Sikap Yang Sesungguhnya

Jack menyeringai sebelum meninggalkan Ansley dengan wajah tak percayanya.

"Kau beruntung jemari mu masih utuh," ucap pelayan tadi. "Berani sekali kau memanggil Tuan hanya dengan sebutan nama."

"Dari kemarin aku memanggilnya dengan nama, memang ada yang salah?"

"Salah besar! Disini, bersikap baik dan patuh, maka kau akan tetap hidup." Setelah mengatakan kalimat yang tidak dimengerti oleh Ansley, pelayan itu pergi begitu saja.

Ansley memegangi dada yang berdebar. Kenyataan apa yang sedang dialami. Siapa sebenarnya Daviso?

Tiga puluh menit kemudian. Ansley menyusuri lorong menuju sekumpulan pelayan yang memakai seragam sama dengannya. Ia tidak tahu harus mengerjakan apa.

"Tugasmu membersihkan lantai dua! Tapi ingat, jangan sampai kau salah masuk ke kamar Tuan."

"Hem." Ansley mengangguk dan mengambil semua alat yang dibutuhkan. Walau banyak pertanyaan dan kejanggalan, tetapi ia tak bisa mencari tahu apapun.

Sampai di lantai dua, Ansley tertegun melihat luasnya lantai yang harus dibersihkan. "Ya Tuhan, bagaimana aku harus membersihkan ruangan seluas ini?"

Ansley mulai membersihkan lantai, ketika berada di depan pintu kamar bercat hitam, telinganya mendengar suara aneh. Seperti suara ******* mendayu-dayu.

Duk! Tak sengaja ia mendorong alat pel sedikit keras dan membentur pintu itu. Ansley menegakan badan dan menutup mulut. Sadar telah melakukan kecerobohan.

Pintu hitam itu tiba-tiba terbuka. Seorang wanita dengan rambut kemerahan keluar dengan raut kemarahan. "Stupid you! Damn it!"

"Sorry, Miss," ucap Ansley.

"Kau pelayan baru?! Apa kau tidak mengerti ketertiban di Mansion ini!" sentaknya dengan suara tinggi. "Kau menganggu waktuku bersama Daviso!"

"Sorry, Miis." Lagi-lagi hanya mengucap kata maaf, karena Ansley sendiri belum paham dengan ketertiban Mansion.

Pria gagah dengan rahang kokoh tampak keluar. "Pelankan suaramu, Grace!"

"Ough, Baby, karena pelayan bodoh ini kenikmatan kita terganggu."

Ansley menunduk. Tak ingin melihat wajah Jack yang membohongi dengan kata-kata manis. Pria itu menjanjikan pernikahan, tetapi waktu membuktikan jika Jack seorang pemain wanita.

"Sudah saatnya aku pergi, Grace! Jangan cegah aku lagi." Jack tidak mengindahkan ucapan Grace. Ia sudah melangkah melewati Ansley, tetapi ada yang memanggil.

"Daviso! Aku ingin bicara!" Bibirnya berteriak lantang, tetapi tubuhnya bergetar ketakutan. "Kenapa kau membawaku kemari jika hanya dijadikan budak!? Aku ingin kembali!"

Plak! Ansley menoleh paksa ketika tangan Grace menamparnya dengan kuat. Meninggalkan kesakitan pada kulit pipi putih pucat Ansley.

"Hei! Jala**! Berani sekali kau memanggil tuanmu hanya dengan sebutan nama! Kau juga meninggikan suaramu! Kau ingin dibuang ke lantai bawah tanah!" bentak Grace. Bola matanya menyala seperti warna rambutnya.

"Grace, jangan lewati batasan mu. Seluruh yang ada di Mansion ini adalah urusanku! Pergilah!" Jack mengusir Grace dengan nada datar.

"Dan kau, Miis Cloe, jaga bicaramu!" Jack menatap Ansley dingin.

"Sekarang tolong kembalikan aku ke Bukit Queensland! Aku akan melupakan pria sepertimu!" Pelupuk mata Ansley dipenuhi air mata. Melebur semua yang ada dalam bayangannya, Jack bukan pria baik, bahkan sangat kejam. Apa salah kebaikannya yang justru dibalas dengan perlakuan demikian.

Jack mengambil sesuatu dari balik saku jas. Lalu menodongkan pistol tepat di dagu Ansley. "Kembali?!" Jack menyeringai dengan tatapan sangat dingin. Nadanya terdengar mengejek.

"Selamanya kau akan terkurung disini. You are my slave! Slave who are just like rodents! (Kau adalah budakku! Budak yang sama seperti hewan pengerat)"

Ansley bergetar saat Jack menodongkan pistol. Pria itu terlihat sungguh-sungguh. "Why?"

Jack yang merasa telah habis kesabaran, melihat Ansley seperti melihat pengkhianat Black Manscker. Ia beralih mengelus rambut Ansley, sebelum menggenggam dan menjambak dengan kuat.

"Akh!" Ansley menahan tangan Jack. Tetapi, semakin ditahan semakin kuat Jack menjambak. "Sakit, Daviso!"

"Kesakitan ini tidak ada seujungnya, jadi diamlah!"

"Daviso!"

"Aku benci kau memanggil namaku. Panggil aku Mr. Karna aku adalah tuanmu!"

Jack menyentak tangan membuat Ansley hilang keseimbangan dan terjatuh. Lututnya berdarah karena terlalu keras.

Walau kehidupannya selalu berbelit kemiskinan, setidaknya ia tak pernah mendapat perlakuan buruk. Tidak ada yang pernah melakukan kekerasan seperti yang dilakukan Jack.

Sungguh, kepergian Jack disertai sumpah serapah darinya. Kini Ansley membenci Jack. Sangat membenci sikap dan perlakukan Jack.

Jack mengendari kuda besi menuju ujung kota. Meninjau perkembangan penjualan barang haram yang selalu dikirim setiap dua minggu sekali. Sejak kejadian helikopter yang ditumpangi terjatuh, ia belum muncul dengan gelar pemimpin Black Manscker.

Lahan kosong dan kumuh tidak membuat Jack jijik. Ia sudah terbiasa mendatangi tempat seperti itu.

Pria berkepala plontos terkejut melihat kedatangan tuannya. "Mr Jack?" Pria itu menyembunyikan rasa gugup. "Please sit."

Jack duduk tepat di kursi tua yang ada di sudut ruangan. "Apa kau senang melihatku kembali?"

"Tentu, Mr."

"Bagaimana perkembangan Klan Nazle?"

"Mereka menambah pesanan dua kali lipat setelah berhasil masuk ke wilayah timur. Anak muda dan para wanita sudah tercandu untuk menghisap."

Jack tersenyum puas. "Apa kau sudah menemukan keberadaan Pleo?"

Gelengan kepala dari pria plontos membuat Jack mengeluarkan pisau lipat. Menjilat ujung yang runcing dan memainkan dengan lincah. "Selama itu kau belum berhasil menemukan, apa kau ingin mencicip karter kecil ini ke anggota tubuhmu?"

"Tidak, Mr. Sebentar lagi anak buahku berhasil memantau mereka. Bersabarlah sebentar." Pria plontos itu menatap ngeri ujung karter yang runcing. Menjadi pengikut Blank Mansker sudah tahu siapa pemimpin mereka. Bahkan pria itu bisa menghabisi ratusan musuh hanya sekali tembak.

Bercinta di pagi buta bersama Mariana membuat Alez terlambat datang ke Mansion Jack. Beberapa saat lalu ia mendapat kabar mengenai beberapa sindikat penghianat.

Pria itu memasuki Mansion dan disambut oleh Depaulo. "Mr. Alez."

"Dimana Jack?"

"Tuan sudah pergi."

"Pergi?" Ia kalah cepat. "Ke ujung kota bagian timur?"

"Sepertinya."

"Sial! Jack tidak tahu ada bahaya." Mengeluarkan ponsel menghubungi tuannya, tetapi tidak terjawab. Alez berbalik dan melangkah lebar.

"Akh!" Seseorang berteriak lantang saat Jack menghujam ujung karter ke telapak tangan pria plontos.

"Mr, ampuni aku. Beri waktu satu minggu, anak buahku akan menemukan persembunyian Pleo." Darah segar mengucur memenuhi telapak tangannya.

Brak! Pintu dibuka dari luar. Melihat pemandangan di depannya tak membuat Alez ngeri. Pria itu justru mengangkat belah bibirnya.

"Bawa dia ke ruang bawah tanah!" perintah Jack. Ia bangkit dan membuka jas yang langsung di lemparkan ke Alez. Karena jas berharga ribuan dolar itu sudah terkena percikan darah.

"Mr, beri kesempatan. Aku akan mencari Pleo." Pria berkepala plontos dihinggapi rasa takut. Ruang bawah tanah adalah akhir mengerikan bagi musuh Klan Black Manscker. Di ruang itu, jerit kesakitan tidak akan di dengar siapapun. Sudah pasti akan menemui ajal dengan cara mengerikan.

"Kau pikir hanya itu kesalahanmu?! Jack pasti sudah tahu jika kau yang menyabotase helikopter yang ditumpanginya. Kau hampir membuat Jack tewas. Sekarang kau tahu kesalahanmu?" Alez menyeringai dan mengeluarkan sebuah borgol. Ia akan membawa pria plontos ke Mansion.

.

.

Itulah Jack, sisi kejamnya mulai diperlihatkan. Ini cerita mafia jadi karakter mereka tak memiliki belas kasih. Semoga Ansley mampu bertahan dan merubah si Mr cruel.

Terpopuler

Comments

Ariin Mawra Harshvardhan

Ariin Mawra Harshvardhan

Untung jantungku sehat kak wkwk meskipun agak ngeri ya

2022-11-09

0

🍊𝐂𝕦𝕞𝕚

🍊𝐂𝕦𝕞𝕚

karena bab nya masih awal pasti penderita an ansley masih terus berlanjut semoga bisa bertahan

2022-11-05

0

Wahyuni Fhia

Wahyuni Fhia

next thor...

2022-11-04

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!