...Happy Reading ...
“Claraaaa!”
Clara tersentak dan menoleh kearah pintu masuk ruang kerjanya. Selanjutnya gadis itu tersenyum lebar dan berdiri, menyambut seorang gadis yang kini berlari kearahnya dengan merentangkan kedua tangan.
“Kapan kau kembali Tiffany?”
Kedua gadis itu berpelukan, seolah sudah berpuluh puluh tahun tidak jumpa. Dia adalah Tiffany Boston, gadis Amerika yang memiliki eye smile, sahabat Clara sejak ia bekerja di tempatnya saat ini.
“Kemarin, aku merindukanmu Challa.”
Clara merasakan Tiffany mulai terisak dipelukannya. Clara hanya tersenyum geli, sahabatnya ini memang selalu melow dimanapun ia berada. Dan Clara begitu memakluminya, mereka sudah bersahabat enam tahun lebih. Dan seolah ia begitu mengerti setiap inci perasaan Tiffany.
“Lihat!”
Tiffany menghapus airmatanya dan mengacungkan telapak tangannya didepan Clara. Dan Clara melihat cincin safir biru yang bertengger manis di jari manis Tiffany. Clara menatap Tiffany tidak percaya.
“Setelah tiga tahun, akhirnya Philip?”
Tiffany mengangguk semangat dengan senyuman lebarnya. Philip Stevenson, pria Amerika yang sudah tiga tahun menjalin hubungan dengan Tiffany, seorang pria tunggal kaya raya, memang itulah selera Tiffany. Setelah satu minggu mengambil cuti untuk liburan di Paris, kini Tiffany sudah mendapatkan kebahagian yang selama ini ia inginkan.
“Philip melamarku, tepat didepan menara eiffel.”
Tiffany bercerita dengan semangat. Clara cukup terkejut ternyata pria yang tidak banyak omong itu memiliki sifat yang cukup romantis. Karena Tiffany sering mengeluh padanya atas sikap Philip yang selalu cuek dan seolah tidak peduli padanya, namun kini Philip dapat membuat hati Tiffany mencair seperti margarin yang dipanaskan.
“Tidak diragukan, Philip benar-benar menyembunyikan keromantisannya selama ini.” Clara tersenyum lebar.
“Bagaimana dengan Jack, Chal?”
Senyuman Clara seolah memudar kala mendengar pertanyaan Tiffany. Seolah kejadian kemarin malam kembali berputar dikepalanya, memori ketika Jack seolah memang tidak berniat menikahinya, itu membuat dadanya kembali sesak.
“Kau baik-baik saja Chal? Kutebak, kau bertengkar dengan Jack?”
Tiffany yang melihat perubahan ekspresi sahabatnya itu kini mulai bertanya. Clara hanya tersenyum tipis, yang Tiffany tahu Jack adalah pria romantis dan pelindung yang baik, dan ia tidak pernah menceritakan keburukan Jack dihadapan sahabatnya itu.
“Tidak, hanya pertengkaran kecil. Kau tahu, pasti pulang nanti dia akan tetap menjemputku.”
Clara membalasnya dengan senyuman tipis. Namun Tiffany tahu, ada yang disembunyikan dari sahabatnya itu, namun ia tidak ingin menganggu privasi Clara lebih jauh. Mereka memang sudah bersahabat cukup lama, namun privasi merupakan hal terpenting bagi mereka, dan mereka bisa memahaminya satu sama lain.
“Boleh aku menginap di rumahmu malam ini? Ayo kita berpesta!” Tiffany berucap dengan mata berbinar.
“Tentu saja, rumahku adalah rumahmu. Ayo kita berpesta!”
Kedua gadis itu tertawa keras diruangan Clara, bahkan beberapa karyawan diluar hanya menatap pintu ruangan dengan kesal. Tiffany dan Clara, dua gadis yang selalu menganggu pekerjaan mereka yang damai.
......................
“Silahkan memperkenalkan diri anda Tuan Dean.”
“Saya Dean Turner akan bergabung dengan divisi manajemen mulai hari ini, mohon bantuannya.”
Seorang pria dengan kemeja rapi itu tersenyum tipis, semakin menampilkan kesan menawan dihadapan banyak orang. Beberapa gadis kini mulai berbisik dan menatapnya dengan penuh kekagamuan. Clara hanya memijat keningnya, ia tidak terlalu fokus pada rapat kali ini, kepalanya dari tadi berdenyut tidak karuan, Tiffany yang duduk tepat disebelahnya kini mulai menyenggol lengan Clara dengan sikunya.
“Chal, Chal lihat! Dia tampan ya.”
Clara hanya berdecak pada Tiffany, baru tadi pagi gadis ini berteriak karena Philip melamarnya, namun kini ia memuji pria lain. Clara menatap pria yang dimaksud Tiffany, pria itu kini tersenyum tipis padanya dan dibalas senyuman tipis Clara. Memang pria itu tampan, tapi ia sedang tidak mood melihat pria tampan. Entah kenapa kepalanya cukup pening hari ini.
“Nona Villegas, bisa kau mendampingi dan mengajari bagaimana departemen kita bekerja pada Tuan Dean?”
Clara yang merasa namanya disebut itu tersentak, ia menatap Tuan Arthur - atasannya - dengan tidak percaya. Benarkah pria keturunan Inggris itu memberikannya kepercayaan? Ia memang memiliki jabatan cukup tinggi di departemen manajemen, namun kerjanya selama ini ia rasa tidak seimbang dengan jabatannya, seolah atasannya itu memang menaiki jabatannya karena ia adalah kekasih Jack, investor terbesar, dan bukan karena kemampuannya.
Tapi melihat Tuan Arthur memberikan tanggung jawab atas Dean padanya membuatnya cukup bahagia. Ia ingin membungkam mulut semua orang jika jabatannya ini ia raih karena memang hasil kemampuannya, dan bukan karena rasa tidak enak hati Tuan Arthur pada Jack.
“Kemungkinan hanya tiga bulan, dan kuharap setelah itu Tuan Dean bisa menghandle semuanya sendiri. Anda sanggup Nona Villegas?” Merasa tidak ada jawaban dari Clara kini pria dengan wajah tegas itu kembali bertanya.
“Tentu, tentu Tuan, saya sanggup. Senang kau berada di departemen kami Tuan Dean.” Clara berdiri dan tersenyum lebar kearah Dean.
To be continue...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 75 Episodes
Comments