Balas Dendam Istri Kontrak

Balas Dendam Istri Kontrak

Negri Jiran

Hari ini Aurel diliputi perasaan yang begitu bahagia setelah melihat daftar kelulusan siswa di kelasnya. Dideretan nama siswa-siswi namanya juga sudah tertera disana.

Walaupun tidak di dampingi oleh sang Bunda, Aurel tetap datang dan menjelaskan kepada pihak wali kelasnya bahwa sang Bunda sedang sakit, jadi tidak bisa menghadiri untuk pengambilan hasil kelulusan.

"Begini Aurel, karena orangtuamu berhalangan datang, jadi Ibuk, akan menyampaikan kepadamu kabar bahagia ini. Dengan hasil nilaimu sangat bagus maka pihak sekolah memberikan beasiswa untuk kamu melanjutkan ke universitas sesuai jurusan yang kamu ambil," Jelas Bu guru.

"Alhamdulillah... Terimakasih banyak Bu, Saya sangat bahagia mendengar berita ini," gadis yang berumur delapan belas tahun itu tak kuasa menahan haru. Akhirnya apa yang dia cita-citakan akan terwujud.

Dengan hati senang Aurel pulang membawa kabar bahagia yang akan ia sampaikan kepada sang Bunda. Ia ingin meneruskan perjuangan untuk mencapai cita-citanya menjadi seorang dokter spesialis Nefrologi. Ia ingin menyembuhkan penyakit sang Bunda yang menderita gagal ginjal.

Di jarak beberapa meter dari kediamannya, ia melihat para tetangga seperti sedang panik. Aurel mempercepat langkahnya.

"Maaf Buk, ada apa ini?" Tanya Aurel cemas.

"Rel, Bunda kamu tadi tiba-tiba pingsan," jawab salah seorang tetangganya.

"Pingsan? Ya Allah, Bunda..." Gadis itu segera berlari masuk kedalam rumahnya.

Aurel melihat sang Bunda lemah tak berdaya diatas kasur sederhana dengan wajah pucat.

"Bun, kenapa Bunda masih tidak mendengar apa yang aku katakan? Dokter sudah melarang agar tidak boleh kerja berat tapi kenapa Bunda tidak mengindahkan peringatan dari dokter!"

Gadis itu begitu sedih melihat kondisi sang Ibunda. Dengan derai air mata ia menggenggam tangan Bunda yang begitu dicintainya.

Aurel benar-benar bingung apa yang harus dia lakukan untuk menyembuhkan penyakit Bunda, dokter menyarankan agar Bunda segera melakukan cangkok ginjal. Tapi dimana ia harus mendapatkan uang sebanyak itu?

Kembali ingatannya kepada beberapa hari yang lalu seseorang pernah datang menawarkan dirinya untuk menjadi TKI di negri Jiran. Dijanjikan dengan upah lumayan besar. Apakah ia harus menerima tawaran dari Pria itu demi mendapatkan biaya pengobatan sang Bunda.

Aku tidak punya pilihan lain, aku harus mendapatkan uang untuk biaya cangkok ginjal Bunda, aku akan menerima tawaran dari bang Nando, untuk menjadi TKI. Gumam gadis itu dalam hati.

Aurel bertekad untuk menjadi ART di negeri tetangga, ia terpaksa untuk mengubur cita-cita saat ini. Jika nanti berhasil maka ia akan meneruskan perjuangannya itu. Yang penting baginya saat ini adalah kesembuhan sang Bunda yang utama.

***

Hari ini tepat di akhir bulan Desember, Wanita cantik yang baru lulus sekolah menengah atas itu,akan berangkat ke negeri tetangga mencari pundi-pundi uang untuk biaya pengobatan ibunda tercinta.

Aurel dijanjikan gaji yang besar sebagai Asisten rumah tangga. Karena memang sangat butuh maka ia menerima tawaran dari seorang calo migran yang bernama Nando.

Dengan menitipkan Bunda pada Bibi Ana, yaitu tetangga yang sudah dianggapnya saudara, Aurel berjanji akan mengirimkan biaya untuk pengobatan Bunda setelah ia mendapatkan gaji bulan depan.

"Bunda, aku pergi dulu ya. Bunda jangan melakukan apapun, aku janji akan segera mengirimkan biaya pengobatan agar Bunda segera sembuh," pamitnya pada sang Bunda

"Aurel, jangan pergi,Nak, Bunda tidak ingin berpisah denganmu. Tetaplah disini Nak, tidak apa-apa jangan cemaskan Bunda," lirih Bunda dengan air mata mengalir.

"Bun, percayalah! Aku tidak akan lama, setelah Bunda sembuh aku pasti akan kembali. Aku mohon tolong lepaskan aku dan Do'akan agar aku berhasil di negri orang," ujarnya tak kuasa menahan tangis yang sedari tadi berusaha untuk tetap tegar.

Akhirnya Bunda melepaskan dengan ikhlas meskipun berat, namun ia tidak bisa berbuat apa-apa, karena semuanya keinginan putri semata wayangnya itu. Ia akan berjanji akan berusaha untuk tetap sembuh agar sang anak cepat kembali.

---Malaysia--

Dengan menaiki Kapal migran kini mereka telah sampai di pelabuhan. Ada lima orang wanita termasuk dirinya. Namun Aurel merasa heran saat baru keluar dari kapal, ia sudah di tunggu oleh dua orang Pria yang berbadan tegap menggunakan pakaian hitam dan berkacamata sewarna dengan pakaian mereka.

Mereka segera membawa Aurel untuk masuk kedalam mobil, sepertinya mereka sudah mengenali dirinya. Yang membuat dia semakin heran empat teman wanitanya yang lain menaiki mobil yayasan, tapi kenapa dia tidak termasuk daftar imigran yang resmi seperti mereka.

Aurel kembali mengingat dan berpikir keras, sebenarnya ia memang cukup curiga saat Nando menawarkan pekerjaan itu, padahal ia belum mempunyai kartu identitas karena belum cukup umur, tetapi Pria itu meyakinkan bahwa dirinya tidak perlu mencemaskan persoalan itu karena majikannya yang akan menjamin segala atas dirinya.

Apakah yang menjemputnya ini adalah suruhan majikannya? Entahlah ia tidak tahu yang sebenarnya. Aurel hanya berdo'a dalam hati agar semuanya baik-baik saja.

Kini mobil yang ditumpanginya telah sampai di sebuah rumah yang bak istana, namun sepertinya rumah itu jauh dari pemukiman. dan sekelilingnya adalah hutan belantara.

Dengan perasaan takut dan cemas, Aurel keluar dari mobil dan mengikuti langkah Pria tegap yang menjemputnya tadi. Pria itu terlihat sangat kaku, disepanjang perjalanan pun tak ada percakapan diantara mereka.

"Ayo naik!" Ujar Pria itu membawanya naik ke lantai atas.

Dengan gugup Aurel mengikuti langkahnya. Rumah itu terlihat begitu mewah, apakah dia mampu bekerja sebagai art di ruang sebesar istana ini.

Tok! Tok!

"Masuk!" Terdengar suara seseorang dari dalam kamar

Pria itu membuka pintu kamar dan membawa Aurel masuk kedalam. Aurel begitu kaget melihat seorang Pria yang sedang bercumbu dengan dua orang wanita.

"Maaf Tuan, ini pesanan yang Tuan minta sudah sampai," jelas Pria itu

Pria yang di panggilnya tuan itu memberi kode menyuruh dua orang wanita yang kekurangan bahan pakaian itu untuk keluar dari kamarnya.

"Apakah kamu sudah menyediakan semua surat kontraknya?" Tanya pria itu pada ajudannya

"Sudah, ini surat kontrak yang seperti Tuan inginkan." Pria itu menyerahkan sebuah map berwarna merah.

"Keluarlah!" Usir pria itu pada ajudannya

Kini tinggal Aurel dan Pria yang berperawakan tinggi semampai hidung mancung, bibir tipis, alisnya yang tebal, dia juga mempunyai mata hazel. Pria itu bisa dikatakan hampir sempurna ketampanannya.

Dengan gugup Aurel mengalihkan pandangannya dari tatapan mata hazel itu. Pria itu mendekatinya.

"Duduk!" Titahnya dingin dan tegas

Aurel segera duduk, ia tidak tahu siapa Pria itu sebenarnya. Mana majikannya. Kenapa sekarang dia harus berhadapan dengan Pria kejam ini.

Plok!

Pria itu melemparkan sebuah map yang diberikan ajudannya tadi di pangkuan Aurel.

"Baca sekarang dan segera tanda tangan!" Ucapnya tegas

Wanita itu masih ternganga, ia merasa heran kenapa pria itu bahasanya tak menandakan dengan negri yang kini ia pijaki. Bahasa Pria itu seperti bahasa negaranya.

Bersambung....

Semoga berkenan mampir ya🙏 Jangan lupa tinggalkan jejak jika menyukai alur cerita ini🙏🤗

Happy reading 🥰

Terpopuler

Comments

Andi Fitri

Andi Fitri

aq mampir

2023-10-17

0

Ajusani Dei Yanti

Ajusani Dei Yanti

aku mampir nih thorrrr kuh semangat

2023-01-02

1

Aisyah Rizky

Aisyah Rizky

lanjut

2022-12-28

0

lihat semua
Episodes
1 Negri Jiran
2 Harus kuat
3 Aurel pingsan
4 Bunda meninggal dunia
5 Perlawanan Aurel
6 Aurel hamil
7 Hal tak terduga
8 Aura dingin
9 Keputusan berpisah
10 Berpisah
11 Ziarah ke makam Bunda
12 Menemui pihak sekolah
13 Bertemu sang Dosen
14 Di RS
15 Hasil USG
16 Rencana licik Maura
17 Melahirkan
18 Menemani sang istri
19 Tangis haru
20 Memberi kesempatan
21 Pergi
22 Balasan untuk Maura
23 Semangat dari kedua orangtua
24 Mempersiapkan hadiah
25 Menikmati momen indah
26 Curhat pada sahabat
27 Membawa Alif ke kantor
28 Tinggal bersama
29 Sedikit ancaman
30 Sarapan bersama
31 Menjelaskan kepada Dewi
32 Sidang skripsi
33 Pertolongan Arsen
34 Bertengkar
35 Mengikuti Haikal
36 Ungkapan perasaan
37 Ikut pulang ke apartemen
38 Memulai dari awal
39 Rasa trauma
40 Menerima tawaran sang Dosen
41 Kemarahan sang adik
42 Memaksa
43 Mendapat persetujuan sang adik
44 Servis
45 Kecurigaan Aurel
46 Bertemu di lift
47 Mulai mengetahui yang sebenarnya
48 Mengetahui
49 Wisuda
50 kekecewaan Dewi
51 Foto bersama
52 Sikap Haikal berubah
53 Kedatangan Mommy dan Daddy
54 Sikap aneh Aurel
55 Pengen nasi uduk
56 Bangun kesiangan
57 Kekecewaan Mommy
58 Positif Hamil
59 Kegaduhan Bunda dan anak
60 Kecemasan Dewi
61 Haikal cetak gol
62 Operasi
63 Berhasil
64 Dewi terluka
65 Surat perjanjian
66 Menemani masak
67 Dokter suruhan
68 Dewi hamil
69 Ke Jakarta
70 Penolakan Mama mertua
71 Sudah mulai melunak
72 Menemui Haikal
73 Alif diculik
74 Membawa Alif pulang
75 Mengenang masalalu
76 Kejutan
77 Kado ulangtahun
78 Resepsi
79 Kepergian Reza
80 Aurel kontraksi
81 Wanita masalalu
82 Tujuh tahun yang lalu
83 Flashback off
84 Jengukin baby Anisa
85 Mengetahui yang sebenarnya
86 Baikan
87 Kedatangan Doni dan Lina
88 Kebahagiaan
89 Bersabar
90 Bahagia
91 Resepsi
92 Ending
93 Novel baru
Episodes

Updated 93 Episodes

1
Negri Jiran
2
Harus kuat
3
Aurel pingsan
4
Bunda meninggal dunia
5
Perlawanan Aurel
6
Aurel hamil
7
Hal tak terduga
8
Aura dingin
9
Keputusan berpisah
10
Berpisah
11
Ziarah ke makam Bunda
12
Menemui pihak sekolah
13
Bertemu sang Dosen
14
Di RS
15
Hasil USG
16
Rencana licik Maura
17
Melahirkan
18
Menemani sang istri
19
Tangis haru
20
Memberi kesempatan
21
Pergi
22
Balasan untuk Maura
23
Semangat dari kedua orangtua
24
Mempersiapkan hadiah
25
Menikmati momen indah
26
Curhat pada sahabat
27
Membawa Alif ke kantor
28
Tinggal bersama
29
Sedikit ancaman
30
Sarapan bersama
31
Menjelaskan kepada Dewi
32
Sidang skripsi
33
Pertolongan Arsen
34
Bertengkar
35
Mengikuti Haikal
36
Ungkapan perasaan
37
Ikut pulang ke apartemen
38
Memulai dari awal
39
Rasa trauma
40
Menerima tawaran sang Dosen
41
Kemarahan sang adik
42
Memaksa
43
Mendapat persetujuan sang adik
44
Servis
45
Kecurigaan Aurel
46
Bertemu di lift
47
Mulai mengetahui yang sebenarnya
48
Mengetahui
49
Wisuda
50
kekecewaan Dewi
51
Foto bersama
52
Sikap Haikal berubah
53
Kedatangan Mommy dan Daddy
54
Sikap aneh Aurel
55
Pengen nasi uduk
56
Bangun kesiangan
57
Kekecewaan Mommy
58
Positif Hamil
59
Kegaduhan Bunda dan anak
60
Kecemasan Dewi
61
Haikal cetak gol
62
Operasi
63
Berhasil
64
Dewi terluka
65
Surat perjanjian
66
Menemani masak
67
Dokter suruhan
68
Dewi hamil
69
Ke Jakarta
70
Penolakan Mama mertua
71
Sudah mulai melunak
72
Menemui Haikal
73
Alif diculik
74
Membawa Alif pulang
75
Mengenang masalalu
76
Kejutan
77
Kado ulangtahun
78
Resepsi
79
Kepergian Reza
80
Aurel kontraksi
81
Wanita masalalu
82
Tujuh tahun yang lalu
83
Flashback off
84
Jengukin baby Anisa
85
Mengetahui yang sebenarnya
86
Baikan
87
Kedatangan Doni dan Lina
88
Kebahagiaan
89
Bersabar
90
Bahagia
91
Resepsi
92
Ending
93
Novel baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!