Bab.4 Kedekatan Lauren dengan Rendi

"Pagi mah... "

"Pagi juga sayang... Gimana di kampus udah dapat teman baru? "

"Udah sih mah, sebenarnya sih kemarin mereka ngajak Lauren tongkrongan tapi Lauren tolak "

"Lah emang kenapa? Enggak apa-apa lagi sayang, biar pikiran kamu fresh gitu "

"Kemarin Lauren ke makam Ayah mah. Lauren kangen sama Ayah "

"Ya ampun sayang, kamu inget enggak kado boneka besar dari ayah? Ayah kan pernah bilang jika kamu kangen peluk saja boneka itu " sambil mengelus kepala Lauren.

"Ya beda lah mah, meski tubuh Ayah sudah terkubur. Tapi bagi Lauren ya Ayah masih bisa melihat dan mendengar kalau Lauren ke makam nya "

"Ya sudah lah, sekarang kamu makan gih. Nanti telat "

Lauren pun memakan hidangan yang tersaji. Lauren melihat jam di tangan nya,waktunya dia untuk berangkat. Dia bergegas berpamitan untuk pergi ke kampus.

"Mah,Lauren pamit berangkat ke kampus dulu yah. Lauren takut terjebak macet "

"Ya sudah, hati-hati ya sayang "

Lauren segera berangkat dan keluar dari rumah untuk memesan taxi. Di depan gerbang ada mobil yang sudah terparkir. Ternyata itu mobil Rendi yang sudah menunggu Lauren dari tadi.

"Rendi! Ngapain kamu disini? "

"Ya aku mau anterin kamu lah,Ren "

"Lagian siapa yang minta di anterin,aku sudah biasa berangkat sendiri kok"

"Ya ampun Ren, tega banget sih padahal aku udah dari tadi nungguin kamu disini biar bisa anterin kamu. Lagian kampus kita kan sama?"

"Lagian siapa juga yang minta di anterin!Aku minta sama kamu enggak usah pake jemput-jemput aku segala!!.Karena aku enggak mau orang lain salah paham!.Tolong yah Rendy, aku enggak mau kamu kaya gini lagi " ucap Lauren dengan nada kesal.

"Ya Ren,aku janji kalau mau anterin kamu,aku ijin kamu dulu. Makanya nanti aku minta nomer handphone kamu yah? Kali ini saja deh, kita berangkat bareng yah?" Sambil memohon kepada Lauren

"Ya sudah, hari ini aku mau berangkat bareng sama kamu. Aku enggak mau ada yang salah paham dengan hubungan kita! "

Mereka pun berangkat bersama ke kampus.Tapi Lauren hanya berdiam diri.

"Kamu marah ya Ren sama aku? "

"Enggak! Jawab dengan ketus.

"Kemarin kamu enggak seperti ini ngobrol banyak sama aku. Kok sekarang kamu malah diem aja?"

"Aku kesel aja sama kamu, karena kamu jemput ke rumah aku. Tau enggak kemarin mamah ku lihat aku dianterin sama kamu,yang ada mamah ku kira kita punya hubungan. Eh.... Pagi-pagi kamu udah di depan rumah ku. Aku enggak mau orang berfikir macam-macam tentang kita! "

"Memang kamu udah punya cowok, Ren?"

"Kenapa tanya kaya gitu? "

"Ya enggak kalau kamu udah punya cowok kan berarti aku salah,ganggu hubungan kalian. Tapi kalau kamu jomblo berarti aku masih ada kesempatan?"gumam si Rendi.

"Kesempatan untuk apa? "

"Ya kesempatan bisa deketin kamu, syukur-syukur kamu bisa suka sama aku "

Lauren terkesipu malu dan pipinya memerah.Mereka telah sampai di parkiran kampus,Rendi segera turun akan membuka pintu mobil Lauren.

Akan tetapi Lauren lebih dulu membuka pintunya.

"Yah...... Ren, pengin ngasih perhatian dikit ko malah keduluan dulu "

"Apaan sih,makasih ya udah nganterin"

Lauren bergegas pergi dan menuju kelasnya.

Kampus mulai ramai, Lauren mengamati sekitar agar tidak ada yang melihat jika dia berangkat berbarengan dengan Rendi.

Rendi sangat bahagia meski Lauren masih malu-malu akan tetapi dia merasa jika Lauren suatu saat bisa menyukai nya. Rendi segera masuk ke kelas nya.

Dilorong kelas dia melewati kelas Lauren, dan melihat Lauren yang sedang asik mengobrol dengan teman-temanya.

Lauren melihat Rendi yang sedang mengamatinya. Dengan rasa campur aduk Lauren pun menjadi salah tingkah.

Bel berbunyi, Rendi lekas pergi dari kelas Lauren menuju kelasnya.

Semua mata kuliah telah usai, Rendi menunggu di depan kelas Lauren. Semua mahasiswa pun keluar dari kelas. Lauren berjalan keluar bersama Nikki.

"Lauren tunggu! "sambil menarik tangan Lauren.

"Apaan lagi sih Ren?"

Nikki yang merasa tidak enak karena melihat Rendi ingin menemui Lauren jadi dia akan menunggu Lauren di kantin.

"Lauren,aku tunggu kamu di kantin saja yah,aku duluan yah. "

Akhirnya Nikki meninggal kan Lauren dan Rendi.

"Tadi pagi kan kamu bilang, kalau mau jemput kamu harus izin kamu dulu. Sekarang aku mau minta no handphone kamu dong? "

"Aku enggak mau, lagi pula enggak usah kamu jemput-jemput aku lagi. Sudah ya, aku mau ke kantin."Lauren pun pergi meninggalkan Rendi.

Dengan wajah kecewa Rendi bertekad tidak akan menyerah untuk mendapatkan hati Lauren.

Lauren menuju ke kantin,Nikki dan bergabung dengan teman-teman yang lain,menggoda Lauren.

"Duh....yang lagi ditaksir sama kakak senior? "

"Apaan sih kalian, lagian aku juga enggak respek sama dia."

"Ya ampun Lauren cowok ganteng kaya gitu saja kamu tolak?" ucap Nikki sambil bergurau.

"Sudah ah.... jangan bahas dia lagi..."

...****************...

Kuliah telah usai,Lauren terburu-buru keluar kelas dan pesan taxi online agar tidak bertemu dengan Rendi. Ternyata Rendi masih ada jam mata kuliah jadi dia belum keluar dari kelasnya.

Mobil taxi sudah datang,Lauren langsung masuk mobil dan meminta supir untuk segera menjalankan mobil nya.

"Syukurlah... aku enggak ketemu lagi sama si Rendi"sambil menghela nafas.

"Kita kemana neng? " tanya supir taxi

"Sesuai titik saja pak"

Hari ini dia ingin pulang kerumah karena ia merasa badan nya terasa lelah. Taxi mulai berjalan menuju rumahnya. Lauren tertidur di taxi karena semenjak ayah meninggal dia sangat susah tidur karena hatinya masih sedih kehilangan ayahnya.

"Sudah sampe neng".

"Oh, maaf ya pak saya ketiduran, sudah sampai ya pak.terima kasih pak. "

Lauren segera turun dan memasuki rumahnya. Mamah yang sedang diluar dengan seorang laki-laki paruh baya.

"Lauren,ini motor kamu sudah diperbaiki. "

Lauren kaget ternyata laki-laki itu tukang bengkel yang sedang mengantar kan motor Lauren.

"Asik... besok aku bisa berangkat ke kampus naik motor Ayah ya, Mah? "

"Iya,sayang."

Dengan perasaan gembira Lauren, menggosok-gosok motornya.

"Mischa besok kamu akan aku pakai ke kampus",ucap Lauren yang menamai Motor Matic kesayangan Ayah nya dengan nama Mischa.

Motor Lauren adalah milik sang Ayah.Karena ayah Lauren yang tidak pernah dirumah, jadi motor hanya tergeletak dan jarang di pakai di garasi.

Lauren meminta Mamah nya agar motor Ayah diperbaiki karena dia ingin barang -barang milik Ayah nya menjadi kenangan untuk nya.

Keesokan harinya,Lauren akan berangkat ke kampus lebih pagi dengan mengendari motor Ayahnya.

"Mah, aku pamit ke kampus dulu yah".

"Loh....Lauren....kamu enggak sarapan dulu? "

"Enggak mah, nanti gampang di kantin saja. "

"Padahal Mamah udah siapin sarapan buat kamu.Ya sudah kamu hati-hati di jalan. "

Lauren langsung berpamitan dan mencium Mamahnya. Dia segera mengeluarkan motor nya di garasi mobil. Sambil melihat keadaan di depan gerbang yang tidak ada mobil Rendi.

"oke Mischa, sekarang kamu aku ajak ke kampus!"

Lauren menyalakan motornya,suasana masih terlalu pagi udara masih sejuk.Lauren mengendarai motornya dengan jalan santai agar dia bisa menikmati indahnya suasana pagi.

Ditengah perjalanan,ban motor Lauren bocor. Motor nya pun oleng dan Lauren sempat terjatuh.

"Ya Tuhan.... Mischa padahal kamu baru saja ke bengkel?! Masa iya sekarang ban kamu bocor?! gumam Lauren pada motornya dengan kesal.

Lauren memindahkan motor nya ke pinggir jalan,dan Lauren hanya terduduk dan memikirkan bagaimana untuk nasib motornya.

"Mana masih pagi, bengkel pun pasti masih tutup. Mau pesan taxi,gimana nasib Mischa?"gumamnya berbicara sendiri karena kebingungan.

Beberapa lama kemudian,ada mobil berhenti menghampiri.

"Lauren, kamu kenapa? Kamu kecelakaan?" tanya Rendi yang khawatir dengan keadaan Lauren.

"Kok kamu ada disini? "tanya Lauren sambil kebingungan.

"Nah ini kan jalan arah kita ke kampus?Kamu enggak apa-apa kan? "

"Iya aku enggak kenapa-napa, ini ban motor aku bocor"

"Ya tapi kamu enggak kenapa-napa kan?"

"Ih... dibilangin aku enggak kenapa-napa. tadi cuma jatuh aja tapi ya aku baik-baik aja!" jawab dengan kesal karena Rendi terlalu lebay menurut Lauren.

"Nih apa?tangan kamu lecet? tunggu sebentar? "

Rendi bergegas menuju mobilnya dan mengambil kotak P3K kecil yang ada dimobil.

"Sini tangan kamu!"

Rendi pun membersihkan luka Lauren dan memberikan plester di luka Lauren agar tidak infeksi. Melihat semua perhatian Rendi,Lauren menjadi salah tingkah.

Rendi mengambil gadget nya dan menghubungi seseorang agar ke sini untuk memberikan bantuan.

"Motor kamu biar nanti dibawa sama temen aku, Ayah temenku punya bengkel.

Setelah selesai nanti akan aku suruh dia untuk mengantarkan motor kamu ke rumah kamu"

"Ya tapi Mischa masa di tinggal? "

"Siapa Mischa?"tanya Rendi

"Motor aku? jawab dengan wajah malu.

"Oh... motor kamu namanya Mischa,kita tunggu temen aku,biar dia bawa dulu.Baru kita berangkat ke kampus"sambil tersenyum.

Beberapa menit kemudian dua orang menggunakan motor datang dan menghampiri Lauren dan Rendi.

"Ini Rend, motor yang mau dibawa? "

"Iya bro, tolong di benerin ya?"

"Udah tenang aja, entar kalau udah selesai mau di anterin ke kampus atau gimana? "tanya teman Rendi.

"Eh... bawa rumah aku aja mas, ini aku kasih alamat rumah nya dan no telephone rumah aku ya?Nanti ongkosnya minta ke mamah aku saja" jawab Lauren.

"Oh ya udah, tar aku anterin ke alamat ini deh"

Akhirnya motor Lauren dibawa teman Rendi.Lauren pun di antar Rendi menggunakan mobil. Di dalam mobil Lauren berterima kasih kepada Rendi yang sudah menolong nya. Dan Lauren memberikan nomor handphone nya kepada Rendi.

..." wait the next story "...

Episodes
1 Bab.1 Kematian Sang Ayah
2 Bab.2 Awal Masuk Kuliah
3 Bab.3 Awal Mula bertemu Cinta Pertama
4 Bab.4 Kedekatan Lauren dengan Rendi
5 Bab.5 Kisah Asmara Lauren
6 Bab.6 Kencan Romantis
7 Bab.7 Kedatangan Alice
8 Bab.8 Perkenalan Alice dan Rendi
9 Bab. 9 Pertemuan Lauren dengan Yuda
10 Bab.10 Hati yang cemburu
11 Bab.11 Kekecewaan Lauren
12 Bab.12 Hilang nya Mischa(Motor Metic Kesayangan Lauren)
13 Bab.13 Patah Hati
14 Bab.14 Lauren meninggalkan Rumah
15 Bab.15 Kehidupan Lauren di rumah Mbok Sumi
16 Bab.16 Pertemuan Lauren dengan Yuda di Kota Malang
17 Bab.17 Kehangatan bersama Keluarga Mbok Sumi
18 Bab.18 Kemampuan Lauren
19 Bab.19 Perasaan
20 Bab.20 Kembalinya Lauren
21 Bab.21 Kecemburuan
22 Bab.22 Datang nya Rendi
23 Bab.23 Cinta
24 Bab.24 Awal Kisah Cinta Lauren dan Yuda
25 Bab.25 Lauren kembali kuliah
26 Bab.26 Kenangan Lauren dan Alice
27 Bab.27 Kedatangan Yuda
28 Bab.28 Pertemuan Lauren dengan Keluarga Yuda
29 Bab.29 Ketakutan Lauren
30 Bab.30 Gangguan Mental Alice
31 Bab.31 Firasat Yuda akan Lauren
32 Bab.32 Kepergian Yuda kembali ke Malang
33 Bab.33 Perpisahan
34 Bab.34 Permintaan Tolong dari Tante Grace
35 Bab.35 Rendi mengambil Kesempatan untuk mendekati Lauren
36 Bab.36 Kunjungan ke Rumah Sakit
37 Bab.37 Rendi menemui Alice
38 Bab.38 Lauren pergi ke Malang kembali
39 Bab.39 Meninggal nya mbok Sumi
40 Bab.40 Ketemunya Sumber Penyakit di Desa Mbok Sumi
41 Bab.41 Lauren sakit
42 Bab.42 Ketidakadilan
43 Bab.43 Lauren di culik
44 Bab.44 Keluarnya Lauren dari Rumah Sakit
45 Bab.45 Pulang Ke Jakarta
46 Bab.46 Yuda kembali ke Jakarta
47 Bab 47 Pertemuan Yuda
48 Bab.48 Kenangan Terakhir
49 Bab.49 Bab. Keberangkatan Yuda
50 Bab. 50 Penantian Lauren yang ke 3Tahun
51 Bab.51 Tugas Kuliah Lauren
52 Bab.52 Kerinduan Lauren dengan Yuda
53 Bab.53 Pertama kali Lauren mengoprasi
54 Bab.54 Kepulangan Lauren
55 Bab.55 Wisuda
56 Bab.56 Kembalinya Cinta Lauren
57 Bab.57 Lauren Menikah
Episodes

Updated 57 Episodes

1
Bab.1 Kematian Sang Ayah
2
Bab.2 Awal Masuk Kuliah
3
Bab.3 Awal Mula bertemu Cinta Pertama
4
Bab.4 Kedekatan Lauren dengan Rendi
5
Bab.5 Kisah Asmara Lauren
6
Bab.6 Kencan Romantis
7
Bab.7 Kedatangan Alice
8
Bab.8 Perkenalan Alice dan Rendi
9
Bab. 9 Pertemuan Lauren dengan Yuda
10
Bab.10 Hati yang cemburu
11
Bab.11 Kekecewaan Lauren
12
Bab.12 Hilang nya Mischa(Motor Metic Kesayangan Lauren)
13
Bab.13 Patah Hati
14
Bab.14 Lauren meninggalkan Rumah
15
Bab.15 Kehidupan Lauren di rumah Mbok Sumi
16
Bab.16 Pertemuan Lauren dengan Yuda di Kota Malang
17
Bab.17 Kehangatan bersama Keluarga Mbok Sumi
18
Bab.18 Kemampuan Lauren
19
Bab.19 Perasaan
20
Bab.20 Kembalinya Lauren
21
Bab.21 Kecemburuan
22
Bab.22 Datang nya Rendi
23
Bab.23 Cinta
24
Bab.24 Awal Kisah Cinta Lauren dan Yuda
25
Bab.25 Lauren kembali kuliah
26
Bab.26 Kenangan Lauren dan Alice
27
Bab.27 Kedatangan Yuda
28
Bab.28 Pertemuan Lauren dengan Keluarga Yuda
29
Bab.29 Ketakutan Lauren
30
Bab.30 Gangguan Mental Alice
31
Bab.31 Firasat Yuda akan Lauren
32
Bab.32 Kepergian Yuda kembali ke Malang
33
Bab.33 Perpisahan
34
Bab.34 Permintaan Tolong dari Tante Grace
35
Bab.35 Rendi mengambil Kesempatan untuk mendekati Lauren
36
Bab.36 Kunjungan ke Rumah Sakit
37
Bab.37 Rendi menemui Alice
38
Bab.38 Lauren pergi ke Malang kembali
39
Bab.39 Meninggal nya mbok Sumi
40
Bab.40 Ketemunya Sumber Penyakit di Desa Mbok Sumi
41
Bab.41 Lauren sakit
42
Bab.42 Ketidakadilan
43
Bab.43 Lauren di culik
44
Bab.44 Keluarnya Lauren dari Rumah Sakit
45
Bab.45 Pulang Ke Jakarta
46
Bab.46 Yuda kembali ke Jakarta
47
Bab 47 Pertemuan Yuda
48
Bab.48 Kenangan Terakhir
49
Bab.49 Bab. Keberangkatan Yuda
50
Bab. 50 Penantian Lauren yang ke 3Tahun
51
Bab.51 Tugas Kuliah Lauren
52
Bab.52 Kerinduan Lauren dengan Yuda
53
Bab.53 Pertama kali Lauren mengoprasi
54
Bab.54 Kepulangan Lauren
55
Bab.55 Wisuda
56
Bab.56 Kembalinya Cinta Lauren
57
Bab.57 Lauren Menikah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!