Cinta Berselimut Dendam

Cinta Berselimut Dendam

Dilamar

Waktu berlalu, Magrib pun datang menyapa hamba – hamba yang beriman. Naya menggiring tubuhnya untuk mengambil air wudhu sebelum ia pergi sholat fardu tiga rakaat.

Dalam do’anya ia meminta, “Ya Allah, hamba bersyukur untuk semua nikmat yang Engkau berikan dalam hidup hamba.

Memiliki keluarga yang utuh dan bahagia, teman dan sahabat yang luar biasa. Kini Engkau menambah satu lagi nikmat yang dalam hidup hamba, kekasih yang sempurna di mata hamba, meski kesempurnaan itu hanya milik Mu. Hamba hanya meminta, jika Aaric adalah jodoh yang Engkau pilihkan untuk hamba, maka tunjukkan lah kebaikan atasnya dan kekal kanlah hubungan ini sampai ke Jannah Mu ya Rabb. Aamiin.”

Reisya mengusap wajahnya lalu menghela nafasnya perlahan seraya berucap, “Ya Allah ridhoi hubungan kami.”

Reisya pun membuka mukenah dan melipat sajadahnya kemudian meletakkannya kembali ke posisi semula.

Sekilas Reisya melihat ponselnya berkedip, karena sebelum sholat Reisya sengaja membuat mode silent di ponselnya.

Reisya bergerak meraih ponselnya dan terlihat Aaric Calling di layar ponselnya.

Dengan senyum yang tersungging di kedua sudut bibirnya Reisya langsung menjawab panggilannya.

“Hallo, Assalamualaikum, Mas,” sapa Reisya dari balik ponselnya.

“Waalaikumsalam, Sayang. Suaranya beda,” goda Aaric dari seberang ponselnya.

“M – maksudnya beda gimana, Mas?”

“Seperti sedang bahagia, suaranya ringan dan merdu, enak di dengar,” rayu Aaric lagi.

Reisya yang sedang duduk di ujung tempat tidurnya tersipu malu. Ia mesam – mesem sendiri di dalam kamarnya. Jiwanya serasa melayang, seperti terkena terpaan angin sepoi – sepoi yang membelai lembut pipinya yang kini terlihat merona.

“Kamu bisa aja, Mas. Suaraku biasa aja kok,” sanggah Reisya tersenyum bahagia.

“Ya sudah, iya. Ehm.. Sayang.”

“Ya.”

“Jangan lupa, dandan yang cantik. Sebentar lagi Aku sampai” pinta Aaric menggoda Reisya.

Satu jam kemudian terdengar suara klakson mobil dari luar gerbang, Reisya yang mendengar itu terlihat panik.

Pasalnya ia belum lagi selesai menentukan pilihan baju mana yang akan ia pakai untuk menyambut calon mertua dan kekasihnya yang hendak melamarnya.

Reisya mengeluarkan isi lemarinya satu persatu namun belum juga menemukan yang sesuai dengan keinginannya.

Sampai Mbok Ana datang mengetuk pintu lalu masuk ke dalam kamar Reisya tanpa di persilahkan masuk oleh Reisya.

Melihat pemandangan yang berantakan di atas tempat tidur Reisya.

Membuat Mbok Ana geleng – geleng kepala sambil menghela nafas berat.

“Ya Allah! Non Reisya, kenapa seperti kapal pecah begini..! Noh, belum ganti baju lagi. Tamunya udah nyampe Non..,” protes Mbok Ana sembari memukul – mukul jidatnya pelan.

Reisya hanya meresponnya dengan cengiran kuda. Lalu meminta pendapat Mbok Ana baju mana yang sesuai untuk dipakai.

Di satu sisi ada terselip rasa sedih. Biasanya jika ada acara atau event apapun Kakaknya yang selalu sibuk memperhatikan penampilan adiknya supaya terlihat sempurna.

Tapi kali ini Nola sepertinya tidak perduli sama sekali meskipun Reisya sudah mencoba bercerita padanya.

Namun tidak seperti biasanya Nola hanya tersenyum tipis. Tidak ada respon apapun.

Hal inilah yang membuat Reisya semakin bertanya – tanya dalam hatinya, apa sebenarnya yang telah terjadi sebelum kepulangannya ke rumah.

Reisya mencoba bertanya pada Mbok Ana, namun Mbok Ana juga tidak tahu pasti apa yang membuat Nola berubah drastis seperti itu.

“Mbok, sebenarnya apa sih yang telah terjadi? Kenapa Kak Nola berubah seperti ini? Apakah dia keberatan kalau Reisya di lamar lebih dulu oleh Mas Aaric?” tanya Reisya bersedih.

“Maaf, Non. Si Mbok juga tidak tahu. Si Mbok ndak berani terlalu lancang menanyakan hal ini pada Non Nola sejak ia berani memarahi Ibu beberapa waktu lalu,” ucap Mbok Ana keceplosan.

Mbok Ana langsung menutup mulut dengan kedua tangannya. Seketika Reisya membulatkan manik matanya.

Dia tak pernah menyangka Nola berani berbuat seperti itu. Ini sungguh berbanding terbalik dengan Nola yang dikenal Reisya dulu.

“Pokoknya Mbok harus menceritakan semuanya sama Reisya nanti. Rahasia apa sebenarnya yang sedang di tutupi,” desak Reisya pada Mbok Ana.

Kemudian mereka fokus kembali memilih baju yang akan di pakai Reisya.

Setelah selesai Reisya sedikit memoleskan aye shadow berwarna nude pada kelopak matanya dan menyapukan sedikit blush on berwana pink muda di pucuk tulang pipinya.

Dandanannya looks naturally, membuat Reisya begitu berbeda dari hari – hari biasanya yang jarang sekali tersentuh oleh bahan – bahan kosmetik perias wajahnya.

Bukan hanya Mbok Ana yang dibuat terkesima dengan penampilan Reisya kali ini.

Semua mata tertuju pada Reisya saat menuruni anak tangga, tatapannya tak beralih sedikitpun saat melihat Reisya yang begitu mempesona.

Terlebih lagi Aaric yang tak bosan – bosannya memandangi wajah kekasihnya.

“Mau makan atau mau mandangi wajah cantik ku saja, Mas?” decit Reisya berbisik di telinga Aaric yang duduk di samping kirinya.

“Dengan memandang wajahmu saja sudah membuatku kenyang, Rei.”

Aaric membalas ledekan Reisya dengan senyum bahagia dan tanpa rasa sungkan.

Akhirnya, setelah jamuan makan malam, kedua keluarga itu saling menyampaikan maksud dan tujuan mereka bertamu ke rumah Reiysa.

Mereka berpindah tempat duduk untuk saling mengobrol.

“Begini, Mas. Sebenarnya kedatangan Kami kemari adalah yang pertama untuk berkenalan atau silaturahmi pada keluarga Mas Widjaya sekaligus mengabarkan keadaan Mbak Widjaya setelah kecelakaan, kemudian yang selanjutnya adalah untuk melanjutkan niatan ananda Kami Aaric yang ingin melanjutkan hubungannya dengan Reisya.. lebih dekat lagi,” ungkap Pak Atmadja menjelaskan.

“Ternyata dunia ini kecil ya, Jeung, dulu kita pernah bertemu dalam arisan ibu – ibu kompleks. Eh sekarang malah mau jadi besan,” ucap Bu Widjaya bernostalgia beberapa tahun lalu saat mereka masih dalam komplek perumahan yang sama. Keduanya pun tertawa lepas.

“Jadi gimana menurut, Mas Widjaya dan Reisya? Apakah lamaran Kami diterima?” tanya Pak Atmadja memastikan keputusan yang sangat di nanti - nantikan.

Aaric dan Reisya saling berpandangan penuh cinta, hatinya di penuhi oleh bunga – bunga yang sedang bermekaran.

“Sebelumnya Kami juga mengucapkan terima kasih atas kunjungannya. Terutama ikut mendoakan kesembuhan suri hati di rumah ini yaitu istri saya sendiri.

Lalu yang kedua... saya hanya ingin mengikuti apapun keputusan Reisya. Apakah dia bersedia atau tidak,” terang Pak Widjaya.

Mereka menyerahkan keputusan itu sepenuhnya pada Reisya.

Karena Reisya lah yang akan menjalani kehidupannya kedepannya. Dia tahu mana yang benar – benar tulus menyayanginya.

“Lalu, bagaimana menurut Kamu, Rei?” tanya Bu Atmadja pada Reisya yang masih tertunduk tersipu malu.

Detak jantungnya seakan sedang lari maraton, semua rasa bercampur aduk jadi satu. Orang yang di cintainya akhirnya memilih untuk segera menghalalkan hubungan keduanya.

Kemudian Reisya menganggukkan kepalanya pelan tanda setuju bahwa dia telah merima Aaric sebagai tunangannya.

Dan setelah selesai Wisuda Aaric akan benar – benar menjadikannya pasangan yang halal untuk selamanya.

“Alhamdulillah, akhirnya kita bakalan berbesan ya, Jeung.” Ucap Bu Widjaya bahagia sembari memeluk Bu Atmadja.

Sementara sepasang mata membidik dari jauh. Dia merasakan sakit ketika melihat keluarga angkatnya merasa senang dan bahagia.

“Tenang Nola, kamu akan mendapatkan apa yang kamu mau. Biarkan untuk saat ini mereka berbahagia.

Nanti akan tiba saatnya, tawa itu akan berubah menjadi linangan air mata yang tiada hentinya,”

monolog Nola penuh dendam dan kebencian yang teramat sangat sembari memalingkan wajahnya.

Terpopuler

Comments

Mbak Rin

Mbak Rin

wah diawal az dah bikin penasaran mom

2022-11-02

2

Arsyad Al Ghifari🥰

Arsyad Al Ghifari🥰

duh mom baru awal aja udah ada dendam ... dendam apaan ya Nola sama keluarga nya ..bikin flashback ya mom😃

2022-10-31

5

Heila

Heila

baru mampir thor..

2022-10-30

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!