak akan pernah bisa batal " Ucap Varo dingin dan menggendong Sofia seperti karung beras dan membawanya keluar area Mall.
" Lepasin nanti pacar lo cemburu. Varo... Kaivaro " . Wajah Sofia memerah bak kepiting rebus kala Varo menggendongnya didepan banyak orang.
Sofia memberontak sampai Varo mendudukkannya dikursi penumpang dan memberi isyarat kepada Rafa yg sudah stanbay didalam mobil .
" Udah batalin aja . Gue kan udah bilang gue gak mau ada orang ketiga dalam hubungan kita . Nikah aja sana pacar lo "
" Cemburu hm?" bukannya marah Varo malah tersenyum tipis .
" Gue? cemburu? Ogah gue cemburu sama modelan kayak dia , cantikan juga gue " balas Sofia.
Varo tersenyum tipis dan mengacak asal rambut Sofia yg kembali membuatnya merenggut kesal . Varo mengantar Sofia pulang dan kembali melajukan mobilnya.
Sofia menghembuskan napasnya dan melangkah masuk kedalam rumah dan langsung menuju kamarnya tanpa menyapa siapa pun yg ia temui.
" Kenapa harus dia? bahkan kenapa harus mereka? "
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 65 Episodes
Comments