Sadarnya Reiner

Reiner terus berteriak mencari Dara, dia tidak terima jika Dara pergi dengan membawa anaknya, reiner tidak peduli dengan Dara, tapi dia tidak ingin jika Dara sampai memisahkan dirinya dengan anak yang masih ada dalam kandungannya.

Reiner pun mengira jika Dara pergi untuk memisahkan dirinya dengan calon anaknya.

"Aku tahu Dara, kamu pasti melakukan semua ini untuk membalaskan dendam mu padaku, aku tidak menyangka kamu akan bisa melakukan ini padaku Dara"

Ujar reiner dalam kemarahannya pada Dara.

Reiner pun bergegas untuk mencari Dara.

Kemanapun akan dia cari, Reiner membuka ponselnya dan melihat ada panggilan tidak terjawab dari Sadam.

Reiner pun berpikir mungkin Sadam tahu dimana Dara.

Reiner pun coba menghubungi Sadam, namun tak ada jawaban, Reiner memutuskan untuk menyusul Sadam ke rumahnya.

Reiner melakukan mobilnya dengan kecepatan yang tinggi agar bisa segera sampai ke rumah Sadam.

Namun setelah sampai di depan gerbang, Reiner melihat rumah Sadam sangat sepi seperti tidak berpenghuni.

"Apa mungkin Dara ada disini?"

Pikir Reiner melihat suasana rumah Sadam yang gelap dan sepi.

Saat itu waktu menunjukan pukul 5 pagi, suasana rumah memang nampak sepi, Reiner pun akhirnya memilih untuk mencari Dara ke tempat lain, namun saat dirinya hendak masuk kedalam mobil, tiba-tiba saja, Reiner melihat rumah tengah rumah Sadam menyala, terlihat dari jendela seorang wanita berada di dalam rumahnya.

"Dara, tidak salah lagi, pasti itu dara"

Mengingat kebiasaan Dara yang selalu bangun di jam seperti ini untuk menyiapkan makan dan minum untuknya, membuat Reiner yakin jika wanita di dalam rumah Sadam adalah Dara.

Reiner pun perlahan menuju rumah Sadam untuk memastikan nya lebih jelas lagi, Reiner melihat di balik tirai jendela yang sedikit terbuka dan memang Dara lah yang ada di dalam.

Dengan segera, Reiner pun mengetuk pintu rumah Sadam untuk masuk.

Tok tok tok...

Dara yang saat itu sedang memasak air hangat untuknya terkejut saat mendengar suara ketukan pintu,

"Siapa yang datang di pagi buta seperti ini? Apa mungkin Sadam?"

Pikir Dara, kemudian dengan menahan perutnya yang semakin berat dan membesar, Dara pun perlahan berjalan menuju pintu depan dan membukakan pintu.

Betapa terkejut Dara saat melihat Reiner saat ini ada di hadapannya.

"Kau..."

Dara tidak mampu melanjutkan ucapannya, dia coba menutup kembali pintu rumah Sadam namun berhasil di halai Reiner yang marah padanya karena telah pergi meninggalkannya.

"Pergi, pergi kamu dari sini"

Dengan sekuat tenaga Dara terus menutup pintu rumah, namun kekuatannya kalah besar dengan tenaga yang dimiliki Reiner sebagai laki-laki.

Reiner berhasil membuka pintu dan membuat Dara mundur,

Dara sangat ketakutan, dia takut Reiner akan menyiksanya lagi seperti sebelumnya.

"Untuk apa kamu kesini? Bukankah ini yang kamu inginkan?"

Tanya Dara pada Reiner dengan nada tinggi.

Reiner tidak menjawab semua pertanyaan Dara, dia hanya terus berusaha untuk mendekatinya.

"Jangan dekati aku, aku mohon, aku tidak akan memaksamu lagi untuk mencintaiku Rei, aku mengalah, aku akan pergi dari kamu untuk selamanya, aku tidak akan pernah mengganggu hidup kamu lagi"

Pinta Dara pada Reiner untuk tidak mendekatinya.

Mendengar semua itu, Reiner pun terkejut, dia memang membenci Dara tapi dia tidak ingin Dara sampai pergi darinya.

"Jadi ini yang kamu inginkan? Kamu ingin pergi dariku Dara? Tidak akan aku biarkan kamu pergi meninggalkan aku"

Jawab Reiner dengan menarik tangan Dara dengan kasar.

"Lepaskan aku, lepaskan aku mohon"

Dara memohon pada Reiner untuk melepaskannya dan membiarkannya pergi.

Namun seketika Reiner langsung memeluk Dara hingga membuatnya diam membatu dalam pelukannya.

Reiner memeluk Dara dengan sangat erat hingga dia tak mampu bergerak, Reiner tidak mau melepaskan pelukannya pada Dara karena dia tidak ingin sampai Dara pergi darinya dan membawa anaknya.

Reiner memeluk Dara hanya karena dia ingin membuatnya tenang.

Sama dengan pelukannya dulu, dimana Dara memeluk Reiner disaat dirinya terpuruk atas apa yang menimpa ibunya di masa lalu.

Pelecehan yang Reiner lakukan pada Amira terjadi pada ibunya, dimana saat itu, Bu Siska sedang ada jam kerja di luar kota yang masih belum selesai, nahas suasana kota yang Bu Siska datangi masih sangat rawan aksi kejahatan, hingga pada akhirnya terjadilah musibah yang menimpa Bu Siska.

Dimana saat itu Bu Siska yang sendirian tinggal di sebuah penginapan di satroni oleh sekelompok perampok yang hendak mencuri barang berharga miliknya dan lembaganya.

Pengamanan yang kurang aman membuat penginapan Bu Siska akhirnya berhasil di rampok, namun yang lebih menghawatirkan lagi, setelah perampok berhasil menguras semua barang berharga miliknya, mereka juga melecehkan Bu Siska yang sendirian.

4 pria menggilir Bu Siska tanpa memberi ampun, meski Bu Siska memohon untuk melepaskannya.

pasca kejadian itu, Bu Siska mengalami depresi berat dan mengandung benih perampok yang melecehkannya.

Sungguh kejadian yang membuat Reiner mengingat kejahatannya pada Amira dulu.

Reiner pun marah dan tidak terima melihat ibunya terpuruk dan depresi hingga terpaksa harus di rawat di rumah sakit jiwa.

Kemudian Dara pun hadir dalam hidup Reiner dan berhasil membuatnya menyesali semua kejahatannya pada Amira di masa lalu, perlahan sikap Reiner pun berubah seiring berjalannya waktu.

Ditemani Dara, kini Reiner berhasil menjadi manusia yang baik, dan seiring kedekatan nya dengan Dara setiap hari, membuat nya mulai jatuh hati padanya, semua perhatian dan kasih sayang yang selalu Dara berikan pada keluarganya membuat Reiner akhirnya memutuskan untuk mencintai Dara dan menikahinya.

Dara menjelma sebagai malaikat yang turun dari langit untuk hidupnya, Dara yang sebelumnya menjadi dokter pribadi pak Dirga, kini dia juga harus merawat Bu Siska yang masih depresi.

***

Pelukan Reiner kali ini pada Dara adalah sebuah rencana agar Dara tidak pergi darinya, karena dia masih membutuhkan Dara, meski setiap hari dia selalu menyiksa Dara dengan segala tingkah dan ucapannya.

Cinta Dara pada Reiner sudah terlanjur tumbuh begitu besar hingga dia mampu bertahan menghadapi perangai kasar Reiner padanya.

"Entah kenapa aku tidak bisa pergi darimu mas, ingin sekali aku mengakhiri semua ini, tapi kenapa kamu tidak memutuskan hubungan kita jika memang kamu membenciku"

Tanya hati Dara setiap mengingat akan takdirnya karena telah mencintai Reiner.

Kesalahan terbesar Dara ialah jatuh cinta pada Reiner,

Reiner pemuda yang telah menyebabkan kematian adiknya.

Reiner dan kedua temannya yang telah melecehkan adiknya hingga dia depresi dan meninggal.

Niat awal Dara masuk di kehidupan Reiner sebenarnya ingin membalaskan dendam atas kematian sang adik yang bernama Ameera.

Ameera dilecehkan oleh tiga pria hingga hamil dan depresi,

Ameera adalah satu-satunya keluarga Dara yang dia miliki setelah sang ibu tiada.

Ameera yang depresi akhirnya di rawat di rumah sakit jiwa, karena mentalnya memang terguncang hebat setelah peristiwa naas itu terjadi.

Dara yang beridentitas asli Sukma Darmawati adalah putri pertama dari pasangan Bu Rania dan pak Wisnu,

Asisten rumah tangga di kediaman Reiner kala itu.

Sukma

Ya itulah nama asli Dara yang sebenarnya, nama sebelum dirinya harus operasi plastik karena kecelakaan yang merenggut wajah dan identitas aslinya.

Sukma yang pada hari sebelum terjadinya kecelakaan ingin melaporkan kasus pelecehan yang menimpa adiknya ke polisi.

Pada saat dia melaporkan kasus itu, polisi menolak laporan Sukma, karena dia tidak mempunyai cukup bukti untuk kasus tersebut.

" Maaf sekali nona, kami tidak bisa memproses laporan anda, karena anda tidak mempunyai cukup bukti untuk kami menyelidiki kasus ini"

Penolakan sang polisi membuat hati Sukma kecewa.

"Tapi pak, adik saya bisa menjadi buktinya, dia sangat terpukul dan depresi, bapak bisa lihat sendiri keadaannya"

Sukma terus berusaha untuk keadilan bagi adiknya, namun polisi tetap menolak untuk menerima laporan Sukma.

Dengan langkah yang kecewa karena penolakan sang polisi, Sukma pun bertekad untuk mencari bukti demi mengungkap siapa pelaku yang telah melecehkan adiknya itu.

Sukma bersumpah demi sang adik dan keluarganya, dia akan mengungkap semua kebenarannya, dan akhirnya diapun mulai mencari bukti.

Sukma akhirnya berhasil mendapatkan bukti kejahatan 3 pemuda yang telah melecehkan adiknya,

Dia berniat akan langsung membawa bukti itu ke kantor polisi,

Namun ternyata langkah Sukma diketahui oleh Rio ,salah satu pemuda yang telah melecehkan adiknya sampai dia harus dirawat di rumah sakit jiwa karena depresi,

Rio langsung menghubungi Reiner dan Sadam yang juga terlibat dalam pelecehan Amira,adik Sukma,

Reiner menyuruh seluruh anak buahnya untuk menangkap Sukma,

"Tangkap Sukma,habisi dia dan jangan sampai lolos,,"

Perintah Reiner pada semua anak buahnya,

Rio dan anak buah Reiner terus mengejar Sukma,

Sukma yang kala itu merasa di buntuti,keluar dari taksinya,Sukma langsung bersembunyi dibalik pohon besar di dalam hutan,Sukma melihat Rio dan anak buahnya sedang mencari dirinya,

"Apa mungkin mereka tahu,kalau aku membawa bukti ini"

Sukma memegang erat kartu memori kecil berisi rekaman CCTV kala ketiga pemuda itu sedang menyeret Amira kedalam gudang untuk mereka lecehkan,

"Aku harus bisa memberikan bukti ini secepatnya ke kantor polisi,karena hanya bukti ini yang bisa memberi keadilan untuk adikku,dan membuktikan bahwa mereka bersalah"

Ucap Sukma dalam hati,

Sukma pun segera melarikan diri dari kejaran anak buah Rio,Sukma berlari sekencang mungkin,namun langkahnya terlihat oleh salah satu anak buah Rio,

"Itu dia gadis itu"

Tunjuk salah satu anak buah Rio ke arah Sukma berlari,

"Kejar dia,jangan sampai lolos"

Teriak Rio memerintahkan anak buahnya untuk mengejar Sukma,

Mereka semua pun mengejar Sukma,

Sukma semakin cepat berlari,Sukma harus segera pergi ke kantor polisi,

"Aku harus kuat,"

Suara hati Sukma berbicara ketika langkahnya mulai melemah,

Terbayang wajah adiknya yang tersiksa setelah pelecehan itu terjadi,Amira yang menyiksa dirinya karena depresi berniat untuk mengakhiri hidupnya,

Amira yang tak kuasa melihat dunia karena semua menghina dan menyebutnya wanita murahan,

Itu sebabnya Amira menjadi tidak waras,

"Amira,kakak akan berjuang demi kamu"

Ucap hati Sukma menguatkan dirinya,

Dan tiba-tiba saja,saat berlari,kaki Sukma tersandung batu hingga dia terjatuh dan berdarah,

"Aw..."

Langkahnya pun terhenti,

"Aku harus bisa lolos dari kejaran mereka"

Sukma terus berpikir,meski kakinya kini sulit untuk diajar berlari,

Dan tiba-tiba saja,saat Sukma coba berdiri dengan segenap kekuatan yang tersisa,

Rio menangkap Sukma dari belakang tanpa melepaskannya,

"Mau lari kemana kau,serahkan bukti itu"

Dengan cengkraman yang kuat Rio membuat tangan Sukma kesakitan,

"Lepaskan aku lepaskan"

Sekuat tenaga Sukma coba melepaskan cengkraman Rio padanya,

"Tidak akan aku lepaskan sebelum kau memberikan bukti itu"

Jawab Tio,

"Tidak akan,sampai kapanpun aku tidak akan memberikan bukti ini kepadamu,kau akan membusuk di penjara,ingat itu"

Sukma dengan tegas tidak ingin memberikan bukti itu pada Rio,

"Baiklah kalau kau memaksa,bawa dia,"

Rio memerintahkan anak buahnya untuk menyeret Sukma hingga ke sisi tebing,

Sukma terus meronta berontak berharap bisa lepas dari cengkraman anak buah Rio,dia juga terus berteriak minta tolong,berharap ada orang yang mendengarnya,

"Tolong,,siapapun tolong aku"

Teriak Sukma dengan lantang,

"Tidak akan ada yang menolong mu Sukma,jadi jika kau memang menyayangi nyawamu,berikan bukti itu,kalau tidak maka dengan terpaksa aku harus menghabisi mu"

Jawab Rio terus memaksa Sukma untuk menyerahkan bukti video tentang dirinya dan kedua temannya yang telah melecehkan Amira adiknya Sukma,

"Lebih baik aku mati daripada aku harus menyerahkan bukti itu kepadamu"

Meski nyawa Sukma sudah diujung tebing,Sukma masih kekeuh dengan prinsipnya,

Hingga saat anak buah Rio sedikit lengah,

Sukma menendang mereka dan berhasil melepaskan dirinya,

"Bodoh,

Kejar dia,jangan sampai dia lolos"

Rio sangat marah pada semua anak buahnya,karena tidak bisa menjaga Sukma,

Merekapun kembali mengejar Sukma,

Sukma berlari sekencang mungkin,dia tidak melihat kearah belakang,yang dia pikirkan saat ini,dia harus segera lolos dari kejaran anak buah Rio dan segera memberikan bukti itu kepada polisi,

"Itu dia,cepat kejar"

Teriak Rio mengejar Sukma,

Sukma merasa lega,akhirnya dia menemukan jalan dari hutan itu,dia terus berlari sekencang mungkin agar bisa keluar dari kejaran anak buah Rio,

"Cepat cepat,kejar dia,jangan sampai dia keluar dari hutan ini,cepat"

Rio semakin marah karena Sukma hendak berlari ke jalan raya,

Sukma terus berlari tanpa memperdulikan kakinya yang terus bercucuran darah,

Hingga selang beberapa menit saat dirinya terus berlari dan berhasil keluar dari hutan,tiba-tiba saja mobil yang melaju dengan sangat kencang,menabrak tubuh Sukma hingga terlempar sekian meter,

"Kick.."

Suara rem mobil begitu terdengar sangat keras di telinga mereka yang mengejar Sukma,

Mereka menyaksikan sendiri bagaimana tubuh Sukma terlempar begitu jauh dari mobil tersebut,

"Bukk"

Tubuh Sukma mendarat dengan sangat keras,hingga tubuh dan tulang di tubuhnya patah,

Mobil yang menabraknya pun pergi tanpa bertanggung jawab karena telah menabrak seseorang,

Rio dan anak buah yang melihatnya pun terkejut melihat tubuh Sukma yang sudah tak sadarkan diri karena tertabrak laju mobil yang sangat kencang di hadapan mata mereka,

"Bagaimana ini bos?"

Tanya salah seorang anak buah Rio,

"Ini lebih bagus,pekerjaan kita sudah selesai,kita tidak perlu mengotori tangan kita untuk menghabisinya"

Jawab Rio dengan senyum licik penuh kemenangan,

Semua anak buahnya pun tertawa menang menyaksikan tubuh Sukma yang sudah rusak tak sadarkan diri,

Merekapun pergi dari tempat itu sebelum ada yang melihat mereka,

Rio memberi kabar kepada Reiner kalau mereka sudah berhasil menghabisi Sukma,

Dan kabar itu tentunya sangat membuat Reiner bahagia,

"Jadi kau sudah berhasil menghabisi Sukma,hahaha bagus,jangan lupa,bawa bukti video itu kepadaku"

Pinta Reiner pada Rio

"Kau tenang saja bos,video itu sudah tidak akan bisa terselamatkan"

Jawab Rio mengingat tubuh dan wajah Sukma yang hancur,diapun menyimpulkan bahwa bukti video pelecehan mereka juga pasti sudah hancur,

"Baiklah kalau begitu,aku percayakan semua ini kepadamu"

Reiner pun menutup telponnya dan merayakan kemenangannya,

"Sukma,akhirnya kau kalah"

Ucap Reiner mengingat semua perkataan Sukma sehari sebelum kejadian tadi terjadi,

Sukma menemui Reiner dan mengancamnya akan menjebloskan dirinya membusuk didalam penjara,

"Sebentar lagi kau akan membusuk didalam penjara"

Ucap Sukma pada Reiner,

Reiner yang kala itu masih belum berpikir rencana untuk menghabisi Sukma,merasa takut dengan ancamannya,

Reiner hanya terdiam dengan semua yang Sukma katakan kepadanya,

Reiner khawatir, karena Sukma memiliki bukti untuk menjebloskannya kedalam penjara,

Terpopuler

Comments

khazanah

khazanah

kasihan sekali bu siska

2023-02-25

0

lihat semua
Episodes
1 Air mata Dara
2 haruskah ku pergi
3 kehilangan
4 Sadarnya Reiner
5 Reiner putra dirgantara
6 meninggalnya ibu Sukma
7 ayah Rio meninggal
8 kembali histeris
9 pertemuan dengan nek Nilam
10 mimpi buruk Reiner
11 pencarian bukti
12 titik terang
13 bukti kejahatan Reiner
14 tawaran pak Dirga
15 bukti yang di curi
16 mencari bukti baru
17 bergegas ke kantor polisi
18 firasat buruk Amira
19 tembakan Rio
20 terlemparnya Sukma
21 kemana ka Sukma
22 dokter Rafi penyelamat nyawa Sukma
23 siapakah aku?
24 hampir ketahuan
25 Sunita
26 Cucu kandung pak Dirga
27 wajah baru Sukma
28 Amira kontraksi
29 tidak tega
30 kematian palsu
31 kematian Amira
32 segera bertemu dengan Amira
33 Segera pulang
34 Baby Sukma dirgantara
35 Kecelakaan pak Dirga
36 Mengambil darah A
37 Tatapan Reiner
38 Sindiran dr Rafi
39 Langkah awal
40 Pak Dirga sadar
41 Menjenguk Amira
42 Awan menghitam
43 Janji Dara
44 Tangis dr Dara
45 Foto Sukma dan Amira
46 Masuk dalam perangkap
47 Pak Dirga bisa pulang
48 Suster Mery
49 Kecurigaan Reiner
50 Siapa Vidia
51 Teror part 1
52 Paket boneka mati
53 Rencana berhasil
54 Kembalinya Amira
55 Terungkap
56 Jebakan untuk Rio
57 Harus merasakan apa yang Amira rasakan
58 Sosok itu kembali
59 Sedikit titik terang
60 Menyerahkan diri
61 Kabar duka
62 Sukma masih hidup
Episodes

Updated 62 Episodes

1
Air mata Dara
2
haruskah ku pergi
3
kehilangan
4
Sadarnya Reiner
5
Reiner putra dirgantara
6
meninggalnya ibu Sukma
7
ayah Rio meninggal
8
kembali histeris
9
pertemuan dengan nek Nilam
10
mimpi buruk Reiner
11
pencarian bukti
12
titik terang
13
bukti kejahatan Reiner
14
tawaran pak Dirga
15
bukti yang di curi
16
mencari bukti baru
17
bergegas ke kantor polisi
18
firasat buruk Amira
19
tembakan Rio
20
terlemparnya Sukma
21
kemana ka Sukma
22
dokter Rafi penyelamat nyawa Sukma
23
siapakah aku?
24
hampir ketahuan
25
Sunita
26
Cucu kandung pak Dirga
27
wajah baru Sukma
28
Amira kontraksi
29
tidak tega
30
kematian palsu
31
kematian Amira
32
segera bertemu dengan Amira
33
Segera pulang
34
Baby Sukma dirgantara
35
Kecelakaan pak Dirga
36
Mengambil darah A
37
Tatapan Reiner
38
Sindiran dr Rafi
39
Langkah awal
40
Pak Dirga sadar
41
Menjenguk Amira
42
Awan menghitam
43
Janji Dara
44
Tangis dr Dara
45
Foto Sukma dan Amira
46
Masuk dalam perangkap
47
Pak Dirga bisa pulang
48
Suster Mery
49
Kecurigaan Reiner
50
Siapa Vidia
51
Teror part 1
52
Paket boneka mati
53
Rencana berhasil
54
Kembalinya Amira
55
Terungkap
56
Jebakan untuk Rio
57
Harus merasakan apa yang Amira rasakan
58
Sosok itu kembali
59
Sedikit titik terang
60
Menyerahkan diri
61
Kabar duka
62
Sukma masih hidup

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!