Mr Cruel Mafia

Mr Cruel Mafia

Menemukan Orang Asing

New South Wales, Australia.

Seorang wanita muda dengan pipi memerah tengah berteduh di bawah pohon besar. Seluruh kulit yang tidak tertutup pakaian memerah karena terpaan sinar matahari yang terik.

Ansley Zwetta Cloe, menguap beberapa kali ketika angin ketenangan datang seperti penyihir. Menyulapnya menjadi ratu tidur. Dalam sekejam ia sudah terlelap.

Dalam lelapnya gadis itu bermimpi bertemu dengan pangeran berkuda putih. Wajah yang rupawan dengan tubuh tegap berotot. Pria itu turun dari atas kuda putih dan menghampirinya. Menatap lembut penuh cinta.

Ketika pria misterius itu mengulurkan tangan di depannya, dan tangannya hampir terulur untuk membalas, seketika dunia mimpi indah itu lenyap dengan suara domba yang berisik. Ansley bangun dengan terpaksa.

"Ouh, kenapa kalian mengganggu mimpi indah ku!" Ansley terlihat kesal, namun segera menghitung jumlah domba yang di lepas liar.

"Di mana satunya?" Satu anakan domba menghilang. Ia segera berputar untuk mencari.

Ketika ia menuju tumpukan jerami, keningnya berkerut. Di bawah tumpukan rumput kering itu terlihat dua benda seperti kaki. Ansley mendekat untuk melihat lebih jelas.

Ansley membekap mulut melihat tubuh pria tergeletak tak berdaya. Gadis itu menatap sekitar, dan tak ada siapapun.

Tubuh pria itu dipenuhi luka, terdapat darah kering juga wajah tampannya terlihat pucat.

"Mr.! Mr.!" Ia menggoyang bahu pria itu. Namun tak mendapat pergerakan. "Wake up, Sir!" Menekan denyut nadi dan memeriksa napas, ternyata masih hidup.

Bruk! Ansley menidurkan pria asing di dalam kamarnya. Ya, ia memutuskan untuk menolong dan membawa pria asing pulang ke gubuknya.

Tak berapa lama mengatur napas karena lelah, Ansley harus kembali ke atas bukit untuk menggiring dombanya kembali. Dibiarkan pria yang terluka tadi terbaring.

Ansley bukanlah siapa-siapa di daerah kecil itu, ia hanya seorang gadis yatim piatu yang tinggal bersama sang nenek. Dan, nasib buruk mengharuskannya merawat neneknya yang buta dan sakit-sakitan. Ansley tidak tahu, seindah apa surga, karena selama ini hidupnya tak ubah bersama kemiskinan.

Ansley kembali dan melihat keadaan pria yang ditolong. Masih sama, terbaring belum sadarkan diri.

"Mr. Alez, Helikopter KA-62 tidak terdeteksi keberadaanya setelah menerjang cuaca buruk." Salah satu anak buah memberi laporan kepada Mr. Alez Crihstop.

Pria bermanik tajam itu awas me-monitoring signal Helikopter. Namun, titik terakhir yang terpantau berhenti di kota yang jauh dari tujuan.

"Damn! Helikopter Jack tak terkendali dan jatuh." Pria itu berubah panik. "Sisir daerah itu sekarang! Kerahkan separuh pasukan untuk mencari pemimpin kalian!"

"Yes, Mr."

Black Mancsker, sebutan organisasi mafia yang dipimpin oleh Jack Davison Mancsker. Perangai gelap paling dicari FBI. Jaringan gelap yang tersebar luas merambai pesisir Australia dan Amerika Serikat. Tak banyak yang tahu siapa pemimpin Black Mancsker, karena sosok pemimpin itu sangat pandai berkamuflase.

Mr. Alez Crishtop adalah tangan kanan Jack. Pria itu seperti kembaran si cruel. Bengis dan tak memiliki sisi belas kasih. Apa yang diinginkan Jack, Alez selalu paham.

Bersama ratusan pengikut Black Mancsker, Alez menuju salah satu kota di Australia. Menyisir bagian kota itu untuk menemukan Jack.

"Titik jatuhnya sangat tinggi, apa ada kemungkinan Mr. Jack masih hidup?" gumam pria plontos di belakang Alez.

"Tutup mulutmu! Kau kira Jack bisa mati dengan mudah? Lima peluru menembus tubuhnya, bahkan dia masih hidup. Kali ini pun sama!" Alez melirik tajam. Ada kekhawatiran, namun mencoba ia tutupi. "Sekali lagi kau bicara! Mulutmu tidak akan utuh!" ancamnya.

Pria plontos adalah pengikut setia, namun Alez tidak peduli. Siapapun yang salah berucap, harus siap kehilangan anggota tubuhnya.

Hingga tengah malam pencarian berlangsung, tapi tak membuahkan hasil. Alez sangat mengkhawatirkan Jack.

"Jangan sampai ada yang terlewat! Sisir dengan ketat! Cari pemimpin kalian sampai ketemu!" perintah Alez. Mereka sekarang berada di perbatasan kota New South Wales.

"Ck! Sth!" Alez berdecak frustasi. Dalam minggu ini organisasi mereka harus menyelundupkan seribu peluru ke negara tetangga, namun pendirian Jack justru berakibat fatal. Helikopter yang membawa barang itu jatuh sekaligus bersama Jack.

Tak jauh dari Alez berdiri. Pria plontos sedang tersenyum sinis. Mustahil pemimpin mereka masih hidup, menilik ketinggian helikopter, Jack pasti sudah tewas. Good, tinggal satu yang harus ditumbangkan dan ia akan mencapai puncak rantai keemasan.

Di dalam gubuk sederhana, Ansley sedang sibuk membuat ramuan herbal untuk baluran luka di tubuh pria asing yang ditemukan.

"Hidupmu sudah susah, Ans! Kenapa kau tolong dia?" kata Nenek Lucy.

"Ansley menemukanya masih bernapas, Granny. Kalau Ans tidak menolong, dia akan mati." Ansley terus menumbuk daunan hijau yang ia tahu bisa mengeringkan luka lebih cepat.

"Dengan begitu bebanmu akan semakin berat." Keadaan Granny buta dan sakit-sakitan, namun suaranya masih lantang nun tegas.

"Tidak apa, Granny, setelah dia sadar, Ans akan menyuruhnya pergi."

Suara ketukan besi panjang mengantar Granny pergi ke kamarnya. Ansley melihat sekilas dan kembali fokus pada pekerjaanya. Sebelum membalur dengan ramuan, terlebih dahulu ia membersihkan darah kering di tubuh pria asing itu.

"Dalam mimpi aku bertemu pria tampan dengan menunggagi kuda putih, tapi realita aku malah menemukan pria ini. Sama sekali tidak sesuai," gumamnya.

"Astaga, lukanya sangat parah." Ansley membuka baju pria asing itu dan ternyata lukanya hampir seluruh tubuh. Ia masih bisa melihat dengan jelas meski tubuh itu penuh dengan ukiran tato abstrak. "Hebat sekali dia masih hidup."

Ansley menimang sebentar, apakah dia juga akan membuka celana pria itu? Sedewasa ini ia tak pernah mengenal pria. Hidupnya selalu bersama domba-domba kesayangan, keadaan itu membuatnya canggung. Tetapi, jeans biru sudah tidak berbentuk, bila ia tak merobek dan melepas, baunya semakin buruk karena anyir darah.

Ansley memegangi jantung yang berdebar, mudah-mudahan malam ini ia bisa tidur setelah menggantikan pakaian pria itu. "This is so bad!" gerutunya.

Hampir satu minggu Ansley merawat pria asing itu, namun selama itu keadaan pria tersebut tidak mengalami perubahan. Masih terbaring seperti manusia tidur.

Ia bingung, membawa ke Hospital namun ia tak memiliki dolar. Jika pria itu tidak bernapas dia justru akan segera menguburnya. Tetapi sialnya pria itu masih bernapas dengan teratur.

Satu hari lalu ia pergi ke pasar kota, sengaja mencari informasi apakah ada pencarian orang hilang. Ternyata tidak. Ia tidak mendapat informasi apapun. Lalu siapa pria itu?

Dengan merawat pria asing itu, pekerjaan Ansley tentu bertambah. Wanita itu setiap hari membuat ramuan herbal, juga membersihkan tubuh pria itu secara teratur. Bahkan ia juga merelakan kasur empuknya dimiliki pria itu, sedangkan ia-nya tidur beralaskan tikar tipis.

Terpopuler

Comments

Ariin Mawra Harshvardhan

Ariin Mawra Harshvardhan

Keren akak baca ksryamu yg ini....
sampe deg... deg.... serr bacanya

2022-11-08

0

Abdul Razak Al Maliki

Abdul Razak Al Maliki

mampir ka Mei karya baru ea,,,AQ suka banget karya mu,,,selalu AQ tunggu

2022-11-03

0

bungaAaAaA

bungaAaAaA

cube kita baca nopel barunya othor, selingan dr gaka n hania.

2022-11-03

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!