Toxic Relationship
...Happy Reading...
Gadis berperawakan imut itu menatap arloji cokelat di lengan kanannya, ia sudah terlambat hampir setengah jam dari jadwal yang ia janjikan. Seketika ia menarik napas dalam dan menghembuskannya perlahan, berusaha untuk menenangkan dirinya walaupun ia tahu itu tidak akan mengubah apapun. Sedangkan jantungnya didalam sudah berdetak tidak karuan. Apa yang akan ia hadapi sekarang?
“Dijemput Jack, Clara?”
Clara menoleh dan mendapati gadis berambut hitam legam sepinggang itu tengah tersenyum hangat padanya. Kathy, salah satu teman kerjanya yang sedikit dekat dengannya. Ya, karena ia memang tidak terlalu pandai bergaul seperti kebanyakan orang lainnya. Dan ia cukup beruntung beberapa orang bahkan bersedia menyapa atau bahkan mengajaknya makan siang disaat ia tidak pernah sekalipun menyapa mereka terlebih dahulu.
“Iya, kau pulang sendirian?” Clara kali ini bertanya, setidaknya berusaha memperpanjang percakapan ketika lift turun ke lantai satu. Kathy masih memandangnya dengan senyuman hangat.
“Siapa lagi yang akan menjemputku? Aku iri padamu karena mendapat kekasih seperti Jack.” Kathy terdiam sesaat dan menghadap kepintu lift, seolah ia benar-benar membayangkan berada di posisi Clara, memiliki kekasih yang begitu sempurna.
“Jack pria yang sangat tampan, pria temuda dengan aset yang luar biasa, memiliki kepribadian yang begitu baik. Apa lagi yang kurang dari dia? Clara kau gadis yang sangat beruntung!” Kathy menatapnya penuh semangat.
Beruntung? Clara hanya tersenyum tipis pada Kathy, melihat mata Kathy yang berbinar setidaknya membuatnya menghilangkan kegelisahannya selama beberapa menit. Iya, dialah gadis beruntung yang diidamkan semua wanita. Clara Villegas adalah gadis beruntung, itu yang mereka tahu.
Kini pintu lift terbuka, mereka berdua berjalan beriringan menuju pintu keluar kantor. Clara menatap sekeliling ruang parkir, berusaha menemukan sedan mewah yang terparkir seperti biasanya.
“Itu dia Jack!”
Clara menoleh kearah jari telunjuk Kathy, dan ia dapat melihat seorang pria tampan dengan memakai jas rapi sedang berdiri bersandar disebelah sedan mewah miliknya. Clara akui, Jack memang tampan dan memiliki tubuh yang sangat ideal. Terlebih yang Clara tahu Jack juga memiliki perut six pack. Ia begitu sempurna dimata semua wanita manapun. Sangat sempurna.
“Aku duluan Kathy, kau hati hati dijalan ya!”
Clara tersenyum tipis kearah Kathy dan berjalan menuju Jack yang tengah menunggunya. Clara dapat melihat senyuman hangat Jack padanya, dan pria itu terlihat melambaikan tangan sapaan kepada Kathy.
“Masuklah!”
Senyuman Jack seketika memudar, ia berbicara dengan dingin, seolah berubah drastis dalam sekejap. Clara merasakan tubuhnya kini mengalami kepanikan, bahkan kini lebih hebat dari sebelumnya. Clara menarik napas dalam dan memasuki mobil mewah itu. Bersiap dengan apa yang akan terjadi didalam.
“Kau sudah terlambat dari waktu yang dijanjikan!”
Jack kini berteriak kencang padanya, membuat tubuh Clara bergetar. Begitu sering ia mendengar teriakan itu, namun ketakutannya seolah tidak pernah hilang. Ketakutan itu kian bertambah, Clara menundukkan kepalanya dalam.
“Maaf, aku minta maaf Jack.”
“Apalagi yang membuatmu terlambat?! Kau sudah berani bermain api dibelakangku?!”
Clara menatap kearah Jack, namun dengan cepat ia kembali menunduk saat menatap mata Jack yang berapi-api karena amarahnya. Kini Clara kembali meringkuk ketakutan. Inilah Jack sebenarnya, ia emosional dan sangat kasar. Apa ini yang diidamkan semua wanita? Jika iya, dia bukan salah satunya.
“Tidak..tidak, pekerjaanku...pekerjaanku-“
Clara tersentak ketika Jack kini meraih kerah kemeja miliknya, pria itu mencengkeram kuat. Clara kini tidak bisa menahan ketakutannya lagi. Gadis itu menangis ketakutan, ia tidak tahu hal buruk apalagi yang akan Jack lakukan padanya. Kini wajahnya dengan wajah Jack hanya terpaut beberapa senti, bahkan ia dapat merasakan hembusan napas Jack yang menggebu.
Kaca mobil Jack gelap jika dilihat dari luar, ia tidak bisa meminta tolong kepada siapapun. Pernah ia berusaha untuk keluar dari mobil, tapi Jack malah semakin menyakitinya. Itu membuatnya jatuh sakit selama satu minggu.
“Maaf Jack, aku minta maaf, aku tidak akan melakukan hal yang sama lagi.”
Clara berbicara dengan terbata-bata karena rasa takutnya dan uraian air mata yang semakin deras. Jack kini mengangkat tangan kanannya, Clara hanya bisa memejamkan matanya kuat, bersiap menerima pukulan keras itu dari Jack.
Sepuluh detik telah berlalu, ia tidak merasakan pukulan itu. Clara membuka matanya, tangan Jack kini sudah ia turunkan. Jack hanya menatapnya nanar, dan dengan cukup kuat ia mendorong tubuh Clara menjauh darinya, membuat tubuhnya terbentur door pocket pintu mobil dengan kuat. Clara merasakan punggung bawahnya nyeri saat dengan kuat mengenai sandaran mobil, namun ia tidak bereaksi dan kembali menatap depan.
“Aku sudah bilang padamu untuk tidak usah lagi bekerja! Aku akan memberikanmu semuanya, bahkan jauh lebih banyak dari gaji yang kau dapatkan di kantor ini.”
‘Dengan bekerja setidaknya bisa menjaga kewarasanku.’ Batin Clara dengan senyuman kecut
.
“Aku takut merepotkanmu Jack, aku takut terlalu bergantung padamu.”
Clara menjawab dengan suara pelan, ia takut Jack akan kembali bersikap kasar karena ia salah menjawab. Namun, kini Jack hanya menatapnya dengan dingin dan tidak bereaksi apapun, Clara sedikit bernapas lega. Entah sampai kapan tubuh dan mentalnya dapat bertahan.
Clara menatap kearah luar jendela saat mobil itu mulai melaju perlahan. Clara merasakan air matanya kembali mengalir, namun dengan cepat ia menghapusnya, Jack mungkin akan kembali marah jika melihatnya menangis.
Dan inilah hubungan yang ia jalani hampir tiga tahun belakangan ini, Jack menyiksanya secara fisik maupun psikisnya. Dan setelah ia merasa cukup membuatnya tersiksa, Jack akan bersikap normal dan seolah tidak terjadi apapun. Seolah pria itu lupa dengan apa yang telah ia lakukan padanya.
Hubungan ia dengan Jack sebenarnya sudah terjalin selama hampir lima tahun lamanya. Saat tiga tahun pertama hubungan mereka, Jack adalah pribadi yang lembut, pengertian, penyayang, pria itu benar-benar sempurna dimatanya. Namun saat memasuki empat tahun hubungan mereka seolah Jack berubah drastis, saat ibunya meninggalkannya secara tragis, ibunya membunuh dirinya sendiri, dan sampai saat ini Clara tidak tahu kenapa wanita paruh baya yang sangat cantik itu memilih kematian yang tragis, dan Jack selalu marah jika ada seseorang yang mengungkit ibunya, termasuk dirinya.
“Hapus air matamu, tutuplah dengan makeup. Kita akan pergi ke acara ulangtahun kakakku.”
Clara hanya mengangguk mengerti dan mengeluarkan alat makeup dari tasnya. Ia benar-benar tidak ingin membuat Jack kembali marah padanya, sedangkan punggungnya kembali nyeri ketika ia sedikit bergerak, punggungnya pasti membiru, ia akan mengompresnya saat dirumah.
Clara mulai memoles wajahnya itu dengan makeup secara perlahan, berusaha tampil cantik saat mentalmu sedang tidak baik-baik saja adalah kebiasaan yang selalu ia lakukan.
Entah sampai kapan ini semua akan berakhir, hidup yang didambakam semua wanita, menjadi kekasih Jack. Clara tersenyum tipis, jika ia bisa menyerahkan hidupnya ini, ia akan menyerahkannya, namun sayangnya itu semua mungkin tidak akan pernah terjadi. Dan bahkan ia sendiri penasaran, bagaimana kematiannya di tangan Jack. Cepat atau lambat itu bisa saja terjadi, dan ia harus siap.
To be continue..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 75 Episodes
Comments
Vanni Sr
bru pertama udh bgus tp sayang up ny lamaaaaaaaaa
2023-01-10
0
Riskia Riskia
mantap
2022-11-18
1
Azizah az
ikutan nyimak disini kk
2022-11-18
1