Part 3 - Penolakan Qiana

Dua jam setelah Ivander dan Qeiza meninggalkan kantor polisi, Raka dan Qiana pun terbebas dari sana. Sudah ada seorang sopir yang menunggu mereka dan membukakan pintu untuk Qiana.

“Silakan, Non,” ucap sopir itu.

“Qia tidak mau pulang, Mas,” rengeknya pada Raka. “Kita naik motor Mas Raka saja. Kemarin, Mas Raka bawa sepeda motor kan?”

“Tapi, keluarga besar kita sudah menunggu Dek.”

“Qia mau menjernihkan pikiran lebih dulu sebelum bertemu Mama! Ayo Mas. Motor Mas Raka parkir di mana? Qia benar-benar sedang tidak ingin pulang.”

“Maaf Dek, kali ini Mas tidak bisa mengabulkan permintaan kamu. Sepeda motor punya Mas sudah dibawa Paman Ivan. Jadi, mau tidak mau, kita pulang bersama Pak Narto,” jawab Raka.

Qiana mengembuskan napas kasar. Dia belum siap untuk bertemu keluarganya. Terutama sang ibunda. Hatinya masih terlalu sakit atas perlakuan ibu kandungnya itu. Qeiza menamparnya. Wanita yang telah melahirkannya ke dunia itu, juga tak memercayai dirinya. Bahkan, ibunya tak memberikan kesempatan padanya untuk membela diri.

“Kalau begitu, Qia pergi sendiri saja. Qia bisa naik taksi sendiri!” ketus Qiana.

Gegas gadis itu mengayun langkah menjauh dari Raka. Pria yang tidak pernah menolak keinginan Qiana itu, mengusap kasar wajahnya. Raka berbalik arah dan mengejar Qiana, menahan lengan gadis itu agar Qiana tak pergi meninggalkannya.

“Mas temani Qia,” lirih pria itu. Senyum kemenangan terpancar di wajah Qiana. Raka memang selalu luluh padanya. Raka adalah orang yang selalu bisa dia andalkan.

“Kita akan pergi ke mana?”

“Pantai, Mas!” jawab Qiana.

“Siang bolong seperti ini kamu mau ke pantai?!”

“Kalau begitu terserah Mas kita mau ke mana. Qia hanya ingin menyendiri sebentar saja.”

Beberapa detik Raka terdiam sebelum akhirnya memberikan ide pada Qiana.

“Kita naik mobil saja. Biar Pak Narto kembali ke rumah naik taksi,” ujar Raka. Qiana pun mengangguk setuju.

Raka dan Qiana pun kembali menghampiri Pak Narto.

“Kita kembali ke rumah sekarang, Non?”

Qiana menggelengkan kepalanya.

“Qia mau pakai mobilnya, Pak. Bapak kembali naik taksi saja. Katakan pada Mama dan Papa, Qia akan pulang kalau Qia sudah merasa tenang.”

“Saya takut dimarahi Ibu, Non,” ucap Pak Narto.

“Saya yang akan bertanggung jawab atas keselamatan Qia, Pak. Jadi Pak Narto kembali saja ke rumah. Katakan pada Tante Qei, saya tidak akan meninggalkan Qia satu detik pun. Saya akan menjaga Qia.”

Raka langsung menyambar kunci mobil yang dipegang oleh Pak Narto, lalu memberikan pria paruh baya itu dua lembar uang.

“Itu buat naik taksi, Pak,” ujar Raka.

“Ayo Dek, naik.”

Gegas Qiana menaiki mobil itu.

“Saya takut dimarahi Bu Qeiza, Den,” ungkap Pak Narto sebelum Raka masuk ke mobil.

“Nanti saya akan hubungi Tante Qei dan Paman Ivan. Pak Narto cukup katakan seperti yang saya ucapkan tadi. Saya yang akan bertanggung jawab atas keselamatan Qia. Saya tidak akan meninggalkan Qia satu detik pun. Saya akan menjaga Qiana.”

Setelah mendapat anggukan kepala dari Pak Narto, Raka pun gegas mengendarai mobil berwarna hitam metalik itu.

“Nih, ponsel Mas. Cari nomor ponsel penjaga villa keluarga kita. Minta dia membersihkan villa dan menyiapkan bahan makanan untuk barbeque.”

Qiana menganggukkan kepalanya dan menuruti setiap ucapan yang diperintahkan oleh kakak sepupunya itu. Bahkan Qiana melakukannya dengan hati riang karena itu artinya, nanti malam dirinya akan menyantap hidangan barbeque buatan Raka. Kakak sepupunya itu, sejak dulu memang paling mahir dalam membuat menu barbeque.

“Pak Bara akan menyiapkan semuanya, Mas. Kita hanya tinggal datang saja,” ungkap Qiana. Raka menganggukkan kepalanya. Pria itu kembali fokus pada kemudi yang ada di hadapannya.

Sebelum meninggalkan Ibu Kota dan berangkat menuju salah satu villa keluarga Bratajaya yang berada di Lembang, Raka dan Qiana memutuskan untuk makan siang lebih dulu. Warung bakso kaki lima menjadi pilihan Qiana untuk menu santap siangnya. Raka tentu saja menuruti keinginan sepupu tercintanya itu.

“Sambelnya jangan banyak-banyak, Dek. Nanti kamu sakit perut,” ucap Raka.

“Biar Mas. Biar pusing di kepala ini minggat semua!”

Raka menghela napas panjang, melihat Qiana menambahkan begitu banyak sambal ke dalam mangkoknya. Pria itu hanya bisa membeli obat anti diare saat Qiana masih sibuk menyantap makanannya.

Dan benar saja. Begitu tiba di villa, perut Qiana melilit. Gadis itu langsung berlari ke toilet begitu tiba di villa.

Raka pun gegas menyodorkan obat anti diare begitu Qiana keluar dari toilet. Bibir Qiana langsung mengembang saat melihat apa yang diberikan oleh Raka untuknya.

Qiana bahkan langsung mendekap tubuh Raka. Qiana memang terbiasa memeluk Raka, gadis itu sangat menyayangi Raka. Itu semua karena Raka sudah dianggapnya seperti kakak kandungnya sendiri.

Namun, tanpa Qiana tau, jika jantung Raka selalu berdetak lebih cepat saat Qiana memeluknya.

“Terima kasih, Mas. Mas Raka memang selalu tau apa yang Qia butuhkan,” ucapnya. Qiana melepaskan dekapannya dan langsung melangkah menuju dapur untuk mengambil minum dan meminum obat yang baru saja diberikan oleh Raka.

“Kamu benar, Qi. Mas memang tau apa yang kamu butuhkan. Dan yang kamu butuhkan adalah Mas,” gumam Raka.

“Kenapa Mas?” tanya Qiana yang samar-samar mendengarkan gumaman Raka.

Raka menggelengkan kepalanya, “Tidak apa-apa Qi. Ayo cepat minum obatnya. Daripada nanti kamu harus bolak balik ke toilet.”

Saat Qiana sibuk dengan perut melilitnya. Raka mempersiapkan bahan-bahan untuk pesta barbeque-nya nanti malam bersama Qiana. Wajah Raka merona saat mempersiapkan bahan masakan itu.

Dirinya hanya berdua dengan Qiana di dalam villa yang besar itu. Dan mengadakan pesta barbeque hanya berdua dengan Qiana di villa itu, membuat Raka merasa seperti tengah berbulan madu bersama Qiana.

Senja sudah berubah menjadi gelap. Raka dan Qiana kini sudah mulai bersiap membakar bahan-bahan makanan yang sudah disiapkan oleh Raka sore tadi. Dengan hati berbunga-bunga Raka memanggang bahan-bahan masakan itu.

Udara Lembang yang dingin di malam hari, serta Qiana yang selalu menemani di sisi, membuat suasana malam itu begitu syahdu.

“Cobain, Dek,” ucap Raka.

Dengan wajah sumringah Qiana membuka mulutnya dan menerima satu potong daging yang disiapkan oleh Raka.

“Enak banget, Mas. Mas Raka memang top!” pekik Qiana.

Raka dan Qiana pun menyantap makanan itu dengan lahap. Udara dingin membuat perut Qiana terus merasa lapar. Raka kembali harus memanggang beberapa potong kentang dan daging untuk Qiana. Tapi, kali ini Qiana membantunya memasak.

Mereka memanggang sembari tertawa bersama karena Qiana terus bercerita tentang hal-hal yang yang begitu menyenangkan. Namun, suara tawa Raka seketika berhenti kala Qiana menanyakan perihal kejadian yang mereka alami kemarin malam.

“Kira-kira ... Siapa ya Mas, orang jahat yang tega memfitnah kita. Kok bisa-bisanya kita digrebek sama polisi di hotel?”

Mendengar pertanyaan yang dilontarkan oleh Qiana, Raka menelan ludahnya dengan susah payah.

“Apa perusahaan saingan yang iri sama pencapaian Mas Raka ya?” tanya Qiana lagi.

“Sudahlah Dek. Jangan terlalu dipikirkan.”

“Bagaimana mungkin tidak dipikirkan, Mas?! Mama jadi tidak memercayai Qia karena hal ini. Mama juga menampar Qia. Seumur hidup, baru kali ini Qia melihat sorot mata Mama yang penuh amarah pada Qia. Qia sedih, Mas. Hati Qia sakit.”

“Siapapun yang menjadi penyebab kejadian kemarin malam, yang jelas, Mas akan bertanggung jawab, Dek. Mas akan nikahi Qia,” lirih Raka. Dengan hati-hati pria itu mengungkapkan inginnya. Berharap Qiana tidak tersinggung akan pernyataannya.

“Mas! Kok bisa-bisanya Mas berpikir seperti itu! Kita ini saudara, Mas. Kita ini adik kakak! Qia sudah menganggap Mas Raka seperti kakak kandung Qia sendiri.”

“Qi ... Tapi kenyataannya kita tidak ada hubungan darah. Mas akan tetap bertanggung jawab dan menikahi Qia,” ucap Raka.

“Sampai kapanpun, Qia tidak akan mau menikah dengan Mas Raka! Qia tidak merasa berbuat apapun bersama Mas Raka. Tidak ada hal yang harus membuat Mas Raka bertanggung jawab. Lagian, bukankah Mas Raka tau jika Qia punya seorang pria yang Qia cinta. Qia hanya akan menikah dengannya!”

Terpopuler

Comments

As

As

Raka nurut bgt sama qia

2022-12-17

3

Mee_La🦈

Mee_La🦈

hwkwhwkk qia... Qia gak tau derita kakaknya 😂 main peluk2aja

2022-11-09

3

Mee_La🦈

Mee_La🦈

Qia dari kecil manja sama Raka

2022-11-09

3

lihat semua
Episodes
1 Part 1 - Bertanggung jawab
2 Part 2 - Menikahi Qiana
3 Part 3 - Penolakan Qiana
4 Part 4 - Penyesalan Sean
5 Part 5 - Ketahuan
6 Part 6 - Keputusan Qiana
7 Part 7 - Pasrah
8 Part 8 - Gunjingan
9 Part 9 - berubah?
10 Part 10 - rencana
11 Part 11- Emosional
12 Part 12 - gemetar
13 Part 13 - Raka
14 Part 14 - Balasan Raka.
15 Part 15 - Terserah
16 Part 16 - Bersedia
17 Part 17 - Pertama kali
18 Part 18 - The Day
19 Part 19 - Flashback
20 Part 20 - Malam pengantin
21 Part 21 - kecewa
22 Part 22 - Tujuh hari di Turkiye
23 Part 23 - POV Raka
24 Part 24 - POV Qiana
25 Part 25 - Gak asik
26 Part 26 - janji Raka
27 Part 27 - Ancaman Qiana
28 Part 28 - Cinta?
29 Part 29 - Honeymoon kedua
30 Part 30 - Keterkejutan Qiana
31 Part 31 - kepergian Qiana
32 Part 32 - kecewa
33 Part 33 - Keputusan Qiana
34 Part 34 - Perceraian
35 Part 35 - Membujuk Qiana
36 Part 36 - membujuk Qiana -2
37 Part 37 - Membujuk Qiana -3
38 Part 38 - Fakta baru
39 Part 39 - Kejutan kecil
40 Part 40 - kejutan kecil -2
41 Part 41 - Ngidam
42 Part 42 - Ngidam -2
43 Part 43- kehamilan
44 Part 44 - Kehamilan -2
45 Part 45 - Anniversary
46 Part 46 - Safira
47 Part 47 - Safira -2
48 Part 48 - Safira -3
49 Part 49 - Safira -4
50 Part 50- Safira-5
51 Part 51 - Safira-6
52 Part 52 - Safira -7
53 Part 53- Amarah Qiana
54 Part 54- Dasar Raka
55 Part 55- Panik
56 Part 56- siasat Safira
57 Part 57- Siasat Safira-2
58 Part 58- Siasat Safira-3
59 Part 59- Memenangkan hati Qiana
60 tamat sementara
61 Part 60- kesepakatan
62 Part 61 - Ke London
63 Part 62 - Kejutan
64 Part 63 - Kejutan -2
65 Part 64 - Kejutan -3
66 Part 65- Kejutan-4
67 Part 66 - Kejutan untuk Safira.
68 Part 67 - Kejutan untuk Safira -2
69 Part 68 - Pertemuan tak terduga
70 Part 69 - Usaha baru
71 Part 70 - Kehidupan baru
72 Part 71 - akhir kisah-1
73 Part 72- Akhir kisah-2
74 Part 73- Akhir kisah-3
75 Part 74 - Akhir kisah Qiana
Episodes

Updated 75 Episodes

1
Part 1 - Bertanggung jawab
2
Part 2 - Menikahi Qiana
3
Part 3 - Penolakan Qiana
4
Part 4 - Penyesalan Sean
5
Part 5 - Ketahuan
6
Part 6 - Keputusan Qiana
7
Part 7 - Pasrah
8
Part 8 - Gunjingan
9
Part 9 - berubah?
10
Part 10 - rencana
11
Part 11- Emosional
12
Part 12 - gemetar
13
Part 13 - Raka
14
Part 14 - Balasan Raka.
15
Part 15 - Terserah
16
Part 16 - Bersedia
17
Part 17 - Pertama kali
18
Part 18 - The Day
19
Part 19 - Flashback
20
Part 20 - Malam pengantin
21
Part 21 - kecewa
22
Part 22 - Tujuh hari di Turkiye
23
Part 23 - POV Raka
24
Part 24 - POV Qiana
25
Part 25 - Gak asik
26
Part 26 - janji Raka
27
Part 27 - Ancaman Qiana
28
Part 28 - Cinta?
29
Part 29 - Honeymoon kedua
30
Part 30 - Keterkejutan Qiana
31
Part 31 - kepergian Qiana
32
Part 32 - kecewa
33
Part 33 - Keputusan Qiana
34
Part 34 - Perceraian
35
Part 35 - Membujuk Qiana
36
Part 36 - membujuk Qiana -2
37
Part 37 - Membujuk Qiana -3
38
Part 38 - Fakta baru
39
Part 39 - Kejutan kecil
40
Part 40 - kejutan kecil -2
41
Part 41 - Ngidam
42
Part 42 - Ngidam -2
43
Part 43- kehamilan
44
Part 44 - Kehamilan -2
45
Part 45 - Anniversary
46
Part 46 - Safira
47
Part 47 - Safira -2
48
Part 48 - Safira -3
49
Part 49 - Safira -4
50
Part 50- Safira-5
51
Part 51 - Safira-6
52
Part 52 - Safira -7
53
Part 53- Amarah Qiana
54
Part 54- Dasar Raka
55
Part 55- Panik
56
Part 56- siasat Safira
57
Part 57- Siasat Safira-2
58
Part 58- Siasat Safira-3
59
Part 59- Memenangkan hati Qiana
60
tamat sementara
61
Part 60- kesepakatan
62
Part 61 - Ke London
63
Part 62 - Kejutan
64
Part 63 - Kejutan -2
65
Part 64 - Kejutan -3
66
Part 65- Kejutan-4
67
Part 66 - Kejutan untuk Safira.
68
Part 67 - Kejutan untuk Safira -2
69
Part 68 - Pertemuan tak terduga
70
Part 69 - Usaha baru
71
Part 70 - Kehidupan baru
72
Part 71 - akhir kisah-1
73
Part 72- Akhir kisah-2
74
Part 73- Akhir kisah-3
75
Part 74 - Akhir kisah Qiana

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!