Air Mata Cinta Dara
Air mata Dara terus menetes kala mengingat semua perlakuan kasar sang suami yang terus menyiksanya lahir maupun batin.
Dara yang terlanjur mencintai Reiner berharap jika Reiner akan kembali mencintainya seperti dulu sebelum dia mengetahui siapa Dara sebenarnya.
"Maafkan aku mas,aku memang bersalah karena telah menipumu dulu"
Ucap lirih Dara menyesali perbuatannya karena telah membohongi Reiner.
Reiner yang kini selalu pulang malam dalam keadaan tidak sadar dan mabuk berat selalu menyiksa Dara yang setia menunggunya di kursi ruang tamu berharap Reiner akan menyentuh dan tersenyum padanya.
Namun harapan Dara akan semua kasih sayang ataupun sedikit senyum Reiner padanya harus pupus, senyum yang selalu dia harapkan akan selalu berbalas menjadi air mata.
"Mas sudah pulang,aku sudah siapkan air hangat untuk mas mandi,sini biar aku bawakan tasnya"
Dara coba membantu Reiner dengan membawakan tas kerjanya,namun Reiner menepis tangan Dara yang hendak meraih tasnya.
Reiner menepis tangan Dara dengan kasar dan tanpa berkata apapun,tatapannya terlihat sangat marah pada Dara.
Dara pun mengerti dengan tingkah suaminya itu, Dara pun mengalah,dia tidak memaksa Reiner untuk membawakan tasnya.
"Baiklah kalau mas tidak ingin aku bantu,aku sudah menyiapkan air hangat untuk mas mandi"
Ucap Dara kemudian berlalu meninggalkan Reiner yang sedang duduk merebahkan diri di sofa ruang tamu.
Sebenarnya Reiner masih sangat mencintai Dara,namun perasaan kecewa karena Dara telah membohonginya perlahan memupus semua rasa cintanya pada Dara.
Reiner sangat kecewa karena selama ini Dara telah membohonginya,membohongi cinta dan kasih sayangnya.hingga akhirnya dia sangat membenci Dara karena telah mengkhianatinya.
Namun meskipun begitu,Reiner tidak bisa meninggalkan Dara begitu saja,karena dia sedang mengandung buah cinta mereka.
Buah cinta bersama Dara.
Reiner kini menjelma seperti monster jahat yang siap memakan mangsanya kapan saja,
Setiap Dara berbuat kesalahan sedikit saja,dia tidak segan untuk memaki dan menghina Dara,bahkan tak segan dia mendorong bahkan menamparnya.
Sikapnya sangat dingin pada Dara,dia jarang sekali bicara sepatah kata pun padanya,setiap Dara bertanya atau menawarkan sesuatu padanya Reiner hanya diam.
Dara seakan hidup tapi mati bersama Reiner.
Cintanya yang besar membuat dara mampu bertahan menghadapi sikap dingin dan kasar Reiner padanya, Dara mulai terbiasa dengan perangai Reiner yang kasar dan sering menyiksanya.
Namun meskipun begitu,Dara pun menyadari jika semua yang terjadi pada Reiner adalah kesalahannya.
Kesalahan dirinya karena telah membohongi Reiner.
Reiner yang dulu sangat mencintai Dara,kini begitu membenci dirinya,Reiner ingin sekali meninggalkan Dara,namun dia tidak bisa karena dia teringat akan janin yang sedang tumbuh di rahim Dara.
"Andai tidak tumbuh janin di rahimnya,mungkin aku sudah membuang dan meninggalkan mu Dara "
Ucap hati Reiner setiap kali mengingat penghianatan yang dilakukan Dara padanya.
Rasa benci yang teramat besar pada Dara membuat Reiner selalu ingin menyiksanya,dia menikmati setiap tetesan air mata yang keluar membasahi pipi merahnya itu.
"Ayo mas,nanti air nya keburu dingin,aku sudah siapkan di kamar mandi untukmu"
"Cerewet,ya aku dengar,aku sudah tahu,diam lah aku muak dengan semua ucapan dan perhatian palsu mu,kamu jangan sok baik dan sok memperhatikan aku"
Jawab kasar Reiner pada Dara dengan melemparkan benda yang ada di dekatnya.
Air mata Dara pun kembali menetes,entah sampai kapan Reiner akan bersikap kasar padanya,dan entah sampai kapan pula Dara mampu bertahan dan memperjuangkan cintanya.
Dara sangat terguncang setiap kali Reiner memarahi dan menghinanya,namun dia harus kuat dan bertahan demi cinta yang tumbuh di rahimnya.
Dalam lubuk hati yang paling dalam,Dara sangat menyesal karena telah membohongi Reiner dengan cinta dan kepalsuan tentang dirinya.
"Maafkan aku mas,entah sampai kapan kamu akan menghukum ku untuk kebohonganku dulu,aku sangat menyesal karena telah membohongimu tentang semuanya,kapan kamu akan memaafkan aku dan kembali mencintaiku"
Penyesalan Dara yang selalu dia ucapkan pada dirinya tentang Reiner.
Seketika air matanya pun kembali menetes jika teringat akan setiap perlakukan Reiner padanya.
Dan kebenarannya ternyata,di dalam kamar mandi,setiap kali Reiner berbuat kasar atau menyakiti Dara,dia pun selalu menyiksa dirinya sendiri,dia menghukum dirinya untuk semua perlakuan kasar nya pada Dara.
Reiner selalu memukul dirinya sembari memaki dirinya sendiri.
"Pemarah,monster,jahat, jahat kamu Reiner"
Sambil menampar dirinya sendiri Reiner terus mengumpat akan sikapnya pada Dara.
"Ah...andai dulu aku tidak pernah mencintaimu"
Setiap kali Reiner berlaku kasar pada Dara,disaat dia menyendiri,dia selalu menyiksa dirinya untuk setiap perlakuan kasarnya pada Dara.
Dia sangat mencintai Dara sampai saat ini,meskipun kebohongan dan penghianatan Dara mungkin tidak bisa dia maafkan.
"Ingin sekali aku pergi darimu,tapi mengapa langkah ini seakan tidak bisa pergi darimu,kau ada disini tapi aku sangat muak dan benci padamu,entah kenapa aku lebih suka melihatmu menangis daripada kau tersenyum Dara"
Lanjut Reiner meluapkan kekesalannya untuk semua yang sudah terjadi.
...
Setelah selesai mandi,Reiner turun untuk makan malam,seperti biasa,Dara sudah menyajikan masakan kesukaan Reiner berharap Reiner menyukainya.
Udang saus tiram kesukaan Reiner biasanya selalu membuatnya lahap makan,namun kali ini saat pertama kali Dara memasak menu tersebut pasca kebenarannya terungkap Reiner langsung melempar piring berisikan udang kesukaannya.
Prak..
"Apa apaan ini"
Piring pun pecah dan makanan pun berserakan,karena Reiner membuang dan melempar masakan Dara.
Dara yang terkejut langsung meraih pecahan piring tersebut karena takut akan membuat Reiner terluka jika menginjaknya.
Dengan linangan air mata yang terus mengalir membasahi pipinya,Dara seakan sudah tidak tahan dengan perlakuan Reiner yang sudah melampaui batas.
Air mata Dara yang menetes membuat pandangannya kabur sehingga saat memungut pecahan beling yang berserakan jarinya berdarah karena tidak sengaja tertusuk pecahan beling yang tajam.
"Ah "
Dara kesakitan,
Melihat semua itu Reiner pun hanya terdiam,dia berlalu meninggalkan Dara sendirian.
Entah kemana kali ini Reiner pergi,Dara tidak pernah tahu,sehabis pulang kerja dia memang suka pergi keluar dan pulang larut malam,itupun dalam keadaan tidak sadarkan diri atau mabuk.
Melihat Reiner yang pergi tanpa memperdulikannya sedikitpun, Dara menangis sejadinya,
"Mengapa kamu berubah seperti ini mas,mengapa?apa sebesar itu kah kebencian mu padaku sekarang,hingga kamu tega menyiksa aku untuk setiap waktumu"
Tangis Dara pun pecah,dia tidak mampu menahan air matanya yang mungkin sudah mulai mengering karena terlalu sering menetes.
"Aku akan selalu terima semua perlakuanku mas,tapi aku mohon maafkan aku,aku sangat mencintaimu mas"
Lanjut Dara berbicara sendiri dengan penuh linangan air mata.
"Aku akan tetap mempertahankan cinta kita,sampai kamu menyadari jika aku benar-benar tulus mencintaimu "
Tangis kesedihan Dara akan cintanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 62 Episodes
Comments
khazanah
sad 😭
2023-02-18
0
barokah
ayo up donk ka...kita sdh penasaran dgn kelanjutannya
2022-12-24
1
Qirani❤️
lanjut Kaka..
pasti ini ada trailer nya ya?? aku suka ❤️❤️❤️ love deh buat author satu ini 🥰🥰
2022-11-02
1