Mencintai Qiana

Mencintai Qiana

Part 1 - Bertanggung jawab

Plakkk!!!

“Bagaimana mungkin kamu berbuat hal sekeji ini, Qi?! Tega kamu melempar kotoran ke wajah Mama dan Papa! Raka itu sepupu kamu sendiri. Bisa-bisanya kamu menggoda dia dan melakukan hal yang tidak-tidak di hotel!”

Qeiza mengamuk.

Putri sulungnya benar-benar membuatnya kecewa. Bagaimana tidak? Putrinya itu, tertangkap basah oleh pihak kepolisian karena tengah melakukan perbuatan asusila di sebuah kamar hotel.

Qeiza bahkan hampir pingsan saat mendengar berita itu dari mulut putra bungsunya. Anak yang sudah dia besarkan dengan penuh kasih sayang, kenapa tega melakukan perbuatan yang menjijikkan seperti itu?

“Qia juga tidak tau apa yang terjadi, Ma. Qia bingung. Saat Qia baru terbangun, tiba-tiba sudah ada banyak polisi di sana. Qia bahkan tidak tau sedang berada di mana,” lirih Qiana sembari menangis sesenggukan.

Gadis itu merasakan pipinya sangat perih karena sang ibu menamparnya dengan keras. Tapi, hal yang terluka bukanlah fisiknya. Itu adalah hatinya. Hati Qiana benar-benar terluka karena sang ibu tak lagi percaya padanya. Bahkan, ibu kandungnya itu dengan lantang menuduhnya menggoda Raka, yang tak lain adalah sepupunya sendiri.

Bagiamana mungkin dia menggoda seorang pria yang sudah dianggapnya seperti kakak kandungnya sendiri? Itu tidak masuk akal bagi Qiana.

Tapi, sang ibu, tanpa meminta penjelasan darinya, langsung menuding hal yang tak masuk akal itu.

“Kamu bilang kamu tidak tau? Bagaimana mungkin kamu bisa tidak tau?!”

Qeiza mengamuk bak orang kesurupan. Baginya, apa yang diperbuat oleh Qiana benar-benar mematahkan hatinya. Wanita paruh baya itu sangat kecewa pada sang anak.

Sejak Qiana remaja, gadis itu memang kerap dekat dengan banyak pria. Qeiza bahkan sering menasehati sang anak untuk tak terlalu dekat dengan banyak pria. Namun, Qeiza tak mengira jika putri sulungnya itu malah memadu kasih dengan sepupunya sendiri.

“Qia memang tidak tau apa-apa, Ma.”

“Berhenti bicara omong kosong, Qi! Bagaimana kamu bisa mengatakan tidak tau apa-apa? Sementara kepolisian memberikan barang bukti selembar sprei yang terdapat bercak darah dan ****** ***** kalian!”

Hampir saja Qeiza kembali melayangkan telapak tangannya pada Qiana. Beruntung Ivander menahan tangan istrinya itu, dan Raka langsung memeluk erat Qiana.

“Jangan marah pada Qia, Tan. Ini kesalahan Raka. Raka akan bertanggung jawab sepenuhnya. Raka akan menikahi Qia.”

Qiana yang sejak tadi menyembunyikan wajahnya, kini menegakkan kepala dan menatap tajam pada Raka. Gadis itu melepaskan diri dari dekapan sepupunya.

“Tanggung jawab?” lirih Qiana. “Tanggung jawab apa, Mas? Apa yang mau Mas Raka pertanggung jawabkan? Jangan mengatakan hal yang bisa membuat keluarga kita tambah salah paham. Kita tidak melakukan apapun di sana. Iya kan Mas?!” pekik Qiana.

“Qia ... berhenti membela diri!” bentak Qeiza.

“Qia harus membela diri Ma. Qia dan Mas Raka tidak melakukan apapun di sana! Pasti ada yang mau memfitnah kami, Ma, Pa. Tolong percaya Qia,” lirih Qiana.

Gadis itu benar-benar berharap agar kedua orang tuanya memercayai dirinya. Dia tak peduli jika seluruh dunia tak percaya pada apa yang dikatakannya. Bagi Qiana, asal orang tuanya percaya pada dirinya, itu saja sudah cukup.

Tapi, apa yang diharapkan oleh Qiana tak sesuai kenyataan. Bahkan, wanita yang mengandung dan melahirkannya ke dunia, tak sedikit pun menaruh rasa percaya itu pada dirinya.

“Sudah Mama katakan, berhenti membela diri. Pihak kepolisian tidak mungkin membawa kalian ke sel, kalau kalian tidak berbuat kesalahan!” tegas Qeiza.

“Tapi Ma—”

Belum sempat Qiana kembali membela diri, Qeiza sudah meminta anaknya itu untuk tak lagi melanjutkan ucapannya.

“Tutup mulut kamu, Qi. Mama tidak mau mendengar penjelasan apapun dari kamu. Mama kecewa sama kamu!” tegas Qeiza.

“Justru seharusnya Qia yang merasa kecewa, Ma. Qia kecewa sama Mama. Mama yang membesarkan Qia. Harusnya Mama tau jika Qia tidak mungkin melakukan perbuatan rendah seperti itu!”

Qiana memutuskan untuk meninggalkan keluarganya. Gadis itu meminta seorang sipir untuk mengantarkan dirinya kembali ke dalam sel tahanan.

Sementara itu, Qeiza menangis sesenggukan dalam pelukan sang suami. Wanita itu tak tau harus berbuat apa. Satu sisi dirinya tak percaya jika sang anak melakukan perbuatan rendah seperti itu. Walau sejak remaja Qiana sering bergonta-ganti kekasih, tapi gaya berpacaran sang anak tak pernah melewati batas. Tapi, bukti-bukti yang dia terima dari pihak kepolisian, membuatnya menjadi ragu.

Qeiza lebih memercayai bukti yang diberikan oleh pihak kepolisian. Terlebih pria yang tertangkap bersama Qiana adalah Raka— keponakan Ivander.

Raka adalah seorang pria yang selalu bersikap dingin pada wanita. Pria yang kini menginjak usia 26 tahun itu tak pernah sekalipun bersikap tak baik. Sejak kecil, Raka adalah anak yang sangat baik dan cerdas. Bahkan, Raka adalah seorang jenius. Dia mendapatkan gelar doktoral pada usia 22 tahun. Raka adalah pria yang dipercaya oleh Ivander dan Qeiza untuk menjaga Qiana, sejak mereka kecil.

Jika melihat track recordnya, tak mungkin Raka yang mengajak Qiana melakukan perbuatan asusila itu. Sudah pasti Qiana lah yang yang menggoda pria itu. Begitulah pikir Qeiza.

Namun, hati kecil Qeiza masih belum bisa menerima, jika sang anak menjadi tertuduh. Dia pun kembali menanyakan kronologi kejadian itu pada Raka.

“Seperti yang Tante dan Paman tau, Qia mengajak Raka makan malam di restoran seafood yang ada di dekat Grand Mall. Beberapa menit setelah selesai makan, Qia merasa pusing. Karena Raka menaiki sepeda motor, Raka takut Qia nanti terjatuh, makannya Raka memesan sebuah kamar hotel yang ada di dekat restoran seafood itu agar Qia bisa beristirahat,” jelas Raka.

“Setelah itu, Qia menggoda kamu, Ka?”

Raka terdiam. Pria itu sengaja tak menjawab pertanyaan yang dilontarkan oleh ibu kandung Qiana.

“Jawab Ka!” perintah Qeiza.

Wanita paruh baya itu masih belum bisa menghentikan tangisnya. Qeiza masih benar-benar terpukul akan kejadian yang menimpa putri dan keponakannya itu.

“Apa yang terjadi selanjutnya, itu tidak penting Tan. Raka mengaku salah. Raka tidak menjaga Qia dengan baik. Raka akan bertanggung jawab sepenuhnya atas Qiana. Izinkan Raka untuk menikahi Qia, Tante, Paman.”

Tangis Qeiza semakin pecah. Wanita itu merasa bersalah pada Raka. Sudah pasti Qiana yang menggoda dan memaksakan kehendaknya pada Raka. Sejak kecil memang selalu seperti itu. Qiana selalu merengek pada Raka agar permintaannya dituruti. Dan Raka memang selalu menuruti permintaan Qiana, apapun itu.

“Maafkan Qia ya, Raka. Tante tau, Qia pasti memaksa kamu,” lirih Qeiza.

Berkali-kali Raka menelan ludah. Pria itu sebenarnya merasa sangat tegang. Dia juga merasa bersalah pada seluruh keluarganya. Terlebih pada Qiana.

“Raka yang seharusnya meminta maaf. Maafkan Raka, Tan. Raka akan mengurus pernikahan kami, secepatnya. Raka harap, Paman dan Tante menyetujuinya.”

“Bagaimana mungkin kalian akan menikah. Kalian itu saudara sepupu?! Apa yang akan dikatakan orang-orang jika kalian menikah?”

Terpopuler

Comments

Mimi

Mimi

waduh waduh

2022-12-29

6

As

As

love dulu blm selsai baca Qeiza 😃

2022-12-02

6

kurnia astutik

kurnia astutik

mlipiiiiirrrr mak

2022-11-10

6

lihat semua
Episodes
1 Part 1 - Bertanggung jawab
2 Part 2 - Menikahi Qiana
3 Part 3 - Penolakan Qiana
4 Part 4 - Penyesalan Sean
5 Part 5 - Ketahuan
6 Part 6 - Keputusan Qiana
7 Part 7 - Pasrah
8 Part 8 - Gunjingan
9 Part 9 - berubah?
10 Part 10 - rencana
11 Part 11- Emosional
12 Part 12 - gemetar
13 Part 13 - Raka
14 Part 14 - Balasan Raka.
15 Part 15 - Terserah
16 Part 16 - Bersedia
17 Part 17 - Pertama kali
18 Part 18 - The Day
19 Part 19 - Flashback
20 Part 20 - Malam pengantin
21 Part 21 - kecewa
22 Part 22 - Tujuh hari di Turkiye
23 Part 23 - POV Raka
24 Part 24 - POV Qiana
25 Part 25 - Gak asik
26 Part 26 - janji Raka
27 Part 27 - Ancaman Qiana
28 Part 28 - Cinta?
29 Part 29 - Honeymoon kedua
30 Part 30 - Keterkejutan Qiana
31 Part 31 - kepergian Qiana
32 Part 32 - kecewa
33 Part 33 - Keputusan Qiana
34 Part 34 - Perceraian
35 Part 35 - Membujuk Qiana
36 Part 36 - membujuk Qiana -2
37 Part 37 - Membujuk Qiana -3
38 Part 38 - Fakta baru
39 Part 39 - Kejutan kecil
40 Part 40 - kejutan kecil -2
41 Part 41 - Ngidam
42 Part 42 - Ngidam -2
43 Part 43- kehamilan
44 Part 44 - Kehamilan -2
45 Part 45 - Anniversary
46 Part 46 - Safira
47 Part 47 - Safira -2
48 Part 48 - Safira -3
49 Part 49 - Safira -4
50 Part 50- Safira-5
51 Part 51 - Safira-6
52 Part 52 - Safira -7
53 Part 53- Amarah Qiana
54 Part 54- Dasar Raka
55 Part 55- Panik
56 Part 56- siasat Safira
57 Part 57- Siasat Safira-2
58 Part 58- Siasat Safira-3
59 Part 59- Memenangkan hati Qiana
60 tamat sementara
61 Part 60- kesepakatan
62 Part 61 - Ke London
63 Part 62 - Kejutan
64 Part 63 - Kejutan -2
65 Part 64 - Kejutan -3
66 Part 65- Kejutan-4
67 Part 66 - Kejutan untuk Safira.
68 Part 67 - Kejutan untuk Safira -2
69 Part 68 - Pertemuan tak terduga
70 Part 69 - Usaha baru
71 Part 70 - Kehidupan baru
72 Part 71 - akhir kisah-1
73 Part 72- Akhir kisah-2
74 Part 73- Akhir kisah-3
75 Part 74 - Akhir kisah Qiana
Episodes

Updated 75 Episodes

1
Part 1 - Bertanggung jawab
2
Part 2 - Menikahi Qiana
3
Part 3 - Penolakan Qiana
4
Part 4 - Penyesalan Sean
5
Part 5 - Ketahuan
6
Part 6 - Keputusan Qiana
7
Part 7 - Pasrah
8
Part 8 - Gunjingan
9
Part 9 - berubah?
10
Part 10 - rencana
11
Part 11- Emosional
12
Part 12 - gemetar
13
Part 13 - Raka
14
Part 14 - Balasan Raka.
15
Part 15 - Terserah
16
Part 16 - Bersedia
17
Part 17 - Pertama kali
18
Part 18 - The Day
19
Part 19 - Flashback
20
Part 20 - Malam pengantin
21
Part 21 - kecewa
22
Part 22 - Tujuh hari di Turkiye
23
Part 23 - POV Raka
24
Part 24 - POV Qiana
25
Part 25 - Gak asik
26
Part 26 - janji Raka
27
Part 27 - Ancaman Qiana
28
Part 28 - Cinta?
29
Part 29 - Honeymoon kedua
30
Part 30 - Keterkejutan Qiana
31
Part 31 - kepergian Qiana
32
Part 32 - kecewa
33
Part 33 - Keputusan Qiana
34
Part 34 - Perceraian
35
Part 35 - Membujuk Qiana
36
Part 36 - membujuk Qiana -2
37
Part 37 - Membujuk Qiana -3
38
Part 38 - Fakta baru
39
Part 39 - Kejutan kecil
40
Part 40 - kejutan kecil -2
41
Part 41 - Ngidam
42
Part 42 - Ngidam -2
43
Part 43- kehamilan
44
Part 44 - Kehamilan -2
45
Part 45 - Anniversary
46
Part 46 - Safira
47
Part 47 - Safira -2
48
Part 48 - Safira -3
49
Part 49 - Safira -4
50
Part 50- Safira-5
51
Part 51 - Safira-6
52
Part 52 - Safira -7
53
Part 53- Amarah Qiana
54
Part 54- Dasar Raka
55
Part 55- Panik
56
Part 56- siasat Safira
57
Part 57- Siasat Safira-2
58
Part 58- Siasat Safira-3
59
Part 59- Memenangkan hati Qiana
60
tamat sementara
61
Part 60- kesepakatan
62
Part 61 - Ke London
63
Part 62 - Kejutan
64
Part 63 - Kejutan -2
65
Part 64 - Kejutan -3
66
Part 65- Kejutan-4
67
Part 66 - Kejutan untuk Safira.
68
Part 67 - Kejutan untuk Safira -2
69
Part 68 - Pertemuan tak terduga
70
Part 69 - Usaha baru
71
Part 70 - Kehidupan baru
72
Part 71 - akhir kisah-1
73
Part 72- Akhir kisah-2
74
Part 73- Akhir kisah-3
75
Part 74 - Akhir kisah Qiana

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!