Episode 4

Di sebuah ruangan yg gelap bahkan hampir tak ada cahaya yg masuk kedalam ruangan itu. Bunyi suara tikus dengan kursi goyang ditengah ditengah ruangan itu menambah kesan horor.

Langkah kaki seseorang hampir tak terdengar diruangan itu. Sosok hitam dengan jubah yg menutupi hampir seluruh tubuhnya ditambah dengan topeng yg menutupi wajahnya membuatnya terkesan misterius. Sosok berjubah hitam itu tampak sedang mencari sesuatu diruangan gelap itu.

Ia mengumpat kesal karena tidak menemukan apa yg ia inginkan. Ia beralih keluar dari ruangan gelap tersebut dan melangkah dengan pelan kearah jendela yg terbuka berniat untuk pergi dari sana . Namun langkah kakinya terhenti kala mendengar dua orang pengawal mendekat.

" Apa barang itu sudah disimpan ditempat yg aman?" tanya seseorang.

" Ya! Bos menyuruh kita untuk memindahkan barang itu ketempat yg lebih aman" ucap temannya. Rekannya hanya mengangguk mendengar ucapan temannya.

Seseorang yg berada dibalik kegelapan tak jauh dari mereka mengeram kesal ketika mendengar percakapan mereka.

" Tunggu gue kembali ***** " Lirihnya lalu terjun bebas dari jendela tak jauh darinya.

...****************...

" Apa yg sedang kalian lakukan " ucap Sofia pelan.

Ia menatap kecewa kearah ponselnya sebab ia sudah sedari tadi menunggu sebuah notifikasi bahkan menunggu telepon yg tak kunjung muncul dari handphonenya.

Sofia sedang menunggu pembelaan dari keluarga pihak Mamanya tpi mungkin itu hanya akan menjadi khayalannya saja. Rasa kecewa kini semakin menyeruak didalam hatinya dikala sepintas ingatan terlintas didalam pikirannya.

Dadanya terasa penuh dan setitik air mata jatuh dari mata indahnya.

"Pantes gue selalu ngerasa ada yg ganjal dari hidup gue. Seperti ada sesuatu yg hilang " .

" Sebegitu rapinya kalian menyembunyikannya dan dengan bagusnya kalian berakting seperti tidak ada yg terjadi " ucap Sofia meneteskan air mata.

Sedangkan dibawah kamarnya tepatnya diruang keluarga dirumah tersebut terdengar suara tawa yg sangat bahagia dari orang orang yg berkumpul disana.

" Ih Mama" ucap Nilam mengerucutkan bibirnya sebagai tanda kesal akan sikap Mamanya.

" Haha anak Mama cantik banget sih " ucap Lea . Nilam tersenyum mendengar pujian Mamanya.

" Anak Papa juga itu " ucap Haris .

Mereka kembali tertawa sampai melupakan satu anggota keluarga mereka.

" Abang nanti temenin Nilam ke mall ya!" pinta Nilam dan dibalas anggukan oleh Sky.

" Iya sayang " Ucap Sky mengusap kepala Nilam.

Tawa mereka terhenti ketika melihat Sofia menuruni anak tangga dengan wajah dinginnya.

" Mau kemana Nak?" Tanya Lea lembut ketika melihat anaknya sudah berdandan rapi.

Sofia hanya melirik kearah Lea dan menatapnya dengan tatapan yg sulit diartikan. Tatapan tajam Sofia membuat Lea salah tingkah dan gugup.

"Keluar" Jawab Sofia dingin.

" Bareng kita aja Sofia Aku juga mau keluar " Sambung Nilam.

"Gue bisa sendiri " ucap Sofia dingin.

" Sofia " Tegur Haris ketika melihat Nilam menundukkan kepalanya.

" Udah gak usah sedih kita pergi berdua aja ya !" ucap Sky membujuk Nilam.

" Tapi kan Sofia mau keluar juga kenapa gak bareng aja? Apa sofia malu ya jalan bareng sama Nilam?" Nilam menatap sedih Abangnya. Sky yg melihat itu langsung memeluk Nilam dan mengusap lembut kepalanya.

"Sofia kamu bareng aja y sama Abang dan Nilam kasian Nilam jadi sedih karena kamu gak mau bareng sama mereka" Ucap Lea memberi pengertian.

" Sudah saya katakan saya bisa sendiri " Tegas Sofia.

" Sofia bisa gak sehari aja jangan bikin Nilam sedih ? " Bentak Sky.

" Kapan gue buat dia sedih? " tanya Sofia menatap datar Sky.

" Liat gara gara ucapan lo Nilam jadi sedih kalo gak mau ikut y udah sana pergi " Bentak Sky lagi.

" Abang jangan bentak Sofia " Lirih Nilam dengan menarik ujung baju Sky.

" Liat Nilam masih membela kamu disaat kamu udah buat dia sedih " Bela Sky lagi. Nilam tersenyum kemenangan ketika Sky lebih membelanya.

" Lo gak akan pernah bisa unggul dari gue Sofia" Batinnya menatap remeh Sofia.

" Gue gak butuh dibela sama orang kayak dia." Tunjuknya " Yang adik lo itu gue bukan dia " Tekannya Lagi.

" Kapan gue buat dia sedih? hanya karena gue gak mau bareng aja bisa buat dia sedih. Terus apa kabar dengan gue yg selalu mendapat paksaan bahkan bentakan dari kalian " ucap Sofia. Sky seketika menyesali perbuatannya yg telah membentak Sofia.

Sofia mendekat kearah Sky dan menekan dada Sky dengan jari telunjuknya "Jangan pernah ngomong maaf ke gue lagi mulai sekarang !! karena itu gak akan mengubah apapun " tekan Sofia dingin.

Sky merutuki dirinya kala membentak Sofia tadi . Hubungan mereka semakin kacau bahkan mereka belum sempat berbaikan. Dan kini ia malah membuat masalah yg membuat Sofia semakin membencinya.

Sofia menatap datar Nilam yg semakin menunduk dalam kala dirinya menatap tajam Nilam.

Sofia tersenyum miring lalu berbisik pelan

" Menunduklah karena itu yg membedakan kita " Bisik Sofia ketelinga Nilam dan masih bisa didengar oleh Sky.

" Ini yg dinamakan keluarga? atau ini yg dinamakan serigala berbulu domba?" tanya Sofia membuat keluarganya diam.

" Tunggu saatnya dimana tawa kalian akan menjadi air mata bahkan darah " tunjuk Sofia . Nada bicaranya tersirat penuh akan kebencian.

" Apa maksud anak itu?apa ia sudah mengingat semuanya?" Batin Haris tiba tiba menjadi gugup.

Sofia tersenyum puas melihat mereka terdiam tanpa bisa melakukan apapun . Sofia meninggalkan kawasan rumah dengan mengendarai mobil sportnya.

Ketika Sofia sedang melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang . Tiba tiba dari arah depan mobilnya dihadang yg membuat dirinya harus mengrem secara mendadak.

" Woy punya mata gak sih " teriak Sofia kesal lalu membanting kasar pintu mobilnya.

" Why baby?" Varo keluar dari dalam mobil yg menghadangnya dengan gaya angkuhnya.

Ya pemilik kendaraan mewah yg menghadang mobil Sofia adalah milik dari seorang Kaivaro Rayder , calon suaminya.

Sofia memutar bola matanya malas ketika melihat siapa yg ada didepannya saat ini.

"Mau apa sih? " Sofia berdecak kesal ia tau pasti Varo tidak akan membiarkan dirinya pergi begitu saja.

" Ikut Aku! " ucap Varo berjalan mendekat dan menarik pinggang Sofia agar mendekat kearahnya.

" Gak usah pegang pegang bisa?" . Sofia berusaha melepaskan tangan Varo yg melingkar erat dipinggangnya.

"Gak bisa baby kamu itu udah menjadi candu untukku " Ucap Varo sembari mengendus pelan leher Sofia.

" Kaivaro awas jangan deket deket " Sofia berusaha mendorong dada Varo namun Varo tidak bergerak sedikitpun. Bukannya menjauh Varo malah menggendongnya ala bridal style dan membawanya masuk kedalam mobil miliknya.

" Aaa Varo turunin "

" Varooo " Teriaknya kesal kala Varo belum juga melepas pelukannya padahal mereka sudah masuk kedalam mobil.

" Jangan teriak teriak baby. Simpan suaramu untuk malam pertama kita nanti " Ucap Varo.

" MESUM" Teriak Sofia kembali.

" Ogah gue kalo sama lo "

" Varo lepasin. Sialan!! "

Setelah drama dimana Sofia yg terus memberontak dengan Varo yg selalu memeluknya erat akhirnya Sofia mengalah dan membiarkan Varo melakukan sesukanya.

Dirinya dibuat jengah dengan ulah Varo namun dirinya hanya diam dan mengabsen seluruh nama nama binatang di kebun binatang.

Sofia berdecak kagum kala matanya melihat hamparan bunga luas yg begitu indah dimatanya.

" Wahh " Sofia tersenyum bahagia. Ia melangkah keluar dari mobil kala mobil yg ditumpanginya berhenti.

Sesederhana itu bahagianya hanya dengan melihat keindahan didepannya saat ini sudah membuatnya bahagia bahkan sangat sangat bahagia.

" Seneng hm?" tanya Varo memeluk Sofia dari belakang dan meletakkan dagunya dipundak gadis yg dicintainya saat ini. Cinta? secepat itukah Varo mencintai Sofia?.

" Seneng seneng banget malah " Ucap Sofia tidak mengalihkan pandangannya. Kali ini tidak ada penolakan dari dirinya ketika Varo memeluknya.

Ini lah Sofia ia bisa menjadi lupa akan sesuatu yg membuatnya kesal jika sudah melihat pemandangan seperti ini.

" Mereka cantik namun tidak secantik dirimu "

ucapan Varo membuatnya geli dan seketika tersadar jika Varo sedang memeluknya.

" Ihh gak usah peluk peluk " kesalnya. Sofia melepas pelukan Varo dan berlari menjauhinya. " Gue terlalu suci untuk dipeluk sama lo " Teriaknya dari kejauhan.

" Lucu " Varo tersenyum ketika melihat Sofia berlari ditengah tengah hamparan bunga yg luas.

...****************...

Setelah seharian penuh menghabiskan waktu bersama dengan gadisnya. Kini Varo mengantar Sofia pulang dan langsung melesat pergi setelah memastikan keadaan gadisnya benar benar aman.

" Wih dari mana nih? abis berapa ronde?" Tanya Nilam ketika melihat pakaian yg dikenakan Sofia berbeda dengan tadi pagi.

Memang sebelum pulang tadi Sofia sempat berganti pakaian karena pakaian yg tadi ia kenakan sudah kotor dan bau karena keringatnya. Dan tentu pakaian itu disiapkan oleh Varo.

" Kenapa? Iri?" Sofia membalas ucapan Nilam dengan tersenyum miring.

" Buat apa gue iri sama orang murahan kayak lo " ucap Nilam menatap remeh Sofia.

" Ck ck bilang orang lain murahan tapi diri sendiri lebih murahan.Situ waras?" ucap Sofia terkekeh pelan melihat wajah Nilam yg sudah mulai kesal.

" Kurang ajar lo Sofia " Geram Nilam. " Tapi gak papa karena sebentar lagi lo juga akan pergi dari rumah ini yg artinya semua milik lo bakal jadi milik gue " Ucap Nilam pongah.

"Kayaknya lo perlu bangun deh dari tidur lo itu. Jangan kebanyakan mimpi entar kalo jatoh sakit " ucap Sofia menepuk bahu Nilam.

" Ingat posisi lo ***** ! sembunyikan dengan rapi wajah busuk lo agar tak tercium baunya . Huh " Sofia meniup telinga Nilam seraya tersenyum miring. Sofia lalu membawa kakinya manjauh dari Nilam .

Nilam yg tadinya berniat membuat Sofia kesal malah menjadi sebaliknya.

" Lo gak akan pernah bisa diatas gue Sofia " Teriaknya.

" SO STUPID " teriak Sofia sembari mengangkat jari tengahnya. " A maid can never become a princess of " sambung Sofia dan menatap Nilam dengan seringai diwajah cantiknya.

Nilam mengepal erat tangannya. Dirumah mewah itu hanya ada dirinya dan Sofia yg baru datang dan itulah alasan kenapa ia berani mencela Sofia, ketika anggota keluarga yg lain ada ia akan bersikap seolah olah merasa paling tersakiti.

Nilam sepertinya lupa bahwa yg sedang ia coba hina adalah seorang Putri terhormat. Bahkan harga dirinya saja tidak bisa membayarnya jika sang putri terluka.

Terpopuler

Comments

srietya

srietya

waah,, ada kejadian apa d masa lalu sofia???

2023-03-08

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!