I Love You Handsome Soldier
Seorang anak tentara dengan paras cantik, kulit seputih mutiara,badan yang tinggi langsing dan periang.Dia bernama Lauren Bernessa.
Sang ayah adalah sosok prajurit militer yang ditugaskan menjaga perdamaian di luar negeri.
Lauren merasa bangga terhadap ayahnya yang menjadi tentara perdamaian antar negara.Hari demi hari hingga tahun berganti tahun telah Lauren lewati tanpa sosok ayah, seorang anak yang sangat merindukan sang ayah.Akan tetapi demi tugas mulia yang diberikan oleh negara untuk ayahnya,Lauren harus kuat menahan pertemuan dengan sang ayah.
Di ulang tahun yang ke 17 tahun,Lauren merayakan nya bersama mamah nya,saudara dan teman-teman nya. Akan tetapi dihati nya sangat bersedih karena di setiap pesta ulang tahun nya,sang ayah tidak bisa hadir.Dengan wajah sendu bercampur sedikit bahagia hanya senyuman saja yang Lauren ekspresikan.
"Happy brithday honey" seru sang mamah kepada anak tersayang.
"Semoga apa yang kamu inginkan tercapai yah"
Dengan membawa kue ulang tahun, mamanya meminta Lauren untuk sejenak berdoa sembari meniup lilin.Api lilin pun padam tertiup hembusan angin yang keluar dari bibir mungilnya,semua tamu undangan memberikan aplause sorak gembira dengan diikuti nyanyian happy birthday.
Sebuah pisau yang sudah digenggam Lauren pun membelah kue ulang tahunnya dan diberikannya potongan kue pertama untuk sang mamah.
Sembari tersenyum Lauren mengucap
" terimakasih mah atas semua yang mamah berikan ke Lauren "
" he'em honey apapun mamah kasih asal kamu bahagia nak" jawab sang mamah dengan usapan lembut di pipi Lauren.
Mamahnya memberikan kado spesial untuk Lauren, kado yang sangat besar bahkan tinggi kemasannya melebihi mahota berlian yang dikenakan Lauren, akan tetapi dalam hati Lauren bukanlah hadiah yang dia inginkan.Dia hanya menginginkan ayahnya pulang dan merayakan bersama.
"sayang, ayo buka kadonya"
Lauren tidak ingin membuka nya, karena dia tahu itu pasti hadiah yang isinya hanya barang-barang branded tapi membosankan.Lauren sangat berharap ayahnya tiba-tiba muncul di sela-sela tamu pesta memberikan surprise,tapi itu semua tidak mungkin.
tersadar dari lamunan imajinasinya Lauren menyahut,
"Nanti saja ya mah bukanya"ucap Lauren dengan ekspresi wajah sendu.
"Sayang buka dulu, kamu saja belum lihat isi nya. "
Terpaksa Lauren menarik pita besar dan kado pun terbuka.
berdiri sang Ayah yang masih berseragam militer lengkap dengan membawa bunga dan boneka besar.
"Ayaaaah... "
Dengan wajah terkejut dan mata indah yang berkaca-kaca, Lauren langsung memeluk ayahnya.Sang ayah pun membalas pelukan anak perempuan nya yang sudah remaja.
"Lauren sangat kangen Ayah"
Sang ayah tersenyum dengan membisikan
"Selamat ulang tahun anak ku sayang"
"Ini ayah bawa hadiah untuk kamu"
Di berikan lah se buket bunga dan boneka teddy bear besar.
"Ayah.....aku kan udah gede yah, masa ayah ngasih aku hadiah boneka? "
Sang ayah tertawa lepas dan sambil mengusap rambut Lauren.
"Umurmu sudah dewasa, tapi bagi ayah kamu itu masih bayi cantiknya ayah dan mamah.
Ayah sengaja berikan kamu boneka ini agar setiap ayah sedang jauh bertugas dan kamu merindukan ayah peluk lah boneka besar ini."
Dengan air mata bahagia yang mulai mengalir pelan di pipi.
"buat ku hadiah yang terindah di ulang tahun ku ini, adalah kedatangan Ayah" ucap Lauren sambil tersenyum dan tak melepaskan dekapan sang ayah.
"Hem... Apa hanya ayah saja yang buat kamu bahagia sayang... "
Sang ibu menyindir Lauren dengan menggumam " ehem...ehemmm..."
Saut Lauren "hehehehe... Ya enggak mah, Lauren juga sangat sayang mamah. Hanya saja Lauren tidak pernah merayakan ulang tahun bersama ayah".Thank's banget kejutanya ya mah"
"Iya sayang.Happy brithday honey, panjang umur dan sehat selalu ya nak. "
Mereka pun menikmati pesta.Lauren meminta mamah nya untuk besok memasak makanan kesukaan ayah agar mereka bisa makan malam bersama.
Hari pun mulai pagi.
Kring... Kriiing... Kriiiing...
Suara telepon berdering.Ayah mengangkat telepon,dengan ekspresi tegasnya, terdengar ayah hanya menjawab,
"siap letnan"
pertanda itu adalah telepon dari atasan ayah.
Lauren yang tidak tau apa yang dibicarakan ayah dan atasanya hanya bisa melihatnya dengan wajah khawatir dari sudut dapur.
Sang ayah pun terlihat bergegas bersiap-siap dan beseragam militer lengkap untuk pergi,Lauren yang sedang membantu ibunya di dapur langsung menghampiri ayahnya
"Ayah mau kemana?"
"iya nak, letnan kolonel, atasan Ayah memanggil segera kehadiran ayah, ini darurat, kelak kamu akan mengerti tugas sebagai prajurit pelindung negara nak ",jawab sang Ayah
Dengan wajah sedih, Lauren meminta ayahnya hari ini untuk tidak mematuhi perintah atasan nya. Akan tetapi sang ayah menolak,
"Ayah janji, ayah akan pulang dan berkumpul kembali dengan kalian. "
Ayah pun bergegas pergi dengan membawa tas rensel besarnya. Ayah mencium kening ibu dan berpamitan, Lauren yang menangis karena baru semalam ayahnya pulang akan tetapi, lagi-lagi ditinggal ayahnya bertugas kembali.
Lauren memeluk ayahnya, sang ayah dengan mata berkaca melepaskan pelukan putrinya.
"Kamu anak seorang prajurit, kamu harus kuat dan bersabar"
Sambil mengusap pundak anaknya, ayah mencium kening Lauren dan berpamitan.
Tin... Tin...
Mobil jemputan datang, ayah segera meninggalkan rumah. Lauren yang akan lari mengejar ayahnya, di tarik oleh mamahnya.
"Sudah nak, biarkan ayahmu menjalankan tugasnya.Dia akan kembali dan berkumpul dengan kita"
Lauren hanya memeluk ibunya dan menangis.
Ayah sudah menaiki mobil dan pergi.
Bulan mulai berganti, Lauren sudah lulus SMA dan akan melajutkan ke jenjang Universitas.Dia sangat senang dengan bidang seni.Dia ingin mengambil jurusan seni rupa sesuai dengan keinginanya.
Akan tetapi mamah nya menyarankan Lauren untuk melanjutkan pendidikan di Universitas Kedokteran.Karena sang ayah mengingikan Lauren menjadi dokter, ayahnya ingin dia bisa berguna untuk orang lain dalam hal medis.
Akan tetapi Lauren sangat menyukai seni.Dia sangat bingung.Akhirnya Lauren mutuskan untuk menempuh pendidikan di Universitas Kedokteraan meski dengan rasa terpaksa.
Setelah menjalani berbagai macam tes calon mahasiswa,akhirnya Lauren dinyatakan lolos tes calon mahasiswa untuk hari berikutnya menjalani kegiatan ospek calon mahasiswa Kedokteran.
Ingin rasanya Lauren memberikan kabar pada sang ayah bahwa dia sudah di terima di Universitas Kedokteran sesuai keinginan ayahnya,tetapi Lauren menunda dan memilih untuk memberitahukannya ketika ayah pulang.
Dihari pertama Lauren menjadi mahasiswi, para mahasiswa-mahasiswi baru melakukan kegiatan ospek bersama seniornya.Sampai dimana masa ospek sudah berakhir, dan Lauren resmi dilantik sebagai mahasiswi di sebuah Universitas Kedokteran.
Di pagi hari Lauren bersiap untuk pergi ke kampus.
Kring....kring.... Kring...
Suare telepon berdering,
Mamahnya langsung mengangkat telepon.
"A..a...apaaa!!"
Suara teriakan mamah mengagetkan Lauren yang ada dikamarnya.
Lauren terburu-buru keluar untuk melihat apa yang terjadi.
Lauren melihat mamahnya tergeletak lemas dengan posisi duduk dan berurai air mata... Gagang telepon pun masih menggantung.
"mah, ada apa mah?" tanya Lauren dengan cemas.
"A...Ayah sayang", sambil menangis
"Ayah kenapa mah!!"
Tampak raut wajah sang mamah, baru kali ini Lauren saksikan,bagai diselimuti awan mendung hitam sangat pekat, siap menghujani dan menenggelamkan taman bunga yang sangat indah.
Masih dengan derasnya air mata dan bibir yang bergetar hebat, sambil terbata bata mamah menyampaikan,
"baru saja letnan kolonel atasan ayah, menelpon memberitahu bahwa ayah dinyatakan "gugur" secara terhormat dalam kondisi menghalau serangan pasukan militan".
Bagai tersambar petir,Tubuh Lauren seketika kaku, lemas, sangat sulit baginya bernafas, bahkan air mata yang tak terbendung lagi pun dia usap seakan menyerukan ke diri sendiri
"bahwa ini bukan kenyataan, ini hanya mimpi terburuk".
Tanpa disadari tubuh Lauren gontai tersungkur jatuh pingsan, bagai bunga mawar luluh lantah terkena hantaman angin badai.
Saat mata Lauren terbuka dia sudah terbaring diatas kasurnya. Dia langsung keluar dari kamarnya. Melihat situasi rumah yang tadinya hanya ada mamah dan Lauren, sekarang banyak sanak saudara yang datang ke rumah dan tikar sudah di gelar di lantai. Lauren menghampiri mamahnya.
"Mah,tadi cuma mimpi kan mah? Ayah masih hidup kan mah?!"
Melihat mamahnya yang masih menangis.Mata Lauren yang sudah sembab pun kembali berurai air mata, kali ini Lauren mengerti bahwa mimpi buruknya adalah kenyataan, dan Mamah memeluknya.
Ayah yang Lauren tunggu untuk pulang, ternyata hari ini pulang dalam keadaan tak bernyawa, Kepulangan ayah kemarin adalah pertemuan sekaligus pelukan yang terakhir untuk bertemu anak dan istrinya.
..."WAIT TO THE NEXT STORY "...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 57 Episodes
Comments