Bab 2 Pertemuan

Velicia mendongak melihat orang yang sedang berbicara padanya. Dia melihat secarik kertas yang bertuliskan alamat rumah.

"Apa Mas baru di daerah ini?" tanya Velicia sambil melihat tulisan yang ada pada kertas tersebut.

Laki-laki tersebut tersenyum dan menganggukkan kepalanya. Kemudian dia berkata,

"Baru hari ini saya pindah di daerah sini Mbak," jawab laki-laki tersebut.

Velicia mengangguk-anggukkan kepalanya. Dan dia membaca kembali alamat yang ada pada kertas tersebut.

"Ini masih kurang sekitar seratus meter Mas dari sini. Nanti Mas lurus saja ke arah jalan itu, terus belok kiri. Setelah itu Mas cari deh alamat yang ada di kertas ini," tutur Velicia sambil menunjukkan ke arah yang dijelaskannya tadi menggunakan tangannya.

Laki-laki tersebut menerima kembali kertas alamatnya yang tadi diberikannya pada Velicia untuk melihatnya. Dia tersenyum manis pada Velicia dan mengulurkan tangannya di depan Velicia. Sepertinya dia ingin mengajak Velicia berkenalan.

"Perkenalkan, nama saya Raymond, panggil saja Ray," ucap Raymond sambil mengulurkan tangannya bermaksud untuk berjabat tangan dengan Velicia.

"Nama saya Velicia. Panggil saja Ve," ucap Velicia sambil menyambut uluran tangan Raymond untuk berjabat tangan dengannya.

Mereka saling bertukar senyum. Dan tanpa sadar mereka berjabat tangan selama beberapa menit.

Klakson mobil yang kebetulan lewat menyadarkan mereka. Keduanya saling salah tingkah.

"Maaf," ucap Raymond sambil menggaruk tengkuknya dengan salah tingkah.

"Saya juga minta maaf," ucap Velicia dengan tersenyum kikuk karena salah tingkah.

Sejenak mereka terdiam karena salah tingkah dan saling memandang serta memberikan senyuman kikuk mereka.

"Mmm… maaf, saya harus segera pergi bekerja," ucap Velicia sambil menganggukkan kepalanya sebagai tanda penghormatan sebelum dia pergi.

Raymond pun menganggukkan kepalanya untuk membalas anggukan kepala Velicia. Kemudian dia berjalan ke arah di mana dia telah ditunjukkan oleh Velicia tadi.

Hari berlalu begitu cepat. Velicia yang bekerja sebagai guru TK, kini pulang dengan membawa lelahnya.

Dibukanya pintu rumah yang telah dihuninya selama lima tahun itu, kosong, hampa dan tidak berpenghuni. 

Masuklah dia dengan merasakan lelahnya, tapi ada rasa syukur ketika melihat rumah itu tidak berpenghuni.

Syukurlah… pasti ibu sudah pulang, Velicia berkata dalam hatinya dengan memegang dadanya.

Langkah kakinya ringan memasuki rumahnya dengan harapan tidak akan ada yang berubah dari apa yang ada dalam rumahnya.

"Hufffttt…."

Velicia menghembuskan nafasnya setelah memasuki ruang tamu. Tatanan dalam rumahnya berubah. Hampir semua yang ditatanya bersama suaminya telah diubah kembali oleh ibu mertuanya.

"Ah… mi instant ku," ucap Velicia ketika teringat mi instant yang tadi disembunyikannya ketika ibu mertuanya akan membuangnya.

Velicia berlari menuju tempat persembunyian untuk menyimpan mi instant yang ada dalam trash bag warna hitam tadi.

"Aaah… syukurlah…," ucap Velicia dengan lega melihat isi dalam trash bag yang dipegangnya masih utuh.

Segera dibawanya trash bag yang berisi beberapa bungkus mi instant itu ke dalam rumahnya.

Segera diletakkannya dalam lemari tempat bahan-bahan makanan yang terdapat di kitchen set biasanya.

"Kenapa isinya jadi berubah? Apa semuanya telah dibersihkan oleh Ibu?" Velicia bertanya-tanya sambil membuka dan melihat-lihat dalam kitchen set tersebut.

"Huffftt… Apakah aku harus bersyukur? Atau aku harus mengeluh mempunyai ibu mertua seperti beliau?" tanya Velicia kembali pada dirinya sendiri.

Dulu sebelum menikah dengan Ferdi, Velicia sangat bersyukur karena Bu Anisa, ibu dari Ferdi sangat sayang padanya. Hingga Ferdi merasakan seperti dialah yang bukan anak kandung dari ibunya karena kasih sayang ibunya pada Velicia melebihi kasih sayangnya pada Ferdi yang notabene nya adalah anak kandungnya sendiri.

Kini semakin lama Bu Anisa terlihat seperti menyesal mempunyai menantu Velicia. Itu semua dikarenakan Ferdi dan Velicia yang belum mendapatkan  keturunan hingga lima tahun pernikahan mereka.

Ceklek!

"Sayang… apa kamu sudah pulang?" 

Terdengar suara teriakan dari arah pintu yang baru saja dibuka.

Velicia segera berjalan cepat menuju arah pintu untuk menyambut kedatangan suaminya.

"Apa itu?" tanya Velicia sambil menunjuk barang yang dijinjing oleh Ferdi.

"Oh ini, dia kucing yang baru saja aku adopsi dari pet shop," jawab Ferdi sambil menunjukkan cargo pet yang ada di tangannya.

"Kucing? Sejak kapan Mas Ferdi suka sama kucing?" tanya Velicia dengan tatapan heran.

"Tadi saat aku bertemu dengan teman, dia menyarankan aku untuk mengadopsi kucing sebagai bahan latihan kita jika mempunyai anak," jawab Ferdi sambil mengeluarkan kucing jenis Persia berwarna putih bersih.

"Jadi, kita menganggapnya sebagai anak kita?" tanya Velicia dengan tatapan tidak percaya.

"Bisa dibilang seperti itu," jawab Ferdi sambil tersenyum.

Kucing tersebut di gendongnya mendekat ke arah Velicia. Dengan senyum senangnya, Ferdi memberikan kucing tersebut ke tangan istrinya.

"Cobalah gendong dia," perintah Ferdi pada Velicia.

Dengan terpaksa Velicia menerima kucing tersebut dalam gendongannya.

"Kita kasih nama siapa ya dia?" tanya Ferdi pada Velicia.

Velicia nampak berpikir, dia tidak tahu apa-apa tentang kucing. Selama ini hari-harinya dipenuhi dengan anak-anak kecil yang diajarinya dalam kelas.

"Dia betina," ucap Ferdi ketika melihat istrinya sedang berpikir.

"Lili. Ya, dia kan putih, bagaimana jika diberi nama Lili?" Velicia memberitahukan idenya pada suaminya.

"Mmm… boleh. Pasti nantinya dia cantik seperti bunga Lili," tukas Ferdi sambil terkekeh dan tangannya mengusap lembut bulu halus Lili yang berada dalam gendongan Velicia.

Apa Mas Ferdi sehat? Kenapa kucing yang pesek seperti ini dibilang cantik? Velicia bertanya-tanya dalam hatinya sambil tersenyum untuk membalas senyuman suaminya.

Ferdi mendekatkan wajahnya, persis di depan wajah si Lili. Dia tersenyum pada Lili dan mengusap-usap bulu lembutnya.

 

"Lili, ini Bundamu, namanya Velicia. Panggil saja Bunda Ve," tutur Ferdi pada si Lili yang wajahnya berhadapan dengannya.

Sontak saja Velicia membelalakkan matanya. Dia tidak mengira jika suaminya itu akan bertindak sejauh itu.

Yang benar saja, masa' iya aku dipanggil Bunda sama kucing? Kenapa Mas Ferdi jadi aneh gini sih? Velicia menggerutu dalam hatinya.

"Sini Bun, biar Ayah gendong Lili nya," ucap Ferdi sambil mengambil alih gendongan Lili.

Velicia kembali tertegun, dia kembali dibuat kaget oleh perkataan suaminya.

Apa Mas Ferdi benar-benar sehat? Apa dia jadi begini karena menginginkan kehadiran seorang anak dari rahimku? Velicia kembali bertanya-tanya dalam hatinya.

"Sayang, tolong ambilkan makanan Lili di kantong plastik di sebelah kandangnya. Dan jangan lupa siapkan pasirnya dan minumannya juga ketika kamu menyiapkan makanannya.

"Apa?A-aku?" tanya Velicia yang terlihat jelas sangat kaget sambil menunjuk dirinya sendiri.

"Ya iya dong, kamu kan Bundanya. Jadi kamu harus merawatnya. Hitung-hitung kamu latihan merawat bayi nantinya kalau kita sudah diberikan seorang anak," jawab Ferdi sambil mengusap-usap bulu tebal dan halus milik Lili yang berada di atas pangkuannya.

Episodes
1 Bab 1 Velicia dan Ferdiansyah
2 Bab 2 Pertemuan
3 Bab 3 Bundanya Lili
4 Bab 4 Pertemuan tak terduga
5 Bab 5 Omelan Ferdi
6 Bab 6 Tragedi makan siang
7 Bab 7 Teman?
8 Bab 8 Taman pertemuan
9 Bab 9 Tragedi hujan
10 Bab 10 Sakit hati Velicia
11 Bab 11 Apa kamu selingkuh?
12 Bab 12 Lelah
13 Bab 13 Sebuah perhatian
14 Bab 14 Mandul?
15 Bab 15 Kuasa Tuhan
16 Bab 16 Luluh
17 Bab 17 Antara harapan dan kenyataan
18 Bab 18 Takdir Raymond
19 Bab 19 Wanita agresif
20 Bab 20 Tania dan Velicia
21 Bab 21 Pertemanan
22 Bab 22 Makan siang bersama teman baru
23 Bab 23 Perubahan Ferdi
24 Bab 24 Kedatangan tamu yang membuat was-was
25 Bab 25 Menikah?
26 Bab 26 Khasiat obat herbal
27 Bab 27 Tenang sebelum badai
28 Bab 28 Kebetulan yang tidak direncanakan
29 Bab 29 Sudah menikah?
30 Bab 30 Andai saja
31 Bab 31 Di antara dua pilihan
32 Bab 32 Cemas
33 Bab 33 Pahitnya arti menunggu
34 Bab 34 Penyebab sakitnya Velicia
35 Bab 35 Kemarahan Velicia
36 Bab 36 Teman baik
37 Bab 37 Kekhawatiran Raymond
38 Bab 38 Fakta yang menyakitkan hati
39 Bab 39 Runtuhnya sebuah kepercayaan
40 Bab 40 Kepercayaan dalam berumah tangga
41 Bab 41 Meratapi nasib
42 Bab 42 Penjelasan
43 Bab 43 Kenapa selalu perempuan yang disalahkan?
44 Bab 44 Mandul?
45 Bab 45 Kesendirian
46 Bab 46 Beruntung memilikimu
47 Bab 47 Kejutan untuk Velicia
48 Bab 48 Tangisan yang menyayat hati
49 Bab 49 Menghibur diri
50 Bab 50 Pembelaan diri
51 Bab 51 Pembuktian
52 Bab 52 Perasaan bersalah
53 Bab 53 Ketenangan hati Ferdi
54 Bab 54 Hari yang buruk
55 Bab 55 Rasa kehilangan
56 Bab 56 Apakah ini takdir?
57 Bab 57 Cincin pernikahan yang menjadi saksi
58 Bab 58 Bersamamu
59 Bab 59 Cinta
60 Bab 60 Mencari kebahagiaan
61 Bab 61 Tentang rasa
62 Bab 62 Sebuah kebahagiaan
63 Bab 63 Tentang Ferdi
64 Bab 64 Bundanya Cinta?
65 Bab 65 Penolakan
66 Bab 66 Kebimbangan Velicia
67 Bsb 67 Perdebatan ibu dan anak
68 Bab 68 Marahnya Velicia
69 Bab 69 Menjadi seorang penjahat
70 Bab 70 Menenangkan hati
71 Bab 71 Kekecewaan Raymond
72 Bab 72 Sebuah syarat dari Tania
73 Bab 73 Tidak ingin kehilangan
74 Bab 74 Kenyataan pahit
75 Bab 75 Hujan yang menjadi saksi
76 Bab 76 Menjadi wanita jahat
77 Bab 77 Wanita yang bersuami
78 Bab 78 Kopi pembawa masalah
79 Bab 79 Penjelasan
80 Bab 80 Rasa cinta yang menyiksa
81 Bab 81 Pagi yang menegangkan
82 Bab 82 Menderita karena perpisahan
83 Bab 83 Sebuah rencana
84 Bab 84 Cafe bersejarah
85 Bab 85 Salah jatuh cinta
86 Bab 86 Pernyataan Raymond
87 Bab 87 Rindu yang menyiksa
88 Bab 88 Arti cinta
89 Bab 89 Operasi
90 Bab 90 Berlari padamu
91 Bab 91 Merasakan jatuh cinta yang sebenarnya
92 Bab 92 Memulai kembali perjalanan
93 Bab 93 Kenyataan yang menyakitkan
94 Bab 94 Kemarahan Tania
95 Bab 95 Resiko yang harus diterima
96 Bab 96 Penyesalan
97 Bab 97 Kotak pandora yang terbuka
98 Bab 98 Ceraikan aku!
99 Bab 99 Fakta yang harus diterima
100 Bab 100 Jalan yang tak dapat dihindari
101 Bab 101 Jika aku kehilangannya
102 Bab 102 Sisi liar yang memalukan
103 Bab 103 Harga yang harus dibayar
104 Bab 104 Cinta yang menyedihkan
105 Bab 105 Pengakuan Velicia
106 Bab 106 Pernikahan tanpa cinta
107 Bab 107 Proses yang harus dilalui
108 Bab 108 Tempat pelarian untuk beristirahat
109 Bab 109 Malam yang dipenuhi dengan bintang
110 Bab 110 Setelah kepergiannya
111 Bab 111 Sebelum badai
112 Bab 112 Perasaan bersalah
113 Bab 113 Tentang perasaan
114 Bab 114 Malam sebelum aku terjatuh
115 BAB 115 Kesedihan yang kelam
116 Bab 116 Cinta yang sangat menyakitkan
117 Bab 117 Takdir
Episodes

Updated 117 Episodes

1
Bab 1 Velicia dan Ferdiansyah
2
Bab 2 Pertemuan
3
Bab 3 Bundanya Lili
4
Bab 4 Pertemuan tak terduga
5
Bab 5 Omelan Ferdi
6
Bab 6 Tragedi makan siang
7
Bab 7 Teman?
8
Bab 8 Taman pertemuan
9
Bab 9 Tragedi hujan
10
Bab 10 Sakit hati Velicia
11
Bab 11 Apa kamu selingkuh?
12
Bab 12 Lelah
13
Bab 13 Sebuah perhatian
14
Bab 14 Mandul?
15
Bab 15 Kuasa Tuhan
16
Bab 16 Luluh
17
Bab 17 Antara harapan dan kenyataan
18
Bab 18 Takdir Raymond
19
Bab 19 Wanita agresif
20
Bab 20 Tania dan Velicia
21
Bab 21 Pertemanan
22
Bab 22 Makan siang bersama teman baru
23
Bab 23 Perubahan Ferdi
24
Bab 24 Kedatangan tamu yang membuat was-was
25
Bab 25 Menikah?
26
Bab 26 Khasiat obat herbal
27
Bab 27 Tenang sebelum badai
28
Bab 28 Kebetulan yang tidak direncanakan
29
Bab 29 Sudah menikah?
30
Bab 30 Andai saja
31
Bab 31 Di antara dua pilihan
32
Bab 32 Cemas
33
Bab 33 Pahitnya arti menunggu
34
Bab 34 Penyebab sakitnya Velicia
35
Bab 35 Kemarahan Velicia
36
Bab 36 Teman baik
37
Bab 37 Kekhawatiran Raymond
38
Bab 38 Fakta yang menyakitkan hati
39
Bab 39 Runtuhnya sebuah kepercayaan
40
Bab 40 Kepercayaan dalam berumah tangga
41
Bab 41 Meratapi nasib
42
Bab 42 Penjelasan
43
Bab 43 Kenapa selalu perempuan yang disalahkan?
44
Bab 44 Mandul?
45
Bab 45 Kesendirian
46
Bab 46 Beruntung memilikimu
47
Bab 47 Kejutan untuk Velicia
48
Bab 48 Tangisan yang menyayat hati
49
Bab 49 Menghibur diri
50
Bab 50 Pembelaan diri
51
Bab 51 Pembuktian
52
Bab 52 Perasaan bersalah
53
Bab 53 Ketenangan hati Ferdi
54
Bab 54 Hari yang buruk
55
Bab 55 Rasa kehilangan
56
Bab 56 Apakah ini takdir?
57
Bab 57 Cincin pernikahan yang menjadi saksi
58
Bab 58 Bersamamu
59
Bab 59 Cinta
60
Bab 60 Mencari kebahagiaan
61
Bab 61 Tentang rasa
62
Bab 62 Sebuah kebahagiaan
63
Bab 63 Tentang Ferdi
64
Bab 64 Bundanya Cinta?
65
Bab 65 Penolakan
66
Bab 66 Kebimbangan Velicia
67
Bsb 67 Perdebatan ibu dan anak
68
Bab 68 Marahnya Velicia
69
Bab 69 Menjadi seorang penjahat
70
Bab 70 Menenangkan hati
71
Bab 71 Kekecewaan Raymond
72
Bab 72 Sebuah syarat dari Tania
73
Bab 73 Tidak ingin kehilangan
74
Bab 74 Kenyataan pahit
75
Bab 75 Hujan yang menjadi saksi
76
Bab 76 Menjadi wanita jahat
77
Bab 77 Wanita yang bersuami
78
Bab 78 Kopi pembawa masalah
79
Bab 79 Penjelasan
80
Bab 80 Rasa cinta yang menyiksa
81
Bab 81 Pagi yang menegangkan
82
Bab 82 Menderita karena perpisahan
83
Bab 83 Sebuah rencana
84
Bab 84 Cafe bersejarah
85
Bab 85 Salah jatuh cinta
86
Bab 86 Pernyataan Raymond
87
Bab 87 Rindu yang menyiksa
88
Bab 88 Arti cinta
89
Bab 89 Operasi
90
Bab 90 Berlari padamu
91
Bab 91 Merasakan jatuh cinta yang sebenarnya
92
Bab 92 Memulai kembali perjalanan
93
Bab 93 Kenyataan yang menyakitkan
94
Bab 94 Kemarahan Tania
95
Bab 95 Resiko yang harus diterima
96
Bab 96 Penyesalan
97
Bab 97 Kotak pandora yang terbuka
98
Bab 98 Ceraikan aku!
99
Bab 99 Fakta yang harus diterima
100
Bab 100 Jalan yang tak dapat dihindari
101
Bab 101 Jika aku kehilangannya
102
Bab 102 Sisi liar yang memalukan
103
Bab 103 Harga yang harus dibayar
104
Bab 104 Cinta yang menyedihkan
105
Bab 105 Pengakuan Velicia
106
Bab 106 Pernikahan tanpa cinta
107
Bab 107 Proses yang harus dilalui
108
Bab 108 Tempat pelarian untuk beristirahat
109
Bab 109 Malam yang dipenuhi dengan bintang
110
Bab 110 Setelah kepergiannya
111
Bab 111 Sebelum badai
112
Bab 112 Perasaan bersalah
113
Bab 113 Tentang perasaan
114
Bab 114 Malam sebelum aku terjatuh
115
BAB 115 Kesedihan yang kelam
116
Bab 116 Cinta yang sangat menyakitkan
117
Bab 117 Takdir

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!