Bab.2 Awal Masuk Kuliah

Rumah sudah mulai ramai dipenuhi para tetangga,saudara,dan prajurit teman-teman ayah. Bunga-bunga bela sungkawa sudah berjejer di depan pagar.Semua prajurit bersiaga menunggu jenazah ayah Lauren datang.

Jenazah masih dalam perjalanan menuju rumah duka, mereka berjajar rapi untuk menyambut kedatangan jenazah. Ada rangkaian upacara untuk penghormatan terakhir yang dihadiri para pejabat,atasan dan bawahan ayah.

Wiu... wiu... wiu...

Suara sirine mobil jenazah mulai mendekat kerumah Lauren, para prajurit bersiap untuk mengangkat peti jenazah. Semua sudah bersiap di posisinya.

Lauren dan mamahnya langsung menunggu di dalam rumah untuk melihat jenazah ayahnya.

Peti jenazah sudah dibawa masuk oleh prajurit-prajurit sambil menunggu jika pusara sudah siap.Lauren langsung memeluk peti jenazah ayahnya dan menangis. Dia ingin peti jenazah ayahnya dibuka untuk melihat wajah sang ayah untuk terakhir kalinya,akan tetapi ibunya melarang nya.

"Hapus dulu air mata kamu sayang,jika ingin melihat ayahmu. Jika kamu ingin melihat ayah kamu, kamu harus jangan menangis,kamu harus ikhlaskan dia. Dia sudah bahagia sayang,dengan semua pengorbanan nya yang sudah dia laksanakan.Jika kamu menangis, apakah dia tidak akan bersedih juga? "

Lauren segera menyeka air matanya, dan menghela nafas panjang.Demi untuk melihat wajah ayahnya.

Peti jenazah mulai di buka, ayahnya sudah terbujur kaku, dengan wajah tersenyum, badan yang dingin.

"Ayah, aku sangat menyayangimu. Aku bangga menjadi putri mu. Yah, aku sudah di terima di Universitas keinginan ku, dan aku mengambil Fakultas Jurusan Kedokteran seperti yang ayah inginkan. Aku akan membuat ayah disana bangga menjadi ayahku"

Lauren memeluk dan mencium kening ayahnya,meski mata berkaca-kaca.

"Pelukan ini adalah yang terakhir kali nya aku bisa memeluk tubuhmu yang dulu hangat sekarang terasa dingin. Yah, selamat tinggal,kau akan selalu dihatiku"

"Maaf Lauren, pusara sudah siap. Ayahmu akan kami makamkan"

Lauren menggeser posisi ke arah mundur belakang.Para prajurit membawa peti jenazah ayah nya menuju Pemakaman Pahlawan.Upacara persemayaman segera dimulai hingga sampai ke pemakaman upacara penghormatan terakhir,semua melakukan prosesinya sesuai peraturan di kemiliteran.

Dor... dor... dor...

Suara tembakan berbunyi tanda peti jenazah akan diturunkan ke liang lahat. Peti jenazah berlahan di turunkan, sedikit demi sidikit tanah menutupi bagian peti.

Sampai dimana peti sudah tetutup rapat oleh tanah dan batu nisan tertancap di atasnya. Doa-doa dipanjatkan untuk jenazah ayah Lauren.

Para pelayat sedikit demi sedikit mulai meninggalkan pemakaman, semua prosesi telah selesai. Ada pula yang mengucapkan berbela sungkawa.

Pemakaman sudah mulai sepi, mamah dan para saudara-saudara nya pamit untuk pulang, akan tetapi Lauren masih ingin di tinggal di makam.

"Sayang kita pulang yuk", ajakan sang mamah.

"Iya mah,nanti aku menyusul".

"Mamah duluan saja, Lauren masih ingin disini mah. "jawab Lauren

"Ya sudah kalau begitu, mamah tunggu di mobil yah! "sambil menepuk bahu Lauren.

"Iya mah,nanti aku menyusul"

Mamah dan saudara-saudaranya pun bergegas meninggalkan makam.

"Yah, tubuh ayah sudah terkubur disini.Sekarang setiap saat aku bisa menemui ayah disini. Sekarang aku akan belajar untuk ikhlas kan ayah.Lauren harus pulang dulu ya yah.Karena hari sudah sore, kasihan mamah yang sudah lelah. Lauren sangat sayang ayah, aku janji akan menemui ayah lagi. "

Akhirnya Lauren meninggalkan makam,dan menuju mobil mamahnya.Mereka segera pulang kerumah.

Pemerintah memberikan penghargaan kepada keluarga,yang di wakilkan istrinya atas jasa ayah yang rela membela negaranya.Komandan memberikan secarik surat yang dititipkan Ayah Lauren sebelum berperang untuk anak dan istrinya.Tangan mamah bergetar seakan tidak kuat membaca surat yang ditulis suaminya.Lauren yang mengambil surat itu, dan dibacalah surat dari sang Ayah.

"Meli istriku... Aku tuliskan surat ini, jika sesuatu terjadi pada diriku. Maaf kan suami mu ini yang tidak bisa menemanimu dan anak kita sampai kita menua.Maaf kan aku yang selama ini tidak bisa setiap saat ada untuk mu dan Lauren.Aku sangat bahagia di pertemukan dengan mu dan Tuhan memberikan malaikat kecil untuk kita.Jaga diri kamu dan anak kita,terus lah bahagia. Aku tidak pernah menyesal jika aku gugur lebih dahulu,karena semua impianku sudah tercapai untuk bisa melindungi negara dan orang-orang yang aku cintai sampai titik penghabisanku. Sampaikan kepada Lauren jangan pernah menyerah,saat ini dia boleh bersedih kehilanganku. Tapi janganlah berlarut-larut karena aku tidak akan rela jika putriku menangisi ku disaat aku sudah berjuang untuk mereka. Jaga diri kalian, aku suamimu, aku ayah mu... Sangat menyayangi kalian.

Salam hangat,

Frans

Lauren tak bisa menahan bendungan air mata nya. Mamahnya yang mendengarkan isi surat dari suaminya ikut menangis pilu.

Akan tetapi Lauren ingin menuruti kemauan ayahnya agar tetap tegar. Lauren mengusap air matanya dan menghela nafas panjang bahwa dia akan tegar dan kuat.

"Aku sudah ikhlas ayah, aku sudah meng ikhlaskan ayah untuk pergi"

Mamah dan Lauren saling menguatkan untuk satu sama lain.

Hari mulai pagi, suasana haru masih menyelimuti Lauren dan mamahnya.Rumah sudah seperti sedia kala sepi hanya ada mamah dan Lauren.

Lauren berpamitan untuk pergi ke kampus.

"Mah, aku berangkat kuliah dulu ya? "

"Loh, kamu dah baikan sayang,apa tidak besok saja nak? "

"Aku udah baikan ko mah, kan dari awal keberangkatan aku udah ijin karena ayah. Sekarang kita harus menjalankan aktivitas kembali mah,nanti malah aku ketinggalan mata kuliah. Lagian ini kan keinginan Ayah agar aku bisa jadi dokter dan bisa menolong orang lain. "

"Syukurlah kalau kamu sudah baikan, ya sudah hati-hati dijalan yah.

Kamu mau naik apa? "

"Aku mau naik taxi saja mah"

Lauren segera pergi keluar untuk memesan taxi online menuju kampusnya.

Akhirnya Lauren sampai di kampus, dia pergi menuju kelasnya. Ini adalah hari pertama Lauren masuk, sebenarnya kelas sudah masuk 2 hari yang lalu akan tetapi Lauren izin karena kematian ayahnya.

Lauren memasuki kelas Fakultas Kedokteran dia mencari bangku kosong.

Kring... Kring... Kring...

Bel berbunyi masuk, para mahasiswa masuk kelas nya. Semua menatap Lauren yang baru saja masuk.

"Hai aku Nikki, kamu baru berangkat yah?"mengajak kenalan.

"Hai juga aku Lauren, iya aku baru berangkat, dua hari yang lalu ayahku meninggal jadi aku izin. "

"Oh,maaf ya ren... Aku turut berduka cita yah"

"Iya,terima kasih"

Sambil menunggu dosen datang mereka sedang asik mengobrol dengan akrab.

Dosen masuk ke kelas, semua siswa memberikan salam. Dosen melihat Lauren yang baru saja bisa mengikuti mata kuliah nya.

"Kamu Lauren yah, yang kemarin izin karena Ayahnya meninggal? "

"Iya pak, saya kemarin izin karena Ayah saya meninggal"

"Apa kamu sudah baik-baik saja?dan sudah siap mengikuti mata kuliah ini? "

"Saya sudah baik-baik saja pak, saya juga sudah siap pak "

"Baiklah, mari kita mulai mata kuliah hari ini"

Dosen pun segera memulai mata kuliah.

..." Waith the next story.. "...

Episodes
1 Bab.1 Kematian Sang Ayah
2 Bab.2 Awal Masuk Kuliah
3 Bab.3 Awal Mula bertemu Cinta Pertama
4 Bab.4 Kedekatan Lauren dengan Rendi
5 Bab.5 Kisah Asmara Lauren
6 Bab.6 Kencan Romantis
7 Bab.7 Kedatangan Alice
8 Bab.8 Perkenalan Alice dan Rendi
9 Bab. 9 Pertemuan Lauren dengan Yuda
10 Bab.10 Hati yang cemburu
11 Bab.11 Kekecewaan Lauren
12 Bab.12 Hilang nya Mischa(Motor Metic Kesayangan Lauren)
13 Bab.13 Patah Hati
14 Bab.14 Lauren meninggalkan Rumah
15 Bab.15 Kehidupan Lauren di rumah Mbok Sumi
16 Bab.16 Pertemuan Lauren dengan Yuda di Kota Malang
17 Bab.17 Kehangatan bersama Keluarga Mbok Sumi
18 Bab.18 Kemampuan Lauren
19 Bab.19 Perasaan
20 Bab.20 Kembalinya Lauren
21 Bab.21 Kecemburuan
22 Bab.22 Datang nya Rendi
23 Bab.23 Cinta
24 Bab.24 Awal Kisah Cinta Lauren dan Yuda
25 Bab.25 Lauren kembali kuliah
26 Bab.26 Kenangan Lauren dan Alice
27 Bab.27 Kedatangan Yuda
28 Bab.28 Pertemuan Lauren dengan Keluarga Yuda
29 Bab.29 Ketakutan Lauren
30 Bab.30 Gangguan Mental Alice
31 Bab.31 Firasat Yuda akan Lauren
32 Bab.32 Kepergian Yuda kembali ke Malang
33 Bab.33 Perpisahan
34 Bab.34 Permintaan Tolong dari Tante Grace
35 Bab.35 Rendi mengambil Kesempatan untuk mendekati Lauren
36 Bab.36 Kunjungan ke Rumah Sakit
37 Bab.37 Rendi menemui Alice
38 Bab.38 Lauren pergi ke Malang kembali
39 Bab.39 Meninggal nya mbok Sumi
40 Bab.40 Ketemunya Sumber Penyakit di Desa Mbok Sumi
41 Bab.41 Lauren sakit
42 Bab.42 Ketidakadilan
43 Bab.43 Lauren di culik
44 Bab.44 Keluarnya Lauren dari Rumah Sakit
45 Bab.45 Pulang Ke Jakarta
46 Bab.46 Yuda kembali ke Jakarta
47 Bab 47 Pertemuan Yuda
48 Bab.48 Kenangan Terakhir
49 Bab.49 Bab. Keberangkatan Yuda
50 Bab. 50 Penantian Lauren yang ke 3Tahun
51 Bab.51 Tugas Kuliah Lauren
52 Bab.52 Kerinduan Lauren dengan Yuda
53 Bab.53 Pertama kali Lauren mengoprasi
54 Bab.54 Kepulangan Lauren
55 Bab.55 Wisuda
56 Bab.56 Kembalinya Cinta Lauren
57 Bab.57 Lauren Menikah
Episodes

Updated 57 Episodes

1
Bab.1 Kematian Sang Ayah
2
Bab.2 Awal Masuk Kuliah
3
Bab.3 Awal Mula bertemu Cinta Pertama
4
Bab.4 Kedekatan Lauren dengan Rendi
5
Bab.5 Kisah Asmara Lauren
6
Bab.6 Kencan Romantis
7
Bab.7 Kedatangan Alice
8
Bab.8 Perkenalan Alice dan Rendi
9
Bab. 9 Pertemuan Lauren dengan Yuda
10
Bab.10 Hati yang cemburu
11
Bab.11 Kekecewaan Lauren
12
Bab.12 Hilang nya Mischa(Motor Metic Kesayangan Lauren)
13
Bab.13 Patah Hati
14
Bab.14 Lauren meninggalkan Rumah
15
Bab.15 Kehidupan Lauren di rumah Mbok Sumi
16
Bab.16 Pertemuan Lauren dengan Yuda di Kota Malang
17
Bab.17 Kehangatan bersama Keluarga Mbok Sumi
18
Bab.18 Kemampuan Lauren
19
Bab.19 Perasaan
20
Bab.20 Kembalinya Lauren
21
Bab.21 Kecemburuan
22
Bab.22 Datang nya Rendi
23
Bab.23 Cinta
24
Bab.24 Awal Kisah Cinta Lauren dan Yuda
25
Bab.25 Lauren kembali kuliah
26
Bab.26 Kenangan Lauren dan Alice
27
Bab.27 Kedatangan Yuda
28
Bab.28 Pertemuan Lauren dengan Keluarga Yuda
29
Bab.29 Ketakutan Lauren
30
Bab.30 Gangguan Mental Alice
31
Bab.31 Firasat Yuda akan Lauren
32
Bab.32 Kepergian Yuda kembali ke Malang
33
Bab.33 Perpisahan
34
Bab.34 Permintaan Tolong dari Tante Grace
35
Bab.35 Rendi mengambil Kesempatan untuk mendekati Lauren
36
Bab.36 Kunjungan ke Rumah Sakit
37
Bab.37 Rendi menemui Alice
38
Bab.38 Lauren pergi ke Malang kembali
39
Bab.39 Meninggal nya mbok Sumi
40
Bab.40 Ketemunya Sumber Penyakit di Desa Mbok Sumi
41
Bab.41 Lauren sakit
42
Bab.42 Ketidakadilan
43
Bab.43 Lauren di culik
44
Bab.44 Keluarnya Lauren dari Rumah Sakit
45
Bab.45 Pulang Ke Jakarta
46
Bab.46 Yuda kembali ke Jakarta
47
Bab 47 Pertemuan Yuda
48
Bab.48 Kenangan Terakhir
49
Bab.49 Bab. Keberangkatan Yuda
50
Bab. 50 Penantian Lauren yang ke 3Tahun
51
Bab.51 Tugas Kuliah Lauren
52
Bab.52 Kerinduan Lauren dengan Yuda
53
Bab.53 Pertama kali Lauren mengoprasi
54
Bab.54 Kepulangan Lauren
55
Bab.55 Wisuda
56
Bab.56 Kembalinya Cinta Lauren
57
Bab.57 Lauren Menikah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!