"Apa yang kamu lihat?! Ayo segera baca dan tanda tangani!!" Bentak Pria itu dengan nada tinggi sehingga membuat Aurel terlonjak.
Aurel segera membuka map yang ada ditangannya, mulai menelisik secara cermat isi tulisan itu. Matanya membelalak saat membaca perjanjian surat kontrak nikah selama 6 bulan lamanya masa percobaan, jika pihak pertama merasa nyaman kontrak boleh di perpanjang.
Begitulah kira-kira isi surat perjanjian itu. Disana tidak ada tertulis surat kontrak kerja seperti di katakan oleh Nando si calo migran itu.
"Maaf Tuan, tapi perjanjian awal tidak seperti ini! Saya datang kesini hanya untuk bekerja!" Bantah Aurel sedikit berani
Pria itu menatap dengan sorot menyala, dan mencengkram dagu gadis itu dengan kuat. "Dengan siapa kau membuat perjanjian itu Hah?! Kenapa kau tidak menayangkan pada orang itu untuk apa kau datang kesini! Aku tidak butuh pembantu karena pembantu dirumah ini sudah cukup banyak! Aku hanya butuh pera wan untuk hasratku, agar aku tak berhubungan lagi dengan jala ng. Tapi ingat!Jika kau tak bisa memu askan hasratku maka akan kubuang kau kepulau!" Ujar Pria itu penuh ancaman
Aurel benar-benar tidak percaya. Apakah nasibnya benar-benar akan berakhir? Tidak, ia tidak ingin lemah dihadapan pria kejam itu. Tujuannya datang ke negri ini hanya untuk menghasilkan uang demi biaya pengobatan sang Bunda.
Jika memang masa depannya akan hancur, maka dia akan tetap berusaha bagaimanapun caranya mendapatkan uang untuk pengobatan Bunda.
Lama wanita itu terdiam dan berfikir langkah apa yang harus ia ambil, Aurel menyadari bahwa dirinya telah di tipu oleh Pria yang bernama Nando itu.
"Ba-baiklah Tuan, saya akan menandatangani kontrak nikah ini, asalkan Tuan memberi saya uang sebanyak 150 juta!" Ujar gadis itu bernegosiasi.
Pria itu tersenyum sinis menatap penuh kebencian. Dia berpikir semua wanita memang tak ada ubahnya.
"Dasar wanita murahan! Apakah kau masih perawan? Aku akan memberimu senilai uang yang kau mau, tapi aku akan membuktikan dulu jika kau masih perawan atau tidak!" Ujarnya sinis
"Seketika air matanya jatuh saat mendengar kata-kata yang rasanya begitu menyakitkan, namun ia tak bisa berbuat apa-apa. Semua sudah terlanjur, kemana dia harus pergi? Kemana harus mengadu. Yang harus ia lakukan adalah menguatkan hatinya yang rapuh itu.
Maafkan aku Bun, apapun akan aku lakukan demi kesembuhan Bunda. Berjuanglah untuk sembuh, aku juga akan berjuang melawan pahitnya kenyataan ini. Aku bertahan demi Bunda! Gumam gadis itu dalam hati, dengan dada sesak ia menghapus air mata.
"Tuan, tidak perlu meragukan saya, jadi saya mohon tolong berikan uang itu sekarang, karena saya sangat membutuhkannya," ucapnya memohon
"Baik, aku akan transfer uang itu. Tapi ingat! Jika kau berani membohongiku maka tubuhmu ini akan kuberikan pada singa peliharaanku!"
Aurel segera memberikan no rekening Bibi Ana, hatinya terasa lega saat Pria itu mengatakan telah mentransfernya.
"Doni..." Panggil pria itu pada asistennya
"Ada apa Tuan?" Ucap Pria yang bernama Doni itu masuk
"Persiapkan semua untuk ijab qobul malam ini!"
"Baik Tuan!" Pria itu kembali keluar
***
Dengan satu kali sentak kalimat sakral itu mengesahkan bahwa dirinya sudah menjadi istri dari seorang lelaki kejam yang bernama Arseno Abraham. Aurel berdo'a berharap ada sedikit kebahagiaan dalam pernikahan sementara itu.
Walaupun sebenarnya ia sudah bisa menyimpulkan bahwa tidak akan ada kebahagiaan ia dapat selama enam bulan kedepan. Berharap hari cepat berlalu agar ia segera terlepas dari belenggu Tuan kejam itu.
Setelah selesai melaksanakan ijab kabul. Semua saksi dan penghulu sudah pergi, kini hanya tinggal mereka di kamar itu.
Tanpa aba-aba Arsen mendorong tubuh Aurel ke atas ranjang, Pria itu segera melu mat bibir Aurel dengan rakus dan kasar, nafasnya yang memburu sehingga membuat gadis remaja yang berumur delapan belas tahun itu dilanda rasa takut yang begitu dalam.
Semakin ia memberontak maka Pria itu semakin gencar melakukannya dengan secara kasar, semua pakaian Aurel telah terlepas paksa.
Air mata gadis itu tumpah dalam kungkungan suaminya, semua rasa bercampur baur dalam hati. Sehingga tubuhnya tergeletak tak berdaya diatas ranjang Tuan kejam itu.
Setelah puas menyalurkan hasratnya, Arsen segera membersihkan diri. Saat keluar dari kamar mandi ia masih melihat istri kecilnya itu masih menangis sesenggukan.
"Segera bersihkan dirimu! berhentilah menangis! Aku muak melihat tangismu itu!!"
Dengan perlahan Aurel berdiri dengan segala rasa sakit yang ia rasakan, baik itu dari segi fisik maupun batin.
Setelah selesai mandi Aurel menatap tubuhnya di cermin besar yang ada dikamar mandi itu, banyak sekali tanda kepemilikan tercetak di bagian tubuh sensitifnya.
Wanita itu tersenyum getir, Hancur sudah! Itulah yang dapat ia katakan, tak ada lagi yang tersisa. Kini masa depannya telah hancur tak ada yang tersisa.
Ya Allah, apa salahku? kenapa aku harus mendapatkan cobaan seberat ini. Kenapa engkau mempertemukan aku dengan Pria itu. Jika ini sudah jalan takdirku, maka aku mohon Ya Rabb, beri aku kekuatan, jangan biarkan aku lemah, kuatkan mentalku!
Saat Aurel keluar dari ruang ganti, ia sudah berhadapan dengan Arsen. Pria itu memegang beberapa pil penunda kehamilan.
"Minum ini! Aku tidak ingin mempunyai keturunan dari wanita sepertimu!" Ujar Pria itu pedih
Aurel menerima pil penunda kehamilan itu sembari berkata. "Tenang saja Tuan, saya juga tidak sudi mempunyai keturunan dari Anda!" balas wanita itu tak kalah sengit
Arsen yang mendengar perlawanan gadis itu, ia sangat kesal "Heh! wanita kampung!" Arsen menarik rambut Aurel dengan kuat sehingga gadis itu meringis menahan kesakitan. "Berani sekali kau melawanku! Apa kau ingin kumasukkan kekandang singa? Hah?!"
Aurel tak bergeming air matanya kembali lolos menahan rasa sakit di hati dan tubuhnya, Tidak! Aku tidak boleh cengeng, semua akan berakhir enam bulan kedepan. wanita itu mencoba untuk menguatkan hatinya.
Saat Arsen memberi pelajaran kecil pada istri kontraknya itu, suara ponselnya bergetar.
"Ya, katakan?"
"Okey, 30 menit lagi aku akan tiba di pelabuhan, pastikan semua barang aman saat berangkat!"
Arsen menutup telepon genggamnya, ia segera meraih jaket kulit yang berada di sofa, Dan mengambil sebuah pis tol yang ada di dalam laci nakas.
"Aku akan pergi. Ingat jangan pernah bertingkah aneh di rumah ini jika hidupmu masih ingin selamat!" Ancamnya pada Aurel dan segera beranjak meninggalkan wanita itu.
Setelah Arsen pergi, Aurel bingung harus berbuat apa di kamar yang cukup luas, wanita itu menyapu isi dalam kamar dengan netranya menelisik secara cermat isi kamar itu.
Tanpa sengaja netranya terbentur oleh sebuah pigura yang terpajang di dinding kamar. Aurel mendekati pigura itu, menatap sebuah gambar yang sudah jelas ia kenali bahwa itu adalah Arsen bersama seorang wanita cantik Berpose dengan mesra, digambar terlihat Arsen sedang mengecup bibir wanita cantik itu.
Aurel sedikit penasaran siapakah wanita itu? apakah istrinya? tapi dimana dia sekarang? Tapi perasaan ingin tahu itu segera ia tepis. Aurel segera keluar dari kamar untuk menuju kelantai satu.
Setelah tiba di lantai bawah Aurel bingung mencari arah dapur dimana.
"Maaf Nona, ade yang boleh saye bantu?" Tanya wanita paruh baya yang logat bicaranya kental dengan melayu
Bersambung.....
Jangan lupa kasih dukungannya 🙏🥰
Happy reading 🥰
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 93 Episodes
Comments
ria aja
next
2023-03-11
0
Ajusani Dei Yanti
lanjut thorrrr kuh
2023-01-02
0
Aisyah Rizky
kasihn
2022-12-28
0