Malam Kejadian

Seketika Darla memalingkan wajahnya melihat James hanya memakai handuk saja. Dia tak merusak matanya dengan memandang terlalu lama tubuh James yang penuh tato itu. Jujur saja walaupun James tampan namun entah kenapa masih tetap kalah dari Eslin' pujaan hatinya. Menurut Darla' Eslin semakin tua semakin bertambah berkharisma. Membayangkan wajah Eslin membuat Darla merindukannya.

"Hei, ambilkan aku baju!" James berkata nyaring karena tak melihat ada pakaian disiapkan Darla. Mendengar suara James. Darla beralih melirik James kemudian tanpa banyak kata berjalan cepat menuju walk in closet.

Sesampainya di dalam Darla segera mengambil pakaian malam James kemudian bergegas keluar dari ruangan tersebut.

"Cepat pakai bajumu, Eslin," kata Darla sembari menaruh pakaian berbahan satin itu di atas kasur.

Satu alis James terangkat sedikit."Eslin?"

Darla segera tersadar karena telah salah mengucapkan nama orang yang terukir dihatinya. Dengan cepat Darla menatap James.

"Maaf, maksudku James, cepat pakai bajumu," ucap Darla dengan mengaruk kepalanya sedikit.

"Dia pacarmu?" tanya James datar tanpa ekspresi sedikitpun.

"Bukan, dia calon suamiku!" kata Darla dengan lantang. Tiba-tiba senyum evil terpatri di wajah James.

"Apa calon suamimu itu Breslin?" tanyanya dengan seringai tajam yang tak hilang sedari tadi diwajahnya.

Mendengar perkataan James. Darla nampak kebingungan. Bagaimana James bisa tahu nama panjang Eslin. Mengapa pria ini mengetahui banyak tentang latar belakang keluarganya. Apalagi tadi James mengatakan mengenal pamannya.

"Bagaimana kau tau? Apa dia temanmu? Atau–"

"Dia bukan teman ataupun musuhku," potong James cepat. Ia menjeda kalimatnya sesaat. Kemudian kembali berucap. "Bukan kah Eslin sudah memiliki istri?"

Perkataan James barusan membuat Darla tercengang. Siapa pria ini? Mengapa dia sangat mengetahui seluk beluk orang terdekatnya. Apa semua mafia selalu seperti itu, pikir Darla sejenak.

"Iya, hm tapi sebentar lagi mereka akan segera bercerai!' sahut Darla lagi dengan lantang.

Mendengar hal itu James malah tersenyum tipis. "Kau ini wanita paling bodoh yang pernah aku temui." James menyeka cepat air yang masih menetes di dadanya.

"Apa maksudmu?" Darla memalingkan muka. Dia malah membayangkan James adalah Eslin dan lebih parahnya berhalusinasi yang tidak-tidak tentang Eslin.

"Pikir saja sendiri mengapa aku mengatakan kau wanita bodoh." James melepas cepat handuk yang melilitkan di pinggangnya secara bersamaan pula ia berkata,"Berbalik lah dan tutup matamu!"

Darla melakukan perintah James. Beruntung otak cerdasnya mengingat aturan nomor 50 tentang tata cara menghadapi James ketika ia selesai membersihkan diri. Wanita itu semakin di buat penasaran apa yang terjadi semalam. Entah mengapa perasaan Darla sangat tak karuan takut jika perbuatannya malah membuat Eslin semakin menjauhi dirinya.

"Sudah belum?" tanya Darla ketika tak mendengar lagi bunyi grasak-grusuk di belakang tubuhnya.

"Hmm," James membalas dengan berdeham rendah.

Secepat kilat Darla memutar tubuhnya. Kemudian tanpa sadar mendekati kasur James.

"Stop! Apa yang kau lakukan?! Kau lupa dengan aturan nomor 200?" James mengingatkan kembali aturan di dalam buku keramat miliknya.

Darla tergugu sebab melupakan point terpenting ketika berada di dalam kamar James.

"Hehe, sorry. Jadi apa yang terjadi semalam? Cepat katakan James," katanya tanpa rasa bersalah sedikitpun.

Satu alis James terangkat melihat Darla sangat antusias ingin mendengar kejadian yang terjadi di antara dirinya dan Darla. Bukannya langsung membalas perkataan Darla. James malah menyambar sepuntung rokok di atas nakas. Kemudian berjalan menuju sofa di dekat dinding kamar.

"Jam–" Perkataan Darla terhenti saat mendapatkan tatapan tajam dari James.

"Bisakah kau bersabar sedikit, ikuti aturanku maka kau akan tetap hidup!" James menyalakan pematik dengan cepat dan mendekatkan api ke ujung benda mini tersebut.

"Oke, maaf James. Hanya saja–"

"Berisik!" Untuk kesekian kalinya James memotong ucapan Darla. Ia menghembuskan asap ke udara. Asap mengepul di ruangan membuat Darla merasakan sesak.

"Ough, ough, ough!" Darla terbatuk-batuk sembari mengibaskan tangannya ke udara. Melihat pergerakkan Darla, James malah bersemangat menghembuskan asap rokok.

"Dasar lemah!" kata James lalu mematikan sepuntung rokok ketika melihat muka Darla mulai pucat. Dia tak mau saja wanita itu merepotkannya nanti jika sampai pingsan.

"Apa kau sudah siap mendengarkan?" Saat ini James dapat melihat Darla tengah mengatur pernafasannya.

Mendengar perkataan James barusan. Darla beralih menatap James kemudian berkata,"Sudah, katakan lah aku siap mendengarkan." Darla hendak berjalan ke sofa ingin bergabung bersama James.

"Siapa yang menyuruhmu ke sini? Kau duduk di lantai! Ingat Darla, kau hanya asistenku di sini."

Perkataan James barusan berhasil membuat hati Darla perih. Ingin sekali dia berteriak dan mengatakan, 'Ceraikan saja aku!' Monolog Darla di dalam hati sembari mundur beberapa langkah lalu duduk di lantai dengan bersila.

"Coba kau ingat-ingat, setelah kau salah mengambil minuman Kepalamu pusing Kan?" James hendak memulai penjelasannya.

Darla enggan menyahut. Tengah mengingat-ingat kepingan-kepingan kejadian semalam. Seketika ia segera tersadar akan satu hal. Mengapa James bisa tau jika dia mengambil minuman.

"Bagaimana kau bisa tau kalau aku salah mengambil gelas?"

"Tentu saja, aku tahu karena aku tak sengaja melihat orang yang kau suruh menabur serbuk di minuman tapi kau malah mengambil gelas yang salah."

"Tapi mengapa kau bisa tau? Apa kau menguntitku?" Darla dengan percaya diri melontarkan sebuah pertanyaan.

"Menguntit? Untuk apa? Aku hanya tak sengaja mendengar obrolanmu dengan Pacito yang nyaring itu. Aku penasaran mengapa ada wanita sepertimu mau memisahkan orang yang sudah beristri. Asal kau tau Darla. Ketika kau pingsan Eslin tidak mengangkatmu sama sekali malahan dia asik berbicara bersama istrinya. Dan kau harus tau juga kalau Eslin dan Esme memintaku memapahmu ke kamar di atas bar. Tapi sayangnya ketika di dalam kamar kau malah menyerang ku terlebih dahulu. Bagi seorang pria siapa yang tak tergiur melihat badanmu itu, aku hanya membantumu melepaskan hasratmu."

Mendengar perkataan James barusan. Seketika jantung Darla mencelos. Sekarang ia dapat mengingat dengan jelas kejadian semalam kala James memapahnya, ia yang terlebih dahulu merayu James.

"Tapi, apa Eslin tak memeriksaku atau melihat keadaanku..., maksudku...." ucap Darla dengan lirih. Mengapa Eslin begitu mempercayai James.

"Eslin memeriksamu, bahkan dia tau kalau kita tidur bersama."

"Apa?! Eslin tau? Kau bohong, Kan?"

"Oh, come on Darla, mengapa kau begitu bodoh. Apa kau penasaran mengapa Eslin mempercayaiku?" James beranjak dari sofa, berjalan perlahan mendekati Darla yang sekarang matanya nampak berkaca-kaca.

"Kau ini wanita yang sangat, sangat bodoh. Asal kau tau jika pamanmu ditakuti di LA. Maka aku adalah orang yang paling di takuti di seluruh Rusia. Eslin hanyalah seujung kuku ku! Aku bisa membuatnya jatuh miskin dalam sekejap mata. Dan aku sangat membenci wanita sepertimu yang melakukan segala macam cara untuk mendapatkan apa yang diinginkannya."

James menjeda ucapannya sesaat ingin melihat respon Darla yang tengah menundukkan wajahnya.

"Tapi, untungnya Eslin cukup pintar karena tak bisa di tipu dirimu. Kau mau tau kenapa Eslin tak mencintaimu, karena istrinya jauh lebih cantik darimu, maksudku dari segi apa pun itu Esme lebih unggul ketimbang dirimu yang bodoh ini. Esme kaya dan berpendidikan bahkan mendapatkan penghargaan sebagai CEO terpintar di LA. Kedua orangtuanya juga orang terpandang. Sedangkan kau hanya penjual makanan yang aku sendiri pun tak tau makanan apa itu."

Darla mengangkat wajahnya kemudian melayangkan tatapan tajam dan dingin.

"Terserah kau mau mengatakan apa pun tentang diriku, tapi yang jelas, aku mendirikan bisnisku dengan hasil jerih payahku sendiri." Darla beranjak kemudian berlalu pergi. Sementara itu, James menatap kepergian Darla dengan tersenybberterp

Terpopuler

Comments

tria sulistia

tria sulistia

james itu sebenarnya baik. menjauhkan Darla dari niatan menjadi pelakor

2022-11-06

0

Surati

Surati

c'mon Darla jadilah wanita yg kuat, jgn menyerah sama si James

2022-11-05

0

🌹🌹🍀🍀Edelweis🌻🌻🌈🌈

🌹🌹🍀🍀Edelweis🌻🌻🌈🌈

like and komen nih...

2022-11-05

0

lihat semua
Episodes
1 Malam Kelabu
2 Pria Misterius
3 James Vardy
4 Aturan di Mansion
5 Katakan Padaku
6 Malam Kejadian
7 Babu James
8 Keributan di Dapur
9 Aneh Bin Ajaib
10 K.O
11 Bertemu Diego
12 Godaan [Revisi]
13 Apa Yang Terjadi
14 Kucing dan Anjing
15 Mama Mertua Coming
16 Ada Hubungan Apa
17 Terbakar Api Cemburu
18 Di Bawah Sinar Rembulan
19 Bayi Besar
20 Sisi Lain James
21 Pelajaran Untuk Darla
22 Tendangan Kungfu Darla
23 Darla di Usir
24 Di Mana Darla
25 Abaikan
26 Lembah Kenikmatan [18++]
27 Perjelas Status
28 Pergi Ke Pesta
29 Berjumpa Eslin
30 Apa Kau Mencintainya?
31 Mantan Terindah
32 Kau Harus Cemburu
33 Penyerangan di Street Corner
34 Nama Yang Tak Asing
35 Siuman
36 Unik
37 She Mine!
38 I Found You
39 Apa Maumu
40 Berurusan Dengan Orang Yang Salah
41 Di Sekap
42 Kabur
43 Di Mana Darla
44 Dalam Kegelapan Malam
45 James Murka
46 Kritis
47 Bertahan lah, Dear
48 Kelinci Bar-Bar
49 Mimpi
50 Perkara Semur Jengkol
51 Kau Berbohong Padaku
52 Tidak Bisa Di Ajak Berkerjasama
53 Papa Sakit
54 Berjumpa Papa Mertua
55 Sederajat
56 Apakah Layak
57 Makanan Apa Ini
58 Menyingkirkanmu
59 Jangan Mengganggu Menantuku
60 Gengsi
61 James Tak Berhak Bahagia
62 Memaafkan
63 Ngidam
64 Kembalilah Padaku
65 Aku Mencintaimu
66 Terlalu Senang
67 Pemenang Giveaway dan Promosi Novel Baru
68 Anak Kembar Tuan Dingin
69 Promo Novel Baru
Episodes

Updated 69 Episodes

1
Malam Kelabu
2
Pria Misterius
3
James Vardy
4
Aturan di Mansion
5
Katakan Padaku
6
Malam Kejadian
7
Babu James
8
Keributan di Dapur
9
Aneh Bin Ajaib
10
K.O
11
Bertemu Diego
12
Godaan [Revisi]
13
Apa Yang Terjadi
14
Kucing dan Anjing
15
Mama Mertua Coming
16
Ada Hubungan Apa
17
Terbakar Api Cemburu
18
Di Bawah Sinar Rembulan
19
Bayi Besar
20
Sisi Lain James
21
Pelajaran Untuk Darla
22
Tendangan Kungfu Darla
23
Darla di Usir
24
Di Mana Darla
25
Abaikan
26
Lembah Kenikmatan [18++]
27
Perjelas Status
28
Pergi Ke Pesta
29
Berjumpa Eslin
30
Apa Kau Mencintainya?
31
Mantan Terindah
32
Kau Harus Cemburu
33
Penyerangan di Street Corner
34
Nama Yang Tak Asing
35
Siuman
36
Unik
37
She Mine!
38
I Found You
39
Apa Maumu
40
Berurusan Dengan Orang Yang Salah
41
Di Sekap
42
Kabur
43
Di Mana Darla
44
Dalam Kegelapan Malam
45
James Murka
46
Kritis
47
Bertahan lah, Dear
48
Kelinci Bar-Bar
49
Mimpi
50
Perkara Semur Jengkol
51
Kau Berbohong Padaku
52
Tidak Bisa Di Ajak Berkerjasama
53
Papa Sakit
54
Berjumpa Papa Mertua
55
Sederajat
56
Apakah Layak
57
Makanan Apa Ini
58
Menyingkirkanmu
59
Jangan Mengganggu Menantuku
60
Gengsi
61
James Tak Berhak Bahagia
62
Memaafkan
63
Ngidam
64
Kembalilah Padaku
65
Aku Mencintaimu
66
Terlalu Senang
67
Pemenang Giveaway dan Promosi Novel Baru
68
Anak Kembar Tuan Dingin
69
Promo Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!