...SELAMAT MEMBACA!...
...*...
...*...
...*...
"KAU?!!! "
"Apa? Kau ingin juga? "
"Berani-beraninya putri terbuang seperti mu melakukan hal kasar seperti ini!! Aku akan mengadukannya kepada yang mulia raja! " tegas pelayan satunya.
Pelayan yang ia patahkan tangannya terlihat meringis kesakitan dibawah sana, "Arghhhsakittt... "
Pelayan yang lain membantu membenarkan tangannya yang sedikit bengkok, namun pelayan itu justru menepisnya karena terlalu sakit. Terlihat jelas tulang pergelangan tangannya menonjol keluar.
"Sakit!!" dia meraung dan menangis.
"Apa yang kalian lakukan?? Cepat balas dia!! " suruh pelayan itu pada pelayan yang lain.
Mereka menatap Luciana tajam namun ditanggapi dengan santai olehnya, tidak ada sejarahnya seorang putri tunduk kepada pelayan, CAMKAN!!
"DASAR ANAK JAL*NG!! " pelayan yang menghina ibunya itu bersiap menampar Luciana namun dengan mudah ditangkap olehnya.
"Lepaskan tanganku!" berontak pelayan itu meminta tangannya dilepaskan karena di cengkram kuat.
"Dengar baik-baik..." tekan Luciana
"Kalian hanya pelayan disini tidak pantas berlaku kurang ajar terhadapku. Justru kalian yang akan aku penjarakan karena telah melakukan hal bodoh terhadaku. "
"Apa kau ingin tanganku kupatahkan juga seperti teman pelayan mu itu?? " tawar Luciana dengan seringai nya.
Terlihat tangan pelayan yang berada digenggaman nya bergetar dan berkeringat dingin, saat mendengar bisikan dari Luciana yang luar biasa tajam dan dingin.
"Pergi kalian semua!! Sebeluma aku mematahkan tangan kalian masing-masing!! " ancam Luciana mendorong pelayan tadi hingga terjerembab ke lantai.
"Ayo kita pergi darisini, dia mulai gila."
"Sangat menyeramkan, kenapa tidak mati saja.. "
"Sudah kita pergi, jangan berurusan dengan putri gila itu!! "
"Aku akan mengadukan hal ini pada raja! Nantikan hukuman mu!! " teriak pelayan yang ia patahkan tangannya.
Para pelayan itu pergi dari kediaman Awan dengan cepat sebelum menerima amukan dari putri yang dulu dipanggil dengan sebutan putri terbuang kini beralih menjadi putri gila, ya gila, siapa yang bisa mematahkan tangan semudah itu!
"Mengganggu saja! " decak Luciana sambil menepuk kedua tangannya seolah baru saja memegang barang yang kotor.
Peristiwa itu disaksikan oleh pangeran Albert dan pangeran Emillio .
Mereka memang berniat menjenguk Luciana atau lebih tepatnya pangeran Emllio yang mengajak pangeran Albert untuk menjenguk adik keduanya, namun tidak menyangka Luciana bisa mematahkan tangan orang lain dengan mudahnya bahkan tanpa ekspresi.
Itu semua benar - benar tidak bisa dipercaya .
Lalu suara tegas dan aura mendominasi Luciana membuat mereka bertanya - tanya . Karena dari yang mereka ketahui putri Luciana adalah putri yang lemah dan irit bicara . Lalu bagaimana bisa putri lemah itu berubah dalam semalam ?
"Kau lihat ? Luci telah berubah sejak kematiannya." ucap Emillio
"Dia benar-benar berbeda. "
Setelah kehebohan itu mereda , pangeran Albert dan Pangeran kedua Emillio melangkah masuk ke dalam paviliun Bulan . Dari luar mereka bisa mendengar suara yang tengah menghitung . Satu hingga lima dengan suara geraman rendah.
Pangeran Albert dan Emillio berpandangan keheranan , apa yang dilakukan Luciana di dalam sana , pikir mereka .
Pangeran Albert yang penasaran , membuka pintu kamar itu perlahan . Lagi - lagi mereka berdua terkejut . Di sudut kamar , Luciana dengan brutalnya meninju dan menendang buntalan besar yang digantung . Gadis itu hanya memakai kaos hitam untuk pria tanpa memakai gaunnya. Terlihat sangat berbeda.
"Bisa-bisanya aku masuk ke sini! Mereka semuanya bodoh!! " geram Luciana
"Dasar ayah bodoh! Bedebah kurang ajar! " makinya
"MATI KALIAN HAHAHA.. "
Kedua lelaki itu terdiam dan mendengar umpatan kasar dari seorang putri yang lemah lembut. Jika sampai pihak kerajaan tahu Luciana mengumpati yang mulia raja makanya jelas ia akan mendapatkan hukuman. Walaupun raja adalah ayah mereka sendiri.
Luciana yang merasakan kehadiran seseorang menoleh ke belakang . Lagi lagi tubuhnya bereaksi tanpa ia sadari . Saat pandangan matanya menatap manik dingin pangeran Albert , hati begitu sakit dan air mata tiba-tiba - tiba-tiba meneteskan air mata.
Rindu, itulah yang ia rasakan.
Lelaki itu sangat mirip dengan raja Gilbert. Berbeda dengan Emillio yang perpaduan antara raja dan ratu, sementara Luciana sendiri mewarisi paras dari sang ibu.
" Bagaimana keadaanmu ? " tanya pangeran Albert yang entah sejak kapan sudah duduk di tepi ranjang.
Luciana membuang muka keluar jendela, para pelayan yang sedang menyapu di halaman lebih menarik perhatiannya .
"Apa yang kalian lakukan disini ? " suara serak itu terdengar dingin .
"Tentu saja ingin melihat keadaanmu , " jawab pangeran Emillio santai , ia bahkan sudah berbaring sambil menopang kepalanya dengan sebelah tangan .
Luciana tersenyum miris , dalam ingatan itu , pangeran Albert tidak pernah peduli bahkan melihat kearahnya sekalipun. Apakah ia harus mati barulah pangeran Albert, kakak yang sangat putri Luciana sayangi dulu, melihat dan perhatian padanya?
Jika memilih Lexia lebih memilih pangeran Emillio yang tampan walaupun sedikit menyebalkan.
Luciana berbalik menatap kedua pria itu bergantian . " Kurasa kita tidak sedekat itu ? orang yang membenci saudaranya sendiri ... mengapa harus saling peduli ? "
Deg
Pangeran Albert yang merasa tersindir memalingkan wajah , ucapan itu tepat menohok relung hatinya.
Suasana kamar itu seketika berat dan suram . Pangeran Albert menyadari bahwa selama ini ia memang tidak pernah peduli pada Luciana.
Itu sejak sang ratu ibu Albert terbukti melakukan perselingkuhan , ia menjadi ragu apa benar Luciana dan dia adalah adik kandungnya.
"Aishh.. kenapa mulutmu tajam sekali . " ucap pangeran Emillio, ia berjalan menuju tempat Luciana berdiri.
Lelaki itu hendak menggapai tangan Luciana namun dengan cepat ia menghindar.
"Kenapa? " lirih pangeran Emillio menatap kosong tangannya yang menggantung di udara.
"Kenapa? Kakak macam apa yang membuang adiknya sendiri?? " tanya Luciana dengan nada bergetar.
"Saat ibu dikurung kenapa kalian tidak membelanya?? Dia orang yang telah melahirkan kita, dimana hati nurani kalian sebagai anak! " sentak Luciana menatap tajam kedua lelaki disana.
Mengingat betapa malangnya nasib dari ratu pertama, membuat hati Lexia iku sakit. Bagaimana pun dituduh dan difitnah itu sangat menyakitkan.
"Kenapa diam?? "
"Adikku, putri Lauren, dimana dia sekarang??!!" teriak Luciana menuntut.
Mendengar nama yang sudah sangat jarang mereka dengar membuat pangeran Albert kembali tersadar bahwa ia juga memiliki satu adik lagi. Nama yang puluhan tahu menghilang kini terucap lagi.
"Ba-bagaimana kau tau??" tanya pangeran Emillio
"Tentu saja aku tau, dia kembaranku. " sinis Luciana
"Dimana dia sekarang? Aku akan menjemputnya! Kalian kakak yang tidak becus!! " kali ini jiwa Lexia hilang kendali, perasaan tak terbaca mendorongnya untuk terus mengeluarkan unek-unek nya.
"Jaga bicaramu Luciana!! " geram Pangeran Albert
"Kau tak berhak bertanya seperti itu!! Jaga sopan santun mu! " sentak Albert
Pangeran Albert bersiap menampar Luciana namun terhenti saat ia melihat genangan air di pelupuk mata gadis itu . Ia marah Sangat marah karena Luciana menuduhnya begitu rendah . Tapi ia sadar , tak salah Luciana berpikir demikian karena memang mereka melakukan kesalahan fatal.
Terdengar suara kekehan kecil dari bibir Luciana, gadis itu tertawa lucu saat mendengar tuturan dari lelaki itu. Sebutir air mata jatuh dari kedua kelopak matanya, tanpa isakan, air mata itu jatuh begitu saja.
"Aku tak pernah diajarkan sopan santun, wajar jika aku berbuat seperti ini. " ucap Luciana terkekeh pelan
"Luci sudah jangan membuat keributan, jika kau ingin tau dimana Lauren berada kau bisa menanyakannya langsung pada ayah. Kami tak berhak berkata dimana tempatnya. " ucap pangeran Emillio lembut
Luciana yang mendengar itu berdecih remeh.
"Keluar ! " seru Luciana menunjuk pintu sambil menatap tajam pangeran Albert.
Pangeran Albert berjalan keluar dari kediamannya disusul oleh pangeran Emillio dibelakangnya. Dengan berat hati.
Luciana mengepalkan tangannya erat,
"Bedebah itu!! Siapa yang berani menyumpal mulut seluruh kerajaan sampai seorang pangeran tidak berani berkata. "
"Kalian akan menerima karma dari ku!!"
"Ibu dan Lauren bertahanlah aku akan menjemput kalian dan memberikan hukuman itu kepada orang yang tepat! " lirih Luciana
...To be continued........
TINGGALKAN JEJAK YA GUYSS...
(disclaimer aku tuh suka sama kucing dan banyak koleksi meme kucing juga😭🙏)
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 54 Episodes
Comments
Dian Anggraini
semangat luciana.. uda gemes aja neh 🤭
semangat thor
2024-07-04
0
Mrinpur
walah walah,,,,gx sabar dengan aksi luci,,,,thor ad visual ny gx,,,
2022-11-01
1