Alarm berbunyi untuk yang ketiga kalinya, tetapi Alexa sama sekali tidak mempedulikan karena matanya yang masih terasa sangat lengket. Hingga ponselnya berdering, barulah Alexa menjawabnya dengan nyawanya yang belum terkumpul.
"Pagi anak Papa," ucap Andreas dari sebrang telepon.
"Papa, pagi Pa," balas Alexa.
"Kok suara kamu kayak baru banget bangun tidur, bukan seharusnya kamu udah ke rumah sakit ya...?" Tanya Andreas.
"Iya Pa, aku baru aja bangun tidur. Lagian ini baru jam berapa Pa mau ke rumah sakit," jawab Alexa.
"Hm.... Coba kamu liat jam deh," kata Andreas.
Alexa segera melihat jam weker yang ada di meja kecil samping ranjangnya, betapa terkejutnya Alexa saat melihat waktu menunjukkan pukul 7.45 pagi, sementara jam 8 dia sudah harus sampai ke rumah sakit.
"Gawat........" Teriak Alexa, mata yang tadinya masih terasa lengket, kini telah membulat sempurna. Segera ia meletakkan ponselnya di atas kasur dan bergegas untuk bersiap-siap.
Sedangkan Andreas hanya terkekeh dan geleng-geleng kepala, ia sudah terbiasa menghadapi sikap anaknya yang seperti itu, lalu memutuskan panggilan teleponnya.
"Mandi bebek aja lima menit cukup, lalu siap-siap dan berangkat," gumam Alexa.
Tepat pukul 8, Alexa keluar dari apartemennya lalu pergi ke rumah sakit.
Setibanya di rumah sakit...
Tampak Nico sedang berbicara dengan seorang Dokter yang lebih muda darinya.
"Maaf Dok saya terlambat," ucap Alexa yang menghampiri mereka.
"Jam berapa ini...? Baru hari kedua magang, tapi kamu sudah terlambat," kata Nico.
"Maaf Dokter Nico, tadi malam saya gak bisa tidur jadi bangunnya kesiangan," jelas Alexa.
"Itu bukan urusan saya, jadi Dokter itu harus disiplin, apa lagi status kamu hanya Dokter magang di sini," kata Nico dengan sedikit membentak.
Alexa menatap tajam mata Nico dan berkata, " Dasar Dokter nyebelin, saya kan udah jelasin tadi," kata Alexa sambil menampar dan menjambak rambut Nico.
Akan tetapi semua itu hanyalah ada dalam khayalan Alexa, pada kenyataannya ia tetap sabar meskipun ia sangat kesal terhadap Nico.
"Hei, kenapa kamu menatap saya seperti itu? Jelas gak apa yang saya bilang tadi...?" Tanya Nico, sementara itu Dokter yang ada di samping Nico hanya menatap Alexa kagum dari tadi.
"Jelas Dok," jawab Alexa.
"Ini Dokter Arya Mahendra, sama kayak kamu statusnya, Dokter magang," jelas Nico sembari menunjuk Arya
Arya dan Alexa saling bertatapan dan tersenyum, lalu memperkenalkan diri masing-masing.
"Aku Arya," ucap Arya.
"Alexa," ucap Alexa pula, lalu mereka berjabat tangan.
"Cukup kenalannya, kalian berdua ikut saya," kata Nico yang entah kenapa seperti tidak suka melihat Alexa dan Arya saling bertatapan.
*****
Saat jam makan siang, Arya melihat Alexa yang duduk sendirian di kantin. Memang Alexa lebih suka menyendiri, meskipun banyak Dokter dan Suster yang mengajaknya untuk duduk bersama-sama.
"Hai Lex, aku boleh duduk sini gak?" Tanya Arya sembari membawa makan siangnya.
"Hai, oh boleh kok. Silahkan duduk!" Jawab Alexa.
"Makasih ya," ucap Arya lalu duduk di kursi depan Alexa, Alexa hanya menjawab dengan anggukan.
"Kamu kemarin lulusan universitas mana?" Tanya Arya agar suasananya tidak terlalu canggung, maklum saja mereka baru kenal setengah hari, tidak sempat untuk mengobrol karena sibuk dengan pasien.
"Universitas Gajah Mada," jawab Alexa. "Kalau kamu?" Tanyanya pula.
"Aku lulusan Universitas........" Ucapan Arya terputus karena ada yang menghampiri mereka.
"Saya boleh gabung sama kalian....?" Tanya Nico.
"Mau ngapain lagi sih nih orang, sabar Alexa," gumam Alexa dalam hati dan tetap tersenyum meskipun terpaksa.
"Silahkan Dok!" Jawab Arya, lalu Nico duduk di kursi samping Alexa yang membuat Alexa merasa canggung.
Suasana menjadi hening saat Nico bergabung bersama mereka, hanya terdengar suara sendok yang saling beradu dengan piring stainless.
"Kenapa kalian diam? Bukannya tadi kalian lagi ngobrol ya? Lanjutin aja," kata Nico.
"Gak apa-apa Dok, lebih baik diam kalau kita lagi makan," kata Arya.
"Lagian gak penting juga kok Dok yang kita obrolin," celetuk Alexa.
"Oh... Ya udah lanjutin makannya," kata Nico.
"Siang semuanya," ucap Vina yang tiba-tiba datang menghampiri mereka.
"Siang juga Dok," balas Alexa.
"Siang Dok," balas Arya, sedangkan Nico hanya diam saja, sangat kelihatan jika ia tidak suka jika Vina menghampirinya.
"Kamu Dokter yang baru magang hari ini kan?" Tanya Vina. "Boleh saya duduk di sini?" Tanyanya lagi sambil menunjuk kursi yang ada di samping Arya.
"Iya Dok, nama saya Arya. Silahkan duduk Dok!" Jawab Arya.
"Ehm, Arya, Alexa kita harus segera memeriksa pasien di ruang IGD," kata Nico yang memang sengaja ingin menghindari Vina.
"Baik Dok," jawab Arya.
"Tapi Dok saya belum siap makannya," protes Alexa.
"Salah kamu sendiri lambat banget makannya. Bagaimana jika ada pasien kritis yang membutuhkan pertolongan segera, apa kamu akan lebih mementingkan makan...?" Tanya Nico.
"Tapi Dokter juga manusia yang butuh makan," bantah Alexa.
"Bisa kan di percepat," kata Nico.
Alexa hanya terdiam sambil menahan amarahnya, rasanya percuma saja jika harus melawan Nico saat ini, tunggu saja jika sudah tiba saatnya nanti, pikirnya.
"Nico, biarin dulu lah Alexa siapin makannya, kamu juga belum abis tuh," kata Vina.
Nico beranjak dari tempat duduknya, "Arya, Alexa, kalau kalian tidak ikut saya sekarang, maka saya anggap kalian mengundurkan diri," kata Nico lalu melangkahkan kaki tanpa menggubris perkataan Vina.
Alexa dan Arya hanya bisa mengikuti perintah Nico meskipun mereka merasa sangat kesal. Sedangkan Vina hanya bisa sabar karena lagi-lagi Nico tidak menganggapnya ada.
"Aku tahu ini semua salah aku Nico, apa sama sekali tidak ada maaf dari kamu buat aku, bahkan sampai sekarang kamu masih sendiri, aku pikir itu semua karena kamu masih mengharap aku kembali. Ternyata aku salah," gumam Vina dalam hati.
*****
Nico baru saja tiba di apartemen, saat hendak masuk ke dalam apartemennya, ia seperti mendengar suara rintihan dari apartemen sebelah.
"Aduh...... Sakit banget," rintih Alexa yang tergeletak di depan pintu sambil terus memegangi perutnya.
Alexa mulai merasakan sakit perut sejak masih berada di rumah sakit, akan tetapi ia berusaha menyembunyikan rasa sakitnya karena hanya tinggal satu jam waktu bekerja akan berkahir. Hingga akhirnya rasa sakit itu semakin menjadi, saat masuk ke dalam apartemen ia langsung tumbang begitu saja karena tidak kuat lagi untuk berdiri.
Nico mendekatkan telinganya ke pintu apartemen Alexa untuk memastikan apa yang telah ia dengar.
"Sakit... Tolong..." Rintih Alexa lagi, suaranya hampir tidak terdengar.
Ting.. Tung.. Tok.. Tok.. Tok.. "Alexa, panggil Nico sambil terus menekan bel dan mengetuk pintu.
"Dokter, tolong saya," ucap Alexa lirih, hingga suaranya menghilang.
"Lex.... Alexa... Alexa..." Teriak Nico, akan tetapi tidak ada jawaban lagi dari Alexa.
.
.
.
.
.
Bersambung.....
Bonus visual 😍
Arya Mahendra
Vina Salsabila Argantara
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 127 Episodes
Comments
Alanna Th
aq zuka visual dr. arya
2023-10-24
1
dementor
visual dokter alexa,Nico,Arya serta Vina nggak banget semuanya author.. mereka semua adalah artis korea.. nggak bener ini.. 😭😭😭😭
2023-05-24
1
EL Banjarii
Arya atau rolan kak? kok tadi ada nama Rolan itu siapa?
2022-11-09
2