Aku Salah Jatuh Cinta

Aku Salah Jatuh Cinta

Bab 1 Velicia dan Ferdiansyah

"Minumlah obat herbal ini agar kamu bisa cepat hamil," ucap Bu Anisa dengan menyodorkan gelas yang berisi minuman herbal pada menantunya.

Velicia dengan berat hati mengambil gelas tersebut dan meneguk ludahnya ketika mencium bau aneh yang menyengat pada indera penciumannya.

"Minum! Jangan cuma dipelototi aja," tutur Bu Anisa yang seolah siap menerkamnya apabila perintahnya tidak dilakukan oleh Velicia.

Dengan susah payah Velicia meneguk sedikit demi sedikit obat herbal tersebut dan ditahannya agar tidak memuntahkannya.

Aku harus bisa menahannya. Please jangan muntah…, Velicia menyemangati dirinya sendiri dalam hatinya.

"Habiskan, jangan sampai ada yang tersisa! Obat ini mahal," ucap Bu Anisa sambil melipat kedua tangannya di depan dadanya.

Punya mertua serasa seperti dipantau sama mandor aja. Nasibku gini amat ya…, Velicia mengeluh dalam hatinya sambil meminum obat herbal tersebut dan matanya memperhatikan ibu mertuanya yang sedang menunggunya untuk menghabiskan obat herbal tersebut.

Velicia mengernyit dan badannya bergidik merasakan obat herbal tersebut. Dia tidak menyangka jika dirinya yang sangat anti dengan obat-obatan itu bisa meminum obat herbal demi menuruti kemauan dari ibu mertuanya.

Bu Anisa mengambil tas jinjing yang dia bawa dari rumahnya dan mengeluarkan isi dari dalam tas tersebut.

"Ini harus kamu minum setiap hari. Jangan sampai kamu tidak meminumnya atau membuangnya. Mengerti?" tutur Bu Anisa sambil meletakkan beberapa bungkus obat herbal yang dia ambil dari tas tersebut.

Velicia menatap nanar bungkusan obat herbal di atas meja makannya. Sungguh dia ingin mengatakan pada ibu mertuanya itu bahwa dirinya muak melihat obat-obat herbal yang dibawanya setiap satu minggu sekali.

Namun, apa daya dia tidak bisa melakukannya. Ibu mertuanya itu sangat dipercaya oleh suaminya. Hingga apa saja yang ibu mertuanya itu bicarakan pada suami Velicia, pasti semuanya dipercayainya tanpa mencari tahu kebenarannya.

"Maaf Bu, saya harus berangkat kerja sekarang," ucap Velicia sambil memakai blazer nya dan menjinjing tasnya.

Velicia mendekati ibu mertuanya itu dan dia mengambil tangannya untuk mencium punggung tangan tersebut.

"Mau sampai kapan kamu bekerja terus-terusan? Suamimu bisa mencukupi kebutuhanmu. Tetaplah di rumah, tidak usah bekerja agar kamu bisa cepat hamil," ucap Bu Anisa ketika punggung tangannya dicium oleh Velicia.

"Tapi Bu, pekerjaan ini sangat berarti bagi saya. Mas Ferdi juga sudah menyetujuinya. Dan pekerjaan saya tidak berat Bu, jadi Ibu tidak usah khawatir. Pekerjaan saya ini tidak akan membuat saya lelah," tutur Velicia sambil tersenyum manis pada ibu mertuanya.

"Buktinya kamu belum juga hamil kan? Mungkin saja jika kamu berhenti bekerja, kamu bisa langsung hamil," sahut bu Anisa dengan percaya dirinya.

Velicia sudah tidak bisa berkata-kata lagi. Dia sudah kalah, apapun yang akan dia katakan tidak berpengaruh pada ibu mertuanya karena ibu mertuanya itu selalu saja mempunyai jawaban yang tidak bisa dibantah.

"Saya berangkat dulu Bu. Apa ibu tidak pulang?" tanya Velicia sambil memakai sepatunya.

"Berangkatlah lebih dahulu, aku akan membersihkan tempat ini," jawab bu Anisa sambil berjalan ke arah dapur.

Klontang… klontang… klontang…

Suara itu berasal dari dapur. Dan Velicia yakin jika ibu mertuanya itu membersihkan semua yang ada di sana. Tak terkecuali makanan favoritnya, mi instant.

Velicia masih berdiri di sana. Di tempatnya sejak tadi memakai sepatunya. Dia menunggu ibu mertuanya itu keluar dari dapur untuk melihat barang-barang apa saja yang akan dibuangnya.

"Kok kamu masih ada di sini? Bukannya tadi kamu bilang akan telat?" tanya Bu Anisa sambil menenteng trash bag berwarna hitam yang akan dibuangnya ke tempat sampah yang berada di depan rumah mereka.

"Sini Bu, biar saya saja yang membuangnya," ucap Velicia sambil tangannya meraih trash bag tersebut dari tangan ibu mertuanya.

"Kamu yakin?" tanya bu Anisa sambil memicingkan matanya seolah tidak percaya pada menantunya itu.

"Yakin Bu. Sebaiknya Ibu di sini saja agar ibu tidak capek," ucap Velicia dengan memberikan senyum manisnya pada ibu mertuanya agar percaya padanya.

"Ya sudah terserah kamu," tukas Bu Anisa sambil berjalan kembali ke arah dapur.

Velicia segera keluar dari rumahnya dan membuka trash bag tersebut di samping rumahnya.

"Hufffttt… akhirnya selamat juga kalian anak-anakku," ucap Velicia dengan mata yang berbinar melihat beberapa bungkus mi instant dengan aneka rasa.

Bu Anisa selalu melarang Velicia dan Ferdi memakan makanan instant, terutama mi instant. Bagi Bu Anisa makanan-makanan tersebut membuat Velicia dan Ferdi tidak sehat serta mengganggu kesuburan mereka.

Segera disembunyikannya beberapa bungkus mi instant tersebut di belakang pot bunga besar yang ada di samping rumahnya. Kemudian dia berangkat kerja dengan berjalan kaki menuju tempat kerjanya.

Velicia, dia seorang guru TK yang sudah lama mengajar di salah satu TK swasta yang terkenal dan menjadi salah satu sekolah TK terbaik dengan pendidikan usia dininya. Dia menikah dengan Ferdi, anak Bu Anisa sudah lima tahun lamanya.

Ferdiansyah, dia seorang banker yang handal. Banyak pujian yang dia terima atas dedikasinya selama delapan tahun bekerja di bank swasta tersebut.

Pernikahan Ferdi dengan Velicia sudah berjalan lima tahun dan mereka belum juga dikaruniai seorang anak.

Tentu saja mereka sangat menginginkannya, hanya saja mereka tidak bisa mendapatkannya tanpa kehendak dari sang kuasa.

Velicia selalu ditekan oleh ibu mertuanya agar cepat mendapatkan anak. Alasannya sangat simpel, dia malu jika bertemu dengan teman-teman arisannya yang selalu menceritakan tentang cucunya dan memamerkan foto-foto cucu mereka yang katanya sangat lucu.

Velicia dan Ferdi selalu merasa bersalah pada Bu Anisa jika ibunya itu sudah menceritakan dan menyindir mereka. Untung saja Velicia adalah seorang yatim piatu, sehingga tidak ada dari pihaknya yang selalu menekannya seperti ibu dari suaminya itu.

Velicia benar-benar sebatang kara di dunia ini. Dia ditinggal kedua orang tuanya yang meninggal karena suatu kecelakaan. Dan dia tidak memiliki saudara sepupu, kakak ataupun adik.

Velicia dan Ferdi bertemu dalam acara amal di sebuah panti asuhan. Kala itu Ferdi bersama dengan teman-temannya mengadakan acara di panti asuhan tersebut sebagai bakti sosial yang diselenggarakan bank tempat kerjanya.

Sedangkan Velicia merupakan bagian dari panti asuhan tersebut. Dia berada di sana semenjak kedua orang tuanya meninggal. Dari sanalah cerita mereka dimulai.

Ferdi tertarik pada Velicia ketika dia baru saja datang di panti asuhan tersebut. Velicia menyambut hangat semuanya sebagai perwakilan dari panti asuhan itu.

Disetiap kesempatan, Ferdi selalu mendekatinya dan mengajaknya untuk mengobrol bersamanya. Setelah beberapa minggu kemudian, Ferdi datang kembali bersama ibunya untuk melamar Velicia.

Ferdi sudah tidak memiliki ayah lagi sejak tiga tahun yang lalu. Oleh karena itu dia bisa memahami dengan mudah perasaan Velicia yang ditinggal mati oleh kedua orang tuanya ketika masih berumur delapan tahun. 

"Maaf Mbak, bisakah saya bertanya di mana alamat ini?" tanya seorang laki-laki dengan membawa kertas yang bertuliskan alamat rumah pada Velicia.

 

Terpopuler

Comments

Griselda Nirbita

Griselda Nirbita

aku mampir kak..

2023-03-21

1

Sebutir Debu 3

Sebutir Debu 3

Semangat Kan Shena

2022-12-05

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Velicia dan Ferdiansyah
2 Bab 2 Pertemuan
3 Bab 3 Bundanya Lili
4 Bab 4 Pertemuan tak terduga
5 Bab 5 Omelan Ferdi
6 Bab 6 Tragedi makan siang
7 Bab 7 Teman?
8 Bab 8 Taman pertemuan
9 Bab 9 Tragedi hujan
10 Bab 10 Sakit hati Velicia
11 Bab 11 Apa kamu selingkuh?
12 Bab 12 Lelah
13 Bab 13 Sebuah perhatian
14 Bab 14 Mandul?
15 Bab 15 Kuasa Tuhan
16 Bab 16 Luluh
17 Bab 17 Antara harapan dan kenyataan
18 Bab 18 Takdir Raymond
19 Bab 19 Wanita agresif
20 Bab 20 Tania dan Velicia
21 Bab 21 Pertemanan
22 Bab 22 Makan siang bersama teman baru
23 Bab 23 Perubahan Ferdi
24 Bab 24 Kedatangan tamu yang membuat was-was
25 Bab 25 Menikah?
26 Bab 26 Khasiat obat herbal
27 Bab 27 Tenang sebelum badai
28 Bab 28 Kebetulan yang tidak direncanakan
29 Bab 29 Sudah menikah?
30 Bab 30 Andai saja
31 Bab 31 Di antara dua pilihan
32 Bab 32 Cemas
33 Bab 33 Pahitnya arti menunggu
34 Bab 34 Penyebab sakitnya Velicia
35 Bab 35 Kemarahan Velicia
36 Bab 36 Teman baik
37 Bab 37 Kekhawatiran Raymond
38 Bab 38 Fakta yang menyakitkan hati
39 Bab 39 Runtuhnya sebuah kepercayaan
40 Bab 40 Kepercayaan dalam berumah tangga
41 Bab 41 Meratapi nasib
42 Bab 42 Penjelasan
43 Bab 43 Kenapa selalu perempuan yang disalahkan?
44 Bab 44 Mandul?
45 Bab 45 Kesendirian
46 Bab 46 Beruntung memilikimu
47 Bab 47 Kejutan untuk Velicia
48 Bab 48 Tangisan yang menyayat hati
49 Bab 49 Menghibur diri
50 Bab 50 Pembelaan diri
51 Bab 51 Pembuktian
52 Bab 52 Perasaan bersalah
53 Bab 53 Ketenangan hati Ferdi
54 Bab 54 Hari yang buruk
55 Bab 55 Rasa kehilangan
56 Bab 56 Apakah ini takdir?
57 Bab 57 Cincin pernikahan yang menjadi saksi
58 Bab 58 Bersamamu
59 Bab 59 Cinta
60 Bab 60 Mencari kebahagiaan
61 Bab 61 Tentang rasa
62 Bab 62 Sebuah kebahagiaan
63 Bab 63 Tentang Ferdi
64 Bab 64 Bundanya Cinta?
65 Bab 65 Penolakan
66 Bab 66 Kebimbangan Velicia
67 Bsb 67 Perdebatan ibu dan anak
68 Bab 68 Marahnya Velicia
69 Bab 69 Menjadi seorang penjahat
70 Bab 70 Menenangkan hati
71 Bab 71 Kekecewaan Raymond
72 Bab 72 Sebuah syarat dari Tania
73 Bab 73 Tidak ingin kehilangan
74 Bab 74 Kenyataan pahit
75 Bab 75 Hujan yang menjadi saksi
76 Bab 76 Menjadi wanita jahat
77 Bab 77 Wanita yang bersuami
78 Bab 78 Kopi pembawa masalah
79 Bab 79 Penjelasan
80 Bab 80 Rasa cinta yang menyiksa
81 Bab 81 Pagi yang menegangkan
82 Bab 82 Menderita karena perpisahan
83 Bab 83 Sebuah rencana
84 Bab 84 Cafe bersejarah
85 Bab 85 Salah jatuh cinta
86 Bab 86 Pernyataan Raymond
87 Bab 87 Rindu yang menyiksa
88 Bab 88 Arti cinta
89 Bab 89 Operasi
90 Bab 90 Berlari padamu
91 Bab 91 Merasakan jatuh cinta yang sebenarnya
92 Bab 92 Memulai kembali perjalanan
93 Bab 93 Kenyataan yang menyakitkan
94 Bab 94 Kemarahan Tania
95 Bab 95 Resiko yang harus diterima
96 Bab 96 Penyesalan
97 Bab 97 Kotak pandora yang terbuka
98 Bab 98 Ceraikan aku!
99 Bab 99 Fakta yang harus diterima
100 Bab 100 Jalan yang tak dapat dihindari
101 Bab 101 Jika aku kehilangannya
102 Bab 102 Sisi liar yang memalukan
103 Bab 103 Harga yang harus dibayar
104 Bab 104 Cinta yang menyedihkan
105 Bab 105 Pengakuan Velicia
106 Bab 106 Pernikahan tanpa cinta
107 Bab 107 Proses yang harus dilalui
108 Bab 108 Tempat pelarian untuk beristirahat
109 Bab 109 Malam yang dipenuhi dengan bintang
110 Bab 110 Setelah kepergiannya
111 Bab 111 Sebelum badai
112 Bab 112 Perasaan bersalah
113 Bab 113 Tentang perasaan
114 Bab 114 Malam sebelum aku terjatuh
115 BAB 115 Kesedihan yang kelam
116 Bab 116 Cinta yang sangat menyakitkan
117 Bab 117 Takdir
Episodes

Updated 117 Episodes

1
Bab 1 Velicia dan Ferdiansyah
2
Bab 2 Pertemuan
3
Bab 3 Bundanya Lili
4
Bab 4 Pertemuan tak terduga
5
Bab 5 Omelan Ferdi
6
Bab 6 Tragedi makan siang
7
Bab 7 Teman?
8
Bab 8 Taman pertemuan
9
Bab 9 Tragedi hujan
10
Bab 10 Sakit hati Velicia
11
Bab 11 Apa kamu selingkuh?
12
Bab 12 Lelah
13
Bab 13 Sebuah perhatian
14
Bab 14 Mandul?
15
Bab 15 Kuasa Tuhan
16
Bab 16 Luluh
17
Bab 17 Antara harapan dan kenyataan
18
Bab 18 Takdir Raymond
19
Bab 19 Wanita agresif
20
Bab 20 Tania dan Velicia
21
Bab 21 Pertemanan
22
Bab 22 Makan siang bersama teman baru
23
Bab 23 Perubahan Ferdi
24
Bab 24 Kedatangan tamu yang membuat was-was
25
Bab 25 Menikah?
26
Bab 26 Khasiat obat herbal
27
Bab 27 Tenang sebelum badai
28
Bab 28 Kebetulan yang tidak direncanakan
29
Bab 29 Sudah menikah?
30
Bab 30 Andai saja
31
Bab 31 Di antara dua pilihan
32
Bab 32 Cemas
33
Bab 33 Pahitnya arti menunggu
34
Bab 34 Penyebab sakitnya Velicia
35
Bab 35 Kemarahan Velicia
36
Bab 36 Teman baik
37
Bab 37 Kekhawatiran Raymond
38
Bab 38 Fakta yang menyakitkan hati
39
Bab 39 Runtuhnya sebuah kepercayaan
40
Bab 40 Kepercayaan dalam berumah tangga
41
Bab 41 Meratapi nasib
42
Bab 42 Penjelasan
43
Bab 43 Kenapa selalu perempuan yang disalahkan?
44
Bab 44 Mandul?
45
Bab 45 Kesendirian
46
Bab 46 Beruntung memilikimu
47
Bab 47 Kejutan untuk Velicia
48
Bab 48 Tangisan yang menyayat hati
49
Bab 49 Menghibur diri
50
Bab 50 Pembelaan diri
51
Bab 51 Pembuktian
52
Bab 52 Perasaan bersalah
53
Bab 53 Ketenangan hati Ferdi
54
Bab 54 Hari yang buruk
55
Bab 55 Rasa kehilangan
56
Bab 56 Apakah ini takdir?
57
Bab 57 Cincin pernikahan yang menjadi saksi
58
Bab 58 Bersamamu
59
Bab 59 Cinta
60
Bab 60 Mencari kebahagiaan
61
Bab 61 Tentang rasa
62
Bab 62 Sebuah kebahagiaan
63
Bab 63 Tentang Ferdi
64
Bab 64 Bundanya Cinta?
65
Bab 65 Penolakan
66
Bab 66 Kebimbangan Velicia
67
Bsb 67 Perdebatan ibu dan anak
68
Bab 68 Marahnya Velicia
69
Bab 69 Menjadi seorang penjahat
70
Bab 70 Menenangkan hati
71
Bab 71 Kekecewaan Raymond
72
Bab 72 Sebuah syarat dari Tania
73
Bab 73 Tidak ingin kehilangan
74
Bab 74 Kenyataan pahit
75
Bab 75 Hujan yang menjadi saksi
76
Bab 76 Menjadi wanita jahat
77
Bab 77 Wanita yang bersuami
78
Bab 78 Kopi pembawa masalah
79
Bab 79 Penjelasan
80
Bab 80 Rasa cinta yang menyiksa
81
Bab 81 Pagi yang menegangkan
82
Bab 82 Menderita karena perpisahan
83
Bab 83 Sebuah rencana
84
Bab 84 Cafe bersejarah
85
Bab 85 Salah jatuh cinta
86
Bab 86 Pernyataan Raymond
87
Bab 87 Rindu yang menyiksa
88
Bab 88 Arti cinta
89
Bab 89 Operasi
90
Bab 90 Berlari padamu
91
Bab 91 Merasakan jatuh cinta yang sebenarnya
92
Bab 92 Memulai kembali perjalanan
93
Bab 93 Kenyataan yang menyakitkan
94
Bab 94 Kemarahan Tania
95
Bab 95 Resiko yang harus diterima
96
Bab 96 Penyesalan
97
Bab 97 Kotak pandora yang terbuka
98
Bab 98 Ceraikan aku!
99
Bab 99 Fakta yang harus diterima
100
Bab 100 Jalan yang tak dapat dihindari
101
Bab 101 Jika aku kehilangannya
102
Bab 102 Sisi liar yang memalukan
103
Bab 103 Harga yang harus dibayar
104
Bab 104 Cinta yang menyedihkan
105
Bab 105 Pengakuan Velicia
106
Bab 106 Pernikahan tanpa cinta
107
Bab 107 Proses yang harus dilalui
108
Bab 108 Tempat pelarian untuk beristirahat
109
Bab 109 Malam yang dipenuhi dengan bintang
110
Bab 110 Setelah kepergiannya
111
Bab 111 Sebelum badai
112
Bab 112 Perasaan bersalah
113
Bab 113 Tentang perasaan
114
Bab 114 Malam sebelum aku terjatuh
115
BAB 115 Kesedihan yang kelam
116
Bab 116 Cinta yang sangat menyakitkan
117
Bab 117 Takdir

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!