Rochman Dan Ginten
SEKEDAR KATA KATA SAJA:
Kita tau ketika di novel Konser Berdarah di Vila Kutukan Rochman berhasil dihilangkan oleh anak-anak Sutopo…
Tapi setelah itu Rochman muncul lagi di novel Indah Laminatingrum dan lanjutannya kemudian di novel Misteri dua penginapan.
Tetapi tidak ada yang tau sepak terjang Rochman setelah dimusnahkan oleh anak-anak Sutopo.
Nah untuk itu, saya akan ceritakan apa saja yang dilakukan Rochman.
Mulai setelah dia dimusnahkan sampai dia memiliki hotel Waji.
Juga cerita tentang bagaimana dia menjelma menjadi laki-laki kemayu yang mempunyai toko pakaian yang bernama Gemezzz hingga dia menjadi sosok gagah pemilik toko jual beli mobil.
Sosok Rochman ini memang misterius, dan memang belum saya ceritakan di novel sebelumnya..
Hanya saja karena novel Misteri Dua penginapan yang hampir tamat, maka saya putuskan untuk melihat dulu ke belakang… bagaimana sosok Rochman ini.
Apa saja yang dilakukan Rochman, dan apakah memang layak untuk dibunuh atau tidak hehehehe
Dan bagaimana juga cara mmbunuhnya…
Karena sungguh tidak mudah untuk membunuh atau memusnahkan Rochman..
Seperti diketahui sebelumnya Rochman bertemu dengan anak-anak Sutopo ketika mereka masuk ke dalam ruang bawah tanah Vila putih.
Saya agak lupa juga bagaimana mereka anak-anak Sutopo bertemu Rochman yang kala itu bernama Syalala.
Sebuah hantu jorok humu berperut jemblung dengan kuntila panjang ndlewer menyentuh Tanah dengan cairan nggilani yang selalu keluar dari ujungnya.
Kabarnya Rochman dulu adalah anak buah dari Mak Nyat Mani yang karena perbuatan buruknya dia akhirnya dibuang ke dalam ruangan bawah tanah vila putih.
Tetapi apakah seperti itu ceritanya….
Ya berdasarkan penuturan dulu dia adalah seperti itu… tapi kan katanya saja.
Tapi untuk kali ini saya tidak akan membahas Rochman pada zaman itu, yah gak penting jugalah…
Cerita ini akan saya mulai dari ketika Rochman dimusnahkan anak-anak Sutopo ketika mereka ada di ruang tengah vila putih hingga dia bertemu dengan Ginten dan bisa menjadi sehebat sekarang ini.
\============================
NAMA SAYA TOTOK
Aku berteriak kesakitan ketika anak-anak Sutopo mengerahkan tenaganya ke arahku..
Setelah itu semua yang kulihat hanya gelap… aku tidak bisa bernafas sama sekali…
Yang kurasakan adalah tubuhku berputar putar dan melayang tidak karuan….yang kurasakan saat ini tubuhku sangat ringan, tapi aku tidak bisa menggerakan tubuhku sama sekali.
Aku tidak paham apa yang akan terjadi pada diriku setelah ini, karena yang kurasakan kemudian adalah tubuhku yang seperti dihimpit oleh batu yang sangat berat.
Rasanya seperti aku ada ditengah-tengah sebuah batu yang sangat besar, hingga aku tidak bisa bernafas sama sekali.
Tidak hanya itu..tubuhku rasanya remuk… dan sebentar lagi aku sudah tidak sadarkan diri lagi!
Aku sudah tidak bisa menggerakan tubuhku sama sekali. tanganku, kakiku dan anggota tubuhku rasanya seperti kebas, dan mati rasa…
Aku pingsan!.
*****
“Dimana aku berada….?”
Aku masih lah Rochman.. aku masih berwujud manusia…
Yang kuingat sebelumnya.. aku sedang dikepung oleh teman-taman yang sudah kuhianati….
Aku bersandar pada sebuah pohon yang besar… tubuhku sangat lemah sehingga aku tidak bisa bergerak sedikitpun.
Hingga beberapa lama aku tetap duduk dengan bersandarkan pada sebuah pohon..
Untungnya kekuatan anak-anak Sutopo itu tidak sampai membuatku hilang.. aku hanya berpindah ke masa yang belum aku tahu..
Yang tadinya di hutan ini masih terang...sekarang sudah mulai gelap.. keliatanya malam akan tiba.
Tetapi aku masih belum bisa menggerakan tubuhku…
Aku berusaha mengingat apa yang terjadi dengan diriku, dan bagaimana dengan bosku Dimas juga, apakah dia juga sudah mati atau dikirim ke dimensi lain juga?
Ah masa bodoh dengan Dimas.. bahkan aku pernah dibunuh oleh dia juga kan… untungnya aku masih bisa hidup..
Tapi untungnya aku masih bisa hidup meskipun aku tidak tau ada dimana..
Malam hari ini lebih baik aku gunakan untuk istirahat, meskipun keadaan hutan ini benar-benar mengerikan, tapi paling tidak aku pernah menghadapi hal yang lebih mengerikan lagi sebelumnya.
*****
Sorot sinar matahari mengenai mataku.
Ternyata aku duduk di bawah pohon menghadap ke arah timur, sehingga sinar matahari pagi mengenai wajahku.
Kucoba untuk menggerakan tubuhku perlahan-lahan … ternyata bisa… aku harus mencari penduduk daerah sini untuk minta makan dan minum.
Setelah mencoba berdiri beberapa kali .. akhirnya aku bisa juga berdiri..
Hutan ini lebat.. Dan tempatku berada ini di antara tubuhan semak belukar dan pohon yang sangat besar..
Untuk saat ini aku harus mencari jalur setapak dulu.. atau jalur yang biasa dilewati manusia.
Mumpung masih pagi, aku harus mencari jalan untuk menuju ke sebuah pemukiman…
Setelah berjalan menembus semak dan tanaman-tanaman pakis yang berdaun besar akhirnya aku bisa keluar dari hutan.
“Hmmm aku rasanya pernah tau daerah ini… ini kan ada di pinggir semak padang savana.. dan disana itu kalau tidak salah ada sebuah desa”
Aku berjalan menembus padang savana.. padang savana ini hanya ada ilalang dan tanah kapur saja.
Kalau aku ke arah kanan mungkin bisa bertemu dengan desa tempat dulu aku dan teman-teman bertemu dengan anak-anak yang sedang melakukan KKN.
Tapi aku tidak tau ini tahun berapa.. ah pokoknya aku harus ke sana untuk bertemu dengan penduduk desa.
Setelah lama menyusuri padang yang sangat panas ini akhirnya dari kejauhan aku melihat sebuah perkampungan.
Aku semakin semangat untuk menuju ke are perkampungan itu, karena aku yakin disana itu adalah perkampungan tempat dulu aku dan teman-teman bertemu dengan anak KKN.
Padang savana ini memang luas, dan kalau tidak salah dulu aku aku pernah bohongin hantu-hantu Wildan, Ibor dan Gilank…
Dulu waktu disini sedang ada kegiatan pasar setan, aku pernah memanfaatkan jasa penjaga disini untuk memasukan teman manusiaku ke desa yang ditinggalkan itu.
“Heheheh aku masih ingat ketika ketiga hantu itu di perkosha oleh penjaga ghaib disini heheheh”
Sebenarnya enak juga berteman dengan mereka, mereka itu lucu dan pintar… tapi bagiku tidak ada masa depannya.. Aku tetap saja menjadi hal yang tidak jelas.
Hehehe aku masih ingat ketika di sebelah sana.. ketika aku harus selamatkan pak Tembol, akibat dia tidak bisa berlari dengan cepat sehingga ketinggalan dengan teman yang lainya.
Yah itu semua masa lalu yang indah… selama aku menjadi hal seperti ini, baru kali ini aku merasakan mempunyai teman yang lucu dan pintar.
“Ah desa itu sudah semakin dekat..”
“Aku penasaran.. Sekarang tahun berapa ya?”
Semoga masih sama dengan tahun ketika aku meninggalkan desa itu untuk menuju ke masa lalu hehehe.
Semak berduri tajam menggores telapak kaki dan sebagian kakiku, tapi tidak kupedulikan, yang paling utama adalah aku harus sampai ke desa itu dan meminta makan.
Sedikit lagi sudah nampak rumah-rumah yang berdempat dempet…
Telapak kakiku semakin berdarah darah ketika tidak sengaja aku menginjak batu yang runcing…
Tidak kurasakan rasa sakit yang menerpa kakiku, yang penting aku sampai di peradaban dengan selamat dulu saja.
“Akhirnya sampai juga di jalan masuk desa….”
Pagi hari ini desa ini nampak sepi…. aku lebih baik istirahat dulu di bawah pohon mangga yang besar ini sambil menunggu seseorang yang akan lewat disini.
Menunggu orang yang lewat di sini itu merupakan hal yang tidak aku sukai…
Tetapi untuk berjalan ke arah desa itu juga tidak mungkin, karena kaki kiriku sulit untuk digerakan akibat tadi terkena batu yang runcing.
Sik… kalau tidak salah di desa ini harusnya ada orang yang bernama Marwoto dan istrinya yang bernama Suparmi.
Tapi entahlah.. Mereka ada di desa ini atau di desa sebelah sana....ah tapi kan aku belum tau aku sekarang berada di tahun berapa.
Kalau aku ada di tahun ketika aku berkenalan dengan anak-anak KKN maka pasti mereka yang kusebutkan itu masih ada disini.
Ketika sedang menikmati sakitnya kaki.,tiba-tiba dari kejauhan aku lihat ada seorang laki-laki yang sedang berjalan menuju ke arah sini..
“Aku harus bisa meminta belas kasihan orang ini!”
Semakin dekat orang laki-laki itu denganku..
“Pak..tolong saya pak….”
“Kamu siapa mas.. dan dari desa mana?” kata orang itu sambil melihat pakaianku yang berbeda dengan dia
“K..kaki saya tadi terkena batu besar….tolong beri saya air untuk membersihkan kaki saya”
“Sampeyan dari mana mas.. apa habis melewati padang rumput itu?” tanyanya lagi
“Iya pak… saya dari seberang sana.. saya kesini untuk mencari kerabat saya”
“Siapa nama kerabat sampean mas” orang laki-laki itu kemudian jongkok di depanku
“Namanya Marwoto dan istrinya namanya Suparmi”
“Waduuh saya tidak kenal dengan mereka mas, saya soalnya bukan dari desa sini…saya mahasiswa yang KKN disini…
“Masalahnya selama saya KKN disini, tidak ada penduduk sini yang bernama Marwoto dan Suparmi”
“Atau mungkin mereka tinggal di desa sebelah sana”
“Berarti saya salah desa ini mas?”
“Kemungkin sampean salah desa mas.. “
“Atau begini saja…, saya coba untuk hubungi kepala desa dulu untuk membantu sampean, perkara tentang kerabat sampean nanti bisa ditanyakan ke pak kepala desanya”
“Ya sudah mas….terserah masnya saja….”
“Kalau begitu sampean tunggu disini dulu saja.. Eh ngomong ngomong nama sampean ini siapa mas?”
“Nama saya Totok”
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 51 Episodes
Comments
Yuli Eka Puji R
baru saja nanya kelanjutan rochman di sebelah tak cek kocek ohh udh ada dah kelewat jauhhhh
2022-11-29
0
Brinte
iya mba bashi....cover nya gimana gitu..serem tp lucu
2022-11-02
1
Annisa alma
eh aku lambat
2022-11-02
1