Doctor And Love
"Ma ... Jangan tinggalin Alexa Ma," teriakan histeris seorang gadis muda berusia 17 tahun terdengar jelas di salah satu ruangan pasien VIP pada sebuah rumah sakit.
Gadis itu adalah Alexandra Raisa Atmaja, anak dari pemilik Perusahaan Atmaja Grup, merupakan salah satu Perusahaan terbesar di Jogja yang bergerak di bidang Arsitektur. Alexa merupakan gadis yang cantik, baik, pintar, manja, akan tetapi terkadang sikapnya suka kenak-kanakan dan keras kepala. Bahkan ia selalu membantah perkataan kedua orang tuanya jika ia tidak menyukainya.
Flashback on...
"Alexa, sebentar lagi kamu akan lulus, Mama udah cari daftar Universitas Kedokteran yang terbaik di Jogja untuk kamu nanti," kata Delisa Ariani ibunya Alexa.
"Ma, Mama kan udah tau kalau Alexa gak mau jadi Dokter," protes Alexa. "Kenapa sekarang malah Mama yang atur semuanya sih".
"Alexa, tolong kamu jangan membantah, ini semua untuk kebaikan kamu Sayang, kamu tau kan kalau Mama dulu ingin sekali menjadi Dokter? Akan tetapi karena keterbatasan biaya, Mama gak bisa mewujudkan cita-cita itu. Bahkan untuk mengejar beasiswa pun Mama gak mampu, nilai Mama pas-pasan," kata Delisa. "Berbeda jauh dengan kamu sekarang, kamu itu pintar, orang tua kamu juga mampu untuk membiayai kamu kuliah Kedokteran, terus kenapa kamu gak mau?" Tanyanya pula.
"Ya aku udah tau Ma, bahkan aku bosan dengernya, Mama udah ucapkan itu berkali-kali. Tapi, itu keinginan Mama bukan keinginan aku, aku punya impian sendiri Ma, Mama juga udah tau impian aku dari kecil jadi pelukis," jawab Alexa.
"Pelukis itu gak akan ada masa depannya Alexa, apa salah jika orang tua ingin melihat anaknya sukses?" Ujar Delisa serta memberikan pertanyaan yang membuat Alexa murka.
"Pelukis juga bisa sukses Ma!" Tegas Alexa lalu pergi meninggalkan ibunya itu.
Flashback Off.
Alexa yang sedari kecil sangat suka menggambar memang mempunyai cita-cita untuk menjadi pelukis, wajar saja jika ia menolak keinginan ibunya untuk menjadi Dokter.
Hingga suatu hari Delisa mengalami penyakit serangan jantung, semakin hari kondisinya semakin memburuk, bahkan gagal di operasi dan meninggal dunia.
Kini hanya penyesalan yang ada di hati Alexa, ia tidak lagi bisa melihat ibunya. Semua telah terjadi, nasi telah menjadi bubur dan tidak dapat lagi berubah menjadi nasi.
"Sudahlah Alexa, jangan menangis terus Sayang, mama kamu udah gak sakit lagi," kata Andreas Aldi Atmaja ayahnya Alexa.
"Kenapa Tuhan harus mengambil semua orang yang aku sayang Pa? Kenapa?" Tanya Alexa dengan amarahnya.
"Alexa, kamu gak boleh menyalahkan takdir, yang sekarang harus kamu lakuin adalah berdoa untuk mama kamu, buat mama kamu bangga Nak," kata Andreas.
"Tapi aku udah kehilangan Kakak waktu aku masih kecil, kenapa sekarang aku harus kehilangan Mama juga Pa...?" Tanya Alexa lagi. Andreas menarik Alexa dalam pelukannya, ia juga sebenarnya sangat sedih, akan tetapi tetap berusaha kuat demi anaknya.
"Sayang, liat betapa rapuhnya kami saat kamu pergi meninggalkan kami, kamu yang tenang ya di sana," gumam Andreas dalam hati sembari menatap jasad istrinya itu.
*****
Acara Pemakaman telah selesai, warga yang ikut serta membantu dan hadir mengucapkan belasungkawa berangsur meninggalkan area pemakaman. Kini hanya tinggal Alexa yang masih tidak terima akan kepergian ibu tercintanya itu. Andreas tetap setia menemani putri semata wayangnya sambil terus berusaha menenangkan hatinya.
"Lex, kita pulang sekarang ya ?" Ajak Andreas.
"Gak mau Pa," tolak Alexa. "Aku mau temenin Mama di sini," kata Alexa dengan air mata yang membanjiri pipinya, entah sudah berapa lama Alexa menangis.
"Sayang, mama gak mau liat kamu seperti ini terus, pasti mama kamu juga sedih, senyum ya Sayang supaya mama kamu juga ikut senyum" pinta Andreas.
"Ma, maafin Alexa ya, Alexa janji gak akan jadi anak pembangkang lagi, Alexa akan wujudkan impian Mama buat jadi Dokter," gumam Alexa.
Sejak saat itu Alexa berjanji akan menjadi seorang Dokter spesial jantung seperti keinginan ibunya. Bukan hanya karena keinginan ibunya, akan tetapi karena ibunya yang gagal operasi jantung, membuat Alexa bertekad ingin menjadi Dokter spesial jantung agar dapat menyelamatkan nyawa orang lain. Sifat manja dan kenakan-kanakan yang dimilikinya pun hilang begitu saja, kini ia menjadi wanita yang lebih kuat, mandiri dan tidak pernah membantah apa kata ayahnya.
*****
Waktu terus berlalu, tidak terasa Alexa telah melewati ujian nasional dan lulus SMA dengan nilai terbaik. Alexa yang memang dasarnya sudah pintar, selalu menjadi juara umum, dengan mudah masuk ke Perguruan Tinggi yang ibunya pilihkan yaitu Universitas Gajah Mada.
Kini Alexa telah menjadi Mahasiswi Kedokteran semester pertama.
"Hai kenalin aku Thalita, panggil aja Lita," ucap seseorang yang duduk di samping Alexa di hari pertama kuliahnya.
Alexa menoleh ke arah sumber suara lalu membalasnya, "hai juga, aku Alexandra, panggil aja Alexa."
Sejak saat itu Alexa dan Thalita menjadi sahabat baik, kemana-mana selalu berdua dan selalu terbuka satu sama lain.
Setelah kurang lebih selama 5 tahun, Alexa dan Thalita berhasil lulus S1 Kedokteran dengan gelar S.Ked, juga telah melewati tahapan co-*** (co-assistant) dan juga sudah menghadapi Uji Kompetensi Mahasiswa Program Profesi Dokter (UKMPPD).
Di usianya yang kini sudah memasuki 22 tahun, Alexa telah diterima magang di salah satu rumah sakit terbesar di Jakarta yaitu Hospital Hutama milik keluarga Bapak Geraldi Hutama. Berbeda dengan Thalita, ia akan magang di salah satu rumah sakit terbesar di Jogja, yaitu Rumah Sakit Bunda kasih tempat dimana Alexa dan Thalita melewati masa co-*** atau menjadi Dokter muda di sana.
"Lex, pokoknya sebelum kamu ke Jakarta, kita harus ketemu dan jalan terus kayak gini!" Kata Thalita di sela-sela makan malam mereka.
"Hm emang bisa?" Tanya Alexa. "Entar Dokter Dion ngambek lagi gara-gara pacarnya ini jalan bareng aku terus."
Dion Affandi, berusia 27 tahun adalah Dokter senior di rumah sakit Bunda Kasih, di rumah sakit tersebut Thalita dan Dion saling mengenal satu sama lain hingga membuat keduanya saling jatuh cinta dan memutuskan untuk menjalin hubungan.
"Ikh ... Alexa apaan sih, gak mungkinlah Dokter Dion ngambek, kan tau sendiri dia juga sibuk terus sama pasien-pasiennya itu," kata Thalita.
"Mulai Minggu depan juga ketemu terus," kata Alexa menggoda.
"He he he jadi malu," ungkap Thalita dan wajahnya yang memerah.
"Ya udah kalau gitu, abis ini kita jalan dan shoping gimana?" Tanya Alexa.
Dengan cepat Thalita langsung mengangguk dan menjawab, "mau, mau banget Lex."
"Abisin dulu dong makanannya," kata Alexa sambil menunjuk makanan yang ada di depan mata mereka.
"Oke," jawab Thalita yang begitu antusias, lalu kembali menyantap makanan mereka hingga habis.
.
.
.
.
.
Bersambung.....
Terima kasih buat yang udah baca, semoga suka ya dan jangan lupa tinggalin jejak ya. 😘🥰
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 127 Episodes
Comments
Wy Ky
keren
2024-11-01
0
Sun~
Aku mampir Thor.. penasaran dengan sinopsisnya..dan baca di awal ceritanya menarik.. 😀
Jangan lupa mampir juga di karya ku ya..
2023-01-14
2
Nana Shin
emak mampir nih.
2022-11-30
1