bab 19

Lily yang sudah tidak tahan berada di luar ruangan dengan tubuh mulai menggigil kedinginan, segera menaiki pagar pembatas balkon kamar suaminya untuk menuju kamar yang sebelumnya ia pakai.

Lily harus melewati kamar kosong, kamar pribadi kedua mertuanya dan terakhir ruangan kerja — suaminya.

Lily kini berjalan hati-hati menuju kamarnya dengan menapaki ukiran mansion mewah itu yang terukir sepanjang menuju kamarnya. Lily tidak merasa ketakutan saat melihat ke bawah dengan ketinggian 5 meter. Ia menempel tubuh bagian depannya dan berjalan menyamping.

Kini ia sudah berada tepat di kaca jendela kamar mertuanya, bertepatan nyonya Alice belum memejamkan mata. Ia masih kesal dengan suaminya yang lebih beringas dari pengantin baru.

Nyonya Alice bangun dari ranjang, meraih kimono tipisnya dan membungkus tubuh indahnya yang hanya mengenakan gaun tidur berbahan sutra.

"Suara apa itu?" Tanyanya lirih. Ia mendengar suara kaca jendela yang di ketuk. Nyonya Alice yang penasaran, lantas berjalan mendekati jendela kamarnya.

Ia menelisik seluruh isi kamar mewahnya, entah mengapa ia merasa merinding.

"Kenapa suasananya jadi mengerikan seperti ini?" Gumamnya dan terus berjalan pelan ke arah jendela.

"A-apa itu?! Ucapnya gugup. Ia mendengar sekali lagi suara keributan di jendela kaca kamarnya.

"Apa seorang penjahat?! Nyonya Alice berkata lirih.

"Tidak! Mansion ini memiliki keamanan ketat," lanjutnya dengan wajah pias juga penasaran.

Tubuhnya tiba-tiba gemetar ketakutan, ia berulang kali mengusap tengkuknya yang secara mendadak berdiri.

Kini ia sudah berada di depan kaca jendela, ia menutup mulutnya dan sebelah matanya, saat melihat bayangan di luar sana.

"S-siapa?! Ucapnya tanpa suara. Ia terlalu ketakutan hingga membuat tenggorokannya tercekat.

"Suamiku!" Panggilnya dengan suara lirih.

Ia menoleh kembali ke jendelanya, saat bayangan hitam itu memukuli kaca jendela kamar.

Tangan gemetar nyonya Alice mendekati gorden mewah itu dan matanya menyipit ketakutan, ia dengan perlahan membuka gorden tersebut. bersamaan, Lily menatap kaca jendela dengan mata melotot.

Sontak saja nyonya Alice terkejut dan mendadak seluruh tubuhnya bergetar hebat, suara semakin tertahan untuk berteriak, apalagi Lily kini tersenyum kepada nyonya Alice dengan penampilan mengerikan.

"H-HANTU!" Nyonya Alice berteriak nyaring dengan wajah pucat.

"Hantu!" Teriaknya lagi sambil menutup wajah.

Tuan Jeremy terkejut dan segera bangun, ia melihat istrinya terpaku di depan jendela dengan tubuh gemetar.

Sementara Lily melanjutkan langkah hati-hatinya. Ia bermaksud meminta bantuan kepada ibu mertuanya untuk membuka jendela, namun sang ibu mertua berteriak dan ketakutan.

"Ada apa dengan mommy?" Lily bertanya dalam hati dan terus melangkah pelan menuju kamarnya.

Senyum dibalik masker putih di wajahnya terlihat, ia bersiap untuk membuka jendela tersebut. Namun sial, jendela itu ternyata terkunci.

"Aku harus apa?" Lily menghela nafas frustasi, ia mengacak rambut palsunya dan tidak sengaja, rambut itu terjatuh.

"Oh sial!" Erang Lily dalam hati. Kini rambut aslinya terlihat dan terurai panjang hingga punggungnya.

"Kenapa setelah menikah hidupku sial seperti ini?" Sambil bersungut-sungut, Lily mencoba turun ke bawah melalui sebuah pipa perapian.

Wanita itu begitu lincah dan gesit bergerak di pipa berukuran lumayan besar itu.

Dari kejauhan, seorang penjaga berusia 45 tahun dan 30 tahun sedang bersantai sambil sesekali mengarahkan lampu sorot ke segala penjuru Mansion.

Mereka menikmati minuman kaleng untuk menghangatkan tubuh di saat cuaca dingin seperti ini.

Pria yang terlihat lebih muda, tiba-tiba mengusap tengkuknya. Bulu kuduknya terasa berdiri. Ia melihat sekeliling Mansion dan tidak sengaja ia melihat sosok putih-putih menempel di dinding luar Mansion.

Pria itu mengarah lampu sorot ke arah sosok putih-putih tersebut. Lily yang melihat dirinya diterpa sorotan lampu, menghentikan pergerakannya dan membalikkan wajahnya untuk melihat ke arah pos penjagaan.

Pria muda itu terlihat, seluruh tubuhnya bergetar hebat dan wajahnya berubah pucat. Ia tidak mampu untuk mengeluarkan suaranya, hanya bisa tergugup sambil menunjuk ke arah Lily.

"Ada apa dengan wajahmu?" Tanya rekannya yang berjaga saat, kembali dari toilet.

Pria itu tidak menjawab wajah hanya diam terpaku dengan keringat dingin di seluruh tubuhku.

Pria yang lebih tua itu terlihat bingung, ia menepuk wajah pria muda. "Hey, apa yang terjadi denganmu!" Ucapnya sambil menepuk kuat wajah rekannya.

"H-HANTU!" Sahut pria itu lantang dan tergugup.

"Apa?! Tanya pria tua yang tidak mengerti ucapan rekannya.

"H-hantu!" Sentak pria muda yang berhasil memperjelas ucapannya.

"Hantu?! Pria lebih tua bertanya sekali lagi.

"Iya, itu di sana," ujarnya sambil menunjuk ke arah bagian samping Mansion.

"Mana?" Tanya pria lebih tua. Ia tidak melihat apapun disana.

"Di sana!" Pekik pria muda itu karena terlalu takut.

"Tidak ada satu orangpun di sana," Seloroh pria itu dan meninggalkan rekannya dengan wajah jengah.

Pria yang berwajah ketakutan itu, sekali lagi menyoroti ke arah samping Mansion. Ia sudah tidak melihat sosok putih-putih menempel di dinding luar Mansion lagi.

"Berarti dia benar-benar hantu," pria itu berkata lirih dan segera berlari menyusul rekannya.

……

Sementara Lily kini sudah berada di dalam Mansion dengan keadaan benar-benar berantakan. penampilannya semakin terlihat menakutkan. Rambut palsunya kini sudah terpasang dengan tidak benar, kacamatanya pun kini tertinggal di kamar suaminya.

Ia berjalan tanpa alas kaki dengan gaun tidur panjang menyapu lantai mewah Mansion itu.

Lily berjalan santai, saat melihat keadaan Mansion begitu sunyi. Wanita itu berhenti di depan area dapur luas. Ia mendekati lemari pendingin dan mencari air mineral yang bisa menyejukkan tengkoraknya.

Lily masih berdiri di depan kulkas dengan cahaya gelap, hanya cahaya dari ruangan makan yang terlihat. posisi Lily memunggungi area menuju dapur.

Wanita itu membasihi tenggorokannya dengan minuman kaleng berwarna merah, meneguknya dengan tergesa-gesa.

"Segarnya!" Ucap Lily pelan.

Tanpa ia sadari seorang pelayan yang bekerja di bagian penyiapan makanan, memasuki dapur luas itu, untuk mengecek sekali lagi bahan makanan untuk sarapan pagi.

Lily masih betah berdiri dan tidak mengetahui wajah wanita di belakangnya menjadi pucat dengan tubuh gemetar hebat.

Bagaimana tidak, ia melihat sosok putih-putih di depannya dengan rambut acak-acakan dan pelayan itu tidak melihat kedua telapak kaki.

"H-hantu!" Teriak pelayan itu dan segera berlari keluar dari area dapur.

Lily terkejut dan menjatuhkan minuman kaleng di tangannya, ia pun segera berlari ke kamarnya sebelum keadaan semakin kacau atas ulahnya.

"Ini semua karena pria kaku itu!" Lily masih berceloteh kesal.

Ia sudah berada di kamarnya dan membersihkan wajahnya yang juga membuatnya terkejut.

"Pantas mereka begitu takut, ternyata aku terlihat begitu mengerikan," gumamnya sambil membersihkan wajahnya dan segera mendekati ranjang.

Lily tidur tanpa memasang wajah palsunya, ia tidak merasa takut karena pintu kamar terkunci rapat.

Lily pun tertidur dengan tenangnya, saat menyentuh ranjang dan bantal. Tanpa mengetahui kekacauan di luar sana.

Para pelayan kini terlihat ketakutan saat mendengar cerita dari pelayan tadi dan pria penjaga keamanan. Kepala pelayan membenarkan saat mendengar kisah nyonya Alice.

Seluruh pelayan kini berdoa, terlihat seseorang yang bisa mengusir roh jahat mengelilingi seluruh sisi Mansion sambil memercikkan air mantranya.

Nyonya Alice dan suaminya tidak bisa tidur dan begitu juga dengan para pelayan. Mereka terjaga karena perasaan takut mereka.

Sedangkan sang pelaku kini tertidur dengan nyenyak dan terlihat tersenyum manis.

Terpopuler

Comments

lily

lily

hahahaha,,,, jdi inget temen2 kuliah bela2 in motong rambutku sampe punggung biar gak serem katanya kalo pas dikos ,, krna rmbutku wktu itu hampir sepaha 🤣🤣

2024-04-20

0

Virlytha

Virlytha

astga aku tertwa smpe terbahak-bahak🤣🤣

2024-04-10

0

Normah Matnoor

Normah Matnoor

suka sangat lucu🤣🤣🤣

2024-04-19

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!