Semua Mahasiswa memulai mata kuliah yang Dosen jelaskan,dan semua berjalan dengan lancar.
Teeet... Teeet...
Bel istirahat mulai berbunyi, mata kuliah pun telah usai.Lauren menuju perpustakaan,di perjalanan dia tidak sengaja menabrak senior nya.
"Eh, maaf...maaf...aku enggak sengaja "
Laki-laki itu tersenyum,
"Enggak apa-apa ko, "
Lauren yang sudah meminta maaf buru -buru meninggalkan senior tersebut.
"Eh tunggu, nama aku Rendi anak Fakultas seni,nama kamu siapa? "
Lauren hanya membalas dengan senyuman. Akan tetapi si Rendi mengejar Lauren karena ingin berkenalan dengan nya.
"Ayo dong, nama kamu siapa? "
"Nama ku Lauren, udah ya.Sekarang enggak usah ikutin aku lagi "
Rendi berhenti dan sudah puas karena sudah mengetahui nama Lauren.
"Setidaknya aku sudah tahu nama kamu, selanjutnya aku akan mendekati kamu. "ucap Rendi dengan wajah tersenyum.
Lauren hendak pergi ke perpustakaan untuk membaca buku mengenai seni.
Lauren sangat berbakat melukis karena itu dia sangat suka dengan seni,cita-citanya menjadi seniman, akan tetapi orang tua nya menginginkan Lauren menjadi seorang dokter agar bisa membantu orang lain sesuai keinginan Ayahnya.
Semua mata kuliah telah usai, para Mahasiswa bergegas untuk pulang.
"Ren ikut kita yuk, kita mau nongkrong di cafe
"ajakan Nikki.
"Lain kali aja ya, aku ada acara"
Lauren menolak ajakan Nikki karena dia ingin ke makam Ayah nya.
"Oh,ya udah lain kali kamu harus ikut kita ya"Nikki sambil bercanda
Lauren meng iyakan dan tersenyum,Nikki dan teman-teman lain segera pergi.Lauren keluar gerbang kampus,dan menunggu taxi online nya datang.Sambil bermain gaget nya,Rendi datang menggunakan mobil menghampiri Lauren.
"Tin... Tin... "suara klakson mobil.
Lauren buru-buru masuk mobil, tanpa memperhatikan mobil ini sebenarnya bukan taxi online yang di pesan nya.Lauren langsung masuk dan duduk di kursi penumpang belakang.
"Ayo pak jalan" Lauren masih asik bermain gadget nya.
"Mau kemana neng? "tanya Rendi.
"Kan saya sudah pesan sesuai titik di Makam Pahlawan Kalibata "
Lauren masih belum sadar bahwa mobil yang ditumpanginya bukan taxi online yang dia pesan.Handphone nya berdering,suara ringtone pun berbunyi ada panggilan masuk.
"Hallo, ini siapa? "
"Lah kan saya udah naik taxi "
Lauren langsung panik dan melihat supir mobil yang dia tumpanginya.Lauren sangat terkejut karena mobil yang di tumpanginya adalah mobil Rendi.
"Maaf kan saya pak, saya ternyata salah naik mobil"
Akhirnya handphone dimatikan,Lauren dengan wajah kesal campur malu.
"Kenapa kamu engga bilang?kalau kamu bukan taxi online yang aku pesan!"
"Kan kamu sedang asik dengan gadget kamu,ya udah aku ga mau ganggu kamu. Aku pikir kamu lagi sibuk. Lagian sebenarnya aku juga pengin nganterin kamu pulang.
Eh...kamu sendiri langsung masuk duduk dibelakang" Rendi sambil tersenyum.
Lauren tertunduk malu, dan meminta Rendi untuk memberhentikan mobilnya.
"Udah berhentiin aja mobilnya, aku mau cari taxi aja!" ucap Lauren.
"Ya ampun, ren.Lagian aku engga mau ngapa-ngapain kamu kok.Cuma pengin nganterin kamu aja. Bentar lagi juga sampai.Oh..iya tujuan kamu kok, mau ke makam?Memang nya kamu mau ke makam,siapa?"
Dengan wajah kesel dan malu Lauren terpaksa meneruskan Rendi hingga mengantarkan nya ke makam.
"Ke makam ayah ku "
"Maaf ya ren, aku turut berduka cita ya,ren "
"Iya,terima kasih! "
Rendi dan Lauren sudah sampai di Pemakaman.Lauren turun dan berterima kasih kepada Rendi karena sudah mengantarkanya.
"Terima kasih sudah mengantar kan"
Lauren segera masuk ke Pemakaman, Rendi tidak masuk ke makam dia tidak ingin mengganggu Lauren yang ingin mendoakan ayahnya. Dia menunggu di dalam mobil,dan menunggu sampai Lauren keluar.
Lauren tidak tahu jika Rendi masih menunggu nya di luar gerbang makam, Lauren bercerita di makam Ayahnya tentang aktivitas nya hari ini di Kampus nya.Satu jam Lauren di makam Ayahnya, dengan setia Rendi menunggu di dalam mobil hingga Lauren keluar.
Sambil menunggu Lauren, Rendi mendengarkan musik. Tak berapa lama Lauren keluar dari makam.
Lauren yang terkejut melihat Rendi yang masih menunggu nya.
"Loh kamu kok belum pulang?"tanya Lauren.
"Aku nungguin kamu"
"Kenapa nungguin aku, aku mau pulang.Biar aku naik taxi saja".
"Tunggu Ren,aku kan udah nungguin kamu selesai. Biar aku anterin kamu pulang yah "
"Enggak usah,aku mau naik taxi saja. "
Sambil menarik tangan Lauren, Rendi memohon sama Lauren agar mengizinkan mengantar kan Lauren pulang.
"Please,kali ini izinkan aku antarin kamu pulang"
Karena melihat Rendi yang tadi sudah mengantarkan ke Pemakaman dan menunggu nya, akhir nya Lauren mengizinkan Rendi untuk mengantarkan nya pulang.
Rendi sangat senang karena Lauren mengizinkan dia untuk mengantarkan nya pulang.
"Duduk nya di bangku depan saja ya.Karena nanti di kira aku supir taxi online lagi"sambil membukakan pintu mobil.
Lauren pun tersenyum malu.Di perjalanan Rendi dan Lauren bercengkrama meski Lauren masih sedikit jutek dan malu-malu.Di tengah obrolan Rendi bertanya tentang kematian ayah Lauren.
"Ren,maaf sebelumnya Ayah kamu meninggal karena apa? "
"Ayahku gugur dalam peperangan.Sambil menceritakan kisah Ayahnya dengan mata berkaca-kaca."
"Ya sudah lah Ren, sekarang ayah kamu sudah tenang di sana."
"Oh iya,kamu ambil jurusan seni ya?seni apa yang kamu suka? "tanya Lauren.
Aku ambil jurusan seni karena aku sangat suka dengan seni musik. Memang nya kenapa?"
"Sebenarnya aku sangat menyukai melukis"
"Kenapa kamu ambil jurusan Kedokteran?"
"Ayahku menginginkan aku menjadi seorang dokter. Jadi untuk memenuhi keinginannya aku akan lakukan untuk Mamah dan Ayahku. "
Mobil pun masih melaju menuju rumah Lauren, Rendi dan Lauren mengobrol santai membahas tentang seni yang sama-sama mereka sukai.
Mereka hampir sampai ke rumah Lauren, Lauren menunjukan arah menuju rumahnya. Mobil berhenti di depan rumah Lauren yang masih terpajang bunga-bunga ucapan bela sungkawa.
Rendi segera turun dan berlari membuka pintu mobil untuk Lauren.Lauren terkesima dengan perhatian yang Rendi berikan. Lauren pun bingung untuk mengajak Rendi masuk karena dia tidak ingin Mamahnya salah paham.
Lauren berterima kasih kepada Rendi karena sudah mengantarkan dia pulang.
"Terima kasih ya udah nganterin aku pulang."
"Sama-sama Terima kasih juga sudah mau aku anterin. Kapan-kapan kamu mau enggak kalau aku ajak ke museum lukisan?"
"Lihat nanti saja ya"ucap Lauren
Lauren segera masuk rumahnya, pipinya memerah.Rendi sangat senang bisa mengantarkan pulang Lauren. Mamah Lauren mengintip dari balik jendela karena mendengar suara Lauren.
Saat Lauren masuk rumah,mamahnya sudah menunggu dan menggoda Lauren.
"Kamu di anterin pacar kamu ya?"
"Apaan sih mah, itu cuma temen Lauren saja "jawab malu-malu.
"Ya siapa tau dari temen menjadi demen,"ucap Mamah sambil bergurau.
...****************...
..." To be continued "...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 57 Episodes
Comments