...SELAMAT MEMBACA!...
...*...
...*...
...*...
"Selamat datang yang mulia pangeran Emillio De Aqualiors."
Lelaki itu menghiraukan salam dari pelayan Elis dan langsung berlari menuju Luciana yang tengah duduk bersender di kepala ranjang. Lelaki itu langsung memeluk tubuh ringkih Luciana dengan erat, sementara sang empu mengeryit bingung karena tidak tahu siapa lelaki itu.
"Apa kau baik-baik saja? Bagaimana bisa kau hidup kembali?? Aku senang sekaligus sedih mendengar nya. "
Ada apa dengan lelaki didepannya ini?? Tadi memeluknya dengan hangat sekarang berbicara ketus.
"Kau siapa? "
" Apa bangkit dari kematian bisa membuatmu hilang ingatan?? Bagaimana bisa kau melupakan kakak keduamu yang tampan ini!!" ucap pangeran Emillio ketus.
"Maaf yang mulia, tuan putri Luciana memang mengalami gangguan ingatan karena kejadian yang menimpanya. " interupsi dari pelayan Elis menunduk hormat.
"Oh begitu, itu jauh lebih baik jika kau lupa selamanya."
"Agar tidak mengingat kejadian masa lalu." sambungnya
Luciana hanya memandang lelaki itu tanpa mengucapkan sepatah kata pun. Jika lelaki itu kakak dari Luciana itu artinya lelaki itu juga membencinya, untuk apa dirinya membalas perkataannya.
" Apakah anda sudah selesai berbicara? Jika sudah segeralah pergi dari kamar ini. Aku sudah terlalu muak dengan omong kosong orang yang kutemui, jika kau tak ingin aku marah padamu segera lah tinggalkan tempat ini secepatnya." Luciana mengatakan hal itu dengan tanpa ekspresi.
Terlihat jelas bahwa pangeran Emillio terkejut mendengar tuturan adik perempuan nya itu. Untuk pertama kalinya ia mendapat respon kurang mengenakan dari Luciana.
"Aku baru saja pulang dari mengembara karena terkejut dengan berita tentangmu namun kau mengusirku."
"Ada ada denganmu?"
"Ada apa denganku?? Bukankah kau kesini karena senang aku mati ? Sama seperti yang lainnya. " ucap Luciana melongos berdiri menatap tajam lelaki didepannya itu.
"Kau bicara apa? Mana mungkin aku senang melihat kabar itu justru membuat ku sedih. "
"Lupakan. Apakah Pangeran Albert sudah menjengukmu?" tanya Emillio
"Tidak tahu. "
Pangeran Emillio pamit keluar dari ruangan Luciana setelah mengobrol dengannya, sebenarnya bisa dibilang bukan mengobrol karena Luciana hanya menjawab dengan ketus.
"Kak."
"Iya nona? Apa ada masalah? " pelayan Elis mendekati ranjang Luciana setelah mengunci pintu.
"Apa kau tahu mengapa ratu Adriana memanggilku ******? " tanya Luciana serius.
"Ha - hamba tidak ta - tahu yang mulia." pelayan Elis gelisah , pandangan matanga berusaha menghindari pandangan tajam Luciana.
"Aku tidak suka dibohongi! Katakan padaku yang kau ketahui. " tekan Luciana
Dengan ragu pelayan Elis menjawab , " Yang mulia ... Hamba tidak berani mengatakannya ... "
Luciana memutar mata kesal , tak kuasa mendengar ucapan pelayan Elis yang berbelit - belit dan ragu untuk berbicara.
"Kau ingin kupecat?! Katakan secepatnya! " gertaknya
.
Pelayan Elis kaget , baru kali ini ia mendengar sang putri berbicara kencang padanya , sejak awal putri Luciana bangun memang kepribadiannya sedikit aneh menurut pengamatan Elis.
"Baiklah jika kau tak ingin menjawabnya, namun pertanyaanku kali ini harus kau jawab.."
"Dimana ibuku? "
"Jangan bilang kau tak ingin menjawabnya lagi pelayan Elis?? Aku anaknya dan berhak tau keadaannya." tegas Luciana
"Ma - maaf yang mulia ... Hamba hanya tidak ingin Anda sedih ." ucap pelayan Elis dengan gemetar.
"Tidak apa katakan saja. "
Dirinya merasa tidak tega melihat perempuan itu menunduk ketakutan, karena itu ia menurunkan nada bicaranya agar apa yang terucap oleh pelayan Elis terdengar jelas tanpa ada paksaan.
"Ra--rahasia ini sudah hamba simpan selama dua puluh tahun , hanya beberapa orang saja yang mengetahui ini . Yang mulia ratu pertama , ibunda anda ... " ucapan pelayan Elis terhenti , suaranya serak menahan tangis.
Pelayan Elis bungkam untuk beberapa saat. Perempuan berusia yang berikisar 30 tahunan itu terlihat menghela napas pelan.
Luka lama yang telah dipendam , kini harus ia buka kembali . Memori kelam itu , jelas masih terngiang di kepalanya .
Sambil menunduk ia berkata , "Sebulan setelah mendiang permaisuri melahirkan Anda dan tuan putri pertama , yang mulia raja menjatuhkan hukuman dengan mengurung ratu Adellia di istana dingin dengan waktu seumur hidup karena bersalah telah berselingkuh dengan seorang bangsawan kelas menengah. Ibu hamba waktu itu terus membela ratu Adellia dan berusaha mencari bukti untuk membebaskan ratu namun..." ucapan itu terjadi, pelayan Elis terlihat menunduk dengan bahu bergetar menahan tangis.
"Kau bisa melanjutkannya? Jika tidak kau bisa berhenti berceri-"
"Tidak nona, saya akan menceritakan semuanya kepada Anda. " potong Elis dengan sungguh.
Seolah sadar telah melakukan kesalahan pelayan Elis langsung bersujud, " Maaf... maaf tuan putri karena telah memotong perkataan anda. " mohon pelayan Elis
Luciana berdecak kesal melihatnya, "Apa di era ini semua pelayan akan melakukan sujud setiap melakukan kesalahan?? "
"Maaf nona, maafkan hamba. "
"Berdiri. Kau tak perlu bersujud jika denganku! Anggap saja aku adikmu paham!! " tegas Luciana merasakan jengah
"Ta-tapi nona.. "
"Aku akan marah jika kau melakukan hal rendahan seperti itu dihadapanku. " tekan Luciana bahwa ia tidak suka dibantah.
"Ba-baik nona. "
"Lanjutkan ceritamu." pinta Luciana setelah pelayan Elis kembali duduk di kursi samping ranjang.
"Apa yang terjadi dengan ibumu? " tanya Luciana
"I-ibu saya waktu itu sudah berhasil mendapatkan satu bukti namun... ratu Adriana menyebarkan isu bahwa ibu hamba tengah melakukan pemboikotan kepada kerajaan hingga saat itu ibu ha-hamba dihukum mati ... " jelas pelayan Elis terisak.
Bak disambar petir , Luciana merasa dingin . Dadanya begitu sesak seolah dihimpit batu besar . Walaupun dirinya bukanlah Luciana asli namun mendengar cerita dari pelayan muda itu membuat hatinya iba.
"Pu-putri Luciana anda memiliki kembaran. " lirih Elis
"Kenapa aku baru mengetahuinya. Lalu dimana dia sekarang."
"Ha-hamba tidak tau putri. " lirih Pelayan Elis
"Bagaimana bisa tidak tahu?! " seru Luciana
"Adik anda putri Lauren lahir prematur , raja yang malu menjadikan beliau mengasingkannya ke suatu tempat yang jauh putri. " jelas pelayan Elis
"Sialal*n tua bangka itu!! " geram Luciana
Pelayan Elis menunduk takut.
"Maksudmu prematur bagaimana? "
"Putri Lauren lahir dengan kulit putih begitupun dengan rambut serta alisnya, semuanya berwarna putih nona. Seorang dokter pada saat itu mengatakan bahwa putri Lauren memiliki kelainan dan tidak sempurna sebagai putri. Karena itu raja menjadikan putri Lauren sebagai putri cacat... " jelas pelayan Elis menunduk menatap kebawah sepatunya.
"Bukankah itu Albino?" celetuk Luciana
"Ap-apa itu Ablino putri? " heran pelayan Elis
"Albino bukan Ablino. Itu bukan penyakit apalagi cacat, itu hanya kelainan genetik. Ck. dokter mana yang mengatakan hal bodoh seperti itu!! " geram Luciana
Bagaimana dia tidak marah?? Jika saja dokter itu paham dengan apa yang terjadi dan tidak mengeluarkan stetment ngawur seperti itu pasti adiknya putri Lauren tidak akan diasingkan.
Jika Luciana bertemu dengan dokter itu, ia akan memberi pelajaran! Dasar dokter gadungan!!
"Apaakah ibuku bisa keluar?? "
"Mantan ratu Adellia bisa terbebas jika ada bukti yang jelas nona... selama ini saya juga mencari kebenaran namun tidak menemukan satu punnona, seolah seluruh penghuni istana utama telah ditutup mulutnya oleh seseorang.itu sangat sulit.. " lirih Pelayan Elis
"Hmm.. "
"Aku akan mengunjungi putri Lauren suatu saat nanti, bagaimana aku bisa mencari tau tempatnya?? "
"Anda bisa bertanya kepada panglima Richard atau langsung bertanya kepada para pangeran dan yang mulia raja, nona... "
"Baiklah."
"Ap-apa anda akan kesana? Jika iya hamba siap mendampingi anda nona.. " sigap pelayan Elis
Luciana tersenyum tipis, "Terimakasih. Tapi aku akan melakukan nya sendiri."
Kabar putri Luciana yang hidup kembali setelah kematiannya berhembus cepat membuat seantero istana tercengang tak percaya . Pagi itu istana sangat heboh , bahkan para pelayan dari kediaman lain mencuri waktu untuk sekedar lewat didepan paviliun Bulan .
Luciana yang terganggu dengan keramaian di depan kediamannya memutuskan untuk demonstrasi diri .
Sudah saatnya penghuni istana tahu siapa dirinya sesungguhnya agar tidak bisa diremehkan seperti dahulu.
BRAK
Pintu kamar peraduan Luciana terbuka kasar hingga membuat para pelayan yang mengintip terpetik kaget dan melangkah mundur.
Luciana melangkah keluar dengan wajah dinginnya. Banyak pasang mata yang memandang seolah dirinya adalah hantu .
"Tidak ... Ini mungkin ! " ujar salah satu pelayan menutup mulut tak percaya .
"Dia sungguh hidup kembali??! " pekik mereka kaget
"Kalian sangat berisik."
Para pelayan itu berpandangan , sewaktu - waktu kemudian mereka terbahak - bahak hingga salah seorang darinya maju berhadapan dengan Luciana.
"Apa anda gila setelah hidup kembali ?"
"Ohh...astaga! Aku takut dengan orang gila. " olok pelayan itu hendak mendorong bahu Luciana.
Beraninya sekali mereka melakukan ini padanya.
KRAKk
Bunyi retakan tulang itu terdengar ngilu, sebelum berhasil mendorong, Luciana terlebih dahulu memutar tangan kotor itu membuat pelayan itu berbalik karena terpelintir tangannya.
"ARGHHHH!! " pekik pelayan itu saat Luciana mendorong kasar pelayan itu dan dengan sigap di tangkap oleh pelayan yang lain.
"Kau?!!! "
"Ya? Kalian ingin merasakannya juga? " disertai senyuman dan seringainya
, menatap mereka semua dengan berani.
...To be continued........
...GUYS MOHON KESADARANNYA UNTUK LIKE, VOTE, COMENT, BERI HADIAH YA. TERIMAKASIH BAGI YANG SUDAH MELAKUKAN NYA BAHKAN TANPA DISURUH. ILY3...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 54 Episodes
Comments
Îen
smoga author nya berbaik hati buat lanjutin ceritanya
2024-01-07
0
Îen
seseru ini kno hrs hiatis😭😭😭
2024-01-07
0
Mrinpur
wah wah wah,,,,seru bnget,,,,🤗🤗🤗
2022-11-01
1