Rahasia Perkawinan
Novia mengelus perutnya yang kini terlihat membuncit, sudah 6 bulan ini dia tinggal di rumah ini, rumah hadiah pemberian suaminya Reno Pratama, yang adalah seorang pengusaha muda yang sukses.
Setelah Novia memutuskan untuk menerima pinangan dari Reno, di hari yang sama dengan pernikahan mereka, Reno memberikan Novia sebuah rumah yang cukup mewah yang terletak di perumahan elit, di bilangan Jakarta, yang memang sudah Reno siapkan untuk hadiah pernikahannya dengan Novia.
Reno adalah anak dari kolega orang tua Novia, yang memang mereka sudah lama akan dijodohkan.
Antara Novia dan Reno juga belum lama saling mengenal, pertama kali bertemu, Reno langsung jatuh cinta dan tak lama kemudian langsung melamar Novia.
Novia meletakkan rajutannya di sofa yang ada di sampingnya, selama beberapa hari ini dia mencoba merajut pakaian bayi untuk persiapan persalinannya nanti.
Entah mengapa novia lebih suka mendesain dan merajut pakaian bayinya dengan tangannya sendiri, daripada dia membeli di luar, sudah ada beberapa hasil rajutan yang dibuat oleh Novia.
"Mbak Darmi!"
Novia memanggil asisten rumah tangganya, yang sudah menemani dan membantunya sejak dia tinggal di rumah ini.
"Mbak Darmi!" Panggil Novia lagi, karena sepertinya Mbak Darmi tidak mendengar suara panggilannya itu.
Novia lalu berdiri untuk mencari di mana keberadaan asisten rumah tangganya itu.
Seorang wanita paruh baya tergopoh-gopoh berjalan dari arah luar, kemudian menghampiri Novia yang baru saja hendak melangkah ke arah pintu depan rumahnya.
"Iya Bu, maaf saya dari sebelah Bu, ada orang yang baru pindahan di sebelah!"
Mbak Darmi datang dengan nafas tersengal-sengal karena rupanya dia berlari dari sebelah menuju ke sini.
"Ya ampun Mbak, aku pikir Mbak Darmi ke mana, Oya, apakah bahan untuk makan malam sudah siap Mbak? Nanti sebentar lagi aku mau masak untuk Mas Reno sebelum dia pulang!" tanya Novia.
"Sudah Bu, tadi pagi kan Mbak Sudah belanja ke pasar, membeli bahan-bahan yang dipesan oleh ibu, semuanya ada di kulkas Bu!" jawab Mbak Darmi.
"Baiklah Mbak, bisa bantu aku untuk memasak sekarang? Nanti keburu sore!" kata Novia.
"Ayo bu, pekerjaan yang lain sudah selesai kok, kita masak yang enak buat bapak!" sahut Mbak Darmi bersemangat.
Novia tersenyum, kemudian melangkah ke arah dapur diikuti oleh Mbak Darmi.
Novia memang selalu memasak untuk Reno suaminya, sebelum Reno pulang dari kantor, karena Reno sendiri yang meminta langsung, dan lebih suka kalau Novia yang memasak untuknya.
Mbak Darmi kemudian mengeluarkan beberapa bahan untuk dimasak dari dalam kulkas.
Sementara Novia mulai menyiapkan bumbu dan perlengkapan untuk memasak.
"Tadi ngomong-ngomong ngapain ke sebelah Mbak?" tanya Novia.
"Anu Bu, di sebelah kan baru ada yang pindahan, terus si ibunya tanya-tanya soal lingkungan di sini, kebetulan tadi Mbak kan lagi menyiram tanaman di depan!" jawab Mbak Darmi.
"Oh, yang menempati rumah sebelah itu siapa Mbak?" tanya Novia lagi.
"Itu lho Bu, pasangan suami istri, kata istrinya dia baru sekitar 2 bulan menikah, terus langsung pindah ke situ!" sahut Mbak Darmi yang kini sibuk menyiangi sayuran dan memotong daging.
"Wah, berarti kita akan punya tetangga baru Mbak, kapan-kapan ajak aku main ke sebelah ya mbak!" kata Novia.
"Justru katanya mereka yang akan datang ke sini nanti malam bu, Katanya sih mau kenalan sama tetangga baru!" sahut Mbak Darmi.
"Oh ya? Kebetulan dong, jadi kita tidak usah ke sebelah, orang sebelah sudah datang duluan!" kata Novia.
****
Tin ... Tin ... Tin
Suara klakson mobil Reno sedikit mengejutkan Novia, yang saat itu sedang menonton televisi di ruang keluarga, setelah dia selesai mandi.
Novia kemudian cepat-cepat bangkit dan melangkah keluar rumah untuk menyambut kedatangan suaminya itu.
Seorang laki-laki muda yang berperawakan tinggi dan berkumis tipis nampak turun dari dalam mobil.
Dengan sigap Novia mencium tangan laki-laki itu, yang tak lain adalah Reno suaminya, dan membawakan tas kerjanya, mereka pun berjalan bersama masuk ke dalam rumah.
"Hmm, istriku sudah harum, pasti baru mandi nih!" ucap Reno sambil mengecup puncak kepala Novia.
"Iya Mas, makanan juga sudah siap di meja makan!" jawab Novia.
Mereka naik ke tangga menuju ke atas, ke kamar mereka.
"Air hangat dan pakaian Mas Reno sudah aku siapkan, Mas Reno bisa langsung mandi!" ucap Novia.
"Terimakasih sayang, kau adalah istri luar biasa, aku sangat bahagia, I Love you!" ucap Reno yang kemudian langsung memeluk Novia dan mengecup bibirnya.
Kemudian Reno mengelus dan mengecup perut Novia yang membuncit itu beberapa kali.
"Sayang, calon anak Papa, jaga Mama ya, cepatlah kau lahir ke dunia, Papa sangat ingin sekali melihat wajahmu, apakah kau mirip Mama atau Papa!" ucap Reno lembut.
Tiba-tiba ada yang jatuh menetes dari bola mata Novia.
"Hei, kau kenapa sayang? Kenapa kamu menangis?" tanya Reno sambil menghapus air mata Novia.
"Tidak Mas, aku hanya terharu saja, ayo cepatlah kamu mandi, ini sudah sangat sore!" tukas Novia.
Reno tersenyum sambil menganggukkan kepalanya, setelah itu dia langsung masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya.
Setelah Reno selesai mandi, mereka kemudian turun untuk bersiap akan makan malam bersama, seperti yang biasanya mereka lakukan.
"Hmm, hari ini istriku masak apa ya? Sepertinya aromanya membuat aku sangat lapar!" kata Reno yang langsung duduk menghadap meja makan, yang sudah terhidang aneka makanan itu.
"Mas lihat aja sendiri, ada sayur Cap Cay, daging sapi kecap, juga telur balado dan ada jus buah melon!" jawab Novia.
Ting ... Tong ....
Tiba-tiba saja terdengar suara bel dari arah gerbang depan rumah mereka, dengan tergopoh mbak Darmi pun berjalan menuju ke gerbang depan, untuk membukakan pintu.
Tak lama kemudian, Mbak Darmi sudah kembali lagi ke ruang makan itu, baru saja Novia menyiapkan nasi dan makanan ke atas piring suaminya.
"Siapa yang datang Mbak?" tanya Reno.
"Itu lho Pak, tetangga sebelah yang baru pindah, mereka sudah menunggu di ruang tamu!" jawab Mbak Darmi.
"Oh iya Mas, tadi siang ada tetangga yang baru pindahan, kata mbak Darmi dia mau ke sini, mau kenalan, kita ke depan dulu yuk, kita tunda sebentar makan malam kita!" lanjut Novia.
Reno menganggukkan kepalanya, kemudian dia bangkit dan sambil merangkul istrinya dia kemudian melangkah ke ruang tamu.
Sudah ada pasangan muda yang sedang duduk menunggu di ruang tamu itu.
"Wah, ternyata ada tetangga baru! Kebetulan kita bisa jadi teman, lagian Komplek di sini juga masih sepi penghuni!" sapa Reno ramah, yang kemudian langsung duduk di sofa ruang tamu itu.
Sementara Novia terkesiap, jantungnya berdegup keras, dan tiba-tiba saja tubuhnya menjadi lemas.
Novia langsung teringat kejadian satu minggu sebelum hari pernikahannya dengan Reno.
Laki-laki itu, yang sedang duduk di sofa bersama dengan istrinya itu, laki-laki yang sudah mengukir ribuan kenangan dalam hidup Novia, laki-laki yang sudah sangat dikenalnya, jauh sebelum dia mengenal Reno suaminya.
Laki-laki itu juga nampak terkejut, namun dia berusaha untuk tetap tenang dan berusaha bersikap biasa saja.
"Reno!" ucap Reno memperkenalkan diri sambil menjabat laki-laki itu.
"David!" balas laki-laki itu sambil tersenyum.
Bersambung ....
*****
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 91 Episodes
Comments
Christina
Yuk mampir ah
2022-11-01
2
Hendry Jo
mantaap
2022-11-01
1
Cantika Ahtania
mampir nih,yuk lanjut
2022-11-01
1